Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (1974 dalam Mubarak, 2005) mendefinisikan komunitas

sebagai kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai

keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi

antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.

Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga

diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk

mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Keperawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS) yang selanjutnya

disebut “Keperawatan Komunitas” merupakan suatu proses atau rangkaian

kegiatan pada praktek keperawatan ilmiah (scientic nursing progress) atau

praktek keperawatan profesional, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat

keperawatan yang langsung diberikan kepada komunitas sebagai upaya untuk

mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi komunitas dengan mengacu pada

standar profesional keperawatan serta kode etik keperawatan sebagai tuntutan

utama (Prof. Ma’rifin Husen, 2002).

Keperawatan komunitas merupakan suatu disiplin ilmu yang memadukan

antara ilmu kesehatan masyarakat dengan ilmu keperawatan, yang merupakan

suatu spesialisasi yang memiliki unit pelayanan yang berbasiskan pada

masyarakat tertentu atau sekumpulan orang, dimana perawat mengambil tanggung


2

jawab untuk menolong meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan

membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta

memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada

pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.

Untuk mencapai tujuannya meningkatkan status kesehatan masyarakat

tidak terlepas dari peran serta aktif masyarakat, karena keperawatan komunitas

berorientasikan kepada masyarakat dan bersifat relationship. Dalam proses

penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam penelaahan

masalah, penentuan rencana, pelaksanaan kegiatan dan upaya hidup sehat,

penilaian hasil kegiatan kesehatan, serta pengembangan upaya kesehatan

selanjutnya. Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat preventif, promotif,

caretif maupun rehabilitatif sesuai dengan kompetensi (kemampuan dan

kewenangan) yang dimilikinya.

Peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan

suatu proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta

mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri keluarga dan masyarakat,

mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat,

serta menjadi pelaku/perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan

kegiatan masyarakat di bidang kesehatan berdasarkan azas kemandirian dan

kebersamaan. Dari hal tersebut masyarakat dapat berperan serta dengan

menyumbangkan tenaga, pikiran/pengetahuan, sarana, dana yang dimilikinya

untuk upaya kesehatan.


3

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan

keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan

masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari

individu,keluarga dan masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 1986 dalam

Mubarak, 2005).

Dalam pelaksanaan proses keperawatan komunitas diupayakan dekat

dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan

pendkatan yang juga menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang

diberikan merupakan upaya esensial atau sangat dibutuhkan komunitas dan sangat

universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan demikian di dalam

keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat ditekankan.

Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses

keperawatan. Penerapan dari proses keperawatan bervariasi pada setiap situasi,

tetapi prosesnya memiliki kesamaan. Elemennya menggunakan metode

pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan adalah suatu kerangka

operasional dalam pelaksanaan askep yang berupa rangkaian kegiatan secara

sistematis sehingga masyarakat mampu secara mandiri dalam menghadapi

masalah kesehatannya. Adanya kesungguhan, kesesuaian, bersiklus, berfokus

pada klien, interaktif dan berorientasi pada komunitas, adalah elemen-elemen

penting dalam asuhan keperawatan komunitas.

Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang perawat

kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap elemen-elemen


4

penting tersebut. Elemen-elemen tersebut akan tampak pada rangkaian kegiatan

dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara dinamis dalam

suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan prinsip-

prinsip kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip keperawatan sebagai

sesuatu yang tidak sederhana, maka Program Profesi NERS FIK Unpad dirancang

sebagai media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan

keterampilannya secara langsung di lapangan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis mencoba

menyajikan laporan Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 01 dan 02 Desa

Bojong Slawi Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

a. Memperoleh pengalaman secara nyata dan dapat memberikan gambaran

umum pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 01 dan 02

Desa Bojong Slawi Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu

1.2.2 Tujuan Khusus

b. Mampu melakukan pengkajian dan memberikan gambaran tentang

situasi masyarakat di wilayah RT 01 dan 02 Desa Bojong Slawi

Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu


5

c. Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan

yang terdapat di wilayah RT 01 dan 02 Desa Bojong Slawi Kecamatan

Lohbener Kabupaten Indramayu

d. Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas

yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di

wilayah RT 01 dan 02 Desa Bojong Slawi Kecamatan Lohbener

Kabupaten Indramayu

e. Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk

mengatasi masalah kesehatan di RT 01 dan 02 Desa Bojong Slawi

Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu

1.3 Metoda Penulisan

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi

kepustakaan dan studi lapangan di RT 01 dan 02 Desa Bojong Slawi

Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan

laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metoda Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
6

BAB II TINJAUAN LAPANGAN


2.1 Pengkajian Komunitas
2.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
2.3 Rencana Keperawatan Komunitas
2.4 Evaluasi

BAB III PEMBAHASAN


BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai