BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
olehmanusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun
fisiologis.Memberi makan enteral lebih dipilih daripada nutrisi parenteral karena ini
memperbaiki penggunaan nutrien, lebih aman untuk klien dan sedikit lebih murah. Tidak
semua klien mampu makan secara enteral tetapi bila sistem GI (gastrointestinal) mampu
mencerna dan mengabsorpsi nutrien, maka pemberian makan dengan cara ini harus
digunakan. Indikasi untuk makan dengan selang nasogastrik meliputi klien yang tidak
dapat makan, klien yang tidak ingin makan dan klien yang tidak dapat mempertahankan
nutrisi oral adekuat (misal : klien dengan kanker, sepsis, trauma atau klien yang koma).
B. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui
hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan
kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-
obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan
cara disedot.
a) Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung
(cairan,udara,darah,racun).
b) Untuk memasukan cairan (memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi).
c) Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung.
D. INDIKASI
1. Pasien Dewasa :
a) Pasien dengan trauma abdomen
2
c) Pasien dengan keadaan koma
2. Pasien Bayi/Balita:
3
malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh tubuh.
5. Ekonomi
1. Pasien yang tidak dapat makan dengan cara biasa seperti pasein yang tidak sadar.
2. Pasien dengan penyakit / operasi mulut.
a. Selang nasogastrik
b. Air dalam wadah penuang
c. Spoit
d. Serbet, kain kasa
e. Selimut
f. Plaster dan gunting
g. Stetoskop
h. Compeng
i. Kelm
j. Makanan cair sesuai kebutuhan (suhu harus hangat) dalam tempatnya
k. Nirbekken
l. Duk/perlak
4
m. Bak steril
n. Com
2. Prosedur Kerja
dari rangka iga, lalu tarik selang ke daun telinga kemudian ke hidung, lalu beri tanda
dengan menggunakan plaster
h. Cuci tangan
i. Atur posisi bayi pada posisi terlentang atau sedikit miring ke kanan/kiri
j. Benamkan ujung selang dalam com yang berisi air untuk melembabkan
k. Masukkan selang ke lubang hidung ke arah belakang tenggorokan anak
5) Tarik kembali bagian pengisap spuit, bila ada isi lambung, selang posisi benar
p. Lepaskan spoit dari selang dan lepaskan bagian penghisap dari spoit
5
t. Bagian dasar spoit tidak boleh dipegang lebih tinggi dari dagu atau 15 cm ditas
lambung
u. Pasang klem
y. Cuci tangan
1. Persiapan Alat
b. Klem
c. Handuk kecil
d. Tissue
e. Spatel lidah
h. Nierbekken
i. Bak instrumen
j. Slang nasogastrik sesuai ukuran
k. Pelumas/ jelly
2. Prosedur Kerja
a. Cuci tangan dan atur peralatan.
6
e. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernafas melalui satu lubang
hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain,
Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas. Periksa
adakah infeksi dan lain-lain.
f. Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien.
g. Persiapkan tissue dalam jangkauan.
i. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
j. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar
slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum;
tandai lokasi di tonjolan sternum dengan plester kecil.
k. Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang
paling bersih.
l. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta pasien menahan
kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
m. Ketika slang terlihat dan pasien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan pasien
inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung,
kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang.
o. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangatpenting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energy untuk
segalaaktivitas dalam sistem tubuh. Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme
danmakanan yang dikonsumsinya. Tujuan dari pemasangan NGT adalah agar
kebutuhannutrisipasien terpenuhi. Prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada orang sakit
yangtudak mampu secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu
memenuhinyamelalui oral(mulut), enteral ( pipa lambung ), Parenteral.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah yang
akan datang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Azis Alimul, S.kp. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia ( Buku Saku Praktikum ). Edisi
Revisi. Buku kedokteran EGC: Jakarta.