Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL

NYERI BAK

BLOK SISTEM UROGENITALIA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2021
Nama anggota kelompok :

1. Ledy Indah Permatasari            (09401911002)

2. Firmansyach Thenu                (09401911003)

3. Nurmala Jain                    (09401911007)

4. Aniswati Furqani                (09401911016)

5. Nadhif Athallah                (09401911023)

6. Ariel Surya Paramitha          (09401911031)

7. Nur Azizah Azridani                (09401911033)

8. Emy Herawatin Antoni          (09401911040)

9. Safril Ismail                  (09401911046)

10. Intania Mitha Verayanti            (09401611013)

11. Indah Lestari Eddy Karyawan        (09401611047)

SKENARIO - 2 :

Seorang perempuan 28 tahun datang ke puskesmas karena nyeri saat BAK. Keluhan disertai rasa
ingin berkemih terus dan menurut anamnesis pasien sering menahan kencing dan sedikit minum
air putih.

Kata sulit :

Tidak ada

Kalimat kunci :

1. Perempuan 28thn

2. Nyeri saat BAK


3. Keluhan disertai rasa ingin berkemih terus

4. Sering mehan kencing

5. Sedikit minum air putih

Pertanyaan :

1. Bagaimana anatomi fisiologi sistem urologi? :


2. Apa definisi dan etologi nyeri BAK?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan rasa nyeri saat BAK?
4. Bagaimana patomekanisme gejala dari Skenario?
5. Jelaskan Differential Diagnose dari skenario!

Anat Fisiologi sis item uroo?


Anatomi :
Organ sistem perkemihan Sistem perkemihan terdiri atas ginjal, kandung kemih, dan
uretra.Sistem perkemihan mempunyai dua ginjal untuk menjaga fungsi ekskresi.Organ ini
memproduksi urin yang berisikan air, ion-ion, dan senyawa-senyawa solute yang kecil.
Urin meninggalkan kedua ginjal dan melewati sepasang ureter menuju dan ditampung
sementara pada kandung kemih, selanjutnya terjadi proses ekskresi urin yang dinamakan
miksi, terjadi ketika adanya kontraksi dari otot-otot kandung kemih menekan urin untuk
keluar melewati uretra dan keluar dari tubuh (Muttaqin & Sari, 2014).

1. Ginjal
Ginjal adalah organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperiotoneal bagian
atas.Bentuk nya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial.
Cekungan ini disebut sebagai hilus renalis, yang didalamnya terdapat apeks pelvis renalis
dan struktur lain yang merawat ginjal, yakni pembuluh darah, sistem limfatik, dan sistem
saraf. Besar dan berat ginjal sangat bervariasi; hal ini tergantung pada jenis kelamin,
umur, serta ada tidaknya pada sisi yang lain. Ginjal lelaki relatif lebih besar ukurannya
daripada perempuan. Ukuran rerata ginjal orang dewasa adalah 11,5 cm (Panjang) x 6 cm
(lebar) x 3,5 cm (tebal), dengan beratnya bervariasi antara 120-170 gram,atau kurang
lebih 0,4 % dari berat badan. Ginjal dibungk us oleh jaringan fibrus tipis dan mengkilat
yang disebut kapsula fibrosa (true capsule) ginjal, yang melekat pada parenkim ginjal
(Purnomo, 2014).

Ginjal berperan dalam mempertahankan homeostasis dengan fungsi mempertahankan


stabilitas volume, komposisi elektrolit, dan osmolaritas (konsentrasi zat terlarut ) CES.
Ginjal dapat mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit, dengan menyesuaikan
jumlah air dan berbagai konstituen plasma yang dipertahankan di tubuh atau dikeluarkan
di urin dalam kisaran yang sangat sempit yang memungkinkan kehidupan, meskipun
pemasukan dan penge luaran konstituen-konstituen ini melalui saluran lain sangat
bervariasi Organ ginjal M. melakukan tugasnya mempertahankan homeostasis sehingga
komposisi urin dapat bervariasi Ginjal mempunyai fungsi yang sebagian besar membantu
mempertahankan stabilitas lingkungan cairan internal antara lain: pengaturan
keseimbangan air dan ekktrolit di tubuh, pengaturan keseimbangan asam basa tubuh,
pengaturan volume plasma, mengeluarkan ( mengekskresikan ) produk- produk akhir
(sisa) metabolism tubuh, mengeluarkan banyak senyawa asing, meghasilkan eritropoietin
dan rennin (Sherwood,2009).

