Anda di halaman 1dari 28

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr.

SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA MAHASISWA : Muhammad Zainur Rofiq

NIM : 201031

RUANG :

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

I. KONSEP DASAR KEBUTUHAN


1. Definisi
Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak
mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. Retensio urine
adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesika urinaria. (Kapita Selekta
Kedokteran). Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat
terjadi secara akut maupun kronis. (Depkes RI Pusdiknakes 1995). Retensio urine
adalah ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau
dorongan terhadap hal tersebut.(Brunner & Suddarth). Retensio urine adalah suatu
keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak punya kemampuan untuk
mengosongkannya secara sempurna. (PSIK UNIBRAW).
2. Anatomi Fisiologi
Sistem urinaria bagian bawah terdiri atas buli-buli dan uretra yang keduanya harus
bekerja secara sinergis untuk dapat menjalankan fungsinya dalam menyimpan
(storage) dan mengeluarkan (voiding) urine. Buli-buli merupakan organ berongga yang
terdiri atas mukosa, otot polos destrusor, dan serosa. Pada perbatasan antara buli-buli
dan uretra, terdapat sfingter uretra interna yang terdiri atas otot polos. Sfingter interna
ini selalu tertutup pada saat fase miksi atau pengeluaran (evacuating). Disebelah distal
dari uretra posterior terdapat sfingter uretra eksterna yang terdiri atas otot bergaris dari
otot dasar panggul. Sfingters ini membuka pada saat miksi sesuai dengan perintah dari
korteks serebri. (buku dasar-dasar urologi) Pada fase pengisian, terjadi relaksasi otot
destrusor dan pada fase pengeluaran urine terjadi kontraksi otot detrusor. Selama
pengisian urine, buli-buli mampu untuk melakukan akomodasi yaitu meningkatkan
volumenya dengan mempertahankan tekanannya dibawah 15 cm H2O, sampai
volumenya cukup besar. (buku dasar-dasar urologi )

1
3. Patofisiologi
Secara garis besar penyebab retensi dapat dapat diklasifikasi menjadi 5 jenis yaitu :
 Obstruksi
 Infeksi
 Farmakologi
 Neurologi
 Faktor trauma
Obstruksi pada saluran kemih bawah dapat terjadi akibat faktor intrinsik atau faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik berasal dari sistem saluran kemih dan bagian yang
mengelilinginya seperti pembesaran prostat jinak, tumor buli-buli, striktur uretra,
phimosis, paraphimosis, dan lainnya. Sedangkan faktor ekstrinsik, sumbatan berasal
dari sistem organ lain, contohnya jika terdapat massa di saluran cerna yang menekan
leher buli-buli, sehingga membuat retensi urine. Dari semua penyebab, yang terbanyak
adalah akibat pembesaran prostat jinak. Penyebab kedua akibat infeksi yang
menghasilkan peradangan, kemudian terjadilah edema yang menutup lumen saluran
uretra. Reaksi radang paling sering terjadi adalah prostatitis akut, yaitu peradangan
pada kelenjar prostat dan menimbulkan pembengkakan pada kelenjar tersebut.
Penyebab lainnya adalah uretritis, infeksi herpes genitalia, vulvovaginitis, dan lain-lain.
3 Medikasi yang menggunakan bahan anti kolinergik, seperti trisiklik antidepresan,
dapat membuat retensi urine dengan cara menurunkan kontraksi otot detrusor pada
bulibuli. Obat-obat simpatomimetik, seperti dekongestan oral, juga dapat menyebabkan
retensi urine dengan meningkatkan tonus alpha-adrenergik pada prostat dan leher
bulibuli. Dalam studi terbaru obat anti radang non steroid ternyata berperan dalam
pengurangan kontraksi otot detrusor lewat inhibisi mediator prostaglandin. Banyak obat
lain yang dapat menyebabkan retensi urine. Secara neurologi retensi urine dapat terjadi
karena adanya lesi pada saraf perifer, otak, atau sumsum tulang belakang. Lesi ini bisa
menyebabkan kelemahan otot detrusor dan inkoordinasi otot detrusor dengan sfingter
pada uretra. Penyebab terakhir adalah akibat 5 trauma atau komplikasi pasca bedah.
Trauma langsung yang paling sering adalah straddle injury, yaitu cedera dengan kaki
mengangkang, biasanya pada anak-anak yang naik sepeda dan kakinya terpeleset dari
pedalnya, sehingga jatuh dengan uretra pada bingkai sepeda.
4. Jenis Gangguan Kebutuhan Dasar
Retensi urine adalah gangguan pada kandung kemih yang membuat penderitanya
kesulitan untuk mengeluarkan urine. Terkadang retensi urine juga bisa menyebabkan
keluhan berupa kencing tidak tuntas. Kondisi ini dapat dialamJika Anda mengalami
retensi urine, kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter agar dapat ditangani
dengan tepat sesuai dengan penyebabnya.

2
Penyebab Terjadinya Retensi Urine
Retensi urine dapat disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:
1. Penyumbatan saluran kemih
Berbagai hal yang menyumbat aliran urine dari kandung kemih ke saluran kemih dapat
menyebabkan retensi urine. Pada pria, kondisi ini sering diakibatkan oleh pembesaran
prostat dan kanker prostat. Sementara pada wanita, penyumbatan aliran urine kerap
disebabkan oleh kandung kemih turun.
Selain itu, beberapa gangguan lain, seperti batu kandung kemih atau saluran kemih,
kanker kandung kemih, dan striktur uretra atau terbentuknya jaringan parut di saluran
kemih, juga dapat menyebabkan retensi urine.
2. Gangguan sistem saraf
Proses buang air kecil terjadi ketika otak mengirim sinyal ke kandung kemih agar otot-
otot kandung kemih bekerja untuk mengeluarkan urine dari tubuh. Jika terjadi
gangguan pada saraf kandung kemih atau otak, maka proses ini akani oleh siapa saja,
meski cenderung lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita.
5. Tanda dan Gejala Gangguan Kebutuhan Dasar
TANDA DAN GEJALA
1) Diawali dengan urine mengalir lambat.
2) Kemudian terjadi poliuria yang makin lama menjadi parah karena pengosongan
kandung kemih tidak efisien.
3) Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.
4) Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BAK.
5) Pada retensi berat bisa mencapai 2000 -3000 cc.
6. Etiologi Gangguan Kebutuhan Dasar
ETIOLOGI
1. Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis.
Kerusakan saraf simpatis dan parasimpatis baik sebagian ataupun seluruhnya,
misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pelvis, kelainan medulla spinalis,
misalnya miningokel, tabes doraslis, atau spasmus sfinkter yang ditandai dengan rasa
sakit yang hebat.
2. Vesikalberupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, , atoni pada pasien
DM atau penyakit neurologist, divertikel yang besar.
3. Intravesikal berupa pembesaran prostat, kekakuan lehervesika, batu kecil dan tumor.
4. Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat,kelainan patologi uretra,
trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih.
5. Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine), preparat
antidepressant antipsikotik (Fenotiazin), preparat antihistamin (Pseudoefedrin

3
hidroklorida = Sudafed), preparat penyekat β adrenergic (Propanolol), preparat
antihipertensi (hidralasin)
7. Komplikasi Kebutuhan Dasar
Komplikasi Retensi Urine
Urine yang tertahan di dalam saluran kencing berpotensi menimbulkan infeksi dan batu
saluran kemih. Selain itu, retensi urine akan menyebabkan peningkatan tekanan
kandung kemih yang selanjutnya juga mempengaruhi ureter dan ginjal
8. Penatalaksanaan Kebutuhan Dasar
PENATA LAKSANAAN
a. Kateterisasi urethra.
b. Drainage suprapubik.
c. Pungsi vesika urinaria
(NB: menyesuaikan jenis kebutuhan dasar yang menjadi pokok pembahasan)
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
…………………………………………………………………..................……………..........

2. Pemeriksaan Fisik
…………………………………………………...................…………………………………..

3. Pemeriksaan Diagnostik
…………………………………………………….................…………………………………

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. PERENCANAAN
D. PELAKSANAAN
E. EVALUASI
SUMBER/REFERENSI:

4
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Muhammad Zainur Rofiq Tempat Praktik :


NIM : 201031 Tgl Praktik :

