Anda di halaman 1dari 33

i

LAPORAN INDIVIDU
ASUHAN KEBIDANAN BAYI SEHAT
PADA By. “A” USIA 5 BULAN
Di PMB Ny. Santi Purwitaningsih, Amd.Keb. Selotinatah, Ngariboyo
Dosen Pengampu : Suparji, SST., M.Pd.

Disusun Oleh :
SEPFIAN ADY UTAMI PUTRI
P27824216003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
2017/2018
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Individu Asuhan Kebidanan yang disusun oleh mahasiswa semester IV


Prodi DIII Kebidanan Kampus Magetan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya tahun akademik 2017/2018 dengan judul
“Asuhan Kebidanan Bayi Sehat pada An. A Usia 5 Bulan di PMB Ny. Santi
Purwitaningsih, Amd.Keb. Selotinatah Ngariboyo ” ini sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

Tempat Praktik : PMB Ny. Santi Purwitaningsih, Amd. Keb. Selotinatah,


Ngariboyo
Tanggal Praktik : 25 Juni-8 Juli 2018

Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan Pembimbing Praktik

Suparji,SST,M.Pd Santi Purwitaningsih, Amd.Keb.


NIP: 19681007 199003 1001 NIP : 19761105 200701 2 014
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga dapat menyusun laporan Asuhan Kebidanan Bayi Sehat pada An. A
Usia 5 Bulan di PMB Ny. Santi Purwitaningsih, Amd.Keb. Selotinatah Ngariboyo.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pengalaman belajar praktik dari
praktik klinik kebidanan sesuai dengan kurikulum pendidikan di Prodi DIII
Kebidanan Kampus Magetan.
Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
saran. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Tinuk Esti Handayani, S.ST.,M.Kes. selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
Kampus Magetan
2. Ibu Santi Purwitaningsih, Amd.Keb. selaku pembimbing praktik.
3. Bapak Suparji, S.ST., M.Pd selaku pembimbing pendidikan.
4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Magetan, Juli 2018

Penulis
iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB 1 TINJAUAN TEORI .................................................................................... 1
1.1 Konsep Teori Bayi Sehat .................................................................................. 1
1.1.1 Pengertian Bayi Sehat ................................................................................ 1
1.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan ............................................................... 1
1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang ........................................ 5
1.1.4 Kebutuhan Dasar Bayi ................................................................................ 5
1.1.5 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang ....................................................................... 6
1.1.6 Stimulasi pada Masa Bayi .......................................................................... 6
1.2 Konsep Teori Kebidanan................................................................................... 9
1.2.1 Pengkajian Data .......................................................................................... 9
1.2.2 Diagnosa Kebidanan................................................................................. 17
1.2.3 Intervensi/Perencanaan ............................................................................. 17
1.2.4 Implementasi/Pelaksanaan ....................................................................... 18
1.2.5 Evaluasi .................................................................................................... 18
BAB 2 TINJAUAN KASUS................................................................................. 20
2.1 Pengkajian Data ........................................................................................... 20
2.1.1 Data Subyektif ...................................................................................... 20
2.1.2 Data Obyektif ........................................................................................ 22
2.1.3 Analisa Data .......................................................................................... 25
2.2 Diagnosa Kebidanan .................................................................................... 26
2.3 Perencanaan ................................................................................................. 26
2.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 27
2.5 Evaluasi ....................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………........29
1

BAB 1
TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Teori Bayi Sehat


1.1.1 Pengertian Bayi Sehat
Pengertian bayi sehat menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Bayi adalah manusia dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi
merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami
adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-
organ tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi
akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry dan Potter, 2010).
2. Menurut Soetjiningsih (2014), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun,
dengan pembagian sebagai berikut:
a. Masa neonatal, yaitu usia 0-28 hari. Yang dibagi menjadi masa
neonatal dini, yaitu usia 0-7 hari dan masa neonatal lanjut, yaitu
usia 8-28 hari.
b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari sampai 1 tahun
3. Masa bayi dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama antara
usia 1-12 bulan pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung terus-menerus khususnya dalam peningkatan susunan saraf.
Tahap kedua antara usia 1-2 tahun (Aziz A, 2008:15).
1.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan
Menurut IDAI dalam (Nursalam, 2008:32) pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak)
sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian
atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
(Kementerian Kesehatan RI, 2012: 4).
2