Ginjal secara anatomis terbagi menjadi 2, yaitu korteks dan medulla ginjal.Korteks ginjal
terketak lebih superficial dan di dalamnya terdapat berjuta-juta nefron.Nefron merupakan
unit fungsional terkecil ginjal, sedangkan medulla ginjal terletak lebih profundus banyak
terdapat duktuli atau saluran kecil yang mengalirkan hasil ultrafiltrasi berupa urin. Nefron
terdiri atas glomerulus, tubulus kontortus (TC) proksimalis, Loop of Henle, tubulus
kontortus (TC) distalis, dan duktus kokegentes. Darah yang membawa sisa hasil
metabolisme tubuh difiltrasi (disaring) di dalam glomerulus dan kemudian setelah sampai
di tubulus ginjal beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan
zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh mengalami sekresi membentuk
urin (Purnomo,2014).

2.Ureter
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urin dari
pielum ginjal ke dalam kandung kemih. Setiap ureter pada orang dewasa memiliki
panjang kurang kbih 20 cm, memilikidinding yang terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh
sel-sel transisional, otot-otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan
gerakan peristaltic (berkontraksi) untuk mengeluarkan urin ke kandung kemih (Muttaqin
& Sari, 2014).

3. Kandung kemih
Kandung kemih adalah organ berongga yang terdiri atas tiga lapis otot destrusor yang
saling beranyaman.Dinding kandung kemih terdapat dua bagian besar yakni ruangan
yang berdinding otot polos yang terdiri dari badan (korpus) yang merupakan bagian
utama dimana urin berkumpul dan leher (kolum) yang merupakan anjutan dari badan
yang berbentuk corong.Kandung kemih berfungsi menampung urin dari ureter da
kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Kandung
kemih mempunyai kapasitas maksimal dakam menampung urin, dimana pada orang
dewasa besarnya adalah + 300-450 ml. Kadung kemih pada saat kosong terletak di
belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di atas simfisis sehingga dapat di
palpasi dan diperkusi (Muttaqin & Sari, 2014).
4. Uretra
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin ke luar dari kandung kemih melalui
proses miksi. Uretra secara anatomi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu uretra posterior dan
uretra anterior.Uretra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada
perbatasan kandung kemih dan uretra, serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada
perbatasan uretra anterior dan posterior.Sfingter uretra interna terdiri atas otot polos yang
dipersarafi olkh sistem simpatetik sehingga pada saat kandung kemih penuh, sfingter ini
terbuka.S fingter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris yang dipersarafi oleh sistem
somatik.Panjang uretra pada pria dewasa antara 23-25 cm yang berfungsi sebagai
saluran.reproduksi sedangkan panjang uretra pada wanita antara 3-5 cm. Perbedaan
panjang inilah yang memyebabkan keluhan hambatan pengeluaran urin lebih sering
terjadi pada pria (Purnomo, 2014).

Sumber : JURNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2017

Fisiologi :

Saluran kemih secara fisiologis berfungsi untuk menyaring darah dari zat- zat yang tidak
diperlukan tubuh dan sekaligus menyerap zat-zat yang masih dibutuhkan. Aliran urin yang
konstan dari saluran kemih bagian atas dan proses eliminasi oleh saluran kemih bagian bawah
berperan penting dalam mencegah masuknya mikroba ke dalam saluran kemih (Hickling et al.,
2015).

Sistem perkemihan terdiri ginjal yang menyaring darah dan menghasilkan urin, ureter yang
membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria, vesika urinariasebagai tempat urin dikumpulkan
sebelum dikeluarkan melalui uretra(Hickling et al., 2015).

Ginjal terletak di kiri dan kanan pada dinding posterior di belakang peritoneum sisi vertebra
torakalis ke-12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Ginjal berperan untuk menyaring cairan plasma,
memilah bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh, dan mengalirkan bahan-bahan yang akan
dieliminasi ke dalam urin. Urin yang terbentuk akan mengalir dan disalurkan ke ureter (Hickling
et al., 2015).

Ureter merupakan saluran yang menyambungkan ginjal ke vesika urinaria dengan panjang 22-30
cm, terletak di rongga abdomen dan rongga pelvis. Urin yang mengalir dari ginjal akan terdorong
masuk ke vesika urinaria melalui gerakan peristaltik dari otot-otot ureter. Ureter menembus
dinding kandung secara oblik sebelum bermuara di kandung kemih. Hal ini mencegah aliran
balik urin dari kandung kemih ke ginjal apabila terjadi peningkatan tekanan di kandung
kemih(Hickling et al., 2015).
Vesika urinaria (kandung kemih) yang berbentuk seperti kantung berongga terbentuk dari otot
polos, kolagen, dan elastin. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis sesuai volume
urine yang ditampungnya.

pada wanita di anterior dari vagina dan inferior dari uterus. Urin yang ditampung di

dalam vesika urinaria akan dialirkan keluar tubuh melalui uretra yang diatur oleh kerja otot polos
involunter di sfingter uretra interna. (Hickling et al., 2015).

