Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

IBU HAMIL
A. DEFINISI

Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai janin
lahir. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Widatiningsih & Dewi,2017).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan


ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi (Walyani, 2015).

Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih
dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36
minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3
bagian, masing-masing:

1. Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu)

2. Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu)

3. Kehamilan trimester ketiga(antara 28 sampai 40 minggu).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu


proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan
dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40 minggu.

B. ETIOLOGI
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ±0,1mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopi.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann
zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar,2010:17).
C. PATOFISIOLOGI
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi
ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur
yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan
setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah
sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) kedalam pangkal saluran kelamin
istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai
ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba
falopi mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah
dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur.
Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang
telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur
hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
D. MANIFESTASI KLINIS
1) Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat/diraba/dirasa, juga bagian-bagian janin.
b. Denyut jantung janin
 Didengan dengan stetoskop monoral leannec
 Dicatatat dan didengan dengan alat doppler
 Dicatat dengan feto elektrokardiogram
 Dilihat pada ultrasonografi (USG)
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
2) Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Amenorea
Umur kehamilan dapat dihitung dari tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
dan Taksiran Tanggal Persalinan (TTP) yang dihitung menggunakan rumus
naegele yaitu TTP= (HPHT + 7) dan (bulan HT + 3).
b. Nausea and Vomiting
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka disebut morning sickness.
c. Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan/minumantertentu terutama pada bulan-bulan
triwulan pertama, tidak tahan terhadap bau-bauan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.
e. Anoreksia
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, setelah itu nafsu makan
kembali lagi.
f. Mammae Membesar
Mammae membesar, tegang, dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar montgomey
terlihat membesar.
g. Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
Gejala ini akan hilang pada trieulan kedua.
h. Konstipasi/obstipasi
Kosntipasi terjadi karena tonus otot menurun oleh pengaruh hormon steroid.
i. Pigmentasi Kulit
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteriod plasenta, dijumpai di muka
(Chloasma gravidarium), aerola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra).
j. Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi
k. Pemekaran vena-vena (varises)
Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumai pada trieulan
terakhir.
3) Tanda Kemungkinan Hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
c. Tanda Hegar
Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah
rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.
d. Tanda Chadwick
Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.
e. Tanda Picaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya
terletak disebelah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.
f. Konrasi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks).
g. Teraba ballotement
h. Reaksi kehamilan positif
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG Kehamilan
USG kehamilan sebenarnya adalah jenis pemeriksaan yang disarankan untuk rutin
dilakukan selama hamil. Pemeriksaan ini nyatanya bisa membantu melihat
pertumbuhan janin serta mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan.
2. USG Doppler
Mendeteksi kemungkinan gawat janin juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG
Doppler. Jenis USG ini bisa membantu mengetahui ada atau tidak gangguan di aliran
darah dan jantung janin.
3. Cardiotocograpgy
Cardiotocography (CTG) dilakukan untuk melihat detak jantung janin secara
berkelanjutan. Pemeriksaan ini juga bisa memantau detak jantung janin terhadap
pergerakan janin dan kontraksi rahim.
4. Kadar Air Ketuban
Pemeriksaan air ketuban juga bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
gangguan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui volume air ketuban dan melihat
kemungkinan ditemukan mekonium janin pada air ketuban.
5. Pemeriksaan pH
Gawat janin yang terjadi karena kekurangan asupan oksigen bisa menyebabkan pH
darah janin menjadi lebih asam. Maka dari itu, dokter mungkin akan melakukan
pemeriksaan penunjang berupa pengambilan sampel darah bayi untuk memeriksa pH.
F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian keperawatan terhadap masalah nyeri persalinan meliputi pengkajian khusus
masalah nyeri persalinan, pengkajian fisik secara umum berhubungan dengan nyeri
persalinan dan pengkajian secara kontini ,data latar belakang termasuk skala nyeri dan
evaluasi situsi sehari-hari.
a. Riwayat kesehatan sekarang: ibu mengeluh nyeri pada abdomen, semakin lama
semakin kuat
b. Riwayat kesehatan yang lalu : Keluarga mengatakan ibu tidak memiliki riwayat
masalah kesehatan dimasa lampau
c. Keadaan umum: klien tampak lemah, meringis kesakitan, klien menahan nyeri
dibagian abdomen.
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Kesiapan persalinan berhubungan dengan ketidakmampuan ibu saat akan
menjalankan persalinan normal
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan intensitas BAK meningkat
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Kesiapan persalinan berhubungan dengan ketidakmampuan ibu saat akan
menjalankan persalinan normal
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pasien
mampu meningkatkan kesiapan persalinan.
Kriteria Hasil : - Ibu siap melakukan persalinan
-Ibu siap melakukan perawatan BBL

Intervensi : Identifikasi tingkat pengetahuan

Identifikasi pengetahuan ibu mengenai persalinan

Berikan kesempatan untuk bertanya

Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan

Jelaskan persiapan dan tempat persalinan

Anjurkan ibu cukup nutrisi

2. Ganggua pola tidur berhubungan dengan intensitas BAK meingkat


Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x2 jam diharapkan pola
tidur pasien dapat kembali normal
Kriteria hasil: Keluhan tidur berkurang
Tidur terjaga dimalam hari
Istirahat cukup

Intervensi: Identifikasi pola dan aktivitas tidut

Identifikasi faktor penggangu tidur

Modifikasi lingkungan

Fasilitasi penghilang stress sebelum tidur

Lakukan prosedure untuk meningkatkan otot autogenik atau cara non


farmakologi lainnya
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan merupakan salah satu tahap pelaksanaan dalam proses
keperawatan. Dalam implementasi terdapat susunan dan tatanan pelaksanaan yang akan
mengatur kegiatan pelaksanaan sesuai dengan diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan yang sudah ditetapkan. Implementasi keperawatan ini juga mengacu pada
kemampuan perawat baik secara praktik maupun intelektual (Beatrik Yeni Sampang
Ukur Lingga,2019).
J. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan merupakan suatu tahap yang terdapat dalam proses
keperawatan evaluasi dilakukan pada banyak hal yang dapat dinilai keberhasilan dan
ketepatannya agar kebutuhan klien dapat terpenuhi, perawat sendiri perlu melakukan
evaluasi untuk mendapat kesadaran diri dan membuat peningkatan dari hasil yang sudah
didapatkan. (BeatrikYeniSampang UkurLingga,2019)
LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN

DI SUSUN OLEH :
NAMA : WIRA ASIH BERLIANTI
NIM : 20211440121109
SEMESTER : IV B

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai