Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA

Disusun oleh

KELOMPOK 4 :

1. WULAN RIZKY WALHIDAYAH


2. NUR RAHMI
3. NURHAYATI
4. THALIAL SALSABILA
5. INDAH CAHYANI
6. NURKHAIRIAH
7. ARISAPUTRA
8. WINDA WIDIAWATI
9. RENI OKTADEWI
10.NURAHMADIN
11.ARIF RAHMAN HAKIM
12.NIFATUNNISAH
PENGERTIAN

1. Pengertian keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI,
1988 )

2. Pengertian keluarga berencana


Pengertian keluarga berencana secara umum ialah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya
dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut Pengertian
sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada
pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah pertemuan antara sel mani
pada laki-laki dan sel telur dari wanita sekitar persetubuhan (Risyadi, 2001).
Peran Keluarga
Peranan ayah Peranan ibu Peranan anak

Ayah sebagai suami Sebagai istri dan ibu dari anak- Anak-anak
dari istri, berperanan anaknya, ibu
melaksanakan
sebagai pencari mempunyai peranan
nafkah, pendidik, untuk mengurus rumah tangga, peranan psiko-
pelindung, dan sebagai pengasuh
sosial sesuai
pemberi rasa aman, dan pendidik anak-
sebagai kepala anaknya, pelindung dan dengan tingkat
keluarga, sebagai sebagai salah satu
perkembangannya,
anggota dari kelompok kelompok dari peranan
sosialnya, serta sebagai sosialnya, serta sebagai baik fisik, mental,
anggota masyarakat anggota masyarakat dari
sosial dan spiritual.
dari lingkungannya lingkungannya, disamping
itu juga dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
Tugas-tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

•Mengenal gangguan perkembangan kesehatan


setiap anggota keluarga
Peran Perawat Keluarga •Mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat
•Memberikan keperawatan kepada anggota
keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat
a.Pendidik
membantu dirinya sendiri karena cacat atau
b.Koordinator usaianya yang terlalu muda
c.Pelaksana •Mempertahankan suasana di rumah yang

d.Pengawas kesehatan menguntungkan kesehatan dan perkembangan

e.Konsultan kepribadian anggota keluarga


•Mempertahankan hubungan timbal balik
f.Kolaborasi
antara keluarga dan lembaga-lembaga
g.Fasiliator
kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan
h.Penemu kasus
dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang
i.Modifikasi lingkungan ada.
KONTRASEPSI

Kontrasepsi berasal dari kata kontra, yaitu mencegah atau


melawan. Sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
(sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma tersebut.

Cara kerja kontrasepsi dengan metode efektif :


1. Pil KB
2. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )/IUD
3. Suntikan KB
4. Susuk KB
CARA KERJA
KONTRASEPSI

1. Pil Keluarga Berencana


Pil KB ialah pil yang berisikan hormon estrogen dan atau hormon progesteron yang
dimakan wanita secara teratur untuk mencegah kehamilan (Syahlan, 1996).
a. Jenis-Jenis Pil Keluarga Berencana :
1). Pil gabungan atau kombinasi
2). Pil berturutan
3). Pil khusus
b. Cara pemakaian Pil KB
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid. Dapat
juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu agar mudah
diingat. Pada pasca persalinan pil mulai dimakan sesudah bayi berumur 30-40 hari,
sedang pada pasca keguguran 1-2 minggu sesudah kejadian (Wiknjosastro,
2002:919). 
2. IUD/AKDR
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukan ke dalam rahim yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan (Prawiroharjo, 1999). Bahan-bahan IUD yang
biasa digunakan terdiri dari plastik, benang sutera, dan metal (Digitized by Usu,
2003).
Cara Kerja IUD
Menurut Saifuddin (2003) cara kerja IUD adalah sebagai berikut :
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tubafalopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c. IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,
walaupun IUD membuat sperma sulit masuk kedalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk
fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
3. Suntikan KB
cara kerja
Kontasepsi senantiasa mencegah kehamilan dengan cara:
a. Menghalangi terjadinya ovulasi
b. Menipiskan endometrium sehingga tidak terjadi nidasi
c. Memekatkan lendir serviks sehingga menghambat perjalanan
spermatozoa melalui kanalis servikalis
4. Alat Kontrasepsi Susuk (Implant)
Alat kontrasepsi susuk KB atau implant adalah alat kontrasepsi bagi wanita
yang dipasang (disusukan) dibawah kulit lengan bagian atas yang terdiri atas 1
atau 2 atau 6 kapsul berukuran kira-kira 3 cm berisi zat levonorgestrvel.
(Hartono, 2003)