Uretra berupa saluran yang berpangkal pada vesika urinaria mengalirkan urin ke luar tubuh.
Ukuran uretra berbeda antara pria dan wanita. Pada pria panjang uretra sekitar 13-20 cm,
sedangkan panjang uretra pada wanita sekitar 4-5 cm (Hickling et al., 2015). Ukuran uretra pada
wanita yang lebih pendek menyebabkan wanita lebih beresiko menderita ISK (Foxman, 2014).

Produksi urin melibatkan proses filtrasi oleh glomerulus di ginjal dan reabsorbsi oleh tubulus
ginjal. Kedua hal ini diatur oleh level hidrasi sistemik dan keseimbangan elektrolit; urin yang
telah difiltrasi akan keluar dari ginjal menuju ureter, yang kemudian akan mengalir ke vesika
urinaria untuk dimulai proses pengosongan kandung kemih (Hickling et al., 2015).

Proses pengosongan kandung kemih (mikturisi) melibatkan dua mekanisme yaitu refleks
berkemih akibat peningkatan tegangan pada dinding kandung, dan refleks saraf untuk
mengosongkan kandung kemih. Refleks berkemih dicetuskan apabila reseptor-reseptor regang di
dalam dinding kandung kemih terangsang akibat peningkatan tegangan di dindingnya oleh
volume urin yang berada di dalam kandung kemih. Stimulasi pada reseptor regang ini akan
merangsang saraf parasimpatis sehingga kandung kemih akan berkontraksi. Kontraksi kandung
kemih akan menyebabkan sfingter interna terbuka dan sfingter eksterna melemas sehingga urin
dapat terdorong keluar melalui uretra keluar tubuh(Hickling et al., 2015).

Sumber : Jurnal kedokteran universitas sumatera utara

2. Definisi dan etologi nyeri BAK?

Defenisi :

Nyeri BAK disebut juga disuria adalah rasa tidak nyaman atau sakit saat buang air kecil,
biasanya dirasakan dalam uretra atau daerah sekitar alat kelamin (perineum).

Sumber : 1. Mayo Clinic (2017). Diseases & conditions. Urinary tract infection (UTI) 2.
Jonshon, T. WebMD (2017) Your Guide to Urinary Tract Infections (UTIs)
Etiologi :

 Infeksi, misalnya pyelonefritis, cystitis, prostatitis, uretritis dll


 Kondisi Hormonal, Misalnya hypoestrohenism endometriosis
 Malformasi, mislanya obstruksi leher vesika urinaria
 Neoplasma, misalnya tumor sel renal, vesica urinaris, prostat, vagina/vulva, kanker penis
 Peradangan, misalnya spondyloarthropathies, efek samping obat, penyakit auto imun
 Trauma, misalnya karena pemasangan kateter.
 Kondisi Psychogenic, misalnya somatization disorder major depression, stress atau
anxietas, hysteris
Sumber : 1. Mayo Clinic (2017). Diseases & conditions. Urinary tract infection (UTI) 2.
Jonshon, T. WebMD (2017) Your Guide to Urinary Tract Infections (UTIs)

3. Faktor apa saja yang menyebabkan rasa nyeri saat BAK?

4. Jelaskan patomekanisme gejala!

5. DD ! (Isk dan bsk)

INFEKSI SALURAN KEMIH


Definisi

ISK adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam
urin.

( referesi: Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi VI

Etiologi

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh berbagai macam bakteri diantaranya E.coli, klebsiella sp,
proteus sp,providensiac, citrobacter, P.aeruginosa, acinetobacter, enterococu faecali,dan
staphylococcus saprophyticus namun, sekitar 90% ISK secara umum disebabkan oleh E.coli.
Infeksi saluran kemih disebabkan invasi mikroorganisme ascending dari uretra ke dalam
kandung kemih.

Referensi : “Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

| Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018 ”

Epidemiologi

Diperkirakan di dunia mengalami ISK baik ringan maupun komplikasi setiap tahunnya 150 juta
orang. Infeksi saluran kemih yang dilaporkan pada pelayanan kesehatan setiap tahunnya
diperkirakan lebih dari 8,1 juta kasus, Di Amerika Serikat,infeksi saluran kemih dilaporkan
mencapai sekitar 7 juta kunjungan praktek dokterdan 1 juta kunjungan di rawat di Rumah Sakit
pertahunnya dan diperkirakan telah menghabiskan biaya tahunan lebih dari 1 milliar, Di
Indonesia, infeksi saluran kemih adalah penyakit kedua tersering sesudah infeksi saluran
pernafasan atas yang terjadi pada populasi dengan rata-rata 9,3% pada wanitadan 2,5-11% pada
pria pada kelompok usia di atas 65 tahun, Risiko infeksi saluran kemih meningkat sekitar 5%
setiap harinya padapemakaian kateter urine, Terdapat 17% kejadian bakteremia nosokomial yang
disebabkan oleh infeksi saluran kemih dan menyebabkan kematian sekitar 10%

