Disusun Oleh :
Kelompok Tutorial 1B
Anggota Kelompok :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2015
TUJUAN PEMBELAJARAN
Ginjal
Korteks ( Bagian luar )
Medula ( Bagian dalam ), yang berhubungan dengan suatu rongga dalam ginjal Yang
disebut sinus renal, dan berada pada Lekukan ginjal yaitu: hilus ginjal.
KORTEKS GINJAL:
Dalam korteks ginjal terdapat nefron, yaitu satuan ginjal yang terdiri dari bagian-bagian
ginjal yang bertugas untuk menghasilkan urin. NEFRON, terdiri dari:
KORPUS MALPHIGI / KORPUS RENAL, yaitu:
o Glomerulus
o Kapsula Bowman(kapsul yang membungkus glomerulus, yg merupakan
Pelebaran dari tubulus ginjal)
Vesica urinaria
Vesica urinaria berfungsi untuk menampung urin sementara.
Vesica urinaria terdiri dari :
Corpus (corpus vesicae)
Apex (apex vesicae)
Fundus inferior (fundus vesicae)
Di fundus, ostium uretra interna dan 2 ostium uteris membentuk trigonum
vesica. Dinding terdiri dari lapisan mucosa interna (tunica mucosa) yang diikuti 3
lapis otot polos. Vesica urinaria dikelilingi oleh jaringan adiposa, paravesical dan
distabilisasi oleh beberapa ligamentum.
Di apex ligamentum umbilical media berhubungan dengan umbilikus. Pada laki-laki
kelenjar prostat terletak langsung di bawah fundus vesica dan dilalui oleh uretra. Pada
perempuan terletak di bawah uterus di depan vagina.
Uretra
Pada pria, uretra membawa cairan semen dan urine. Panjang sekitar 20 cm, melalui
kelenjar prostat dan penis. Pada wanita, ukuran pendek (3,75 cm), membuka keluar tubuh
melalui orificium uretra eksterna yang terletak antara clitoris dan labia minora. Wanita lebih
berisiko terjadinya infeksi kandung kemih (sistitis) dan infeksi saluran kemih (ISK)
HISTOLOGI
1. Ginjal
Secara histologi, ginjal terdiri atas tiga unsur utama, yaitu Glomerulus, yakni suatu
gulungan pembuluh darah kapiler yang masuk melalui aferen, Tubuli sebagai parenkim yang
bersama glomerulus
membentuk nefron, suatu unit fungsional terkecil dari ginjal, dan Interstisium berikut
pembuluh-pembuluh darah, limfe dan syaraf.
Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. Didalam setiap ginjal, terdapat
sekitar 1 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Setiap
nefron terdiri dari kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus
kontortus distal yang mengosongkan diri ke duktus pengumpul/ duktus koligentes.
Jalinan glomerulus merupakan kapiler-kapiler khusus yang berfungsi sebagai penyaring.
Kapiler glomerulus dibatasi oleh sel-sel endotel yang mempunyai sitoplasma yang sangat
tipis dan mengandung banyak lubang yang disebut fenestra.
Setiap korpus renal terdiri atas seberkas kapiler yaitu glomerulus, dikelilingi oleh
kapsul epitel berdinding ganda yang disebut kapsula Bowman. Lapisan luar membentuk batas
luar korpuskulus renal (lamina parietalis) yang terdiri atas epitel selapis gepeng yang
ditunjang lamina basalis dan selapis tipis serat retikulin. Lapisan dalam (lamina visceralis)
meliputi kapiler glomerulus yang terdiri dari sel-sel podosit. Pada kutub urinarius dari
korpuskulus renal, epitel gepeng dari lapisan parietal kapsula Bowman, berhubungan
langsung dengan epitel selindris dari tubulus kontortus proksimal. Tubulus ini lebih panjang
dari tubulus kontortus distal.
Lengkung henle adalah struktur berbentuk U terdiri atas ruas tebal descenden dengan
struktur yang sangat mirip tubulus kontortus proksimal; ruas tipis descenden dan ruas tebal
ascenden strukturnya sangat mirip dengan tubulus kontortus distal. Semua nefron turut serta
dalam proses filtrasi, absorpsi dan sekresi.
2. Ureter
Dinding Ureter memiliki tiga lapisan:
1. Lapisan paling luar yaitu lapisan jaringan ikat fibroelastik
2. Lapisan tengah yaitu lapisan muskularis yang terdiri dari otot polos
3. Lapisan dalam yaitu membrana mukosa yang terdiridari epitel transisional dan
lamina propia yang berisi jaringan ikat elastin.
3. Vesica Urinaria
Dindingnya memiliki 3 lapisan:
1. Lapisan paling luar yang merupakan lapisan serosa
2. Lapisan tengah yang merupakan lapisan muskularis yang terdiri dari otot polos
yang tebal
3. Lapisan dalam yaitu membrana mukosa yang dibatasi oleh epitel transisional
4. Uretra
Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Membran mukosa yang dibatasi oleh epitel yang terletak di atas jaringan ikat.