cara kerja
Dengan disusupkannya  kapsul tersebut silastik Implant dibawah kulit,
maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah Levonogestrel kedalam
darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik
tersebut, besar kecilnya levonogestrel yang tergantung dari besar kecilnya
levonogestrel permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding kapsul
tersebut.
Menurut Sadikin (2003), dengan dilepaskannya hormon levonogestrel secara
konstan dan kontiyu maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada
dasarnya terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu:
a. Menghambat terjadinya ovulasi
b. Terhambatnya perjalanan sel telur menuju rahim
c. Menebalkan leher rahim/lendir serviks
ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

Di daerah kabupaten bima terdapat sebuah keluarga inti


yang terdiri dari ayah, ibu dan 4 orang anak dengan umur ibu
33 tahun. Anak yang pertama baru lulus sma berumur 18
tahun, anak yang kedua 16 tahun, yang ketiga berumur 5
tahun, yang keempat berusia 4 tahun. Alasan ibu tidak
menggunakan alat kontrasepsi adalah salah satunya karena
takut mengalami perubahan bentuk badan.
PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Keluarga
Nama : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
Pekerjaan kepala keluarga : Buruh (Pekerja Pabrik)
Alamat : Jl. Soekarno Hatta no. 19 RT 05 RW 11
Komposisi keluarga : Tabel III.A.1.a

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A memiliki tiga orang anak, anak pertama
berusia 18 th dan anak kedua 16 th dan anak ketiga berumur 5 th dan anak ke 4
berusia 4 th, maka keluarga Tn. A berada pada perkembangan keluarga dengan
usia kanak-kanak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. A mengaku bahwa tidak ada tugas perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. L mengatakan ketidaknyamanan dalam menggunakan alat
kontrasepsi berupa suntik. Dia mengaku selalu merasa pusing,
perdarahan yang banyak dan sering, serta tidak teratur bahkan
terkadang tidak haid sama sekali di sertai mual-mual yang
berlebihan.  Tn. A mengatakan kalau istrinya terlihat kurus serta
sering mengeluh pusing dan mual sehingga nafsu makan berkurang.

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Dalam keluarga sebelumnya tidak terjadi gangguan kesehatan yang
berarti pada setiap anggota keluarga.
Diagnose Keperawatan

1. Keluarga belum menjadi aseptor KB berhubungan


dengan ketidaktahuan.
2. Ketidakmampuan ibu dalam mengasuh dan mendidik
anak berhubungan dengan kurangnya waktu.
Intervensi keperawatan

Diagnosa 1 : Keluarga belum menjadi aseptor KB sehubungan dengan


ketidaktahuan
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga
mampu menjadi aseptor dan mengetahui fungsi dari KB.
NIC :
Intervensi jangka pendek
Kaji pengetahui klien dan keluarga tentang penggunaan alat kontrasepsi
Berikan informasi tentang pengertian KB
Menjelaskan pada keluarga tentang penggunaan KB
Memberitahu keluarga manfaat dari penggunaan KB
Menjelaskan pada keluarga efek samping dari penggunaan KB
Menjelaskan kepada keluarga berbagai bentuk alat kontrasepsi
Menyarankan kepada keluarga untuk rutin dalam penggunaan KB
Berkolaborasi dengan pemerintah dalam pemenuhan program KB
Intervensi Jangka Panjang
Mengevaluasi klien setiap selesai penggunaan alat kontrasepsi
Diagnosa 2 : Ketidakmampuan ibu dalam merawat anak berhubungan
dengan tidak cukupnya waktu
NOC : Setelah dilakukan tindakkan keperawatan diharapkan ibu mampu
merawat anaknya dan dapat memanajemen waktu.
NIC :
Intervensi jangka pendek
Mengkaji kebutuhan anak yang tidak terpenuhi
Mengkaji kegiatan ibu sehari-hari
Menyarankan ibu untuk mengelompokkan setiap kebutuhan anak sesuai
usianya
Membantu ibu dalam membuat jadwal makanan, mandi dan tidur untuk
anaknya
Berkolaborasi dengan anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak
dan perawatan anak.
Intervensi jangka panjang
Menganjurkan ibu untuk mengunjungi puskesmas setiap bulan dengan
membawa anak untuk melihat hasil tumbuh kembang anak sesuai usianya.
Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain terutama ahli gizi dalam
menentukan makanan yang bergizi buat anak.

Anda mungkin juga menyukai