(Fakutas Kedokteran Universitas Andalas 2017 )

Patofisiologi ISK

Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri (kuman) masuk ke dalam saluran kemih dan
berkembang biak. Saluran kemih terdiri dari kandung kemih, uretra dan dua ureter dan ginjal
(Purnomo, 2014). Sejauh ini diketahui bahwa saluran kemih atau urin bebas dari mikroorganisma
atau steril. Infeksi saluran kemih terjadi pada saat mikroorganisme ke dalam saluran kemih dan
berkembang biak di dalam media urin (Israr, 2009). Mikroorganisme penyebab ISK umumnya
berasal dari flora usus dan hidup secara komensal dalam introitus vagina, preposium, penis, kulit
perinium, dan sekitar anus. Kuman yang berasal dari feses atau dubur, masuk ke dalam saluran
kemih bagian bawah atau uretra, kemudian naik ke kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal
(Fitriani, 2013).

Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui empat cara, yaitu:

1) Ascending, kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora
normal usus dan hidup secara komensal introitus vagina, preposium penis, kulit perineum, dan
sekitar anus. Infeksi secara ascending

(naik) dapat terjadi melalui empat tahapan, yaitu :

a) Kolonisasi mikroorganisme pada uretra dan daerah introitus vagina

b) Masuknya mikroorganisme ke dalam buli-buli

c) Mulitiplikasi dan penempelan mikroorganisme dalam kandung kemih

d) Naiknya mikroorganisme dari kandung kemih ke ginjal (Israr, 2009).

2) Hematogen (descending) disebut demikian bila sebelumnya terjadi infeksi

pada ginjal yang akhirnya menyebar sampai ke dalam saluran kemih melalui

peredaran darah.

3) Limfogen (jalur limfatik) jika masuknya mikroorganisme melalui sistem

limfatik yang menghubungkan kandung kemih dengan ginjal namun yang terakhir ini jarang
terjadi (Coyle dan Prince, 2009).

4) Langsung dari organ sekitar yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen sebagai akibat
dari pemakaian kateter (Israr, 2009).
Menifestasi Klinis

Manifestasi klinis infeksi saluran kemih sangat bervariasi, dari tanpa gejala
(asimptomatis) ataupun disertai gejala (simptom)dari yang ringan (panas, uretritis, sistitis)
hingga cukup berat (pielonefritis akut, batu saluran kemih dan bakteremia)

Gejala yang timbul antara lain rasa nyeri pada saluran kemih, rasa sakit saat buang air
kecil atau setelahnya, anyang-anyangan, warna air seni sangat pekat seperti air teh, nyeri pada
bagian pinggang, hematuria (kencing berdarah), perasaan tertekan pada perut bagian bawah, rasa
tidak nyaman pada bagian panggul serta tidak jarang pula penderita mengalami panas tubuh.
Kasus asimptomatik berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadinya infeksi simptomatik
berulang yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal

Manifestasi klinis infeksi saluran kemih juga bergantung pada lokalisasi infeksi dan umur
penderita. Infeksi saluran kemih atas pielonefritis yang paling sering dijumpai, ditandai dengan
adanya demam, nyeri perut atau pinggang, mual,muntah, kadang-kadang disertai diare.
Pielonefritis pada neonatus umumnya tidak spesifik berupa mudah terangsang, tidak nafsu
makan dan berat badan yang menurun, pada anak usia <2 tahun dapat disertai demam

Gambaran klinis infeksi saluran kemih sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala hingga
menunjukkan gejala yang sangat berat. Gejala yang sering timbul ialah disuria, polakisuria, dan
terdesak kencing yang biasanya terjadi bersamaan, disertai nyeri suprapubik dan daerah
pelvis.Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi, yaitu :

 Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa nyeri supra pubik, disuria,
frekuensi, hematuri, urgensi, dan stranguria
 Pada ISK bagian atas, dapat ditemukan gejala demam, kram, nyeri punggung, muntah,
skoliosis, dan penurunan berat badan.

Sumber : jurnal fk universitas muhammadiyah semarang / jurnal fk UNUD

Diagnosis
Infeksi saluran kemih dibedakan menjadi infeksi saluran kemih bagian bawah dan infeksi
saluran kemih bagian atas. Menurut gejala infeksi saluran kemih bagian bawah yaitu
dysuria(rasa nyeri saat kencing), polakisuria (sering bak dengan volume sedikit) atau
frekuensi urgensi(keinginan berkemih yang datang mendadak dan tidak dapat ditahan),
nyeri suprapubis . Gejala infeksi saluran kemih bagian atas dapat berupa demam,
menggigil, nyeri pinggang, mual, muntah, nyeri ketok sudut kostovertebrata, dan
hematuria
Diagnosis pada infeksi saluran kemih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1). Urinalisis
a). Leukosuria
Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting terhadap dugaan
adalah infeksi saluran kemih. Leukosuria dinyatakan positif bilamana terdapat lebih dari
5 leukosit/lapang padang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada
sedimen air kemih menunjukkan adanya keterlibatan ginjal.Namun adanya leukosuria
tidak selalu menyatakan adanya infeksi saluran kemih karena dapat pula dijumpai pada
inflamasi tanpa infeksi.
b). Hematuria Hematuria dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya infeksi
saluran kemih yaitu bilamana dijumpai 5–10 eritrosit/LPB sedimen air kemih. Hematuria
dapat pula disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus
ataupun oleh sebab lain misalnya urolitiasis, tumor ginjal, atau nekrosis papilaris
2). Bakteriologis
a). Mikroskopis
Pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan air kemih segar tanpa disentrifuse atau
pewarnaan Gram. Bakteri dinyatakan positif bermakna bilamana dijumpai satu bakteri
lapangan pandang minyak emersi.
b). Biakan bakteri
Pemeriksaan biakan bakteri contoh air kemih dimaksudkan untuk memastikan diagnosis
infeksi saluran kemih yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna = 100.00
organisme patogen/mL urin pada 1 lapangan pandang

3). Tes kimiawi


Tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria, diantaranya yang paling
sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate. Dasarnya adalah sebagian besar mikroba
kecuali enterokoki, mereduksi nitrat bila dijumpai lebih dari 100.000-1.000.000 bakteri.
Konversi ini dapat dilihat dengan perubahan warna pada uji carik
4). Tes plat-celup (dip-slide)
Pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempeng plastik bertangkai dimana pada
kedua sisi permukaannya dilapisi perbenihan padat khusus. Lempeng tersebut dicelupkan
ke dalam air kemih pasien atau dengan digenangi air kemih setelah itu lempeng
dimasukkan kembali ke dalam tabung plastik tempat penyimpanan semula, lalu dilakukan
pengeraman semalam pada suhu 37o C. Penentuan jumlah kuman/mL dilakukan dengan
membandingkan pola pertumbuhan pada lempeng perbenihan dengan serangkaian
gambar yang memperlihatkan kepadatan koloni yang sesuai dengan jumlah kuman antara
1000 dan 100.000 dalam tiap mL air kemih yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan,
murah dan cukup akurat. Keterangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak
dapat diketahui walaupun demikian plat celup ini dapat dikirim ke laboratorium yang
mempunyai fasilitas pembiakan dan tes kepekaan yang diperlukan.
(Buku ajar patofisiologi kowalak bab 14(553) dan bab 3(70-71))

Penatalaksanaan
• Non Farmakologis
- banyak minum bila fungsi ginjal masih baik
- menjaga higiene genitalia eksterna
• Farmakologis
- antimikroba berdasarkan pola kuman yang ada
- bila hasil resistensi kuman ada  sesuaikan

ANTIBIOTIKA PADA ISK BAWAH


TAK BERKOMPLIKASI :

• Trimetoprim-sulfametoksazol 2 x 160/800 mg 3 hari


• Trimetoprim 2 x 100 mg 3 hari
• Siprofloksasin 2 x 100 – 250 mg 3 hari
• Levofloksasin 2 x 250 mg 3 hari
• Sefiksim 1 x 400 mg 3 hari
• Sefpodoksim proksetil 2 x 100 mg 3 hari
• Nitrofurantoin makrokristal 4 x 50 mg 7 hari
• Nitrofurantoin monohidrat 2 x 100 mg 7 hari
• Amoksilin clavulanat 2 x 500 mg 7 hari

OBAT PARENTERAL PADA


ISK ATAS AKUT BERKOMPLIKASI

• Sefepim 2 x 1 gr
• Siprofloksasin 2 x 400 mg
• Levofloksasin 1 x 500 mg
• Ofloksasin 2 x 400 mg
• Gentamycin ( + ampicilin ) 1 x 3 – 5 mg / kgBB
3 x 1 mg / kgBB
• Ampicilin (+ gentamycin ) 4 x 1 – 2 gr
• Tikarsilin-klavulanat 3 x 3,2 gram
• Piperasilin-tazobaktam 3 x 3,375 gram
• Imipenem-silastatin 3-4 x 250 – 500 mg

