Anda di halaman 1dari 15

TINDAKAN KEPERAWATAN

POST OPERATIF
KELOMPOK 4 :

1. NUR RAHMI
2. DANDI MAHARDIKA
3. TALIAL SALSABILA
4. RAODATUL JANNAH
5. NURUL JUMIATI
6. KHAIRUNNISA
7. NADIA PUSPITASARI
8. WINDA WIDIAWATI
9. LEO
10. NURHANAFIAH
11. AZAN FATAHULLAH
PENGERTIAN
Perawatan post operatif adalah periode akhir dari
keperawatan perioperative. Selama periode ini proses
keperawatan diarahkan pada menstabilkan kondisi
pasien pada keadaan equlibrium fisiologis pasien,
menghilangkan nyeri dan pencegah komplikasi.
Pengkajian yang cermat dan intervensi segera
membantu pasien kembali pada fungsi optimalnya
dengan cepat, aman dan nyaman.
TAHAPAN KEPERAWATAN POST
OPERATIF
Perawatan post operatif meliputi beberapa tahapan,
diantaranya adalah:
1. pemindahan pasien dari kamar operasi ke Unit
perawatan pasca anestesi (recovery room)
2. perawatan post anestesi di ruang pemulihan
(recovery room)
3. transportasi pasien ke ruang rawat
4. perawatan di ruang rawat
ASUHAN KEPERAWATAN POST
OPERASTIF APENDIKTOMI

Operasi usus buntu atau apendiktomi adalah operasi


pembedahan untuk mengangkat usus buntu atau
umbai cacing (appendix) yang telah terinfeksi
(apendisitis). Usus buntu merupakan suatu organ
berbentuk kantung yang menempel pada usus besar
di bagian kanan bawah.
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Sdr. Y
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : buruh
No.Rm : 070293
Suku : mbojo
Tanggal masuk Rs : 28 maret 2020
Waktu masuk RS : 10.00 wita
Alamat : sadia
Diagnose medis : Apendicitis
Tanggal pengkajian : 28 maret 2020
Waktu pengkajian : 11.00 wita
2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
Keluhan saat dilakukan pengkajian klien mengatakan perut bagian kanan
bawah terasa sakit dan klien mengatakan susah tidur. Klien mengeluh
sakit sekitar jahitan terutama jika digunakan untuk beraktifitas, terasa
seperti ditusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri hilang timbul.
b. Riwayat penyakit sekarang
klien dengan keluhan perut bagian kanan bawah terasa sakit dan klien
sulit beristirahat
c. Pola keamanan dan kenyamanan
Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan (abdomen), terutama jika
digunakan untuk aktifitas.
P : nyeri pada luka jahitan, jika digunakan untuk bergerak, nyeri
berkurang pada waktu beristirahat
Q : terasa seperti di tusuk-tusuk
R : daerah abdomen
S : skala nyeri 5 (1-10)
T : nyeri hilang timbul
ANALISA DATA
No. Data Focus Etiologi Problem
1.   DS : klien mengatakan nyeri pada luka Distensi Jaringan Nyeri akut
jahitan (abdomen) terutama jika intestinal
digunakan aktivitas
DO :
- Klien tampak meringis menahan
sakit, mengerutkan dahi dan tampak
memegangi area yang sakit
- TTV :
N : 92x/menit
TD : 100/70 mmhg
S : 37oc
RR : 20x/menit
No. Data Focus Etiologi Problem
1.   Data subyektif
- Klien mengatakan kurang bisa Peningkatan Gangguan pola
tidur terutama malam hari respon istirahat tidur
- Klien mengatakan kurang bisa rangsangan nyeri
tidur bila keadaan ramai
Data objektif :
- Klien tampak pucat dan mata
merah
- Klien hanya tidur 6 jam pada
malam hari
- Klien nampak memegang
abdomen yang terdapat luka
operasi
TTV :
N : 92x/menit
TD : 100/70 mmhg
S : 37oc
RR : 20x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi jaringan


intenstinal
2. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan
peningkatan respon rasa nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan Intervensi
.

1.   Nyeri akut Setelah 3x24 jam diberikan tindakan 1. Informasikan kepada penderita
berhubungan dengan keperawatan pasien diharapkan tentang prosedur yang dapat
distensi jaringan menunjukkan KH : meningkatkan nyeri
intenstinal Memperlihatkan pengontrolan nyeri 2. Berikan informasi tentang nyeri
  yang dibuktikan oleh indikator seperti penyebab nyeri, berapa
sebagai berikut: lama nyeri akan berlangsung
a). Mengenali awitan nyeri dan antisipasi ketidaknyamanan
b). Menggunakan tindakan akibat prosedur
pencegahan 3. Ajarkan penggunaan teknik non
c). Melaporkan nyeri dan farmakologis misalnya teknik
dikendalikan relaksasi nafas dalam
N Dx Tujuan Intervensi
o.

2.   Gangguan pola Setelah di lakukan tindakan 1. Bina hubungan


istirahat tidur b.d keperawatan 2 x 24 jam di saling percaya
peningkatan harapkan pasien dapat tidur 2. Ciptakan
respon rasa nyeri dengan kriteria hasil : lingkungan yang
  - Jumlah jam tidur dalam nyaman
batas normal yaitu 6-8 3. Kolaborasi
jam/hari pemberian obat
- Pola tidur,kualitas dalam 4. Monitor catat
batas normal kebutuhan tidur
pasien setiap arid
an jam
5. Kolaborasi dengan
dokter
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Tanggal Implementasi
1.   28 maret 2020 1. menginformasikan kepada
penderita tentang prosedur
yang dapat meningkatkan
nyeri
2. memberikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan berlangsung dan
antisipasi ketidaknyamanan
akibat prosedur
3. mengajarkan penggunaan
teknik non farmakologis
misalnya teknik relaksasi nafas
dalam
No. Tanggal Implementasi
2.   28 maret 2020 1. Membina
hubungan saling
percaya
2. Menciptakan
lingkungan yang
nyaman
3. Mengkolaborasi
pemberian obat
4. Memonitor catat
kebutuhan tidur
pasien setiap arid an
jam
5. Mengkolaborasi
dengan dokter
EVALUASI
NO. TANGGAL EVALUASI
1.   28 maret 2020 S : klien mengatakan nyeri pada luka
  sudah berkurang
O : - klien tampak tenang
- Skala nyeri : 2 (1-10)
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan

2.   28 maret 2020 S : pasien mengatakan sudah bisa tidur


  nyenyak
O : - pasien tampak segar
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
S : 37oC
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai