Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Bagas Yusuf Mahendra

NIM : 2620012

A. ulkus peptikum
- Definisi
Ulkus peptikum juga dikenal dengan tukak lambung. Ini adalah luka atau peradangan yang
disebabkan oleh terkikisnya lapisan dinding lambung. Ulkus peptikum ditandai dengan
munculnya rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan pada kasus yang lebih parah.
Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/ini-yang-dimaksud-ulkus-peptikum

- Etiologi
Diketahui ada dua faktor utama penyebab ulkus peptikum, yaitu,infeksi Helicobacter pylori, dan
penggunaan NSAID. a. Infeksi Helicobacterpylori Infeksi Helicobacterpylori merupakan
penyebab ulkus peptikum.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/ulkus-peptikum/etiologi
- Patofisiologi
Patofisiologi ulkus peptikum adalah adanya ketidakseimbangan antara faktor protektif dari
mukosa gaster dan faktor destruktif, sehingga terjadi kerusakan mukosa yang menyebabkan
ulkus pada traktus gastrointestinal. Faktor protektif antara lain mukus, bikarbonat, prostaglandin,
sel epitel, sel progenitor mukosa, dan aliran darah mukosa. Faktor destruktif antara lain
penggunaan nonsteroidal antiinflammatory drugs  (NSAID), Helicobacter pylori, asam lambung,
dan pepsin.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/ulkus-peptikum/
patofisiologi
- Tanda dan Gejala
Biasanya, nyeri muncul pada malam hari dan terasa semakin parah saat perut kosong. Pada
kondisi yang lebih parah, nyeri yang dirasakan bisa menyebar ke leher, pusar, hingga
punggung. Gejala lain ulkus peptikum antara lain: nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta
gangguan pencernaan.
Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/ini-yang-dimaksud-ulkus-peptikum
- Pentaleksanaan
A. Medis
Penatalaksanaan ulkus peptikum bergantung pada keadaan pasien saat datang. Pasien dengan
perdarahan atau perforasi membutuhkan tata laksana gawat darurat dengan stabilisasi, endoskopi,
atau pembedahan. Pasien yang tidak memiliki kegawatdaruratan ditatalaksana dengan triple
therapy untuk eradikasi H.pylori, serta diberikan penurun asam lambung.
B. Keperawatan
Terapi Rawat jalan pada Penderita.jika gagal atau adanya suatu masalah komplikasi maka di
anjurkan untuk rawat inap

B. Gastroenteritis

- Definisi
Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana tinja menjadi lunak hingga cair dan terjadi
berulang-ulang (lebih dari 3x dalam sehari). Gastroenteritis dapat terjadi pada siapa saja, baik
dewasa maupun anak- anak, namun bayi dan anak-anak lebih mudah terkena diare.
Sumber : https://www.alodokter.com/gastroenteritis
- Etiologi
Etiologi utama gastroenteritis adalah virus, khususnya rotavirus, namun gastroenteritis juga dapat
disebabkan oleh bakteri, parasit, penyebab non-infeksi, serta penyebab lainnya. Beberapa
penyebab gastroenteritis akibat infeksi dapat dibagi menjadi virus, bakteri, dan parasit.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gastroenteritis/etiologi
- Patofisiologi
Patofisiologi gastroenteritis terjadi melalui 2 mekanisme antara lain yaitu akibat kerusakan pada
vili usus yang menyebabkan malabsorbsi dan diare osmotik serta pelepasan toksin yang
berikatan dengan reseptor enterosit spesifik dan menyebabkan pelepasan ion klorida ke lumen
intestinal sehingga menyebabkan diare sekretorik.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gastroenteritis/
patofisiologi
- Tanda Gejala
 Sakit dan kram perut.
 Diare berair, tetapi tidak bercampur darah. Jika diare sudah bercampur darah, infeksi yang terjadi
mungkin berbeda dan lebih parah.
 Mual dan muntah.
 Kehilangan nafsu makan.
 Penurunan berat badan.
 Terkadang muncul demam, sakit kepala, dan sakit otot.
- Penataleksanaan
A. Medis
Penatalaksanaan gastroenteritis adalah penanganan dehidrasi dan manajemen infeksi pada
gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri. Prinsip penatalaksanaan adalah pemberian cairan
untuk rehidrasi, antibiotik bila diperlukan, zinc, nutrisi, dan edukasi
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gastroenteritis/
penatalaksanaan-diare
B. Keperawatan
Penderita yang dirawat inap harus ditempatkan pada tindakan pencegahan enterik termasuk cuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita.

C. thypus abdominalis
- Definisi
Typhus abdominalis merupakan penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi. Bakteri ini ditularkan melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi oleh kotoran atau tinja dari penderita Typhus abdominalis
Sumber : http://repository.stikespantiwaluya.ac.id 
- Etiologi
Etiologi typus abdominalis adalah salmonella typhi, salmonella paratyphiA, salmonella paratyphi
B, salmonella paratyphi C (Arif Mansjoer, 2003), sedangkan menurut Rampengan (2007)
menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman salmonella typhosa/Eberthella
typosa yang merupakan kuman gram negative
Sumber : https://dinkes.tegalkota.go.id/berita/detail/demam-thypoid
- Patofisiologis
Masuknya bakteri Salmonella typhi ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan yang
terkontaminasi. Sebagian kuman dimusnahkan dalam lambung, sebagian lolos masuk ke dalam
usus selanjutnya berkembang biak.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/tifoid
- Tanda Gejala
Timbul nyeri kepala, lemah, lesu, demam yang tidak terlalu tinggi berlangsung selama tiga
minggu. Minggu pertama, peningkatan suhu tubuh berfluktuasi biasanya suhu meningkat pada
malam hari dan turun pada pagi hari.
Sumber : https://www.alodokter.com/tifus/gejala
- Penatalaksanaan
A. Medis
Penatalaksanaan utama demam tifoid adalah terapi dengan antibiotika sesuai dengan profil
sensitivitas bakteri untuk tiap-tiap daerah endemik. Kasus ringan dapat dilakukan rawat jalan di
rumah dengan pemberian antibiotik oral dan antipiretik.
B. Keperawatan
Diet. Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Bahan makanan tidak
boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas. Susu 2 gelas
sehari. Bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair, melalui sonde lambung. Jika
kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat juga diberikan makanan lunak
- D. colitis,
- Definisi
Kolitis ulseratif adalah suatu peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum.
Pada penyakit ini, terdapat tukak atau luka di dinding usus besar, sehingga menyebabkan tinja
bercampur dengan darah.
Sumber : https://www.halodoc.com/kesehatan/kolitis-ulseratif
- Etiologi
Penyebab kolitis ulseratif belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, penyakit ini diduga dipicu
oleh respons sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang sel-sel sehat di saluran
pencernaan. Kondisi tersebut menyebabkan peradangan dan luka di dinding dalam usus besar
Sumber : https://www.alodokter.com/kolitis-ulseratif#:~:text=Penyebab%20kolitis%20ulseratif
%20belum%20diketahui,di%20dinding%20dalam%20usus%20besar.
- Patofisiologi
Patofisiologi kolitis ulseratif berupa proses inflamasi pada kolon yang berhubungan dengan
stimulasi berlebihan atau disregulasi sistem imun mukosal, gangguan produksi musin, dan
infeksi bakteri.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/kolitis-ulseratif/
patofisiologi#:~:text=Patofisiologi%20kolitis%20ulseratif%20berupa%20proses,produksi
%20musin%2C%20dan%20infeksi%20bakteri.
- Tanda Gejala
 Diare yang disertai darah atau nanah.
 Nyeri atau kram perut.
 Sering ingin buang air besar, tapi tinja sulit keluar.
 Tubuh mudah lelah.
 Nyeri anus.
 Berat badan menurun.
 Demam.
- Penatalakasanaan
A. Medis
ulseratif berupa pemberian obat antiinflamasi nonsteroid golongan aminosalisilat, kortikosteroid,
dan siklosporin. Pembedahan dilakukan jika terdapat indikasi kolitis ulseratif derajat berat
berulang. Teknik pembedahan yang disarankan adalah Ileal-Pouch Anal Anastomosis (IPAA/J-
pouch)
B. Keperawatan
Karakteristik nyeri, adanya diare atau dorongan buang air besar, mengejan saat defekasi
(tenesmus), mual, muntah, penurunan berat badan serta riwayat keluarga tentang penyakit radang
usus.
F. hemoroid
- Definisi
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena didaerah anus yang berasal
dari plexus hemoroidalis. Hemoroid eksterna adalah pelebaran vena yang berada di bawah kulit
(subkutan) dibawah atau luar lines dentate.
Sumber : https://www.alodokter.com/wasir-hemoroid
- Etiologi
Umumnya, hemoroid terjadi akibat ada terlalu banyak tekanan pada pembuluh darah di anus.
Berbagai hal yang dapat menjadi pemicu terjadinya hal ini, yaitu: Mengejan berlebihan saat
buang air besar. Komplikasi dari konstipasi atau sembelit kronis.
Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/jarang-diketahui-inilah-gejala-dari-penyakit-
hemoroid
- Patofisiologi
Hemoroid merupakan salah satu dari gangguan sirkulasi darah. Gangguan tersebut dapat berupa
pelebaran vena yang disebut venectasia anus dan perianus akibat bendungan pembuluh darah
vena. Hemoroid disebabkan oleh obstipasi yang menahun dan uterus gravidus
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/hemoroid
- Tanda Gejala
 Gatal luar biasa di sekitar anus.
 Iritasi dan nyeri di sekitar anus.
 Ada benjolan atau bengkak di dekat anus.
 Buang air besar yang menyakitkan.
 Adanya darah pada jaringan setelah buang air besar.
- Penatalaksanaan
A.Medis
Penatalaksanaan hemoroid internal dilakukan berdasarkan derajat keparahan. Terapi utama
adalah terapi non farmakologi berupa modifikasi diet serta perbaikan bowel habit. Terapi
selanjutnya adalah medikamentosa dan pembedahan.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/hemoroid/
penatalaksanaan
B.Keperawatan
Kombinasi antara anestesi lokal, kortikosteroid, dan antiseptic dapat mengurangi gejala gatal-
gatal dan rasa tak nyaman pada hemoroid. Penggunaan steroid yang berlama-lama harus
dihindari untuk mengurangi efek samping. Selain itu suplemen flavonoid dapat membantu
mengurangi tonus vena, mengurangi hiperpermeabilitas serta efek anti inflamasi meskipun
belum diketahui bagaimana mekanismenya.(Acheson,A.G)
G. hepatitis