Komplikasi
Sistisis
1. Infeksi ginjal
2. Sepsis
Pielonefritis akut
1. nekrosis papila ginjal
2. abses perinefritik
3. pionefrosis
Pielonefritis kronik
komplikasi pielonefritis kronik mencangkup penyakit ginjal stadium akhir.
Ureterolithiasis
1. komplikasi akut yang sangat diperhatikan adalaj kematian dan kehilangan
ginjal.
2. komplikasi jangka panjang adalah gagal ginjal akut sampai kronis
Prognosis
⊚ Prognosis pada infeksi saluran kemih (ISK) simple terbilang sangat baik, dengan
pengobatan antibiotik yang tepat maka penderita dapat sembuh sempurna.
⊚ Pada ISK rumit dengan diagnosis dan tatalaksana yang tepat, prognosis terbilang cukup
baik.  Kerusakan dari fungsi ginjal jarang namun mungkin saja terjadi sebagai bagian dari
komplikasi.

Pencegahan

Beberapa pencegahan infeksi saluran kemih dan mencegah terulang kembali, yaitu:
1. Jangan menunda buang air kecil, sebab menahan buang air seni merupakan sebab
terbesar dari infeksi saluran kemih.
2. Perhatikan kebersihan secara baik, misalnya setiap buang air seni, bersihkanlah dari
depan ke belakang. Hal ini akan mengurangi kemungkinan bakteri masuk ke saluran urin
dari rektum.
3. Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila tidak diganti, bakteri akan
berkembang biak secara cepat dalam pakaian dalam.
4. Pakailah bahan katun sebagai bahan pakaian dalam, bahan katun dapat memperlancar
sirkulasi udara.
5. Hindari memakai celana ketat yang dapat mengurangi ventilasi udara, dan dapat
mendorong perkembangbiakan bakteri.
6. Minum air yang banyak.
7. Gunakan air yang mengalir untuk membersihkan diri selesai berkemih
8. Buang air seni sesudah hubungan kelamin, hal ini membantu menghindari saluran urin
dari bakteri
(Buku ajar patofisiologi kowalak bab 14 hal. 555)

BATU SALURAN KEMIH

Definisi
Batu saluran kemih menurut tempatnya digolongkan menjadi batu ginjal dan batu
kandung kemih. Batu ginjal merupakan keadaan tidak normal di dalam ginjal, dan
mengandung komponen kristal serta matriks organik. Lokasi batu ginjal dijumpai khas di
kaliks atau pelvis dan bila akan keluar dapat terhenti di ureter atau di kandung kemih.
Batu ginjal sebagian besar mengandung batu kalsium.Batu oksalat, kalsium oksalat, atau
kalsium fosfat, secara bersama dapat dijumpai sampai 65-85% dari jumlah keseluruhan
batu ginjal.
Sumber : BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM HALAMAN 2121 JILID 2 EDISI
6

Etiologi
- Sex khusus pria
- Herediter seperti Hiperkalsuria Hiperoksaluria
- Kurangnya asupan air
- Diet kaya Protein ( Purin, Oksalat , Kalsium )
- Pekerjaan banyak duduk

Epidemiologi :
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Prevalensi penyakit batu
ginjal berdasarkan wawancara meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi
pada kelompok umur 55-64 tahun (1,3%), menurun sedikit pada kelompok umur 65-74
tahun (1,2%) dan umur ≥75 tahun (1,1%). Prevalensi lebih tinggi pada laki-laki (0,8%)
dibanding perempuan (0,4%). Prevalensi tertinggi pada masyarakat tidak bersekolah dan
tidak tamat SD (0,8%) serta masyarakat wiraswasta (0,8%) dan status ekonomi hampir
sama mulai 96 kuintil indeks kepemilikan menengah bawah sampai menengah atas
(0,6%). Prevalensi di perdesaan sama tinggi dengan perkotaan (0,6%) (Kemenkes RI,
2013).
Sumber : Kemenkes RI 2013

Patofisiologi
Kelainan genetik, kelainan morfologi, infeksi, kelainan metabolik mengakibatkan
ekskresi peningkatan pembentukan Batu saluran kemih dan juga memicu penurunan
inhibitor pembentukan batu sehingga terjadi proses fisika kimia dan supersaturasi yang
memicu teradinya batu saluran kemih

SUMBER : Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid 1 / jurnal fakultas
kedokteran universitas muhammadiyah Surabaya 2018

