Oleh
Surya ningsih
Dosen Pembimbing :
melampaui nilai ambang batas, keadaan ini akan memicu tahap ke-2.
Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi
vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal mirip biji
kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, sebab adanya lobus hepatis dexter
yang besar.
Terjadi peresapan darah, yang tersering yakni bagian cairan darah kecuali protein. Cairan
yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, udara, natrium,
klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut
filtrat gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida,
fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di
tubulus proksimal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali peresapan sodium dan ion
bikarbonat bila diharapkan badan. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan
sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3.Proses sekresi.
Sisa dari absorpsi kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis berikutnya
diteruskan ke luar.
Pendarahan
Ginjal menerima darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis,
arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis
lalu menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi
arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan
gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk
ke vena cava inferior.
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk
mengontrol jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
Saluran kencing
Terdiri dari 2 jalan masuk pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga panggul.
Dinding kandung kemih kandung kemih berisikan:
3. Tunika submukosa.
Ureter
Pada wanita ureter terdapat di belakang fossa ovarika yang berjalan ke bagian medial dan ke
depan ke bagian lateral serviks uteri di bagian atas vagina untuk mencapai fundus vesika
urinaria.
Uretra
Uretra pada perempuan panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sfingter
uretra terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra disini hanya
sebagai saluran ekskresi.
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung
jaringan lentur dan otot polos. Sfingter uretra mempertahankan biar uretra tetap tertutup.
3. Lapisan mukosa.
1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pendapatan (asupan) cairan dan
faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
4. Bau, bau busuk khas air urin jika dibuang akan berbau amoniak.
1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah
dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent,
vesika seminalis dan prostate.
3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
4 Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah
luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
Mikturisasi
1 kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melalui
ambang batas(terjadi bila tertimbun 170-230 ml urine)
2 adanya refleks saraf (yang disebut reflek mikturisi )yang akan mengosongkan kandung
kemih