Dari beberapa ukuranantopometri, yang paling sering digunakan untuk


menentukan keadaan pertumbuhan pada masa balita adalah:
a. Berat badan
Menurut (Nursalam, 2008:48) Berat badan merupakan salah satu
ukuran antopometri yang paling penting karena dipakai untuk
memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada triwulan I adalah
sekitar 700-1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500-600
gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350-450 gram/bulan, pada
triwulan IV sekitar 250-350 gram/bulan.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa usia 6 bulan pertama
berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulan
berikutnya hanya ± 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya
adalah ± 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikan berat badan tidak
tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun.
b. Tinggi badan
Menurut (Nursalam, 2008:51) Tinggi badan untuk anak kurang dari 2
tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi baru lahir
panjang badan rata-rata dalah ± 50 cm. Pada tahun pertama,
pertambahannya adalah 1,25cm/bulan (1,5xpanjang badan lahir).
Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9
tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun.
Tinggi badan merupakan ukuran antopometri terpenting kedua.
Keuntungan dari pengukuran tinggi badan ini adalah alatnya yang
murah, mudah dibuat dan dibawa sesuai keinginan. Dengan
menggunakan tabel tinggi dan berat badan dan mengetahui tinggi dan
berat badan anak, maka keadan status gizi anak tersebut dapat
diketahui.
Menurut Kemenkes RI (2012:41) cara mengukur panjang badan/tinggi
badan anak usia 4 bulan yaitu dengan posisi berbaring dengan cara:
1) Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang
3

2) Bayi dibaringkan terlentang pada alas yang datar


3) Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0
4) Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap
menempel pada pembatas angka 0 (pembatas kepala)
5) Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus dan tangan
kanan menekan batas kaki ke telapak kaki
6) Petugas 2 : membaca angka di tepi luar pengukur
c. Penggunaan Tabel BB/TB
1) Ukur tinggi/ panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara
diatas
2) Lihat kolom Tinggi/ Panjang Badan anak yang sesuai dengan hasil
pengukuran
3) Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan
(kanan) sesuai jenis kelamin anak, cari angka berat badan yang
terdekat dengan berat badan anak
4) Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk
mengetahui angka Standar Deviasi (SD)
d. Lingkar kepala
Menurut Nursalam (2008:51), secara normal pertambahan ukuran
lingkar kepala pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi
oleh faktor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar
kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar
Menurut ± 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi ± 44 cm.
Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat
dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama
lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai
usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ± 10 cm.
Pertambahan yang relatif konstan juga dapat diketahui dari proporsi
besar kepala dengan panjang badan. Saat lahir, kepala berukuran
seperempat bagian dari panjang badan dan setelah dewasa, besar kepala
hanya seperdelapan dari panjang badan. Oleh karena itu, lingkar kepala
4

ini hanya efektif pada 6 bulan pertama sampai usia 2-3 tahun, kecuali
pada keadaan tertentu, seperti bentuk kepala yang besar pada anak yang
menderita hidrocephalus. Pada dua tahun pertama ini, pertumbuhan otak
relatif pesat.
Pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menaksir pertumbuhan
otak. Berat otak waktu lahir adalah sekitar 350 gram, pada usia 1 tahun
beratnya hampir mencapai 3 kali lipat yaitu 925 gram 75%, dan
mencapai 90% pada usia 6 tahun, sehingga bila ada hambatan/gangguan
pada pertumbuhan lingkar kepala, pertumbuhan otak biasanya
terhambat.
2. Perkembangan
Menurut IDAI 2002 dalam Nursalam (2008:33) perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil
dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya
yang terorganisasi.
a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan Dan sikap tubuh yang
melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu Dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang certnat seperti mengamati sesuatu, menjimpit,
menulis, dan sebagainya.
c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan
selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, ber sosialisasi
Dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
5

1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Menurut Kemenkes RI (2012:5-7) faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang bayi sehat antara lain:
1. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
antara lain ras/ etik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetik dan
kelainan kromosom.
2. Faktor luar (eksternal)
a. Faktor prenatal meliputi gizi, mekanis, toksin/ zat kimia, endokrin,
radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoreksia dan psikologi ibu.
b. Faktor persalinan meliputi komplikasi persalinan pada bayi seperti
trauma kepala dan asfiksia yang dapat menyebabkan kerusakan
jaringan otak.
c. Faktor pascapersalinan meliputi gizi, penyakit kronis/ kelainan
kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-
ekonomi, lingkungan pengasuh, stimulasi dan obat-obatan.
1.1.4 Kebutuhan Dasar Bayi
Secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar:
1. Kebutuhan fisik-bio-medis (ASUH)
Meliputi :
a. Pangan/ gizi merupakan kebutuhan terpenting
b. Perawatan kesehatan dasar antara lain imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan bayi yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll
c. Pemukiman yang layak
d. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
e. Sandang
f. Kesegaran jasmani, rekreasi
2. Kebutuhan emosi/ kasih sayang (ASIH)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan
selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan bayi merupakan syarat
mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
maupun psikososial.
6

Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan


mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang bayi baik fisik, mental
maupun sosial emosi. Kasih sayang dari orang tua (ayah, ibu) akan
menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic
trust)
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan
dan pelatihan) pada bayi. Stimulasi mental (ASAH) ini mengembangkan
perkembangan mental psikososial antara lain kecerdasan, keterampilan,
kemandirian, kretivitas, agama, kepribadian, moral-etika dan
produktivitas.
1.1.5 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang
Menurut Kemenkes RI (2012:4) tumbuh kembang adalah proses yang
berkelanjutan sejak dari konsepsi sampai maturitas atau dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
1. Pola perkembangan bayi adalah sama pada semua bayi, tetapi
kecepatannya berbeda antara bayi yang satu dengan yang lain
2. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi system susunan saraf
3. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khusus
4. Arah perkembangan bayi adalah cefalokaudal
5. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang
sebelum gerakan volunteer tercapai.
1.1.6 Stimulasi pada Masa Bayi
Stimulasi pada bayi usia 4 bulan (3-6 bulan) antara lain:
1. Kemampuan gerak kasar
a. Berbalik dari telentang ke telungkup dan sebaliknya
1) Berguling-guling.
2) Menahan kepala tetap tegak.
b. Menyangga berat
Angkat badan bayi melalui bawah ketiaknya ke posisi berdiri. Perlahan-
lahan turunkan badan bayi hingga kedua kaki menyentuh meja, tempat
7

tidur atau pangkuan anda. Coba agar bayi mau mengayunkan badannya
dengan gerakan naik turun serta menyangga sebagian berat badannya
dengan kedua kaki bayi.
c. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
Latih bayi agar otot-otot lehernya kuat. Letakkan bayi pada posisi
telentang. Pegang kedua pergelangan tangan bayi, tarik bayi perlahan-
lahan ke arah anda, hingga badan bayi terangkat ke posisi setengah
duduk. Jika bayi belum dapat mengontrol kepalanya (kepala bayi tidak
ikut terangkat), jangan lakukan latihan ini. Tunggu sampai otot-otot
leher bayi lebih kuat.
d. Duduk
Bantu bayi agar bisa duduk sendiri. Mula-mula bayi didudukkan di kursi
dengan sandaran agar tidak jatuh kebelakang. Ketika bayi dalam posisi
duduk, beri mainan kecil ditangannya. Jika bayi belum bisa duduk tegak,
pegang badan bayi. Jika bayi bisa duduk tegak, dudukkan bayi di lantai
yang beralaskan selimut, tanpa sandaran atau penyangga.
2. Kemampuan gerak halus
a. Mengenggam jari orang lain
1) Melihat, meraih dan menendang mainan gantung.
2) Memperhatikan benda bergerak
3) Melihat benda-benda kecil.
4) Meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan.
b. Memegang benda dengan kuat.
Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di
tangan bayi. Setelah bayi menggenggam mainan tersebut, tarik pelan-
pelan untuk melatih bayi memegang benda dengan kuat.
c. Memegang benda dengan kedua tangan.
Letakkan sebuah benda atau mainan di tangan bayi dan perhatikan
apakah ia memindahkan benda tersebut ke tangan lainnya. Usahakan
agar tangan bayi, kiri dan kanan, masing-masing memegang benda pada
waktu yang sama. Mula-mula bayi dibantu, letakkan mainan di satu
8

tangan dan kemudian usahakan agar bayi mau mengambil mainan


lainnya dengan tangan yang paling sering digunakan.
3. Kemampuan bicara dan bahasa
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan.
1) Berbicara.
2) Meniru suara-suara
3) Mengenali berbagai suara.
b. Mencari sumber suara
Ajari bayi agar memalingkan mukanya ke arah sumber suara. Mula-
mula muka bayi dipegang dan dipalingkan perlahan-lahan ke arah
sumber suara, atau bayi dibawa mendekati sumber suara.
c. Menirukan kata-kata.
Ketika berbicara dengan bayi, ulangi beberapa kata berkali-kali dan
usahakan agar bayi menirukannya. Yang paling mudah ditirukan oleh
bayi adalah kata papa dan mama, walaupun ia belum mengerti artinya.
4. Sosialisasi dan kemandirian
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan.
1) Memberi rasa aman dan kasih sayang
2) Mengajak bayi tersenyum.
3) Mengamati
4) Mengayun
5) Menina-bobokkan
b. Bermain “Ciluk-ba”
Pegang saputangan/kain atau koran untuk menutupi wajah anda dari
pandangan bayi. Singkirkan penutup tersebut dari hadapan bayi dan
katakan “ciluk ba” ketika bayi dapat melihat wajah anda kembali.
Lakukan hal ini berulang kali. Yang penting, usahakan bayi tidak dapat
melihat wajah anda untuk beberapa saat dan tiba-tiba wajah anda
muncul kembali dengan gembira dan berseri-seri. Cara lain adalah
mengintip bayi dari balik pintu atau tempat tidurnya.
9

