DISUSUN OLEH :
AGUS HERMAWAN
2020207209144
2021
1
A. DEFINISI
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat
disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer
lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan
kronis (Mansjoer,A.1999,501).
B. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus),
parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak
kutang matang.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
A. Kasus I
An. Luna berumur 2 th 1 bulan, datang ke puskesmas Kemalo Abung Polikilinik KIA
pada tanggal 1 Juli 2021 diantar oleh ibunya dengan keluhan berak lembek dan cair lebih dari
5 kali sehari sejak kemarin, dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh data berat badan 9.5 kg,
tinggi 90 cm, suhu tubuh 37.50 C. keadaan umum lemah, anak mengalami letargis, mata dan
ubun-ubun tampak cekung, turgor tidak elastic (cubitan pada kulit perut kembali > 2 detik),
Bibir tampak kering, tampak anak tidak mau minum dan telapak tangan agak pucat, saat
ditanyakan pada ibu enam bulan terakhir anak belum mendapatkan kapsul vitamin A.
1. PENGKAJIAN
Ds :
- Ibunya mengatakan berak lembek dan cair > 5 kali/hari sejak kemarin.
- Ibunya mengatakan anaknya belum mendapatkan kapsul vitamin
A. Do :
- KU : lemah
- Anak mengalami letargi
- BB : 9,5 kg.
- TB : 90 cm.
- Suhu : 37,50C.
- Turgor kulit :>2 detik ( sangat lambat ).
- Bibir kering.
- Anak tampak tidk mau minum.
- Telapak tangan agak pucat
Dalam kasus diatas An. Cici tergolong dalam diare dehidrasi berat dengan ditandai :
Do :
3. PENGOBATAN
- Mengajari ibu cara pemberian obat oral di
Jika anak ANEMIA , berumur > 4 bulan , belum pernah mendapatkan obat ini dalam 6
bulan terakhir , maka berikan obat cacing dosis tunggal
b. periksa setiap 15 – 30 menit jika nadi belum teraba dan beri tetesan lebih cepat.
c. beri oralit (5ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum : biasanya sesudah 1-2 jam
dan diberi tablet zinc.
Dosis : berikan dosis tunggal selama 10 hari ( umur ≥ 6 bulan : 1 tablet = 20 mg.
d. periksa kembali setelah 3 jam, klasifikasikan dehidrasi dan pilih rencana terapi
yang sesuai untuk melanjutkan pengobatannya.
2. Tindakan Pra Rujukan :
Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak 5 ml / kg BB melalui oral
atau pipa nasogastrik sebelum di rujuk
Cara pemberian cairan
1. Resomal :
Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
Gula pasir 10 gr (1 sendok makan peres)
Mineral mix 8 ml (1 sendok makan)
Tambahkan air matang menjadi 400 ml
2. Modifikasi Resomal
Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
Gula pasir 10 gr
Bubuk KCl 0,8 gr (seujung sendok makan)
Tambahkan air matang menjadi 400 ml
Bila tidak ada mineral mix atau KCl :
Encerkan 1 sachet oralit menjadi 400 ml dan tambahkan gula pasir 10 gr (1
sendok makan peres)
Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan Resomal / modifikasinya
selama perjalanan
Pemberian Glukosa 10% dan cairan infus Pra Rujukan untuk anak sangat kurus
disertai syok
Pemberian glukosa 10 % IV bolus dengan dosis 5 mg/kg BB
Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-hati, pelan-pelan dan
bertaha, agar tidak memperberat kerja jantung
Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kg BB selama 1 jam atau 5 tetes/kg
BB/menit
Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan Dextrosa/
glukosa 10 % dengan perbandingan 1:1
Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis yang sesuai di
atas
RUJUK SEGERA