Anda di halaman 1dari 12

DISENTRI BASILER DAN

AMUBA
DISENTRI BASILER

 Definisi : Disentri basiler adalah diare dengan lendir dan


darah disertai dengan demam, tenesmus, dan abdominal
cramp.
 Etiologi : shigella sp. Dari genus shigella yang termasuk
baktei gram negatif dan spesies dysentriae.
Morfologinyaberbentuk batang ramping, tidak berkapsul,
tidak bergerak, tidak membentuk spora, berbentuk kokobasil.

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I


 Transmisi
 Organisme ini sangat mudah ditransmisikan melalui fekal-oral,
melalui kontak orang ke orang atau melalui makan dan
minuman yang terkontaminasi.
 Makanan yang terkontaminasi akan masuk ke lambung.
 Ketahanan shigella terhadap kondisi asam menyebabkan
shigella mampu melewati barrier lambung
 Patogenesis
 Penetrasi ke mukosa usus haluseksasarbasi
inflamasiulserasi fokal, abses

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I; https://www.osmosis.org


 Manifestasi klinis
 Masa inkubasi
 24-72 jam setelah kuman tertelan
 Demam
 Malaise
 Watery diarrhea
 diare dengan mukus dan darah
 Disentri
 Diare seditsedikit dengan darah dan lendir
 Tenesmus
 Kram perut
 Nyeri saat akan defekasi
 Fase post infeksi
 Diagnosis
 Diagnosis pasti dengan melakukan kultur feses dan apus rektal
 Diagnosis banding
 Sindrom disentri lain (salmonella entritidis, compylobacter jenuni atau parasit
entamoeba histolitica
 Komplikasi
 megakolon toksisk, perforasi usus, dll

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I


 Tatalaksana
 Rehidrasi dan nutrisi
 Antibiotik merupakan terapi uatama
Shigellosis
 Pemberian antibioti dalam 72 jam
setelah muncul gejala dapat
mencegah komplikasi lebih lanjut

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I


DISENTRI AMUBA

 Definisi : Disentri amoeba adalah infeksi usus yang


disebabkan oleh amoeba Entamoeba histolytica yang dapat
menyebabkan diare bercampur dengan darah.
 Etio-patogenesis
 Entamuba histolytica terdapat dalam dua bentuk, yaitu sebagai kista
dan trofozoit. Infeksi terjadi karena tertelannya kista dari makanan
atau minuman yang terkontaminasi, sedangkan tertelannya bentuk
trofozoit tidak menimbulkan infeksi karena tidak tahan terhadap
lingkungan asam dalam lambung.
 Setelah kista tertelan, dan resisten terhadap asam lambung serta
enzim pencernaan, kemudian masuk ke alam usus kecil menjadi 8
trofozoit, yang bergerak aktif, merupakan koloni dalam lumen usus
besar dan dapat menimbulkan invasi pada mukosa

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I


 Manifestasi Klinis:
 Diare disertai darah dan lendir.
 Tinja berbau busuk
 Sakit perut (sigmoid)
 Demam atau suhu badan yang meninggi.
 Pada kasus tertentu,terkadang kulit atau mata tampak kuning.
 Hepatomegali
 Diagnosis
 Diagnosis pasti amebiasis ditentukan dengan adanya trofozoit atau
kista di dalam feses atau trofozoit di dalam pus hasil aspirasi atau
dalam spesimen jaringan.

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I


 Tatalaksana :

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I


Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai