SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
NIM : 201031
RUANG :
1
1. Ginjal Secara anatomi ginjal berbentuk seperti kacang koro dengan warna
merah coklat dan berjumlah dua buah.Ginjal terdiri dari ginjal kanan dan ginjal
kiri.Ginjal terletak didalam rongga abdomen posterior, masing-masing satu buah
disisi kiri dan kanan kolum vertebra, di belakang peritoneum dan dibawah
diagfragma. Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke -11 ginjal kanan setinggi iga ke-12,
batas bawah ginjal setinggi vertebra lumbalis ke-3. Tiap –tiap ginjal mempunyai
panjang 11,25 cm lebar 5-7 cm tebal 2,5 cm. Ginjal kiri lebih tinggidari ginjal
kanan, berat ginjal pada laki-laki dewasa 150-170 gr, wanita dewasa 115-155gr
B. Pembungkus Ginjal
2. Ureter adalah saluran untuk urin yang berasal dari ginjal (melalui pelvis renalis) ke
vesica urinaria (buli-buli). Terdiri dari dua saluran masing-masing bersambung
dari ginjal kekandung kemih panjangnnya 25-30 cm dengan penampang 0,5 cm
mempunyai tiga jepitan disepanjang jalan. Fungsinya mendorong urine dari ginjal
ke kandung kemih melalui kontraksi peristalsis lapisan otot polos.Struktur ureter terdiri
dardari
1) luar jaringan ikat(jaringan fibrosa)
2) Lapisan tengah (otot polos)
3) Lapisan sebelah dalam (mukosa)
4. Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsimenyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra bewrjalan berkelok –kelok
melalui pubis kebagia penis panjangnya ± 20 cm.Uretra pada laki –laki terdiri dari :
1) Uretra Prostaria
2) Uretra membranosa
3) Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki –laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan
submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3 –4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika
muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena –vena, dan
lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah
atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran
ekskresi.
C. Urine (Air Kemih)
1. Sifat –sifat air kemihoJumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari
masuknya (intake)cairan serta faktor lainnyaoWarna bening muda dan bila dibiarkan
akan menjadi keruh.
• Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat –obatan dan sebagainya.
• Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.
4
• Reaksi asam bila terlalu lamaakan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
2. Komposisi air kemih
• Air kemih terdiri dari kira –kira 95 % air
• Zat –zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asamurea, amoniak dan
kreatinin
• Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat,fosfat dan sulfat
• Pigmen (bilirubin, urobilin)
• Toksin
• hormon
3. Mekanisme Pembentukan UrineDari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus
setiap menit terbentuk 120 –125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi).
Setiap harinyadapat terbentuk 150 –180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar
1% (1,5 L) yang akhirnya keluar sebagai kemih, dansebagian diserap kembali
FISIOLOGI PERKEMIHAN
1. Proses filtrasiTerjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih
besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian
yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat,
bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginja.
2.Proses reabsorpsiTerjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium,
klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal
dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal
bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan
akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara
aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila renalis.
3.Augmentasi (Pengumpulan)Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal
sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadipenyerapan ion Na+,
Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya.Dari tubulus pengumpul, urine
yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju
vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine
sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui
uretra.
4.MikturisiPeristiwa penggabungan urine yang mengalir melui ureter ke dalam kandung
kemih., keinginan untuk buang air kecil disebabkan penanbahan tekanan di dalam
kandung kemih dimana saebelumnmya telah ada 170 –23 ml urine.Miktruisi merupakan
gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat –pusat persyarafan
5
yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang
menekan kandung kemih membantu mengosongkannya.
5.Ciri –ciri Urine NormalRata –rata dalam satu hari 1 –2 liter, tapi berbeda –beda sesuai
dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan,
baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata –rata 6
3. Patofisiologi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) ditunjukkan dengan adanya
mikroorganisme di dalam urine.
• Glomerulonefritis peradangan pada glomerulus, biasanya disebabkan
oleh diabetes mellitus dan hipertensi kronik.
• Pielonefritis, infeksi pada ginjal akibat adanya infeksi pada kandung
kemih. Ditandai dengan demam, menggigil, nyeri pinggang dan
disuria.
• Sistitis atau infeksi kandung kemih (paling sering terjadi infeksi)
ditandai dengan dysuria (nyeri saat mengeluarkan urine).
• Gagal ginjal atau penurunan fungsi organ ginjal atau tidak dapat
berfungsi sama sekali.