A. Identitas Klien
Nama : Tn. M No. RM : 157xxx

Usia : 42 Thn Tanggal Masuk : 08 April 2021

Jenis kelamin : laki-laki Tanggal Pengkajian : 08 April 2021

Alamat : Malang Sumber Informasi : Ipar

No. Telepon :- Nama klg. dekat yang bisa dihubungi: Tn.H

Status pernikahan : Menikah

Agama : Islam Status : Menikah

Suku : Jawa Alamat : Malang

Pendidikan : SMP No. telepon : 085xxx

Pekerjaan : swasta Pendidikan : SMA

Lama bekerja :- Pekerjaan : PNS

B. Status Kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama : klien mengatakan nyeri bagian perut bawah makin berat bila ditekan.
Kandung kemih terasa penuh tapi sulit untuk BAK,disertai demam
2. Lama keluhan : ± 5 hari
3. Kualitas keluhan: skala nyeri 4 (nyeri sedang)
4. Faktor pencetus: seperti ditusuk-tusuk dan memberat
5. Faktor pemberat: nyeri diperberat ketika ditekan
6. Upaya yang telah dilakukan: pasien mengatakan pergi ke RS
7. Keluhan saat pengkajian: nyeri dipinggang kanan dan perut bagian bawah

Diagnosa Medis: Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)

5
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pada tanggal 08 April 2021 Tn. M dibawa keluarga ke RSUD Malang Kota dengan keluhan nyeri
dipinggang kanan dan perut bagian bawah ± 5 hari yang lalu seperti ditusuk-tusuk dan
memperberat disertai demam,menggigil dan tidak nafsu makan

D. Riwayat Kesehatan Dahulu


1. Penyakit Yang Pernah Dialami
a. Kecelakaan (Jenis &waktu) : tidak ada
b. Operasi (Jenis &waktu) : ± 3 minggu lalu
c. Penyakit :
 Kronis : Tidak ada
 Akut : Bph
d. Terakhir masuk RS: ± 3 minggu lalu
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll) : tidak ada
3. Imunisasi
( √ )BCG ( √ )Hepatitis
( √ )Polio ( √ )Campak
( √ )DPT ( )……………
4. Kebiasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Tidak Terkaji
5. Obat-obatan yang digunakan
Tidak Terkaji
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang terkena alergi,asma,TBC,hipertensi,penyakit
jantung,stroke,anemia,hemophilia,artrithis,migran.DM,Kanker, dan gangguan emosional

F. Genogram

6
G. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
 Kebersihan Bersih Bersih
 Bahaya Kecelakaan Ada Ada
 Polusi Tidak ada Ada
 Ventilasi Cukup Baik Cukup
 Pencahayaan Cukup Baik Cukup Baik

H. Pola Aktivitas – Latihan


Jenis Rumah Rumah sakit
Sebelum sakit Sesudah sakit
 Makan minum 0 0 2
 Mandi 0 0 2
 Berpakaian/berdandan 0 0 2
 Toileting 0 0 2
 Mobilitas di tempat tidur 0 0 2
 Berpindah 0 0 2
 Berjalan 0 0 2
 Naik tangga 0 0 2
Pemberian skor : 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu 1 orang, 3 = dibantu>1 orang, 4 =
tidak mampu
I. Pola Nutrisi Metabolik
Jenis Rumah Rumah sakit
 Jenis diet Tidak ada Tidak ada
 Frekuensi/pola 2x sehari 3x sehari
 Porsi yng dihabiskan 1/2 porsi 1 porsi
 Komposisi menu Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,lauk
 Pantangan Tidak ada Tidak ada
 Nafsu makan Baik Cukup baik
 Fluktuasi BB 6 bulan terakhir Tetap Tetap
 Jenis minuman Air putih Air putih
 Frekuensi/pola 4-8 gelas/hari 5 gelas/ hari
J. Pola Eliminasi
Rumah Rumah sakit
BAB
 Frekuensi/pola 1x sehari Tidak BAB
 Konsistensi Lembek Tidak ada
 Warna & bau Kuning kecoklatan, bau Tidak ada
khas
 Kesulitan Tidak ada Tidak bisa BAB
 Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
BAK
 Frekuensi/pola 1x sehari Terpasang kateter frekuensi
500cc/hari
 Konsistensi Cair Cair
 Warna & bau Warna kuning jernih, bau Warna kuning jernih, bau
khas khas
 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
7
 Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
K. Pola Tidur – Istirahat
Rumah Rumah sakit
Tidur siang : lamanya Jarang tidur siang Tidak ada
 Jam….s/d….. - -
 Kenyamanan stlh tidur Tidak ada Tidak ada
Tidur malam : lamanya ± 8 jam ± 6 jam
 Jam….s/d….. 22.00 – 06.00 22.00 – 04.00
 Kenyamanan stlh tidur Nyaman Nyaman
 Kebiasaan sblm tidur Berdoa dan sholat Berdoa
 Kesulitan Tidak ada Tidak dapat sholat
 Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