- Definisi
Hepatitis merupakan kondisi peradangan hati atau liver. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi
virus, bahan kimia, penyalahgunaan obat, pengobatan tertentu, dan gangguan kekebalan tubuh.
Sumber : https://www.gleneagles.com.sg/id/specialties/medical-specialties/stomach-digestive/
hepatitis#:~:text=Hepatitis%20merupakan%20kondisi%20peradangan%20hati,tertentu%2C
%20dan%20gangguan%20kekebalan%20tubuh.
- Etiologi
Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau penyakit
lain, seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit
autoimun. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular.
Sumber : https://www.alodokter.com/hepatitis#:~:text=Hepatitis%20bisa%20disebabkan
%20oleh%20infeksi,infeksi%20virus%2C%20hepatitis%20bisa%20menular.
- Patofisiologi
Patofisiologi hepatitis A (HA) menyebabkan peradangan hati akut atau hepatitis. HA dapat
menyebabkan tanda-tanda kambuh dan gejala tetapi tidak menyebabkan infeksi kronis.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/hepatitis-a/patofisiologi
- Tanda gejala
 Mual.
 Muntah.
 Demam.
 Kelelahan.
 Feses berwarna pucat.
 Urine berwarna gelap.
 Nyeri perut.
 Nyeri sendi.
- Penatalaksanaan
- A.Medis
Pemberian obat interferon. Meski beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh
dengan sendirinya, pemberian obat-obatan perlu dilakukan ketika jumlah virus
penyebab hepatitis cukup banyak
Sumber : https://www.alodokter.com/hepatitis
B.Keperawatan
Apabila ada keluhan gastrointestinal,seperti mual (antimetik),perut perih,dan kembung
(simetidin 3 kali 200mg/hari) (children,2012)
H. obstruksi intestinal
- definisi
Obstruksi usus adalah penyumbatan yang membuat makanan atau cairan tidak bisa melewati
usus kecil atau usus besar.
Sumber : https://www.halodoc.com/kesehatan/obstruksi-usus
- Etiologi
Obstruksi usus adalah penyumbatan di usus, baik usus halus maupun usus besar. Kondisi ini dapat
menyebabkan masalah pada saluran pencernaan, seperti gangguan proses penyerapan makanan atau
cairan, serta gangguan pembuangan sisa pencernaan.
Sumber : https://www.alodokter.com/obstruksi-usus
- Patofisiologi
Patofisiologi ileus obstruktif umumnya disebabkan oleh gangguan dari fisiologi normal usus
yang berupa pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi, sehingga terjadi dilatasi pada bagian
proximal usus. Dilatasi ini akan meningkatkan aktivitas sekretorik dari usus yang menyebabkan
meningkatnya akumulasi cairan pada lumen yang nantinya meningkatkan gerakan peristaltik
pada bagian proximal dan distal dari sumbatan.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/bedah-umum/ileus-obstruktif/patofisiologi
- Tanda Gejala
 Perut kembung.
 Sakit perut.
 Nafsu makan menurun.
 Mual.
 Muntah.
 Ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas atau tinja.
 Sembelit.
 Diare.
- Penatalaksanaan
A. Medis
 Stabilisasi ABCD, pastikan jalan napas bebas, pernapasan baik.
 Berikan terapi cairan secara agresif.
 Membatasi makan dan minum pada pasien (pasien dipuasakan)
 Jika distensi abdomen berlebihan, pipa nasogastrik dapat dipasang untuk dekompresi.