Jenis sel ini bervariasi pada beberapa bagian uretra, namun baik uretra pria
maupun wanita, bagian terbesar disusun oleh Pseudostratified columnar
epithelium. Bagian atas uretra yang berbatasan dengan vesica urinaria adalah
Transisional epithelium. Bagian bawah yang berbatasan dengan orifisium externa
adalah Stratified Squamous Epithelium.
2. Submukosa, terdiri dari jaringan ikat longgar
3. Lapisan otot polos, tersusun atas lapisan bagian dalam yang longitudinal dan luar
yang sirkuler.
FISIOLOGI
Terdiri dari :
Ginjal menghasilkan urin
Ureter menyalurkan urin dari ginjal ke kandung kemih/vesika urinaria/bladder
Kandung kemih sebagai penampung
Uretra mengeluarkan urin dari kandung kencing
1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang
masuk.
3. Baunya tajam.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya
meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun
170-230 ml urin).
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di
pelajari latih.
Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak
spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi.
Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi,
sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
3. Proses sekresi
Distensi kandung kencing refleks kontraksi dinding kandung kencing, relaksasi
sfingter internus, dan relaksasi sfingter eksternus pengosongan kandung
kencing(miksi).
1. Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli,
ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan
keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK) keadaan ditemukannya mikrorganisme di dalam urin
dalam jumlah tertentu. Dalam keadaan normal, urin juga mengandung
mikroorganisme, umumnya sekitar 100 hingga 10.000 bakteri/ml urin. Pasien
didiagnosis infeksi saluran kemih bila urinnya mengandung lebih dari 100.000
bakteri/ml (Coyle dan Prince, 2005).
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
1. Kandung kemih (Sistitis) adalah instilah untuk infeksi kandung kemih yang sering
dialami kaum wanita
2. Uretra (Uretritis) adalah infeksi pada saluran kemih yang sering terjadi pada pria yang
sering melakukan aktifitas seksual tanpa memperhatikan kesehatan.
3. Ginjal (Pyelonefritis) adalah infeksi pada pyelum ginjal yang sangat berbahaya
sehingga dapat terjadi gagal ginjal sehingga perlu cuci darah dengan alat yang disebut
hemodialisa.
PATOFISIOLOGI ISK
Pyelonefritis Akut
Pyelonefritis akut adalah suatu radang supuratif yang lazim pada ginjal dan pelvis
renalis disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini merupakan manifestasi penting dari isk
yang menjangkiti traktus urinarius bagian bawah, atau bagian atas atau keduanya.
Organisme penyebab utama pada pielonefritis akut adalah bakteri enterik berbentuk
batang gram (-). E.Coli hingga saat ini merupakan mikroorganisme yang paling lazim
menginfeksi traktus urinarius. Organisme penting lain yaitu : Proteus, Klebsiella,
Enterobacter, dan Pseudomonas. Organisme yang biasanya berkaitan dengan infeksi rekuren,
terutama pada orang - orang yang mengalami manipulasi saluran kemih atau memiliki
anomali kongenital atau didapat pada saluran kemih bawah. Staphylococcus dan
Streptococcus faecalis juga dapat menyebabkan pielonefritis, namun mereka merupakan
patogen yang jarang ditemukan dalam kondisi ini.
Bakteri dapat mencapai ginjal dapat melalui saluran kemih bawah (infeksi asenden)
atau atau melalui aliran darah (hematogen). Infeksi asenden dari saluran kemih bawah
merupakan jalur yang paling penting dan umum yang dilalui bakteri untuk mencapai ginjal.
Adhesi bakteri ke permukaan mukosa diikuti oleh kolonisasi pada urtetra distal (dan pada
introitus vagina pada perempuan). Organisme tersebut kemudian mencapai kandung kemih
melalui pertumbuhan ekspansif koloni dengan cara bergerak melawan aliran urin. Hal ini
dapat terjadi pada intrumentasi uretra, termasuk pemasangan kateter dan sistoskopi.
Meskipun penyebaran secara hematogen jauh lebih jarang, pielonefritis akut dapat terjadi
akibat bersemainya bakeri di ginjal setelah terjadinya septikemia atau endokarditis infektif.
Tanpa adanya instrumentasi, ISK paling sering mengenai wanita. Karena dekatnya
jarak antara uretra dan rektum pada wanuta, kolonisas oleh bakteri enterik mudah terjadi.
Uretra yang pendek dan trauma terhadap uretra selama hubungan seksual memudahkan
masuknya bakteri kedalam kandung kemih. Biasanya urin dalam kandung kmeih steril,
sebagai akibat sifat-sifat antimikroba yang terdapat pada mukosa kandung kemih dan
mekanisme pembilasan yang terjadi saat berkemih secara periodik. Dengan adanya obstruksi
aliran keluar atau dosfungsi kandung kemih, maka mekanisme pertahanan alami kandung
kemih menjadi tidak berdaya, sehingga menciptakan kerentanan terhadap ISK. pada kondisi
statis, bakteri yang masuk kenkandung kemih dapat berkembang biak tanpa terganggu, tidak
dibilas atau dihancurkan oleh dinding kandung kemih. Dari urin kandung kemih yang
terkontaminasi, bakeria naik disepanjang ureter untuk menginfeksi pelvis renalis dan
parenkim ginjal. Oleh karena itu, ISK sering ditemukan pada penderita dengan obstruksi
saluran kemih, seperti pada hiperplasi prostat jinak, dan prolapsis uteri. Frekuensi ISK juga
eningkat pada diabetes karena peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan disfungsi
kandung kemih neurogenik, yang menyebabkan predisposis untk statis.