L. Pola Kebersihan Diri


Rumah Rumah sakit
 Mandi : frekuensi 3x sehari Diseka
Penggunaan sabun Ya Ya
 Keramas : frekuensi 2hari sekali 1minggu sekali
Penggunaan sampo Ya Ya
 Gosok gigi : frekuensi 3x sehari 1x sehari
Penggunaan odol Ya Ya
 Ganti baju : frekuensi 3x sehari Tidak
 Potong kuku : frekuensi 1minggu sekali Tidak
 Kesulitan Tidak ada Tidak bisa melakukan
sendiri
 Upaya yg dilakukan Tidak ada Minta bantuan

M. Pola Toleransi Koping-Stress


1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri ( √ ) dibantu orang lain, sebutkan keluarga
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri, dll)
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah : Berdoa
4. Harapan setelah menjalani perawatan: bisa melakukan aktifitas seperti sebelumnya
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: tidak bebas beraktifitas
N. Konsep Diri
1. Gambaran : klien mengatakan kencingnya terputus-putus dan ingin segera pulang
2. Ideal diri : Cemas memikirkan penyakitnya
3. Harga diri : Klien sering bertanya kepada perawat apakah penyakitnya ini bisa sembuh
4. Peran : sebagai pasien yang dirawat diruang inap dengan penyakit BPH
5. Identitas diri : klien adalah seorang pasien yang menderita penyakit BPH
O. Pola Peran dan Hubungan
1. Peran dalam keluarga: kepala keluarga

8
2. Sistem pendukung: suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain, sebutkan:
ipar
3. Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
( ) hubungan dengan orang tua ( ) hubungan dengan pasangan
( ) hubungan dengan sanak saudara ( ) hubungan dengan anak
( ) lain-lain sebutkan,
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Tidak ada
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : Tidak ada
P. Pola Komunikasi
1. Bicara (√) Normal ( ) bahasa utama
( ) Tidak jelas ( ) bahasa daerah
( ) bicara berputar putar ( ) rentang perhatian
(√) Mampu mengerti pembicaraan orang lain (√) afek Positif
Q. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( √ ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti
R. Pola Nilai dan Kepercayaan
1. Apakah Tuhan, agama, dan kepercayaan penting untuk Anda, Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yang dilakukan di rumah (jenis dan frekuensi) : Sholat 5 waktu
dan Berdoa
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS : Sholat
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melakukan ibadahnya : klien sabar dan berdoa agar
penyakitnya cepat sembuh
S. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda tanda vital :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg Suhu : 37,9⁰C
Nadi : 94x/menit RR : 22x/menit
 Tinggi Badan : 175 cm Berat Badan : 70 kg

2. Kepala & Leher


a. Kepala
 Bentuk: simetris
 Massa: tidak ada massa
 Distribusi rambut: rata
 Warna kulit kepala: normal
 Keluhan: pusing/sakit kepala/migraine, lainnya: tidak ada keluhan