c. Melihat dirinya di kaca. Pada umur ini, bayi senang melihat dirinya di
cermin. Bawalah bayi melihat dirinya di cermin yang tidak mudah pecah.
d. Berusaha meraih mainan
Letakkan sebuah mainan sedikit diluar jangkauan bayi. Gerak-gerakkan
mainan itu didepan bayi sambil bicara ke padanya agar ia berusaha untuk
mendapatkan mainan itu. Jangan terlalu lama membiarkan bayi berusaha
meraih mainan tersebut, agar ia tidak kecewa.
1.2 Konsep Teori Kebidanan
1.2.1 Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a. Biodata
Menurut Soetjiningsih (2015:6):
1) Nama
Untuk mengetahui, mengenai bayi dan tidak keliru dengan bayi yang
memiliki nama sama.
2) Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita. Umur digunakan untuk
mengetahui dasar perkembangan bayi.
3) Jenis kelamin
Fungsi reproduksi anak perempuan berkembang lebih cepat dari pada
anak laki-laki (kemenkes RI, 2012:5).
b. Biodata Orang Tua
Menurut Soetjiningsih (2015:6):
1) Nama orang tua sebagai penanggung jawab
2) Umur
Ibu-ibu yang umurnya belasan tahun dengan bayi pertama akan lebih
agresif terhadap bayinya dan lebih banyak mengalami kesulitan
dalam merawat dan mendidik bayinya.
3) Pendidikan ayah/ ibu
Pendidikan orang tua merupakan salah satu factor yang penting
dalam tumbuh kembang bayi.
10

4) Pekerjaan/ pendapatan keluarga


Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang bayi karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan
bayi baik yang primer maupun yang sekunder.
5) Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal bila sewaktu dibutuhkan.
c. Riwayat Kesehatan Bayi Sekarang
Bayi yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuhnya dan
pendidikannya disamping itu bayi juga mengalami stress yang
berkepanjangan akibat dari penyakitnya (Soetjiningsih, 2013:7).
d. Riwayat Prenatal
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
yang sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir
mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat
pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, BBL mudah terkena infeksi,
abortus dan sebagainya (Soetjiningsih, 2013:2).
Selain itu menurut kemenkes RI (2012:6) yang perlu di kaji dalam
riwayat prenatal antara lain:
1) Mekanis
2) Toksin/zat kimia berbahaya (contohnya pada asap dan aroma racun
pada pestisida)
3) Endokrin
4) Radiasi
5) Infeksi
6) Kelainan imunologi
7) Anoreksia embrio
8) Psikologis ibu
e. Riwayat Natal
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak (kemenkes RI, 2012:6).
11

f. Riwayat Postnatal
1) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
Pemeriksaan kebutuhan nutrisi pada bayi, perlu di kaji tentang
pemberian ASI eksklusif dipengaruhi ASI (Wafi, 2009:196).
2) Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
3) Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu, yaitu temoat anak tersebut hidup
yang berfungsi kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar
radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, Rokok, dll) mempunyai
dampak yang negatif terhadap perumbuhan anak.
4) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya, anak yang selalu merasa tertekan,
akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhannya serta
perkembangannya.
5) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6) Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek, dan ketidaktahuan akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan anak.
7) Lingkungan pengasuh
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat berpengaruh
pada tumbuh kembang anak.
8) Stimulasi
12

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam


keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
9) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jagka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan (Kementerian Kesehatan RI, 2012:6-7).
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat
menularkan pada bayinya, juga faktor genetik merupakan modal dasar
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2013:2).
Faktor Genetik, meliputi: kelainan/ gangguan metabolik pada keluarga
dan sindroma genetik (Wafi, 2009:195).
h. Riwayat Tumbuh Kembang
Dengan mengetahui tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai hal
yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh kembang bayi baik fisik, mental dan sosial,
juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh kembang dan
kemungkinan penanganan yang efektif serta mencegah dan mencari
penyebabnya (Soetjiningsih, 2013:7).
i. Riwayat Imunisasi
Menurut Soetjiningsih (2013:7), dengan memberikan imunisasi, maka
diharapkan bayi terhindar dari penyakit-penyakit yang sering
menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan sebelum bayi berumur 1
tahun sudah mendapat imunisasi BCG, polio 3 kali, DPT 3 kali, hepatitis
B 3 kali, dan campak.
j. Pola kebutuhan sehari-hari
1) Nutrisi
Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari Air Susu Ibu (ASI).
13

ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi
paling sesuai untuk pertumbuhan optimal, sebab ASI mengandung
semua nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup pada 6 bulan
pertama, yang meliputi hormon, antibodi, faktor kekebalan dan
antioksidan (Prasetyono, 2009).
Pemberian ASI selama 6 bulan tanpa dicampur dengan tambahan
cairan lain disebut sebagai ASI Eksklusif (Maryunani, 2009:103).
Pemeriksaan kebutuhan nutrisi pada anak, perlu dikaji tentang
pemberian ASI Eksklusif, Pengganti ASI, makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) atau makanan tambahan pada anak. (Wafi, 2009:196).
2) Eliminasi
Bayi BAK 4-5 kali/ hari, warna kuning jernih. BAB 1-2 kali/hari,
konsistensi lunak, warna feces bayi yang diberi ASI hijau-emas,
lunak dan terlihat seperti bibit (seedy). Sedangkan bayi yang diberi
susu formula memiliki feces berwarna coklat gelap, seperti pasta atau
padat.
Penggunaan pampers yang berlangsung secara terus menerus dan
dalam jangka waktu yang lama tentu tidak baik untuk kesehatan anak,
pampers banyak mengandung dioxin, furan dan bahan kimia lainnya.
Efek yang dapat kita lihat dan ketahui secara langsung sesaat setelah
menggunakan pampers adalah seperti munculnya iritasi dan ruam
pada kulit bayi. Selain itu sirkulasi udara di area alat kelamin menjadi
satu derajat lebih tinggi suhunya.
3) Personal hygiene
Bayi dimandikan sehari 2 kali, ganti pakaian setelah mandi atau bila
basah, memotong kuku bila panjang.
4) Aktivitas
Bayi lebih banyak tidur, bermain dan tengkurap.
5) Istirahat
Kebutuhan istirahat tidur untuk masa bayi usia 1 bulan sampai 18
bulan adalah 12-14 jam/ hari. Bayi tidur nyenyak dan tidak rewel.
14

2. Data Obyektif
a. Antopometri
1) Berat Badan
Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu
usia 0-6 bulan dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan
pertumbuhan berat badan bayi mengalami penambahan setiap
minggu sekitar 140-200 gram dan berat badannnya akan menjadi
dua kali berat badan lahir pada akhir bulan ke 6. Sedangkan pada
usia 6-12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25-40
gram dan pada akhir bulan ke 12 akan terjadi penambahan tiga kali
lipat berat badan lahir (Aziz A, 2008:15-16).
2) Panjang Badan
Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan
sekitar 2,5 cm setiap bulannya. Pada usai 6-12 bulan mengalami
penambahan tinggi badan sekitar 1,25 cm setiap bulannya. Pada
akhir tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan
waktu lahir (Aziz A, 2008: 15-16).
3) Lingkar Kepala
Pertumbuhan lingkar kepala ini terjadi dengan sangat cepat sekitar
6 bulan pertama, yaitu dari 35-43 cm. Pada usia-usia selanjutnya
lingkar kepala mengalami perlambatan. Pada usai 1 tahun hanya
mengalami pertumbuhan kurang lebih 46,5 cm (Aziz A, 2008: 15-
16).
b. Tanda-tanda Vital
1) Suhu
Nilai normal suhu bayi rata-rata:
Usia Nilai suhu derajat (oC)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,5
1 tahun 37,7
15

Keterangan : Frekuensi kenaikan suhu pada bayi sering berbeda


sekitar 0,5-1oC, masih dalam batas normal.
2) Nadi
Menurut Depkes RI (1993: 9), nadi dapat diukur pada apex jantung
menggunakan stetoskop pada bayi. Nadi dihitung dengan waktu
satu menit dan kemungkinan iramanya kurang teratur.
Nilai nadi pada bayi (denyut permenit):
Usia Waktu bangun Tidur Demam
Bayi baru lahir 100-180 80-160 > 220
1 minggu 3 bln 100-220 80-200 > 220
3 bln-2 tahun 80-150 70-120 > 200
3) Pernafasan
Menurut Depkes RI (1993: 9), pernafasan pada bayi dihitung dari
gerakan diafragma atau gerakan abdominal, pernafasan tersebut
dihitung dalam waktu 1 menit. Nilai pernafasan rata-rata setiap
menit sesuai umur :
Umur Nilai pernafasan/menit
Bayi baru lahir 35
1-11 bulan 30
2 tahun 25
c. Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk kepala lonjong, warna rambut hitam,
penyebaran rambut merata, UUB belum tertutup,
tidak hidrosefalus, tidak ada kelainan.
Mata : Kedua mata simetris, konjungtiva palpebra merah
muda, sklera putih, tidak ada pengeluaran sekret
berlebih, tidak ada kelainan pada retina seperti
retinoblastoma.
Hidung : Bentuk simetris, septumnasi lurus, lubang hidung
dua, tidak ada pembesaran polip, tidak ada
16

pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret pada


hidung, tidak ada kelainan.
Mulut : Bibir lembab, mukosa bibir lembab, tidak ada
moniliasis, tidak ada labio palato, lidah bersih,
tidak ada kelainan.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran sekret/
serumen, tidak ada kelainan.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, kelenjar
tiroid atau pembendungan vena jugularis.
Dada : Dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada,
pernapasan teratur, tidak ada suara tambahan
seperti wheezing dan ronchi, tidak ada tarikan
dinding dada, vokal fremitus kanan kiri sama,
tidak ada kelainan irama jantung, bunyi jantung
normal, tidak ada suara tambahan seperti mur-
mur.
Abdomen : Timpani, tidak buncit, bising usus (+), tidak ada
pembesaran hepar dan limpa.
Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan.
Anus : Terdapat lubang anus, tidak ada kelainan.
Ekstremitas
Atas : Simetris, normal, tidak ada sindaktili atau
podaktili, tidak ada kelaianan.
Bawah : Simetris, normal, tidak ada pes varus atau pes
valgus, tidak ada kelainan.
Integumen : Warna kemerahan, tidak pucat, kulit lembab,
tidak ada pengelupasan kulit, turgor kulit baik,
akral hangat.
17

3. Analisa Data
Menurut Kepmenkes RI No.938 (2007:5), analisa data adalah interpretasi
data yang diperoleh dari pengkajian secara akurat dan logis untuk
menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
1.2.2 Diagnosa Kebidanan
Menurut Kepmenkes RI No.938 (2007:5) kriteria perumusan diagnose dan
atau masalah, antara lain :
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi
dan rujukan.
Contoh diagnosa kebidanan berdasarkan kriteria di atas yaitu:
Bayi sehat, usia… bulan, jenis kelamin…, status gizi…, pertumbuhan…,
perkembangan…, dengan kemungkinan masalah……... Prognosa Baik.
1.2.3 Intervensi/Perencanaan
Diagnosa : Bayi sehat, usia… bulan, jenis kelamin…, status gizi…,
pertumbuhan…, perkembangan…
Tujuan : Tumbuh kembang bayi sesuai dengan usia
Kriteria :
1. Tumbuh kembang bayi positif
2. Tumbuh kembang bayi tidak terganggu
3. Tumbuh kembang bayi sesuai dengan umurnya
4. Bayi sehat, bertambah umur bertambah tinggi dan besar
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada orang tua dan bayi.
Rasional: Orang tua dan bayi kooperatif.
2. Jelasakan tujuan dari pengkajian tumbuh kembang pada bayi.
Rasional: Orang tua dapat mengetahui dan mengerti manfaat dari
pemeriksaan yang dilakukan.
3. Jelaskan tujuan dari pemeriksaan DDST dan DDTK bahwa ini bukan
merupakan tes IQ
18

Rasional: Orang tua merasa tenang dan tidak khawatir jika bayi
mengalami kegagalan saat di tes, tetapi sebaiknya diberi stimulasi
4. Beritahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional: Ibu mengetahui perkembangan bayinya
5. Anjurkan ibu tetap melanjutkan stimulasi pada bayi sesuai usia
Rasional: Bayi tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
usianya
6. Jelaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
Rasional: Nutrisi yang paling baik untuk bayi usia 0-6 bulan adalah ASI
7. Beritahu ibu untuk memantau tumbuh kembang anak jika ada
kemungkinan mengalami gangguan
Rasional: Ibu bisa mengetahui bagaimana tumbuh kembang anaknya
sesuai dengan usianya
8. Anjurkan ibu untuk memeriksakan tumbuh kembang anak secara rutin
Rasional: Untuk mengetahui seberapa jauh tumbuh kembang anak
9. Anjurkan ibu untuk menimbang berat badan secara rutin tiap bulan
Rasional: Untuk mengetahui pertumbuhan bayi dan mengetahui
kecukupan gizi bayi
10. Beri kesempatan ibu untuk bertanya
Rasional: Pengetahuan ibu bertambah
1.2.4 Implementasi/Pelaksanaan
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif,
efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Dilaksanakan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan (Kemenkes RI No.938, 2007:6).
1.2.5 Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk
melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
19

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas


mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang
tersedia. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP:
S adalah Data subyektif, mencatat hasil anamnesa.
O adalah Data objektif, mencatat hasil pemeriksaan.
A adalah hasil analisa, mencatat diagnose dan masalah kebidanan.
P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi/follow up dan rujukan (Kepmenkes RI No.938, 2007:7).