8
e. Data riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit gangguan sistem
perkemihan yang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya benigna prostat
hyperplasia (BPH).
f. Data pengkajian psikososial berhubungan dengan kondisi penyakitnya serta dampak
terhadap kehidupan sosial pasien. Keluarga dan pasien akan menghadapi kondisi yang
menghadirkan situasi kecemasan atau rasa takut terhadap penyakitnya.
g. Data pasien retensi urine termasuk dalam kategori fisiologi dan subkategori eliminasi,
perawat harus mengkaji data gejala dan tanda mayor dan minor (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2017) meliputi :
1) Gejala dan tanda mayor
a) Subjektif: sensasi penuh pada kandung kemih
b) Objektif: disuria/ anuria dan distensi kandung kemih.
2) Gejala dan tanda minor
a) Subjektif: dribbling
b) Objektif: inkontinensia berlebih dan residu urin 150 ml atau lebih
2. Diagnosa keperawatan
masalah yang timbul bagi klien benigh
prostat hyperplasia menurut Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia
(SDKI, 2017) :
Pre operasi :
a. Nyeri akut
1) Definisi
Pengalaman sensorikatau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung
kurang dari 3 bulan.
2) Penyebab
Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
3) Gejala dan tanda Mayor
a) Subjektif
Mengeluh nyeri
b) Objektif
1) Tampak meringis
9
2) Bersikap protektif (mis.waspada posisi menghindari
nyeri)
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur
4) Gejala dan data Minor
a) Subjektif
Tidak tersedia
b) Objektif
1) Tekanan darah meningkat
2) Pola nafas berubah
3) Nafsu makan berubah
4) Proses berfikir terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri sendiri
5) Kondisi klinis terkait
b. Retensi urin
1) Definisi
Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap.
2) Penyebab
a) Peningkatan tekanan uretra
3) Gejala dan tanda mayor
a) Subyektif
Sensasi penuh pada kandung kemih
b) Obyektif
Dysuria/anuria
Distensi kandung kemih
4) Gejala dan tanda minor
a) Subjektif
1) Dribbling
b) Objektif
1) Inkontinensia berlebih
2) Residu urin 150ml atau lebih
5) Kondisi klinis terkait
a) Benigna prostat hyperplasia
c. Gangguan Eliminasi urin
1) Definisi
Disfungsi eliminasi urin
10
2) Penyebab
Penurunan kapasitas kemih
a) Iritasi kandung kemih
b) Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan
kandung kemih
c) Efek tindakan media dan diagnostic (mis. Operasi ginjal,
operasi saluran kemih, anestesi, dan obat-obatan)
d) Kelemahan otot pelvis
e) Ketidakmampuan mengakses toilet (mis. Imobilisasi)
3) Gejala dan tanda mayor
a) Sybjektif
1) Desakan berkemih (urgensi)
2) Urin menetes (dribbling)
3) Nocturia
b) Objektif
1) Distensi kandung kemih
2) Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
3) Volume residu urin meningkat
4) Gejala dan tanda minor
a) Subjektif
-
b) Objektif
-
5) Kondisi Klinis Terkait
a) Saluran kemih
d. Ansietas
1) Definisi
kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi
ancaman.
2) Penyebab
a) Krisis situasional.
3) Gejala dan tanda Mayor
a) Subjektif
1) Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi.
2) Sulit berkonsentrasi.
11
b) Objektif
1) Tampak gelisah
2) Sulit tidur
4) Gejala dan data Minor
a) Subjektif:
1) Mengeluh pusing
2) Merasa tidak berdaya
b) Objektif:
1) Frekuensi nafas meningkat
2) Frekuensi nadi meningkat
3) Tekanan darah meningkat
4) Muka tampak pucat
5) Sering berkemih
5) Kondisi klinis terkait
a) Penyakit akut
Post operasi :
a. Nyeri akut
1) Definisi
Pengalaman sensorikatau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
2) Penyebab
Agen pencedera fisiologis (mis. neoplasma)
3) Gejala dan tanda Mayor
a) Subjektif
1) Mengeluh nyeri
b) Objektif
1) Tampak meringis
2) Bersikap protektif (mis.waspada posisi menghindari
nyeri)
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur
4) Gejala dan data Minor
a) Subjektif
12
Tidak tersedia
b) Objektif
1) Tekanan darah meningkat
2) Pola nafas berubah
3) Menarik diri
4) Berfokus pada diri sendiri
5) Diaforesis
5) Kondidsi klinis terkait
a) Kondisi pembedahan
b. Risiko Infeksi
1) Definisi
Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik.