9
b. Mata
 Bentuk: simetris
 Konjungtiva: tidak anemis
 Pupil: ( √ ) reaksi terhadap cahaya ( √ ) isokor ( √ ) miosis ( ) pin point ( ) midriasis
 Tanda radang: tidak ada
 Fungsi penglihatan: normal
 Penggunaan alat bantu: tidak ada
c. Hidung
 Bentuk : simetris
 Warna : normal
 Pembengkakan : tidak ada
 Nyeri tekan : tidak ada
 Perdarahan : tidak ada
 Sinus : tidak ada
d. Mulut & Tenggorokan
 Warna bibir : merah muda
 Mukosa : lembab
 Ulkus : tidak ada
 Lesi : tidak ada
 Massa : tidak ada massa
 Warna lidah : merah muda
 Perdarahan gusi : tidak ada
 Karies : tidak ada
 Gangguan bicara : tidak ada
e. Telinga
 Bentuk : simetris
 Warna : normal
 Lesi : tidak ada
 Massa : tidak ada
 Nyeri : tidak ada
 Nyeri tekan : tidak ada
f. Leher
 Kekakuan : tidak ada
 Benjolan/massa : tidak ada
 Vena jugularis : tidak ada pembesaran pada vena jugularis
 Nyeri : tidak ada
 Nyeri tekan : tidak ada
 Keterbatasan gerak : tidak ada
 Keluhan lain : tidak ada
3. Thorak & Dada
 Jantung
- Inspeksi : bentuk dada simetris,tidak ada massa,tidak tampak pulsasi ictus cordis
- Palpasi : ictus cordis teraba pada ics V mid clavicula line sinistra
- Perkusi : Terdengar pekak pada batas ics II line sternalis dextra-sinistra batas bawah ics V
mid clavicula sinistra
- Auskultasi : S1 dan S2 terdengar tunggal lub-dub, S1 terdengar pada ics IV dan V mid
clavicula line sinistra dan S2 terdengar pada ics II line sternalis dextra-sinistra tidak tedapat
suara tambahan
 Paru
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada benjolan,Gerakan dada simetris, frekuensi
22x/menit
- Palpasi : Keadaan proxsesus xipoedeus : pasien teraba dan tidak ada nyeri tekan
10
- Perkusi : bunyi sonor
- Auskultasi : Suara nafas Vesikuler
4. Payudara & Ketiak
 Benjolan/massa : Tidak ada
 Bengkak : Tidak ada
 Nyeri : Tidak ada
 Nyeri tekan : Tidak ada
 Kesimetrisan : Normal kanan kiri simetris
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada kelainan pada bentuk tulang
6. Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada lesi dan benjolan,klien terlihat meringis saat ditekan bagian abdomen yang
bawah
 Palpasi : Adanya nyeri tekan diperut bagian bawah
 Perkusi : Terdengar Tympani
 Auskultasi : Bising usus pasien 6x/menit
7. Genitalia & Anus
 Inspeksi : Bentuk abdomen simetris/flat, genetalia dan reproduksi pasien bersih terpasang
kateter
 Palpasi : Adanya pembesaran prostat, dan gangguan eliminasi urun
8. Ekstremitas (kekuatan otot, kontraktur, deformitas, edema, luka, nyeri/nyeri tekan, pergerakan)
 Atas : Adanya keterbatasan gerak, terpasang infus Nacl 0,9 20Tpm ditangan kanan pasien

5 |5

 Bawah : Tidak ada keterbatasan gerak pada ektremitas bawah, hanya terpasang kateter urinary
pada pasien
͞ ͞ ͞ ͞
5|5

9. Sistem Neurologi 9SSP : I-XII, reflek, motorik, sensorik)


Reflek patella Positif, Fungsi motorik positif
10. Kulit & Kuku
 Kulit : (warna, lesi, turgor, jaringan parut, suhu, tekstur, diaphoresis)
Warna kulit kuning langsat,keadaan kulit bersih, lembab,tidak ada luka,turgor kulit baik Kembali
<3 detik
 Kuku : (warna, lesi, bentuk, CRT)
Warna merah muda,bentuk normal,CRT Kembali kurang dari 2 detik

T. Hasil Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium, USG, Rontgen, MRI)


JENIS HASIL NORMAL

11
HB 12,7 14,00 – 18,00 g/dl
Leukosit 31,8 4.00- 10.5 ribu/ul
Hematokrit 36,2 37.00 – 47.00 vol%
Trombosit 138 150 – 450 ribu/ul
Eosinofil % 0.0 1,0 – 3,0%
Gran % 92,9 50,0 – 81,0%
Limfosit % 2,0 20,0 – 40,0%
Gran # 29,49
2,50 – 7,00 ribu/ul
Limfosit # 0,63
1,25 – 4,00 ribu/ul
Ureum 115
Kratinin 4,79 0 – 50 mg/dl
Natrium 120 0,72 – 1,25 mg/dl
Kalium 3,4 136 – 145 meq/L
Chloride 83 3,5 – 5,1 meq/L
Kejernihan urin Keruh 98 – 107 meq/L
Lekosit Banyak Jernih
Eritrosit 2-3 0–3
Epithel +2 0–2
+1

- Pemeriksaan penunjang
USG UROLOGI : PROSTAT MEMBESAR RINGAN VOLUME 46CC

U. Terapi (Medis, RehabMedik, Nutrisi)


Menerapkan 12 Benar
 Benar Klien
 Benar Obat
 Benar Dosis
 Benar rute pemberian
 Benar waktu
 Benar dokumentasi
 Benar hak klien untuk menolak
 Benar penkes
 Benar pengkajian TTV
 Benar evaluasi
 Benar reaksi terhadap makanan
 Benar reaksi terhadap obat lain
V. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
W. Kesimpulan
. Nyeri Akut
. Retensi Urin
X. Perencanaan Pulang
 Tujuan Pulang......................................................................................................................................
 Transportasi pulang.............................................................................................................................
12
 Dukungan keluarga..............................................................................................................................
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang..............................................................................................
 Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang...............................................................................
 Pengobatan..........................................................................................................................................
 Rawat jalan ke......................................................................................................................................
 Hal hal yang perlu diperhatikan di rumah............................................................................................
 Keterangan lain....................................................................................................................................