Pyelonefritis kronik
Pielonefritis kronik dan nefropati refluks
Pielonefritis kronik didefinisikan sebagai entitas morfologik apabila radag
interstisium dan pembentukan jaringan parut (Scarring) parenkim ginjal sebagai
proses utama (predominan) berkaitan dengan pembentukan jaringanparut serta
deformitas sistem pelviokaliks yang terlihat secara makroskopik. Pielonefritis kronik
adalah penyebab penting kepad gagal ginjal kronik. Penyakit ini dapat dibedakan
menjadi dua bentuk; pielonefritis obstruktif kronik dan pielonefritis terkait refluks yg
bersifat ron.
Sistitis
Sistitis merupakan asending infection dari saluran perkemihan. Pada wanita biasanya
berupa sistitis akut karena jarak uretra ke vagina pendek (anatomi), kelainan
periuretral,rektum (kontaminasi) feses, efek mekanik coitus, serta infeksi kambuhan
organisme gramnegatif dari saluran vagina, defek terhadap mukosa uretra, vagina, dan genital
eksternamemungkinkan organisme masuk ke vesika perkemihan. Infeksi terjadi mendadak
akibatflora (E. coli) pada tubuh pasien.
Uretritis
Pada individu normal, laki-laki maupun perempuan urin selalu steril karena
dipertahankan jumlah dan frekuensi kencing. Uretro distal merupakan tempat kolonisasi
mikroorganisme non-pathogenic fastidious gram-positive dan gram negatif 2. Hampir
semua ISK disebabkan invasi mikroorganisme asending dari uretra ke dalam saluran
kemih yang lebih distal, misalnya kandung kemih28. Pada beberapa pasien tertentu invasi
mikroorganisme dapat mencapai ginjal. Proses ini dipermudah refluks vesikoureter.
Proses invasi mikroorganisme hematogen sangat jarang ditemukan di klinik, mungkin
akibat lanjut dari bakteriemia. Ginjal diduga merupakan lokasi infeksi sebagai akibat
lanjut septikemi atau endokarditis akibat S. aureus.
Pielonefritis yaitu iak yang menyerang ginjal.infeksi ini bisa berasal dari kandung
kemih, uretra, dan ureter.kebanyakan infeksi berasal dari uretra karna dia ter letak paling luar
gejala yang timbal Demam,mual dan muntah, nyeri abdomen dan diare, juga di jumpai gejala
sistitis dan nyari tekan abdomen
Uretritis adalah infeksi pada bagian uretra biasa Nya pasien Akan mengeluh disuria,
Piuria,frekuesi kencing meningkat
PEMERIKSAAN FISIK
demam,
nyeri ketok pinggang (sudut kostovertebra),
nyeri tekan perut bawah (supra simfisis),
kelainan pada organ genitalia eksterna seperti fimosis,
hipospadia,
epispadia,
kelainan tulang belakang seperti spina bifida.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
A. ISK bawah
Pasien dianjurkan untuk minum banyak agar diuresis meningkat , di berikan obat
yang meneybabkan suasana urin alkali jika terdapat disuria berat
diberikan antibitok yang sesuai. Wanita dengan gejala infeksi saluran kemi bawah
cukup diobati dengan dosis tunggal atau selama 5 hari ( terapi konvensional )
o TERAPI KONVENSIONAL :
1. Amiksisilin, trimetroprim, nitrofurantoin
2. Gentamisin,sefaleksin , sefalotinm kanamisin, norfloksasin
The Infection Disease of America menganjurkan satu dari tiga alternatif terapi
antibiotik IV sebagai terapi awal selama 48-72jam sebelum diketahui MO sebagai
penyebabnya yaitu fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan
sefalosporin dengan spectrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida. Antibiotika
merupakan terapi utama pada ISK. Hasil uji kultur dan tes sensitivitas sangat membantu
dalam pemilihan antibiotika yang tepat. Efektivitas terapi antibiotika pada ISK dapat
dilihat dari penurunan angka lekosit urin disamping hasil pembiakan bakteri dari urin
setelah terapi dan perbaikan status klinis pasien. Menurut Coyle and Prince, 2005
Idealnya antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK harus memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
Mescher L Anthony. 2012. Teks dan Atlas Histologi Dasar Junquiera. Edisi 12. Jakarta:
EGC. Hal. 325-335
Eroschenko P Victor. 2012. Atlas Histologi DiFiore. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal. 369-390
Kumar, Abbas. 2013. Robbins Basic Pathology. 9th edition. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Page 525-528