Petugas
20

BAB 2
TINJAUAN KASUS

2.1 Pengkajian Data


Tanggal Pengkajian : Selasa, 3 Juli 2018
Tempat Pengkajian : PMB Ny. Santi Purwitaningsih, Amd.Keb. Selotinatah
2.1.1 Data Subyektif
1. Biodata
a. Bayi
Nama : By. A
Tanggal lahir : 16-02-2018
Berat lahir : 3200 gram
Umur : 5 bulan (4 bulan 18 hari)
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :2
b. Orang tua
Istri Suami
Nama : Ny. R Tn. B
Umur : 30 tahun 32 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Status Menikah : Menikah Menikah
Alamat : Pendem 05/02 Ngariboyo Magetan

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya tidak ada keluhan.
21

3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu


Ibu mengatakan ini anak kedua, selama kehamilan tidak ada keluhan, persalinan
spontan ditolong oleh bidan langsung menangis kuat dan gerak aktif BB lahir :
3200 gram PB lahir : 50 cm, bayi masih diberikan ASI eksklusif dan berencana
akan diberikan MPASI setelah umur 6 bulan dan dilanjutkan pemberian ASI
sampai 2 tahun. Anak pertama berusia 5 tahun, selama kehamilan tidak ada
keluhan, persalinan spontan ditolong oleh bidan langsung menangis kuat dan
gerak aktif BB lahir: 3000 gram PB:50 cm, diberikan ASI sampai 2 tahun.
4. Riwayat Imunisasi
Bayi A telah mendapatkan imunisasi sesuai usianya, Bayi A selalu hadir saat
jadwal imunisasi.
Jenis Imunisasi Keterangan
HB 0 √
BCG, Polio 1 √
DPT/HB 1, Polio 2 √
DPT/HB 2, Polio 3 √
DPT/HB 3, Polio 4 √

5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan bayi
Ibu mengatakan sejak bayinya lahir, bayi tidak pernah mengalami sakit
seperti demam, panas, batuk dan pilek serta keluhan kesehatan lainnya. Bayi
sudah diberikan imunisasi hepatitis 0, BCG, DPT 1-3, Polio 1-4.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak ada dan tidak sedang menderita penyakit
dengan gejala batuk lama, BB menurun, hilang nafsu makan, berkeringat
pada malam hari (TBC), nyeri perut sebelah kanan, kuning pada kulit dan
anggota badan (Hepatitis), berkeringat lebih pada telapak tangan dan jantung
berdebar-debar (Jantung), tidak mempunyai penyakit dengan gejala daya
22

tahan tubuh rendah, mudah sakit (HIV/AIDS), tidak mengalami sesak napas
dan napas berbunyi (asma).
6. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
By. A diberikan ASI secara on demand, menyusu kuat dan melepas putting
sendiri ketika sudah kenyang, bayi belum diberikan makanan tambahan
apapun kecuali ASI.
b. Eliminasi
By. A BAK 6-8 kali/hari, berwarna kuning jernih. BAB 1-2 kali/hari,
konsistensi lunak, warna kuning
c. Istirahat
By. A tidur dalam sehari ± 16 jam, nyenyak, tidak rewel, terbangun bila
BAK/BAB atau mendengar suara yang keras atau mengagetkan.
d. Personal Hygiene
By. A dimandikan 2x/hari, ganti pakaian saat mandi atau bila basah, potong
kuku bila panjang, ganti popok bila basah/kotor.
e. Aktivitas
By. A setiap pagi diajak jalan-jalan disekitar rumah, bermain bersama
kakaknya dikasur dan bermain bersama orang disekitar rumahnya.
2.1.2 Data Obyektif
1. Keadaan umum bayi baik
2. TTV:
a. Suhu : 36,7°C
b. Nadi : 100 x/menit
c. RR : 30 x/menit
3. Pemeriksaan Antropometri
a. BB : 6.5 Kg
TB : 66 cm
(Normal: -2SD s/d < 2SD atau berat badan normal/status gizi baik)
23