Menifestasi Klinis
Menurut Stoler 2014: Pada penderita batu saluran kemih sering didapat penyakit
hipertensi dan kadar kolesterol yang tinggi:
a. Hipertensi
Pada penderita hipertensi 83% memiliki perkapuran ginjal, sedangkan pada orang yang
tidak hipertensi memiliki perkapuran ginjal sebesar 52%. Hal ini disebabkan aliran darah
papilla ginjal berbelok 180 dan aliran darah berubah dari aliran laminer menjadi
tuberlensi. Pada penderita hipertensi aliran tuberlen tersebut berakibat terjadinya
pengendapan ion-ion kalsium papilla (Ranal’s plaque) yang nantinya dapat berubah
menjadi batu (Stoler, 2004; Kim, 2005).
b. Kolesterol
Adanya kadar kolesterol yang tinggi dalam darah akan disekresi melalui glomerulus
ginjal dan tercampur di dalam air kemih. Akibat adanya butiran kolesterol tersebut akan
merangsang agregasi dengan kristal kalsium oksalat dan kalsium fosfat sehingga
terbentuk batu yang bermanifestasi klinis (Stoler, 2004; Kim, 2005).
Sumber: Jurnal Fakultas Kedokteran UNUD
Diagnosis

diagnosis
urolithiasis
dapat ditegakkan melalui beberapa pemeriksaan seperti :
1) Kimiawi darah dan pemeriksaan urin 24 jam untuk mengukur kadar kalsium,asam
urat,kreatini, natrium,pH, dan volume total.
2) Analisis kimia untuk menentukan komposisi batu.
3) Kultur urin untuk mengidentifikasi adanya bakteri dalam urin.
4) Foto polos abdomen Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan
adanya batu radioopak di saluran kemih. Batu-batu berjenis kalsium oksalat atau kalsium
fosfat bersifat radioopak dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu
asam urat bersifat non opak/radiolusen
5) BNO-IVP adalah pemeriksaan radiografi pada system urinaria (ginjal,ureter, dan kandung
kemih ) dengan menyuntikkan zat kontras melalui pembuluh darah vena pada tangan pasien,
media kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan saluran
kemih sehingga traktus urinarius berwarna putih. Sebelumnya pasien harus dilakukan skin
test terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ada alergi pada bahan kontras. Terdapat
beberapa fase pada BNO-IVP :
a) Fase Eksresi (3-5 menit) Melihat apakah ginjal mampu mengeksresikan kontras yang
dimasukkan
b) Fase nefrogram ( 5-15 menit) Fase dimana kontras menunjukan nefron ginjal, pelvis
renalis, ureter proximal.
c) Fase uretrogram (30 menit) Fase dimana kontras media memperlihatkan nefron, pelvis
renalis, dan ureter proximal terisi maksimal dan ureter distal mulai mengisi kandung
kemih
d) Fase vesica urinaria full balst (45 menit) Fase dimana kontras media memperlihatkan
nefron,pelvis renalis, ureter hingga kandung kemih.

6. Retrograde pyelograpy (RPG) RPG adalah visualisasi imagine dari ureter dan
pelviokaliks system secara retrograde, melalui sitoskopi dimasukkan ureter kateter
kedalam muara ureter, kalau perlu sampai palviokaliks system dan diikuti dengan
penyuntikan kontras.

7. Ultrasonografi (USG) USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan
PIV, yaitu pada keadaankeadaan : alergi terhadap kontras, faal ginjal yang menurun, dan
pada wanita yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di ginjal
atau di buli-buli, hidronefrosis, pionefrosis, atau pengkerutan ginjal.
USG sangat terbatas dalam mendiagnosa adanya batu dan merupakan menejemen pada
kasus urolithiasis. Meskipun demikian USG merupakan jenis pemeriksaan yang siap
sedia,pengrjaannya cepat dan sensitive terhadap renal calculi atau batu ginjal, namun
tidak dapat melihat batu pada ureteral.

Sumber : jurnal fakultas kedokteran universitas muhammadiyah Surabaya 2018

Penatalaksanaan

Terapi farmakologi :

Pemberian analgesik harus diberikan segera pada pasien dengan nyeri kolik akut. Non Steroid
Anti Inflammation Drugs (NSAID) dan parasetamol dengan memperhatikan dosis dan efek
samping obat merupakan obat pilihan pertama pada pasien dengan nyeri kolik akut dan memiliki
efikasi lebih baik dibandingkan opioid ( obat penghilang rasa sakit ).

Obat golongan NSAID yang dapat diberikan antara lain diklofenak, indometasin, atau ibuprofen.
Pada pasien dengan batu ureter yang diharapkan dapat keluar secara spontan, maka pemberian
NSAID baik tablet maupun supositoria (seperti natrium diklofenak 100-150 mg/hari selama 3-10
hari) dapat membantu mengurangi inflamasi dan risiko nyeri berulang.

