Anda di halaman 1dari 24

ANATOMI

FISIOLOGI SISTEM
PERKEMIHAN
Anggota Kelompok
RIVA KOHONGIA 22090200002
CIKAR INDAH SANDRINA 22090200003
SHINTA NUR AINI 22090200011
NABILLA HASANAH 22090200012
BISYIR 22090200013
ISLAM
TASYA TRI ANANDA 22090200018
OKI RIZKIA ANURAHMA 22090200036
DINIAR
JINGGA SYLVANA 22090200037
FATIHA NAHDA AQHILAH 22090200042
ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari
zat zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat- zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Sistem perkemihan terdiri dari :


a. Ginjal
b. Ureter
c. Vesika Urinaria (VU)
d. Urethra
A. Ginjal
Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan
tubuh secara baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatik
dengan mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik dan asam basa,
ekskresi sisa metabolisme, sistem pengaturan hormonal dan metabolisme. Ginjal
terletak di rongga abdomen, retroperitoneal primer kiri dan kanan kolumna
vertebra Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum
pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Ginjal
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang tanah, panjang 11,5 cm, lebar
3,5 cm, berat 130 gram

1) Bentuk Ginjal
seperti biji kacang. Jumlahnya ada 2 buah kirt dan kanan. Ginjal kiri lebih besar
dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal
wanita. Setiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm. dan tebal 2,5
cm berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram dan wanita 115-155 gram.
2) Struktur Ginjal
Terdiri dari bagian dalam (medulla) dan bagian luar (korteks).
a) Bagian dalam (internal) medula
Subtansia medularis terdiri dari piramid renalis yang jumlahnya antara 8-16 buah
yang mempunyai basis sepan- jang ginjal, sedangkan apeksnya menghadap ke
sinus renalis.

b) Bagian luar (eksternal) korteks


Subtansia kortekalis berwarna cokelat merah, konsistensi lunak dan bergranula.
Subtansia ini tepat di bawah tunika fibrosa, melengkung sepanjang basis piramid
yang berdekatan dengan sinus renalis, dan bagian dalam antara piramid
dinamakan kolumna renalis

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari
jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks. dan lapisan
sebelah dalan bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Tiap-tiap
piramid dilapisi satu dengan yang lain oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah.
3) Lapisan Ginjal
Ginjal dilapisi oleh suatu masa jaringan lemak yang disebut kapsula adiposa.
Ginjal dan kapsula adiposa tertutup oleh suatu lamina khusus dari fasia
subserosa yang disebut fasia renalis yang terdapat di antara lapisan dalam dari
facia profunda dan stratum facia subserosa internus. Fasia subserosa terpecah
menjadi dua bagian, yaitu: lamella anterior (facia prerenalis) dan lamella
posterior (facia restrorenalis).

4) Struktur Mikroskopis Ginjal


Satuan fungsional ginjal dinamakan nefron, mempunyai kurang lebih 1,3 juta
nefron, selama 24 jam dapat menyaring 170 liter darah, arteri renalis membawa
darah murni dari aorta ke ginjal. Lubang-lubang yang terdapat pada piramid
renal masing-masing membentuk simpul satu badan malfigi yang disebut
glomerulus.
3) Lapisan Ginjal
Ginjal dilapisi oleh suatu masa jaringan lemak yang disebut kapsula adiposa.
Ginjal dan kapsula adiposa tertutup oleh suatu lamina khusus dari fasia
subserosa yang disebut fasia renalis yang terdapat di antara lapisan dalam dari
facia profunda dan stratum facia subserosa internus. Fasia subserosa terpecah
menjadi dua bagian, yaitu: lamella anterior (facia prerenalis) dan lamella
posterior (facia restrorenalis).