2) Faktor Risiko :
a) Efek prosedur invasive
b) Peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan
c) Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :
d) Kerusakan integritas kulit
3) Faktor yang berhubungan :
a) Tindakan invasive
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari hari sarana dan prasarana serta factor
yang mempengaruhi eliminasi urine baik factor pendukung maupun factor pencetus
2. Pemeriksaan Fisik
2. Kepala & Leher
a. Kepala
• Bentuk: simetris
• Massa: tidak ada massa
• Distribusi rambut: rata
• Warna kulit kepala: normal
• Keluhan: pusing/sakit kepala/migraine, lainnya: tidak ada keluhan
b. Mata
• Bentuk: simetris
• Konjungtiva: tidak anemis
• Pupil: ( √ ) reaksi terhadap cahaya ( √ ) isokor ( √ ) miosis ( ) pin point ( ) midriasis
• Tanda radang: tidak ada
13
• Fungsi penglihatan: normal
• Penggunaan alat bantu: tidak ada
c. Hidung
• Bentuk : simetris
• Warna : normal
• Pembengkakan : tidak ada
• Nyeri tekan : tidak ada
• Perdarahan : tidak ada
• Sinus : tidak ada
d. Mulut & Tenggorokan
• Warna bibir : merah muda
• Mukosa : lembab
• Ulkus : tidak ada
• Lesi : tidak ada
• Massa : tidak ada massa
• Warna lidah : merah muda
• Perdarahan gusi : tidak ada
• Karies : tidak ada
• Gangguan bicara : tidak ada
e. Telinga
• Bentuk : simetris
• Warna : normal
• Lesi : tidak ada
• Massa : tidak ada
• Nyeri : tidak ada
• Nyeri tekan : tidak ada
f. Leher
• Kekakuan : tidak ada
• Benjolan/massa : tidak ada
• Vena jugularis : tidak ada pembesaran pada vena jugularis
• Nyeri : tidak ada
• Nyeri tekan : tidak ada
• Keterbatasan gerak : tidak ada
• Keluhan lain : tidak ada
3. Thorak & Dada
• Jantung
- Inspeksi : bentuk dada simetris,tidak ada massa,tidak tampak pulsasi ictus cordis
- Palpasi : ictus cordis teraba pada ics V mid clavicula line sinistra
14
- Perkusi : Terdengar pekak pada batas ics II line sternalis dextra-sinistra batas
bawah ics V mid clavicula sinistra
- Auskultasi : S1 dan S2 terdengar tunggal lub-dub, S1 terdengar pada ics IV dan V
mid clavicula line sinistra dan S2 terdengar pada ics II line sternalis dextra-sinistra tidak
tedapat suara tambahan
• Paru
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada benjolan,Gerakan dada simetris,
frekuensi 22x/menit
- Palpasi : Keadaan proxsesus xipoedeus : pasien teraba dan tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : bunyi sonor
- Auskultasi : Suara nafas Vesikuler
4. Payudara & Ketiak
• Benjolan/massa : Tidak ada
• Bengkak : Tidak ada
• Nyeri : Tidak ada
• Nyeri tekan : Tidak ada
• Kesimetrisan : Normal kanan kiri simetris
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada kelainan pada bentuk tulang
6. Abdomen
• Inspeksi : Tidak ada lesi dan benjolan,klien terlihat meringis saat ditekan bagian
abdomen yang bawah
• Palpasi : Adanya nyeri tekan diperut bagian bawah
• Perkusi : Terdengar Tympani
• Auskultasi : Bising usus pasien 6x/menit
7. Genitalia & Anus
• Inspeksi : Bentuk abdomen simetris/flat, genetalia dan reproduksi pasien bersih
terpasang kateter
• Palpasi : Adanya pembesaran prostat, dan gangguan eliminasi urun
8. Ekstremitas (kekuatan otot, kontraktur, deformitas, edema, luka, nyeri/nyeri tekan,
pergerakan)
• Atas : Adanya keterbatasan gerak, terpasang infus Nacl 0,9 20Tpm ditangan kanan
pasien
5|5
• Bawah : Tidak ada keterbatasan gerak pada ektremitas bawah, hanya terpasang
kateter urinary pada pasien
15
͞ ͞ ͞ ͞
5|5
3. Pemeriksaan Diagnostik
• Laboratorium Urinalisis, Bakteriologis, Makroskopis, Mikroskopis
• Radiologi Diagnostik USG, Intra Vena Pyelografi (IVP), CT Scan
Urologi, MRI
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Nyeri akut dan retensi urine
C. PERENCANAAN
D. PELAKSANAAN
E. EVALUASI
SUMBER/REFERENSI:
A. Identitas Klien
Nama : Tn. M No. RM : 157xxx
17
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Penyakit Yang Pernah Dialami
a. Kecelakaan (Jenis &waktu) : tidak ada
b. Operasi (Jenis &waktu) : ± 3 minggu lalu
c. Penyakit :
Kronis : Tidak ada
Akut : Bph
d. Terakhir masuk RS: ± 3 minggu lalu
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll) : tidak ada
3. Imunisasi
( √ )BCG ( √ )Hepatitis
( √ )Polio ( √ )Campak
( √ )DPT ( )……………
4. Kebiasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Tidak Terkaji
