Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI

SISTEM
PERKEMIHAN
KELOMPOK 5
• Ani Hayati 88213018
• Dede Rosdiani 88214016
• Dian Fajar Lestari 88213012
• Fitrianingsih Yusuf 88214026
• Inneke Dwi Wulandari 88214030
• Karnita Astianzar 88214031
• Nani Rohani 88214006
• Sephia Putri 88211008
• Siti Azizah 88212009
POKOK PEMBAHASAN
01 02
PENGERTIAN FUNGSI
03 04
ANATOMI SISTEM GANGGUAN
PERKEMIHAN DALAM KESEHATAN
TUBUH MANUSIA
05 06
PENGATURAN
SIFAT AIR KEMIH BERKEMIH DALAM
TUBUH
PENGERTIAN SISTEM
PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan organ vital yang
berperan penting dalam melakukan ekskresi dan
melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme tubuh,
dan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit. Sistem
ini secara kontinu membuang dan mereabsorbsi air dan
substansi terlarut dalam darah, serta mengeliminasi
setiap substansi yang tidak dibutuhkan dalam tubuh
(Wylie, 2011).
FUNGSI SISTEM PERKEMIHAN
Fungsi Sistem Perkemihan Fungsi utama sistem perkemihan adalah membantu proses
pembentukan urine dengan menyaring sisa pembuangan tubuh dan air berlebih dari
darah.
• Membuang produk sisa dari tubuh
• Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit
• Meregulasi volume darah dan tekanan darah dengan mengeluarkan sejumlah cairan ke
dalam urin dan melepaskan eritropoietin, serta melepas rennin.
• Melakukan kontribusi stabilisasi pH darah dengan mengontrol jumlah keluarnya ion
hidrogen dan ion bikarbonat ke dalam urin.
• Menghemat pengeluaran nutrisi dengan memelihara ekskresi pengeluaran nutrisi
tersebut pada saat proses eliminasi produk sisa, terutama pada saat pembuangan nitrogen
seperti urea dan asam urat.
• Membantu organ hati dalam mendetoksifikasi racun selama kelaparan, deaminasi asam
amino yang dapat merusak jaringan (Muttaqin & Sari, 2014).
ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN
DALAM TUBUH MANUSIA
Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang
1. GINJAL 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm, terletak di ruang belakang
selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas. Ginjal
kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri.
Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar
biasa, diantaranya sebagai penyaring zat-zat yang telah
tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang merupakan
sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan
memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau
menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra
(kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini akan menjadi
urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran
yang dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di dalam
kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda
berkemih.
Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa,
2. URETER muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas
epitel transisional yang disokong oleh lamina propria.
Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel
permukaan bervariasi dalam hal bentuk mulai dari
kuboid (bila kandung kemih kosong atau tidak
teregang) sampai gepeng (bila kandung kemih dalam
keadaan penuh/teregang). Sel-sel permukaan ini
mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan
dapat berinti dua. Sel-sel permukaan ini dikenal sebagai
sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa
yang relatif padat dengan banyak serat elastin.
Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi
oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila ada batu
disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan
merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan
timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan
penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan
ini dikenal sebagai kolik ureter.
3. KANDUNG KEMIH
Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa,
muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya
dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal
dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel)
dengan jaringan ikat longgar yang membentuk
lamina propria dibawahnya. Tunika muskularisnya
terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang
tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak
membentuk aturan tertentu.
Fungsi kandung kemih adalah menampung urin
yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra
Panjang uretra pria antara 15-20 cm dan untuk
4. URETRA keperluan deskriptif terbagi atas 3 bagian yaitu:
1) Pars Prostatika, yaitu bagian uretra mulai dari
muara uretra pada kandung kemih hingga bagian
yang menembus kelenjar prostat. Pada bagian
ini bermuara 2 saluran yaitu duktus ejakulatorius
dan saluran keluar kelenjar prostat. 2) Pars
membranasea yaitu bagian yang berjalan dari
puncak prostat di antara otot rangka pelvis
menembus membran perineal dan berakhir pada
bulbus korpus kavernosus uretra. 3) Pars
kavernosa atau spongiosa yaitu bagian uretra
yang menembus korpus kavernosum dan
bermuara pada glands penis.
GANGGUAN KESEHATAN
1. PENYAKIT GINJAL 5. MASALAH BUANG
KRONIS AIR KECIL

2. KEHILANGAN 6. OBSTRUKSI
KONTROL KEMIH SALURAN KEMIH

3. BATU GINJAL 7. SISTITIS


INTERSTISIAL
4. INFEKSI
SIFAT AIR KEMIH (URINE)
1. Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari
pemasukan(intake) cairan dan faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan
menjadi keruh
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan
dan sebagainya
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau
amoniak
5. Berat jenis 1,015-1,020
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung
dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein
member reaksi asam)
7. Komposisi air kemih
8. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air
9. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea
amoniak ,Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat
dan sulfat
10. Pagmen (bilirubin dan urobilin)
11. Toksin (Leni 2017)
PENGATURAN BERKEMIH
DALAM TUBUH
Refleks berkemih pada manusia diatur oleh sistem saraf pusat (medula spinalis dan
korteks otak) dan sistem saraf perifer (sistem saraf parasimpatis). Meskipun diatur
oleh sistem saraf otonom, namun refleks ini dapat ditahan secara sadar. Saat volume
urin didalam kandung kemih mencapai 200 ml, akan terjadi peningkatan tekanan
didalam kandung kemih yang akan memicu reseptor di dinding otot kandung
kemih, dimana otot tersebut bersifat sangat sensitif terhadap regangan di dalam
kandung kemih oleh karena volume urin, untuk kemudian mengirimkan sinyal ke
medula spinalis yang memicu timbulnya sensasi ingin berkemih. Selanjutnya sinyal
saraf akan memicu otot dinding kandung kemih untuk berkontraksi dan relaksasi
sfingter interna yang penting dalam proses berkemih.Kemudian sinyal akan
dikirimkan ke korteks otak yang menghasilkan sensasi rasa penuh sehingga
seseorang akan sadar ingin berkemih. Saat itu otot sfingter eksterna akan kontraksi
untuk menahan proses berkemih. Namun volume maksimal yang dapat ditahan
adalah sekitar 500 ml dimana pada saat itu tekanan cukup tinggi untuk
menyebabkan relaksasi otot sfingter eksterna sehingga terjadi proses berkemih.  
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai