GASTRITIS
Disusun oleh:
Agus hermawan
2020207209144
1. Pengertian
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Secara
magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung
difus dan lokal. Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis akut dan
kronik (Price dan Wilson, 2005). Inflamasi ini mengakibatkan sel darah
mukosa (Wibowo,2007).
2. Etiologi
darah ke lambung.
lambung.
1. Gastritis Akut
obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada
nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster.
2. Gastritis Kronis
bakteri Pylory. Faktor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan
atau obat-obatan dan alkohol, merokok, atau refluks isi usus kedalam
WOC Gastritis
Pemeriksaan Penunjang
d) Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
2. Gastritis Kronis
untuk gejala defisiensi vitamin B12 . pada gastritis tipe B, pasien mengeluh
kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan muntah. (Smeltzer dan Bare,
2001)
5. Pemeriksaan penunjang
Menurut Doengoes ( 2000 ) pemeriksaan penunjang gastritis sebagai berikut :
atau cidera
metabolisme dan eksresi urea atau transfusi darah lengkap dan jumlah besar
diberikan.
cairan tubuh.
j. Kalium: dapat menurun pada awal karena pengosongan gaster berat atau
muntah atau diare berdarah. Peningkatan kadar kalium dapat terjadi setelah
trasfusi darah.
7. Penatalaksanaan
(Dermawan, 2010)
a. Tirah baring
b. Mengurangi
stress
c. Diet
Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan
defekasi, ada tidaknya masalah defekasi, masalah miksi (oliguri, disuri dll),
penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan miksi, Karakteristik urin dan feses,
d. Pola Latihan-Aktivitas
penyakit jantung, frekuensi, irama dan kedalaman nafas, bunyi nafas riwayat
penyakit paru.
mengandung kemampuan daya ingat klien terhadap persitiwa yang telah lama
terjadi dan atau baru terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap waktu,
tempat, dan nama (orang, atau benda yang lain).Tingkat pendidikan, persepsi
nyeri dan penanganan nyeri, kemampuan untuk mengikuti, menilai nyeri skala
0-10, pemakaian alat bantu dengar, melihat, kehilangan bagian tubuh atau
f. Pola Istirahat-Tidur
Menggambarkan Pola Tidur, istirahat dan persepasi tentang energi. Jumlah jam
tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi buruk,
Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas
dan ide diri sendiri. Manusia sebagai system terbuka dimana keseluruhan
atau penilaian terhadap diri., dampak sakit terhadap diri, kontak mata, isyarat
non verbal, ekspresi wajah, merasa tak berdaya, gugup atau relaks.
punya rumah, tingkah laku yang passive/agresif terhadap orang lain, masalah
keuangan dll.
i. Pola Reproduksi/Seksual
Menggambarkan kepuasan atau masalah yang aktual atau
genital.
(Asmadi, 2008).
2. Diagnosa Keperawatan
kematian, nyeri
Diagnosa
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Kekurangan volume Setelah Klien akan menunjukkan a. Catat karakteristik a. Membantu dalam membedakan
intake makanan melalui
cairan, (kehilangan dilakukan muntah atau drainase penyebab stress gaster
keeimbangan diet, ps
aktif) b/d pendarahan, tindakan menunjukkan perilaku b. Monitor tanda vital b. Perubahan tensi darah dan nadi
mempertahankan pola
mual, muntah dan asuhan c. Awasi masukan dan dapat digunakan perkiraan kasar
nutrisi
anoreksia. keperawatan keluaran dihubungkan kehilangan darah.
selama 3 x dengan perubahan berat
24 jam badan. Ukur kehilangan c. Memberikan pedoman untuk
diharapkan darah atau cairan penggantian darah
pasien tidak melalui muntah
mual dan d. Pertahankan tirah
muntah baring, mencegah
muntah dan tegangan d. Aktifitas atau muntah
saat defekasi. meningkatkan tekanan antara
e. Tinggikan kepala abdominal
tempat tidur selama e. Mencegah reflek gaster pada
36
pemberian antasida. aspirasi antasida dimana dapat
f. Kolaborasi dengan tim menyebabkan komplikasi paru
dokter dengan
memberikan pbat
sesuai indikasi
2 Nyeri berhubungan Setelah Klien mengatakan ny e a. Kaji nyeri, termasuk f. Berguna dalam pengawasan
dengan mukosa lambng dilakukan ri e lokasi, lamanya, keefektifan obat, kemajuan
ter iritasi tindakan berkurang bahkan intensitas (skala 0-10) penyembuhan dan perubahan
asuhan hilang dan merasa selidiki dan laporkan pada karakteristik nyeri
keperawatan nyaman, perubahan nyeri menunjukan terjadinya abses/
selama 3 x dengan tepat. peritonitis, memerlukan upaya
24 jam b. Istirahatkan pasien evaluasi dan intervensi.
diharapkan pada saat nyeri muncul g. Gravitasi melokalisasi b..istirahat
nyeri pasien c. Ajarkan teknik b.Istirahatkan secara fisiologis
berkurang relaksasinapas dalam akan menurunkan oksigen yang
saat nyeri diperlukan untuk memenuhi
d. Kompres hangat pada kebutuhan metabolisme basal ..
daerah nyeri c. Meningkatkan intake oksigen
e. Obsservasi tanda-tanda sehingga akan menurunkan nyeri
vital sekunder dari iskemia,.
f. Berikan posisi nyaman d. lingkungan tenang akan
menurunkan stimulus nyeri eksternal
3 Resiko terhadap Setelah Klien dapat menghabiskan a. Berikan makanan yang - Mengevaluasi keefektifan atau
perubahan nutrisi :kurang dilakukan makanannya dan tidak hangat dalam porsi kebutuhan mengubah perubahan
dari kebutuhan tubuh tindakan mual dan muntah sedikit tapi sering. nutrisi
yang berhubungan asuhan b. Auskultasi bising usus. - Membantu dalam menetukan
dengan anoreksia, mual keperawatan c. Berikan makanan dalam respon untuk makan atau
dan muntah. selama 3 x jumlah sedikit tapi berkembangnya komplikasi
24 jam sering dan teratur - Meningkatkan proses pencernaan
diharapkan d. Konsultasi dengan ahli dan toleransi pasien terhadap
kebutuhan gizi nutrisi yang diberikan.
nutrisi - Merupakan sumber efektif untuk
terpnuhui mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
4
• lmpementasi Keperawatan
(Nursalam, 2000).
• Evaluasi Keperawatan
(Nursalam, 2011).
41
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Gambar Lambung. Diunduh pada tanggal 4 Juli 2018 dari
www.google.com
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Carpenito, L. J. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan (handbook of
Nursing
Diagnosis, Ed 10, Alih BahasaYasmin Asih. Jakarta: EGC.
Dempsey, P.A (2002). Riset Keperawatan Buku Ajar & Latihan, Edisi 4.
Jakarta: EGC
Medika.