5. Obat-obatan yang digunakan
Tidak Terkaji
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang terkena alergi,asma,TBC,hipertensi,penyakit
jantung,stroke,anemia,hemophilia,artrithis,migran.DM,Kanker, dan gangguan emosional
F. Genogram
G. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan Bersih Bersih
Bahaya Kecelakaan Ada Ada
18
Polusi Tidak ada Ada
Ventilasi Cukup Baik Cukup
Pencahayaan Cukup Baik Cukup Baik
20
( ) hubungan dengan orang tua ( ) hubungan dengan pasangan
( ) hubungan dengan sanak saudara ( ) hubungan dengan anak
( ) lain-lain sebutkan,
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Tidak ada
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : Tidak ada
P. Pola Komunikasi
1. Bicara (√) Normal ( ) bahasa utama
( ) Tidak jelas ( ) bahasa daerah
( ) bicara berputar putar ( ) rentang perhatian
(√) Mampu mengerti pembicaraan orang lain (√) afek Positif
Q. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( √ ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti
R. Pola Nilai dan Kepercayaan
1. Apakah Tuhan, agama, dan kepercayaan penting untuk Anda, Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yang dilakukan di rumah (jenis dan frekuensi) : Sholat 5 waktu
dan Berdoa
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS : Sholat
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melakukan ibadahnya : klien sabar dan berdoa agar
penyakitnya cepat sembuh
S. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda tanda vital :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg Suhu : 37,9⁰C
Nadi : 94x/menit RR : 22x/menit
Tinggi Badan : 175 cm Berat Badan : 70 kg
21
Fungsi penglihatan: normal
Penggunaan alat bantu: tidak ada
c. Hidung
Bentuk : simetris
Warna : normal
Pembengkakan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Perdarahan : tidak ada
Sinus : tidak ada
d. Mulut & Tenggorokan
Warna bibir : merah muda
Mukosa : lembab
Ulkus : tidak ada
Lesi : tidak ada
Massa : tidak ada massa
Warna lidah : merah muda
Perdarahan gusi : tidak ada
Karies : tidak ada
Gangguan bicara : tidak ada
e. Telinga
Bentuk : simetris
Warna : normal
Lesi : tidak ada
Massa : tidak ada
Nyeri : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
f. Leher
Kekakuan : tidak ada
Benjolan/massa : tidak ada
Vena jugularis : tidak ada pembesaran pada vena jugularis
Nyeri : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Keterbatasan gerak : tidak ada
Keluhan lain : tidak ada
3. Thorak & Dada
Jantung
- Inspeksi : bentuk dada simetris,tidak ada massa,tidak tampak pulsasi ictus cordis
- Palpasi : ictus cordis teraba pada ics V mid clavicula line sinistra
- Perkusi : Terdengar pekak pada batas ics II line sternalis dextra-sinistra batas bawah ics V
mid clavicula sinistra
- Auskultasi : S1 dan S2 terdengar tunggal lub-dub, S1 terdengar pada ics IV dan V mid
clavicula line sinistra dan S2 terdengar pada ics II line sternalis dextra-sinistra tidak tedapat
suara tambahan
Paru
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada benjolan,Gerakan dada simetris, frekuensi
22x/menit
- Palpasi : Keadaan proxsesus xipoedeus : pasien teraba dan tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : bunyi sonor
- Auskultasi : Suara nafas Vesikuler
4. Payudara & Ketiak
Benjolan/massa : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
22
Nyeri : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Kesimetrisan : Normal kanan kiri simetris
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada kelainan pada bentuk tulang
6. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi dan benjolan,klien terlihat meringis saat ditekan bagian abdomen yang
bawah
Palpasi : Adanya nyeri tekan diperut bagian bawah
Perkusi : Terdengar Tympani
Auskultasi : Bising usus pasien 6x/menit
7. Genitalia & Anus
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris/flat, genetalia dan reproduksi pasien bersih terpasang
kateter
Palpasi : Adanya pembesaran prostat, dan gangguan eliminasi urun
8. Ekstremitas (kekuatan otot, kontraktur, deformitas, edema, luka, nyeri/nyeri tekan, pergerakan)
Atas : Adanya keterbatasan gerak, terpasang infus Nacl 0,9 20Tpm ditangan kanan pasien
5 |5