4) Struktur Mikroskopis Ginjal


Satuan fungsional ginjal dinamakan nefron, mempunyai
kurang lebih 1,3 juta nefron, selama 24 jam dapat
menyaring 170 liter darah, arteri renalis membawa
darah murni dari aorta ke ginjal. Lubang-lubang yang
terdapat pada piramid renal masing-masing
membentuk simpul satu badan malfigi yang disebut
glomerulus.
Nefron terdiri dari bagian berikut
a) Glomerulus
Bagian ini merupakan gulungan atau anyaman kapiler yang terletak di dalam
kapsula berwarna bowman dan menerima darah dari arteriol aferen dan
meneruskan darah ke sistem vena melalui arteriol aferen. Diperkirakan 10-20%
kalium plasma terikat oleh protein dan tidak bebas difiltrasi sehingga kalium
dalam keadaan normal. Glomerulus yang ber diameter 200 µm, dibentuk oleh
invaginasi suatu anyaman kapiler yang menempati kapsula bowman dan
mempunyai dua lapisan seluler. Lapisan tersebut yaitu lapisan endotel kapiler
dan lapisan epitel khusus
b) Tubulus Proksimal Konvulta
Tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula bowman dengan
panjang 15 mm dan diameter 55 µm. Bentuknya berkelok-kelok menjalar sekitar
2/3 dari natrium yang terfiltrasi di absorpsi secara isotonis bernama klorida
c) Gelung Henle (Ansa Henle)
Bentuknya lurus dan tebal. Klorida secara aktif diserap kembali pada cabang
asedens Ansa Henle dan natrium yang bergerak secara pasif untuk
mempertahankan kenetralan listrik. Sekitar 25% natrium yang difiltrasi diserap
kembali karena darah nefron bersifat tidak permeabel terhadap air. Reabsorpsi
klorida dan natrium di pars asendens penting un- tuk pemekatan urine karena
membantu mempertahankan in- tegritas gradiens konsentrasi medula. Kalium
terfiltrasi sekitar 20-25% diabsorpsi pada pars asendens lengkung Henle
d) Tubulus Distal Konvulta
Bagian ini adalah bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan letaknya jauh
dari kapsula bowman, panjangnya 5 mm. tubulus distal dari masing-masing
nefron bermuara ke duktus koligens yang panjangnya 20 mm
e) Duktus Koligen Medula
Pengaturan secara halus dari ekskresi natrium urine terjadi disini dengan aldosteron yang
paling berperan terhadap reabsorpsi natrium.
5) Persarafan Ginjal
Saraf ginjal terdiri dari lebih kurang 15 ganglion. Ganglion ini membentuk pleksus
renalis yang berasal dari cabang yang ter- bawah dan luar ganglion pleksus
seliaka, pleksus austikus, dan bagian bawah splenikus. Ginjal mendapat
persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur
jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal.

6) Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal terdiri dari :
a)Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh
b)Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan ion
yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit.
c)Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh.
d)Mengeksresikan sisa-sisa hasil metabolisme (ureum, asam urat, kreatinin) zat-
zat toksik, obat-obatan, hasil metabolisme haemoglobin dan bahan kimia asing
(pestisida).
e)Fungsi hormonal dan metabolisme
B. Ureter
Ureter terdiri dari dua buah saluran, masing-masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria). Panjangnya + 25-30 cm, dengan penampang
0,5 cm, mempunyai 3 jepitan di sepanjang jalan.
Pembagian ureter menurut tempatnya :
1) Pars abdominalis ureter
Dalam kavum abdomen, ureter terletak di belakang perito neum, sebelum
media anterior muskulus psoas mayor, di tutupi oleh fasia suberosa. Ureter
kanan terletak pada pars desenden duodenum. Ureter kiri disilang oleh vasa
koplika sinistra dekat apertura pelvis superior, berjalan di belakang kolon
sigmoid dan mesentrium
2) Pars pelvis ureter
Berjalan pada bagan dinding lateral dari kavum pelvis sepanjang tepi anterior
dari insisura iskiadika mayor dan tertutup oleh peritonium
Pembuluh darah ureter, pembuluh darah yang memperdarahi ureter adalah arteri
renalis, arteri spermatika interna, arteri hipogastrika dan arteri vesikalis inferior

Persarafan Ureter, cabang dari pleksus mesentrikus inferior, pleksus spermatikus


dan pleksus pelvis
C. Kandung Kemih (Vesika Urinaria)
Organ berongga dan berotot yang berfungsi menampung urine sebelum
dikeluarkan melalui urethra. terletak pada rongga pelvis, pada laki-laki kandung
kemih berada dibelakang simpisis pubis dan di depan rektum, pada wanita
kandung kemih berada di bawah uterus dan didepan vagina.
Bagian kandung kemih terdiri dari :
1) Fundus, bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat
duktus deferent, vesika serninalis dan prostat.
2) Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3) Verteks, bagian yang runcing kearah depan dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan :
1) Lapisan sebelah luar (peritonium).
2) Tunika muskularis (lapisan otot).
3) Tunika submukosa, dan
4) Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Persarafan kandung kemih. Persarafan diatur thorako lumbalis dan kranial dari
sistem persarafan otonom. Thorako lumbal berfungsi untuk relaksasi lapisan
otot dan kontraksi spinkter internus.
Pembuluh Darah Kandung Kemih. Arteri vesikalis superior berpangkal dari
umbilikalis bagian distal, vena membentuk anyaman di bawah kandung kemih.
Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatikus sepanjang arteri umbilikalis.
D. Urethra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar.

