Riwayat Ginekologi
Tanda Vital
Kepala Leher
Kepala : bentuk kepala simetris, rambut bersih, hitam dan bergelombang, tidak ada
lesi, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak terdapat ikterik, tidak ada nyeri
tekan, kantong mata terlihat kehitaman dan tidak menggunakan kacamata
Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman baik dan tidak ada nyeri
tekan
Mulut : bibir merah muda, mukosa oral lembab tidak ada sariawan, mulut dan gigi
bersih
Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi,
fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Masalah khusus : tidak ada
Dada
Jantung : terdengar suara S1-S2 (Lup-Dup) dan tidak ada suara jantung tambahan
Paru : bentuk dada simetris suara napas vesikuler, vocal fremitus teraba getar sama
kanan dan kiri, tidak ada suara tambahan
Payudara : bentuk payudara simetris, tidak ada pembengkakan pada mamae, aerola
hiperpigmentasi (menghitam),tidak teraba adanya massa, putting menonjol
Pengeluaran ASI : ASI keluar menetes dan bewarna kuning pekat, Mulut bayi tampak
melekat pada payudara ibu saat menyusui, Posisi bayi kurang tepat, Putting tidak
lecet, Bayi tidak rewel dan menangis setelah menyusui
Masalah khusus : tidak ada
Abdomen :
Involusi uterus
Fundus uterus : teraba (33 cm) Kontraksi : baik Posisi: di atas simfisis
Kandung kemih : tidak membesar
Fungsi pemcernaan : peristaltic usus 10x/menit
Masalah khusus : tidak ada
Ekstremitas :
Eliminasi :
BAK :
Kebiasaan BAK : 6-7x/hari, bewarna kekuningan jernih, berbau khas
BAK saat ini : ada nyeri karena luka di perineum
BAB :
Kebiasaan BAB : 1 kali per hari, konsistensi lembek, tidak ada darah atau lendir
BAB saat ini : tidak ada konstipasi
Masalah khusus : tidak ada
Pola tidur : saat ini pasien mengeluh nyeri setelah melahirkan sehingga belum bisa
tidur dari siang sampai sore
Keluhan ketidaknyamanan : pasien mengeluh nyeri, skala nyeri 5 (0-10), tampak
meringis, tampak berbaring dan merubah posisi secara berhati-hati
Tingkat mobilisasi : pasien mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur, ADL di
bantu sebagian oleh suami
Latihan/senam : tidak ada
Masalah khsus : nyeri akut
Asupan nutrisi : nafsu makan baik, porsi makan habis, frekuensi 3-4 kali per hari
Asupan cairan : cukup, minum 7-8 gelas/hari
Masalah khusus : tidak ada masalah
Keadaan mental
Adaptasi psikologis : pasien mengatakan sudah siap menjadi seorang ibu yang akan
merawat anaknya dengan baik dan berharap anaknya selalu dalam keadaan sehat
Penerimaan terhadap bayi : pasien mengatakan sangat senang atas kelahiran anak
pertamanya
Masalah khusus : tidak ada masalah
Keadaan umum ibu : pasien tampak baik, tanda, TD 110/70 mmHg, nadi 100x/menit, RR
22x/menit, Suhu 36,90C
Komplikasi persalinan :
Lamanya ketuban pecah : 1-2 menit Kondisi Ketuban : bewarna sedikit kuning
KEADAAN BAYI SAAT LAHIR
Kelahiran : Tunggal
NILAI APGAR
DO :
- Perineum kemerahan
- Luka grade 2
- Tampak meringis
- Tampak berbaring ditempat tidur
dan berhati-hati saat merubah
posisi
- Nadi : 100x/menit
- RR : 22x/menit
2 DS : Kesiapan peningkatan Kondisi klinis terkait
Pasien mengatakan setelah pengetahuan (D.0113) (perilaku upaya
melahirkan anak pertama ini akan peningkatan kesehatan)
menggunakan KB untuk menjarakkan
kelahiran anak namun pasien masih
bingung kontarsepsi yang sebaiknya
digunakan
DO :
- Pasien tampak bingung
- Pasien bertanya tentang
penggunaan kontrasepsi
- Pasien tampak antusias menerima
informasi
- Pasien kooperatif
3 DS : Menyusui efektif Putting menonjol
