Anda di halaman 1dari 6

Anatomi fisiologi sistem perkemihan laki laki dan perempuan

Oleh

Surya ningsih

Dosen Pembimbing :

Ns. Mera Delima, M.Kep

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA(UPERTIS)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2022/2023
1.Ginjal
terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra torakalis ke-
12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuknya seperti biji kacang . Ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dextra yang besar.
2. Fungsi
Fungsi adalah memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat racun atau racun,
mempertahankan keseimbangan keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar
asam dan basa dari cairan tubuh, dan mengeluarkan sisa-sisametabolisme akhir dari protein
ureum, kreatinin dan amoniak.
3. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria
. Panjangnya ±25-34 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga panggul. Lapisan dinding ureter
menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam kandung
kemih kandung kemih.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
 Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
 Lapisan tengah lapisan otot polos
 Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
4. Vesika urinaria (kandung kandung kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah
pir (kendi). Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria
dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
5. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi mengalirkan
air kandung kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
 Uretra pars prostatika
 Uretra pars membranosa
 Uretra pars spongiosa.
Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. sfingter uretra terletak di sebelah atas
vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi
 Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pelaporan (asupan) cairan
dan faktor lainnya.
 Warna bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna kuning tergantung dari kepekatan,diet , obat-obatan dan sebagainya.
 Bau, bau khas air kandung kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
 Jenis berat 1.015-1.020.
 Reaksi asam, bila lama-lama menjadi basa, juga tergantung daripada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkali dan reaksi asam anggota protein ).
Komposisi air kandung kemih, terdiri dari:
 Air kandung kemih terdiri dari kira-kira 95% udara.
 Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolismw protein , asam urea , amoniak dan
kreatinin.
 Elektrolit natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat.
 Pigmen (bilirubin dan urobilin).
 Toksin.
5. Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi
melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
 Kandung kemih terisi secara progesif hingga tegangan pada dindingnya meningkat

melampaui nilai ambang batas, keadaan ini akan memicu tahap ke-2.

Ginjal (Ren)

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi
vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal mirip biji
kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, sebab adanya lobus hepatis dexter
yang besar.

PROSES PEMBENTUKAN URIN

Tahap pembentukan urin

1. Proses Filtrasi ,di glomerulus

Terjadi peresapan darah, yang tersering yakni bagian cairan darah kecuali protein. Cairan
yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, udara, natrium,
klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut
filtrat gromerulus.

2. Proses Reabsorbsi

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida,
fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di
tubulus proksimal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali peresapan sodium dan ion
bikarbonat bila diharapkan badan. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan
sisanya dialirkan pada papilla renalis.

3.Proses sekresi.

Sisa dari absorpsi kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis berikutnya
diteruskan ke luar.

Pendarahan

Ginjal menerima darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis,
arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis
lalu menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi
arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan
gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk
ke vena cava inferior.

Persarafan Ginjal

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk
mengontrol jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

Saluran kencing

Terdiri dari 2 jalan masuk pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga panggul.
Dinding kandung kemih kandung kemih berisikan:

1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).

2. Tunika muskularis (lapisan berotot).

3. Tunika submukosa.

4. Lapisan mukosa (lapisan bab dalam).

Ureter

Pada wanita ureter terdapat di belakang fossa ovarika yang berjalan ke bagian medial dan ke
depan ke bagian lateral serviks uteri di bagian atas vagina untuk mencapai fundus vesika
urinaria.

Uretra

1. Uretra pars prostatika

2. Uretra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)

3. Uretra pars spongiosa.

Uretra pada perempuan panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sfingter
uretra terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra disini hanya
sebagai saluran ekskresi.

Dinding uretra berisikan 3 lapisan:

1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung
jaringan lentur dan otot polos. Sfingter uretra mempertahankan biar uretra tetap tertutup.

2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.

3. Lapisan mukosa.

Urin (Air Kemih)

Sifat fisis air kandung kemih, berisikan:

1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pendapatan (asupan) cairan dan
faktor lainnya.

2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.

3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.

4. Bau, bau busuk khas air urin jika dibuang akan berbau amoniak.

5. Berat jenis 1.015-1.020.


6. Reaksi asam, jika diubah-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur
menjadikan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

Bagian vesika urinaria terdiri dari :

1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah
dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent,
vesika seminalis dan prostate.

2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.

3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.

4 Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah
luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Mikturisasi

Pengabungan urine yang mengalir melalui ureter kedalam kandung kemih.mikturisasi


merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat persarafan.ada 2 tahap
utama yaitu:

1 kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melalui
ambang batas(terjadi bila tertimbun 170-230 ml urine)

2 adanya refleks saraf (yang disebut reflek mikturisi )yang akan mengosongkan kandung
kemih

Anda mungkin juga menyukai