Oleh Kelompok 4
DELFIA NETTI
SURYA NINGSIH
Dosen Pembimbing :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Esa, atas limpahan karunia dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan dengan Diagnosa Tumor otak ”
dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah keperawatan dewasa 11 makalah ini disusun dengan memanfaatkan
berbagai literatur serta mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak, penulis menyadari tentang segala keterbatasan kemampuan dan
pemanfaatan literatur, sehinggga karya Tulis ilmiah ini diibuat dengan sangat
sederhana baik dari segi sistematika maupun isinya jauh dari sempurna.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan 4
1.3.1 Tujuan Umum 4
1.3.2 Tujuan Khusus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit Tumor Cerebri
2.1.1 Definisi
2.1.2 Anatomi dan Fisiologi
2.1.3 Klasifikasi
2.1.4 Etiologi
2.1.5 Patofisiologi
2.1.6 Manifestasi Klinis
2.1.7 Komplikasi
2.1.8 Pemeriksaan penunjang
2.1.9 Penatalaksanaan
BAB 3
Konsep Asuhan Keperawatan Tumor Cerebri
3.1 Pengkajian
3.2 Diagnosis Keperawatan
3.3 Intervensi Keperawatan
3.4 Implementasi Keperawatan
3.5 Evaluasi Keperawatan
3.6 Kerangka Asuhan Keperawatan (Patoflow)
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB 1
PENDAHULUAN
sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh dan
menyebar masuk ke dalam jaringan. Tumor ganas otak yang paling sering
terjadi merupakan penyebaran dari kanker yang berasal dari bagian tubuh
yang lain. Kanker payudara dan kanker paruparu, melanoma maligna dan
kanker sel darah (misalnya leukemia dan limfoma ) bisa menyebar ke otak.
Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau beberapa bagian otak yang
berbeda.
sel otak. Kelainan ini bisa diakibatkan secara langsung menimpa gen
peranan dari gen itu sendiri. Sebagian riset menampilkan jika paparan
3
tersebut berdasarkan pada karakteristik tumor itu sendiri, misalnya posisi
Tumor otak yang terkategori jinak serta tidak berpotensi ganas terletak
pada tingkatan I serta II (Khan et al., 2015). Identitas tumor otak jinak
jadi kanker yang disebut tumor otak ganas atau kanker otak
dan immortal (tidak bisa mati). Sel kanker bisa menyusup ke jaringan
dekat kemudian menye bar dengan cepat. Kanker otak ini mempunyai
identitas bisa menyusup ke jaringan sekitarnya, dan juga sel kanker bisa
Filho et al., 2017). Sekian banyak tumor telah memberikan tekanan pada
dengan baik, indikasi ini mulai timbul sehingga menimbulkan indikasi baru
pada posisi tertentu bisa mengacaukan sistem kerja otak sehingga tidak
4
berperan sesuai fungsinya. Tanda dan gejala klinis tumor otak dapat
1. Melakukan pengkajian
cerebri
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
(Medulla Spinalis). Apabila sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri
disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain disebut
Saat ini terdapat sekitar 130 jenis tumor otak, penanaman tumor otak
biasanya berdasarkan asal jenis jaringan atau sel yang terkena gangguan
saraf otak, jaringan penyangga, serta tumor metestasis dari bagian tubuh
lainnya.
6
Tumor intracranial dapat dibagi menjadi lesi jinak dan ganas didalam
1. Pengertian Otak
tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat computer dari semua
alat tubuh. Bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga
7
2. Anatomi Fisiologi
dan paling kompleks diantara seluruh sistem saraf. Peran otak lebih
yang tebal.
Otak manusia terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu otak depan, otak
bagian otak paling besar yang menyusun kira 4/5 dari berat
9
Gambar 2.1.1 Hemisfer kanan Dan Hemisfer kiri
10
Tiap hemisfer otak disuplai oleh tiga arteri utama, yaitu arteri
frontalis
pendengaran
tubuh
Otak tengah terletak di antara otak besar dan otak kecil. Bagian
pedengaran
c. Otak Belakang
2.1.3 Klasifikasi
Tumor Otak Terbagi menjadi dua yaitu tumor otak primer dan tumor
otak sekunder.
otak terdekat
a. Glioma
b. Meningioma
c. Tumor hipofisis
2.1.4 Etiologi
Tidak ada faktor yang jelas untuk tumor otak primer. Meskipun tipe
sedang diteliti. Waktu puncak kejadian tumor otak adalah dekade kelima
dan ke tujuh, selain itu wanita lebih sering kena dari pada wanita.
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti,
namun ada beberapa faktor yang perlu ditinjau (Amin Huda Nurarif &
13
1. Herediter
3. Radiasi
4. Virus
5. Substansi Karsinogenik
6. Trauma kepala
14
2.1.5 Patofisiologi
Tumor otak primer dianggap berasal dari sel atau koloni sistem sel
mitosis sel yang tidak terkontrol. Sistem imun tidak mampu membatasi
Tumor otak tidak hanya menyebabkan lesi pada otak, tetapi juga
sedikit tempat untuk ekspansi isinya. Jika perawatan tidak berhasil, tumor
Tekanan pada sistem otak menyebabkan kerusakan pusat vital sign kritis
yang mengontrol tekanan darah, nadi, dan respirasi yang akan memicu
kematian.
banyak terjadi, kurang lebih 45% dari seluruh tumor otak. Glioma dibagi
struktur vital
15
2.1.6 Manifestasi Klinis
1. Menurut lokasi tumor :
diantaranya :
gangguan bicara
hipotonia
a. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin nyeri pada saat
batuk dan
16
membungkuk
b. Kejang
perubahan tanda-
d. Perubahan kepribadian
3. Trias Klasik
Trias klasik adalah tanda atau ciri khas pada tumor otak, yang
diantaranya
a. Nyeri kepala
b. Papil oedema
c. Muntah
2.1.7 Komplikasi
2. Hernias
3. Hidrosefalus
pada tumor yang berada di fosa posterior dan lebih banyak terjadi
17
2.1.8 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan diantaranya:
proses lainnya.
infeksi
4. Biopsi stereostatik
18
informasi prognosis.
5. Angiografi serebral
6. Elektroensefalogram (EEG)
2.1.9 Penatalaksanaan
Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam
penatalaksanaannya yaitu :
contoh carbamazepine
yang optimal.
19
2. Radiotherapy
3. Chemotherapy
20
Bab 111
3.1 Pengkajian
1. Data Umum
2. Keluhan Utama
penurunan kesadaran
21
5. Riwayat Penyakit Keluarga
6. Pengkajian psikososial
7. Pemeriksaan Fisik
a. B1 (Breathing)
pernapasan
b. B2 (Blood)
c. B3 (Brain)
peningkatan
lainnya
22
d. B4 (Bladder)
neurologis luas
e. B5 (Bowel)
medulla oblongata.
f. B6 (Bone)
aktivitas dan
istirahat
makanan
23
3.3 Intervensi keperawatan
24
3. Ansietas b/d kurang Setelah dilakukan Terapi Relaksa
terpapar informasi tindakan keperawatan Observasi :
selama 3x24 jam 1. Identifikasi tek
diharapkan Tingkat relaksasi yang per
Ansietas Mnurun dengan efektif digunakan
kriteria hasil : 2. Monitor resp
1. Perilaku gelisah terhadap te
menurun relaksasi Edukasi :
2. Verbalitas 3. menganjurkan
kebingungan menurun melakukan po
3. Keluhan pusing nyaman
menurun
(D.0080 SDKI Hal 180) SLKI hal 132 (L.09093) SIKI Hal 436 (I.09326)
25
penilaian atau evaluasi merupakan perbandingan yang sistematis serta
26
3.6. Kerangka Asuhan Keperawatan (Patoflow)
28
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
dan tinjauan kasus, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:
pendekatan persistem mulai dari B1-B6 dan pola fungsi Gordon. Pada
gigi palsu permanen pada bagian depan pasien terpasang gigi palsu pada 10
kekuatan otot kaki pasien yang lemah pasien tidak mampu berjalan sendiri
diagnosis keperawatan sesuai kondisi klinis yang dialami oleh pasien selama
rumah sakit.
sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu dan kondisi pasien
28
yang pulang, karena keluarga memilih merawat dirumah
4.2 Saran
keperawatan pada pasien dengan Diagnosa Tumor Cerebri adalah sebagai berikut:
1. Akademisi
Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi sumber referensi bagi akademisi untuk
2. Praktisi
Penanganan yang cepat dan tepat pada kasus Tumor Cerebri sangat
(Tumor otak sekunder) dan sebelum menjadi tumor otak yang tergolong
b. Bagi Penulis
Dalam menyusun studi kasus pada pasien dengan diagnosis Tumor Cerebri,
kerja sama antar sesama tim kesehatan dalam melakukan proses asuhan
pasien selanjutnya.
29
DAFTAR PUSTAKA
Febrianti, A., Febrianti, A. S., Sardjono, T. A., & Babgei, A. F. (2020). Klasifikasi Tumor Otak pada
Citra Magnetic Resonance Image dengan Menggunakan Metode Support Vector Machine.
Jurnal Teknik ITS ,9 (1), A118–A123. https://doi.org/10.12962/j23373539.v9i1.51587
PREDIKSI PENYUSUTAN TUMOR OTAK MELALUI PENGOLAHAN DATA
CITRA CT-SCAN . (n.d.).
Harsono, 2015. Buku Ajaran Neurologi klinis, Cetakan ke-6 , Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada
University Press , p 201-206
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. In1 . Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018).Standat Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan . Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019).Standat Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan . Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Hong, C. S., Fliney, G., Fisayo, A., An, Y., Gopal, P. P., Omuro, A., PointdujourLim, R., Erson-Omay, E.
Z., & Omay, S. B. (2020). Case Report: Genetic characterization of an aggressive optic nerve
pilocyticglioma. Brain Tumor Pathology,
30
31