Sumber : https://dokterpost.com/tatalaksana-ileus-obstruktif/
B. Keperawatan
Usus halus (lengkung sentral, distribusi nonanatomis, bayangan valvula connives melintasi
seluruh lebar usus) atau obstruksi besar (distribusi perifer/bayangan haustra tidak terlihat di
seluruh lebar usus)
I. Diabetes Melitus
- Definisi
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit menahun atau kronis berupa gangguan
metabolic yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Landasan
pengelompokkan jenis diabetes dilihat dari kenaikan kadar gula darah.
Sumber : https://portal.takalarkab.go.id/diabetes-melitus/#:~:text=Diabetes%20Melitus
%20(DM)%20merupakan%20penyakit,dari%20kenaikan%20kadar%20gula%20darah.
- Etiologi
Etilogi atau penyebab Diabetes Melitus (DM) adalah yaitu genetik atau faktor keturunan,
yang mana penderita Diabetes Melitus yang sudah dewasa lebih dari 50% berasal dari
keluarga yang menderita Diabetes Melitus dengan begitu dapat dikatakan bahwa Diabetes
Melitus cenderung diturunkan, bukan ditularkan.
Sumber : https://gendhismanis.id/read/77/etiologi-diabetes-melitus-tipe-2-dmt2.html
- Patofisiologi
Patofisiologi diabetes mellitus tipe 1 berupa penurunan sekresi insulin akibat autoantibodi
yang merusak sel-sel pulau Langerhans pada pankreas. Kerusakan sel pulau Langerhans
pankreas pada diabetes mellitus tipe 1 terjadi akibat terbentuknya autoantibodi.
Sumber : https://gendhismanis.id/read/75/patofisiologi-diabetes-mellitus-tipe-
1.html#:~:text=Patofisiologi%20diabetes%20mellitus%20tipe%201%20berupa
%20penurunan%20sekresi%20insulin%20akibat,sel%20pulau%20Langerhans%20pada
%20pankreas.&text=Kerusakan%20sel%20pulau%20Langerhans%20pankreas%20pada
%20diabetes,1%20terjadi%20akibat%20terbentuknya%20autoantibodi.
- Tanda gejala
- Kelaparan. Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes lainnya.
- Penyembuhan lambat. Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat
merupakan tanda diabetes lainnya.
- Keletihan dan mudah tersinggung.
- Pandangan yang kabur.
- Kesemutan atau mati rasa
Sumber : http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/tanda-dan-gejala-diabetes
- Penatalaksanaan
A.Medis
Diabetes mellitus tipe 1 memerlukan penatalaksanaan yang komprehensif, berupa penurunan
berat badan, pemberian obat antidiabetes, dan perubahan gaya hidup. Kontrol keberhasilan
terapi menggunakan pemeriksaan HbA1c penting untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Selain itu, penatalaksanaan diabetes juga harus memperhatikan komorbid lainnya yang perlu
dikontrol seperti tekanan darah dan profil lipid pasien.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetes-mellitus-tipe-2/
penataksanaan+
B.Keperawatan
Penderita DM membutuhkan pengelolaan secara komprehensif dan berkesinambungan
sepanjang hidupnya guna mencegah komplikasi yang mengakibatkan penurunan kualitas
hidup. Perawat harus memiliki kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan tindakan
mandiri maupun kolaborasi dengan dokter, ahli gizi dan tim kesehatan lain. 
Sumber : https://www.mitrawacanamedia.com/penatalaksanaan-keperawatan-diabetes-
melitus-terpadu

Anda mungkin juga menyukai