Dekompresi renal atau pengangkatan batu :

Dapat dilakukan pada kasus nyeri kolik berulang dengan analgesik adekuat. Sebelum di lakukan
dekompresi atau pengangkatan , , dapat dilakukan pengambilan sampel darah dan urine secara
bersamaan yang digunakan untuk kultur dan pemberian antibiotik sesuai hasil kultur.

Pada kasus infeksi saluran kemih dapat diberikan terapi antibiotik apabila ingin direncanakan
pengangkatan batu dan terapi antibiotik dapat dievaluasi berdasarkan hasil kultur kemudian Pada
pasien dengan infeksi dan obstruksi yang signifikan, dapat dilakukan drainase dalam beberapa
hari dengan nefrostomi atau stent, sebelum dilakukan pengangkatan batu. Pemberian antibiotik
profilaksis secara signifikan dapat menurunkan kejadian demam atau komplikasi lainnya setelah
dilakukan tindakan.

Catatan kecil : “Dekompresi segera pada saluran kemih dengan cara pemasangan stent ureter
atau drainase nefrostomi perkutan memiliki efektivitas yang sama.”

REFERENSI : “ PANDUAN PENATALAKSANAN KLINIS BATU SALURAN KEMIH

Edisi 1 tahun 2018 ”

Komplikasi

 Kolik
 Obstruksi oleh batu
 Infeksi saluran kemih
 Gangguan fungsi ginjal

Refrensi : buku ajar patofisologi kowalak

Prognosis
Nefrolitiasis adalah penyakit yang masalahnya seumur hidup karena tingginya angka
rekurensi (50 – 80% sampai pada 10 tahun pasca serangan batu pertama).

Sumber : Best Practice BMJ. Nephrolithiasis: prognosis.

Pencegahan
a. Menurunkan konsentrasi reaktan (kalsium dan okasalat)
b. Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentukan banu
 Sitrat (kalium sitrat 20 mEq tiap malam hari, minum jeruk nipis atau
lemon sesudah makan malam)
 Batu ginjal tunggal (meningkatkan masukan cairan. mengkontrol secara
berkala pembentukan batu baru)
c. Pengaturan diet
 Meningkatkan masukan cairan
 Masukan cairan terutama pada malam hari akan meningkatkan aliran
kemih dan menurunkan konsentrasi pembentuk batu dalam air kemih. Dari
hasil uji coba didapatkan pada tahun ke-5 insidensi pembentukan batu
baru pada kelompok banyak minum 12% dibanding kelompok kontrol
27%. Pada kelompok pembentuk bátu jumlah air kemih harian ditemukan
250-350 ml lebih sedikit dibanding kelompok kontrol.
 Hindari masukan minum gas (soft drinks) lebih 1 liter perminggu.
Ditemukan kekambuhan batu sebesar 15 persen lebih tinggi dalam 3 tahun
dibandingkan kelompok peminum cairan lain.
 Kurangi masukan protein (sebesar 1g/kg berat badan/hari). Masukan
protein tinggi dapat meningkatkan ekskresi kalsium, ekskresi asam urat
dan menurunkan sitrat dalam air kemih. Protein binatang diduga
mempunyai efek menurunkan pH air kemih lebih besar dibandingkan
protein sayuran karena lebih banyak menghasilkan asam.
 Membatasi masukan natrium. Diet natrium fendan (80 sampai 100
mq/hari) dapat memperbaiki reabsorbsi kalsium proksimal, sehingga
terjadi
pengurangan ekskresi natrium dan ekskresi kalsium. Penurunan masukan
natrium dari 200 sampai 80 meq/ hari dilaporkan mengurangi ekskresi
kalsium sebanyak 100mg/hari (2,5 mmol/hari).
 Masukan kalsium. Pembatasan masukan kalsium tidak dianjurkan.
Penurunan kalsium intestinal bebas akan menimbulkan peningkatan
absorbsi oksalat oleh pencernaan, peningkatan ekskresi oksalat dan
meningkatkan saturasi kalsium oksalat air kemih. Diet kalsium rendah
dapat merugikan pasien dengan hiperkalsiuria idiopatik karena
keseimbangan kalsium negatif akan memacu pengambilan kalsium dari
tulang dan dari ginjal. Keadaan ini akan memperburuk penurunan densitas
tulang pada beberapa pasien.

Prognosis
Nefrolitiasis adalah penyakit yang masalahnya seumur hidup karena tingginya angka
rekurensi (50 – 80% sampai pada 10 tahun pasca serangan batu pertama).

Sumber : Best Practice BMJ. Nephrolithiasis: prognosis.

Anda mungkin juga menyukai