Bawah : Tidak ada keterbatasan gerak pada ektremitas bawah, hanya terpasang kateter urinary
pada pasien
͞ ͞ ͞ ͞
5|5
23
HB 12,7 14,00 – 18,00 g/dl
Leukosit 31,8 4.00- 10.5 ribu/ul
Hematokrit 36,2 37.00 – 47.00 vol%
Trombosit 138 150 – 450 ribu/ul
Eosinofil % 0.0 1,0 – 3,0%
Gran % 92,9 50,0 – 81,0%
Limfosit % 2,0 20,0 – 40,0%
Gran # 29,49
2,50 – 7,00 ribu/ul
Limfosit # 0,63
1,25 – 4,00 ribu/ul
Ureum 115
Kratinin 4,79 0 – 50 mg/dl
Natrium 120 0,72 – 1,25 mg/dl
Kalium 3,4 136 – 145 meq/L
Chloride 83 3,5 – 5,1 meq/L
Kejernihan urin Keruh 98 – 107 meq/L
Lekosit Banyak Jernih
Eritrosit 2-3 0–3
Epithel +2 0–2
+1
- Pemeriksaan penunjang
USG UROLOGI : PROSTAT MEMBESAR RINGAN VOLUME 46CC
Malang,
Pengkaji
__________________
ANALISA DATA
25
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
. KEPERAWATAN
Do :
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 94x/menit
S : 37,9⁰C
RR : 22x/menit
Q =terasa nyut-nyut
(tertusuk)
T = nyeri kadang-kadang
terutama saat dipegang
Pemeriksaan penunjang
26
2. Ds : Peningkatan Tekanan Uretra Retensi Urin
Do :
Pemeriksaan Penunjang
27
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO.REG :
28
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
30
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
31
Nama / Usia : Tn. M Dx / No.Reg : BPH /
Edukasi
32
8. Ajarkan mengukur
asupan cairan dan haluaran urine
9. Ajarkan mengenali tanda
berkemih dan waktu yang tepat
untuk berkemih
10. Ajarkan terapi modalitas
pengetahuan otot-otot
panggul/berkemih
11. Anjurkan minum yang
cukup, jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi
33
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
D.007 08 April S:
7 2021 Klien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah makin
08.00 1. Mengidentifikasi berat bila ditekan
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri O:
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri - TTV
08.15 4. Mengidentifikasi nyeri pada kualitas hidup TD : 110/80 mmHg
N : 94x/menit
5. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
S : 37,9⁰C
6. Memonitor efek samping penggunaan analgetik RR : 22x/menit
7. Memberikan Teknik non farmakologis untuk menguangi rasa nyeri
08.40 8. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri P = nyeri diperberat ketika ditekan
09.00 9. Memfasilitasi istrahat dan tidur Q =terasa nyut-nyut (tertusuk)
10. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
11.00 strategi meredakan nyeri R = nyeri tidak menjalar
11. Menjelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri
S = skala nyeri 4 ( nyeri sedang )
12. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
12.40 13. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri T = nyeri kadang-kadang terutama saat dipegang
14. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Pemeriksaan penunjang
13.00 15. Mengajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
16. Mengkolaborasi pemberian analgetic, jika perlu USG Urologi : prostat membesar ringan volume 46cc
34
A:
P:
35
No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
D.007 09 April S:
7 2021 - Klien mengatakan memahami penjelasan masalah
nyeri,teknik nonfarmakologis dan prosedur
mendapatkan obat untuk mengurangi rasa nyerinya
- klien juga mengatakan nyeri pada bagian perut bawah
08.00 2) Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
waktu ditekan sudah mulai berkurang rasa sakitnya
7) Memberikan Teknik non farmakologis untuk menguangi rasa nyeri
8) Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri O:
9) Memfasilitasi istrahat dan tidur
09.00 12) Menjelaskan strategi meredakan nyeri - TTV
13) Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri TD : 120/90 mmHg
11.00 N : 98x/menit
S : 37,6⁰C
12.40 RR : 20x/menit
Pemeriksaan penunjang
36
A:
P:
37
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
D.005 08 April S:
0 2021 Klien mengatakan kandung kemih terasa penuh tapi sulit
untuk BAK
38
P:
panggul/berkemih
11. Menganjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi Lanjutkan Intervensi No. 3,9,10,11,12
13.50 12. Mengkolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu
14.05
14.25
14.35
39
No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx Jam
D.005 09 April
0 2021
14.25
14.35
40