Urethra laki-laki
Pada laki-laki urethra berjalan berkelok-kelok melalui tengah- tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagian
penis, panjangnya kira-kira 17,5-20 cm, terdiri dari:
1) Urethra pars Prostatica
2) Urethra pars membranosa (terdapat spinchter urethra externa)
3) Urethra pars spongiosa
4) Orifisium Urethra Eksterna
Urethra Perempuan
Urethra pada wanita terletak di belakang simpisis, berjalan sedikit miring ke arah
atas. Salurannya dangkal, panjangnya kira-kira 4 cm mulai dari orificium urethra
interna sampai ke orificium urethra eksterna. Apabila tidak berdilatasi
diameternya 6 cm.
Lapisan urethra pada wanita terdiri dari:
1) Tunika muskularis.
2) Lapisan spongiosa.
3) Lapisan mukosa sebelah dalam.
FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
Ginjal melakukan fungsi yang paling penting dengan menyaring plasma dan memindahkan
zat dari filtrat dengan kecepatan yang bervariasi tergantung pada kebutuhan tubuh.
Kemudian ginjal membuang zat yang tidak diinginkan dengan filtrasi darah dan
mengeksresi ke dalam urine. Sementara zat yang dibutuhkan masuk kembali ke dalam
darah.
Cara spesifik yang dilakukan ginjal untuk membantu homeostasis adalah :
a. Fungsi regulasi
1) Ginjal mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar elektrolit CES
2) Ginjal berperan mempertahankan pH
3) Ginjal membantu mempertahankan volume plasma yang sesuai
4) Ginjal mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh.
b. Fungsi ekskresi
1) Ginjal mengekresikan produk-produk akhir metabolisme dalam urine. Zat ini
bersifat toksik dalam tubuh apabila tertimbun.
2) Ginjal juga mengeksresikan banyak senyawa asing yang masuk ke dalam
tubuh.
c. Fungsi hormonal
1) Ginjal mensekresi eritropoetin.
2) Ginjal mensekresi renin.
d. Fungsi metabolisme
Ginjal membantu mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
Proses pembentukan urine
Tahap pembentukan urine:
a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan. aferent lebih besar
dari permukaan eferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan bagian yang
tersaring adalah baglan calran darah kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpal bowman yang terdiri dari glukosa, air. sodium, klorida,
sulfat, bikarbonat dan lain-lain. Diteruskan ke tubulus ginjal.
b. Proses Reabsorpsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium,
klorida, fosfat dan beberapa ion bikar- bonat. Prosesnya terjadi secara pasif
yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan
pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyera- pan dan sodium dan
ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian
bawah, penyera pannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakul- tatif
dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
c. Proses Sekresi
Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke plala
ginjal selanjutnya diteruskan keluar.
Selain ginjal, terdapat beberapa organ yang berperan dalam sistem perkemihan
antara lain sepasang ureter, kandung kemih dan uretra.
1. Ureter: Kedua saluran tipis di dalam panggul berfungsi untuk membawa
kencing dari ginjal ke kandung kemih. Otot-otot di dinding ureter terus-menerus
mengencang dan mengendur sehingga memaksa urin turun, menjauhi ginjal
sampai ke kandung kemih
2. Kandung kemih: Kandung kemih memiliki fungsi untuk menampung kencing
sampai seseorang siap untuk mengosongkannya (kencing). Kandung kemih
mengembang saat terisi. kandung kemih dapat menampung hingga 500 mililiter
kencing sekaligus. Kencing terjadi saat Anda mengosongkan kandung kemih dan
saat itulah kandung kemih akan berkontraksi untuk mengeluarkan cairan
kencing dari tempat penampungannya.
3. Uretra: Saluran ini membawa kencing dari kandung kemih keluar dari tubuh.
Manusia memiliki spingter yang menutup uretra untuk menahan buang air kecil
saat Anda tidak menggunakan toilet. Otot-otot seperti cincin ini membuka dan
menutup untuk mengeluarkan kencing.
THANK
YOU
To see this presentation

Anda mungkin juga menyukai