Malang,
Pengkaji

__________________

ANALISA DATA
13
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
. KEPERAWATAN

1. Ds : Agen pencedera Fisik pembesaran Nyeri Akut


pada prostat
Klien mengatakan nyeri
pada bagian perut bawah
makin berat bila ditekan

Do :

- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 94x/menit
S : 37,9⁰C
RR : 22x/menit

P = nyeri diperberat ketika


ditekan

Q =terasa nyut-nyut
(tertusuk)

R = nyeri tidak menjalar

S = skala nyeri 4 ( nyeri


sedang )

T = nyeri kadang-kadang
terutama saat dipegang

Pemeriksaan penunjang

USG Urologi : prostat


membesar ringan volume
46cc

14
2. Ds : Peningkatan Tekanan Uretra Retensi Urin

Klien mengatakan kandung


kemih terasa penuh tapi
sulit untuk BAK

Do :

- Terpasang foley kateter


- Warna urin keruh
- Pengeluaran urin
500cc/hari

Pemeriksaan Penunjang

USG Urologi : prostat


membesar ringan volume
46cc

15
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Tn. M

NO.REG :

NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA


MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN
1. 08 April 2021 Nyeri Akut Berhubungan dengan Agen 09 April 2021 Perawat
pencedera Fisik ditandai dengan
pembesaran pada prostat

2. 08 April 2021 Retensi Urin berhubungan dengan 09 April 2021 Perawat


peningkatan tekanan uretra ditandai
dengan pembesaran prostat ( sumbatan )

16
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama / Usia : Tn. M Dx / No.Reg : BPH /

NO TGL DX KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL

1. 08/0 Nyeri akut Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Nyeri


berhubungan dengan keperawtan selama 3x24 jam
4/20 Observasi 1. Untuk mengetahui lokasi nyeri
agen pencedera fisik diharapkan nyeri berkurang
21 ditandai dengan dengan 1. Identifikasi dan skala yang muncul saat nyeri
pembesran pada lokasi,karakteristik,durasi,freku 2.
Kriteria Hasil :
prostat ensi,kualitas,intensitas nyeri
- Keluhan nyeri berkurang 2. Identifikasi skala nyeri
- Skala nyeri berkurang 3. Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
4. Identifikasi nyeri pada kualitas
hidup
5. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6. Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik

7. Berikan Teknik non


farmakologis untuk menguangi
17
rasa nyeri
8. Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
9. Fasilitasi istrahat dan tidur
10. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Edukasi

11. Jelaskan penyebab,periode,


dan pemicu nyeri
12. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
13. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
14. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
15. Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

16. Kolaborasi pemberian


analgetic, jika perlu

18
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama / Usia : Tn. M Dx / No.Reg : BPH /

19
NO TGL DX KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL

2. 08/0 Retensi Urin Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Eliminasi Urine


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24
4/20 Observasi
peningkatan tekanan jam diharapkan eliminasi urin
21 uretra ditandai dengan membaik dan Kembali 1. Identifikasi tanda dan gejala
pembesaran prostat normal dengan retensi atau inkontinensia urine
( sumbatan ) 2. Identifikasi factor yang
Kriteria Hasil :
menyebabkan retensi atau
- Sensasi berkemih inkontinensia urine
membaik 3. Monitor eliminasi urine
- Distensi pada kandung (mis;frekuensi,konsistensi,aroma
kemih menurun ,volume,dan warna)
- Frekuensi BAK membaik
Terapeutik
- Rasa berkemih tidak
tuntas membaik 4. Catat waktu-waktu dan haluaran
berkemih
5. Batasi asupan cairan, jika perlu
6. Ambil sampel urine tengah
(midstream) atau kultur