Pasien mengatakan tidak ada masalah (D.0028)
saat menyusui dan ASI lancer
DO :
- Mulut bayi tampak melekat pada
payudara ibu saat menyusui
- ASI tampak menetes
- Posisi bayi kurang tepat
- Putting menonjol dan tidak lecet
- Bayi tidak rewel dan menangis
setelah menyusui
INTERVENSI KEPERAWATAN
2 17.00 Mengidentifikasi kesiapan dan S : pasien dan keluarga mengatakan memahami Helviani
2.1 kemampuan menerima informasi tentang jenis-jenis alat kontrasepsi, cara
EP : pasien dan keluarga tampak kerja, efek samping dan manfaatnya pada
antusias menerima informasi masing-masing alat
3 10.00 Mendampingi ibu selama kegiatan S : Pasien mengatakan memahami pentingnya Helviani
3.2 menyusui berlangsung pemberian ASI pada bayi sampai usia 2
EP : perawat berada disamping pasien tahun
saat menyusui sambil
mempraktekkan posisi yang O : Suami tampak mendukung ibu untuk
nyaman dan benar saat menyusui memberikan ASI bagi bayinya, pasien telah
menyiapkan alat pumping untuk memerah
10.05 Menganjurkan menyusui minimal 3-4 ASI, ASI tampak keluar dengan lancar dan
3.4 kali menetes, posisi saat menyusui sudah tepat,
Mengedukasi tentang manfaat dan posisi putting susu sudah masuk ke mulut bayi dan
menyusui pada masa post partum bayi menghisap dengan kuat.
EP : pasien mempraktekkan posisi yang
benar A : Masalah teratasi sebagian
1. Perlekatan bayi pada payudara ibu cukup
10.10 Menganjurkan ibu menjaga produksi meningkat
3.5 ASI dengan memerah ASI 2. Kemampuan memposisikan bayi dengan
EP : ibu telah menyiapkan alat pumping benar meningkat
untuk memerah ASI 3. Miksi bayi lebih dari 8 kali/24 jam cukup
meningkat
10.15 Menganjurkan kepada ibu untuk 4. Berat badan bayi sedang
3.6 memberikan nutrisi kepada bayi hanya 5. Tetesan/pancaran ASI cukup meningkat
dengan ASI eksklusif selama 6 bulan 6. Suplai ASI adekuat cukup meningkat
dan dilanjutkan sampai 2 tahun. 7. Kepercayaan diri ibu meningkat
EP : pasien sedikit memahami informasi 8. Bayi tidur setelah menyusui meningkat
yang diberikan 9. Payudara ibu kosong setelah menyusui
meningkat.
10. Lecet pada puting menurun
3 10.00 Mendampingi ibu selama kegiatan S : Pasien mengatakan memahami pentingnya Helviani
3.2 menyusui berlangsung pemberian ASI pada bayi sampai usia 2
EP : perawat berada disamping pasien tahun
saat menyusui sambil
mempraktekkan posisi yang O : Suami tampak mendukung ibu untuk
nyaman dan benar saat menyusui memberikan ASI bagi bayinya, pasien dapat
melakukan pumping secara mandiri, ASI
10.05 Menganjurkan menyusui minimal 3-4 tampak keluar dengan lancar dan menetes,
3.4 kali posisi saat menyusui sudah tepat, putting
Mengedukasi tentang manfaat dan posisi susu sudah masuk ke mulut bayi dan bayi
menyusui pada masa post partum menghisap dengan kuat.
EP : pasien mempraktekkan posisi yang
benar A : Masalah teratasi sebagian
1. Perlekatan bayi pada payudara ibu
10.10 Menganjurkan ibu menjaga produksi meningkat
3.5 ASI dengan memerah ASI 2. Kemampuan memposisikan bayi dengan
EP : ibu dapat melakukan pumping benar meningkat
secara mandiri 3. Miksi bayi lebih dari 8 kali/24 jam
meningkat
10.15 Menganjurkan kepada ibu untuk 4. Berat badan bayi cukup meningkat
3.6 memberikan nutrisi kepada bayi hanya 5. Tetesan/pancaran ASI meningkat
dengan ASI eksklusif selama 6 bulan 6. Suplai ASI adekuat meningkat
dan dilanjutkan sampai 2 tahun. 7. Kepercayaan diri ibu meningkat
EP : pasien sedikit memahami informasi 8. Bayi tidur setelah menyusui meningkat
yang diberikan 9. Payudara ibu kosong setelah menyusui
meningkat.
10. Lecet pada puting menurun