Edukasi

7. Ajarkan tanda dan gejala


infeksi saluran kemih
8. Ajarkan mengukur
asupan cairan dan haluaran urine

20
9. Ajarkan mengenali tanda
berkemih dan waktu yang tepat
untuk berkemih
10. Ajarkan terapi modalitas
pengetahuan otot-otot
panggul/berkemih
11. Anjurkan minum yang
cukup, jika tidak ada
kontraindikasi

Kolaborasi

12. Kolaborasi pemberian obat


supositoria uretra, jika perlu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

21
Nama : Tn. M Ruangan : ______________________ RM No. : _____________________ Dx medis : BPH

No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
D.007 08 April S:
7 2021 Klien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah makin
08.00 1. Mengidentifikasi berat bila ditekan
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri O:
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri - TTV
08.15 4. Mengidentifikasi nyeri pada kualitas hidup TD : 110/80 mmHg
N : 94x/menit
5. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
S : 37,9⁰C
6. Memonitor efek samping penggunaan analgetik RR : 22x/menit
7. Memberikan Teknik non farmakologis untuk menguangi rasa nyeri
08.40 8. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri P = nyeri diperberat ketika ditekan
09.00 9. Memfasilitasi istrahat dan tidur Q =terasa nyut-nyut (tertusuk)
10. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
11.00 strategi meredakan nyeri R = nyeri tidak menjalar
11. Menjelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri
S = skala nyeri 4 ( nyeri sedang )
12. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
12.40 13. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri T = nyeri kadang-kadang terutama saat dipegang
14. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Pemeriksaan penunjang
13.00 15. Mengajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
16. Mengkolaborasi pemberian analgetic, jika perlu USG Urologi : prostat membesar ringan volume 46cc

A:

Masalah Belum Teratasi

22
P:

Lanjutkan Intervensi no. 2,6,7,8,9

23
No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam

D.007 09 April S:
7 2021 - Klien mengatakan memahami penjelasan masalah
nyeri,teknik nonfarmakologis dan prosedur
mendapatkan obat untuk mengurangi rasa nyerinya
- klien juga mengatakan nyeri pada bagian perut bawah
08.00 2) Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
waktu ditekan sudah mulai berkurang rasa sakitnya
7) Memberikan Teknik non farmakologis untuk menguangi rasa nyeri
8) Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri O:
9) Memfasilitasi istrahat dan tidur
09.00 12) Menjelaskan strategi meredakan nyeri - TTV
13) Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri TD : 120/90 mmHg
11.00 N : 98x/menit
S : 37,6⁰C
12.40 RR : 20x/menit

P = nyeri sketika ditekan

Q =terasa nyut-nyut (tertusuk)

R = nyeri tidak menjalar

S = skala nyeri 2 ( nyeri sedang )

T = nyeri kadang-kadang terutama saat dipegang

Pemeriksaan penunjang

24
A:

Masalah Teratasi Sebagian

P:

Tetap Lanjutkan Intervensi No. 2,7,12

25
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. M Ruangan : ______________________ RM No. : _____________________ Dx medis : BPH

No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam

D.005 08 April S:
0 2021 Klien mengatakan kandung kemih terasa penuh tapi sulit
untuk BAK

1. Mengidentifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine O:


13.10 2. Mengidentifikasi factor yang menyebabkan retensi atau
- Terpasang foley kateter
inkontinensia urine
- Warna urin keruh
3. Memonitor eliminasi urine
- Pengeluaran urin 500cc/hari
(mis;frekuensi,konsistensi,aroma,volume,dan warna)
4. Mencatat waktu-waktu dan haluaran berkemih Pemeriksaan Penunjang
5. Membatasi asupan cairan, jika perlu
6. Mengambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur USG Urologi : prostat membesar ringan volume 46cc
7. Mengajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
8. Mengajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine A:
13.30
9. Mengajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat
Masalah Belum Teratasi
untuk berkemih
10. Mengajarkan terapi modalitas pengetahuan otot-otot

26
P:
panggul/berkemih
11. Menganjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi Lanjutkan Intervensi No. 3,9,10,11,12
13.50 12. Mengkolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu

14.05

14.25

14.35

27
No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx Jam

D.005 09 April
0 2021

3) Memonitor eliminasi urine


(mis;frekuensi,konsistensi,aroma,volume,dan warna)
13.10 9.) Mengajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat
untuk berkemih
10.) Mengajarkan terapi modalitas pengetahuan otot-otot
panggul/berkemih
14.05 11.) Menganjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
12.) Mengkolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu

14.25

14.35

28

Anda mungkin juga menyukai