Tabel 2.1: Standar Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) Anak
Perempusn Umur 0-24 bulan
Panjang
Anak Perempuan Badan
(cm)
Sangat Kurus - Normal - Gemuk Sangat
kurus < - 3SD s/d < 2SD s/d < >2SD s/d gemuk
66
3SD -2SD 2SD 3SD >3SD
< 5,60 5,60-6,09 6,10-8,80 8,81-9,60 >9,60

b. LIKA : 42 cm (normal)
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Penyebaran rambut merata, warna rambut hitam, bentuk
kepala lonjong, tidak hidrochepalus, tidak makrochepalus,
tidak mikrochepalus, tidak ada kelainan, ubun-ubun belum
menutup.
b. Mata : Kedua mata simetris, konjungtiva palebra merah muda,
sklera putih, tidak ada pengeluaran sekret berlebih, tidak
ada kelainan.
c. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada sekret pada hidung, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada kelainan.
d. Mulut : Bibir kemerahan, lembab, tidak ada moniliasis, , mukosa
lembab, lidah bersih, tidak ada labio palato genato skisis.
e. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran sekret/ serumen,
tidak ada kelainan letak.
f. Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid atau
bendungan vena jugularis.
g. Dada : Bentuk simetris, tidak ada kelainan bentuk, pernapasan
teratur, tidak ada suara tambahan seperti wheezing dan
24

ronchi, tidak ada tarikan dinding dada, bunyi jantung


normal.
h. Abdomen : Tidak kembung, tidak ada pembesaran hepar dan limpa,
timpani, terdengar bising usus.
i. Genetalia : Tidak dikaji
j. Anus : Tidak dikaji
k. Ekstremitas
Atas : Simetris, normal, tidak ada sindaktili atau polidaktili, tidak
ada kelaianan, gerak aktif.
Bawah : Simetris, normal, tidak ada pes varus atau pes valgus, tidak
ada kelainan, gerak aktif.
l. Kulit : Warna kemerahan, kulit lembab, turgor kulit baik, akral
hangat.

5. Pemeriksaan khusus
a. Pertumbuhan
Status gizi By. A baik, pertumbuhan sesuai dengan usianya.
b. Perkembangan
1) Pemeriksaan DDTK
a) Dilakukan tes KPSP usia 3 bulan (terlampir)
Hasil : Jumlah jawaban “Ya” sejumlah 10. Jadi, perkembangan
By. A sesuai dengan tahap perkembangannya (S).
2) Pemeriksaan DDST
a) Personal sosial
(1) Sebelah kiri garis usia
(a) Mengamati tangannya (Lulus)
(b) Tersenyum spontan (Lulus)
(c) Membalas senyum pemeriksa (Lulus)
(2) Dilewati garis usia
(a) Berusaha mencapai mainan (Lulus)
(b) Makan sendiri (Tak)
25

b) Motorik halus
(1) Sebelah kiri garis usia
(a) Mengikuti 180 derajat (Lulus)
(b) Tangan bersentuhan (Lulus)
(c) Memegang icik-icik (Lulus)
(2) Dilewati garis
(a) Mengamati manik-manik (Lulus)
(b) Meraih (Lulus)
c) Bahasa
(1) Sebelah kiri garis
(a) Berteriak (Lulus)
(b) Tertawa (Lulus)
(c) Ooo-Aah (Lulus)
(2) Dilewati garis
(a) Menoleh ke bunyi icik-icik (Lulus)
(b) Menoleh kearah suara (Lulus)
(c) Satu silabel (Lulus)
(d) Meniru bunyi kata-kata (Lulus)
d) Motorik kasar
(1) Sebelah kiri garis
(a) Menumpu beban pada kaki (Lulus)
(b) Duduk kepala tegak (Lulus)
(c) Kepala terangkat 90 derajat (Lulus)
(2) Dilewati garis
(a) Dada terangkat menumpu 1 lengan (Lulus)
(b) Membalik (Lulus)
(c) Bangkit kepala tegak (Lulus)
Interpretasi DDST pada By. A yaitu “Normal”
2.1.3 Analisa Data
No. Diagnosa/Masalah Data Dasar
26

1. By. A usia 5 bulan (4 bulan 18 DS:


hari), perempuan, dalam keadaan - Tanggal lahir 16 Februari 2018
sehat, status gizi baik, - Bayi dalam keadaan sehat
pertumbuhan normal, DO:
perkembangan normal, keadaan - BB: 6.5 kg
umum baik. TB: 66 cm
(Normal: -2SD s/d < 2SD atau
berat badan normal/status gizi
baik)
- LIKA: 42 cm
- Hasil pemeriksaan fisik
normal.
- DDTK
Hasil KPSP: Sesuai dengan
tahap perkembangannya (S).
- DDST
Hasil DDST normal

2.2 Diagnosa Kebidanan


By. A usia 5 bulan (4 bulan 18 hari), perempuan, dalam keadaan sehat, status gizi
baik, pertumbuhan normal, perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa
baik.
2.3 Perencanaan
Diagnosa : By. A usia 5 bulan (4 bulan 18 hari), perempuan, dalam keadaan sehat,
status gizi baik, pertumbuhan normal, perkembangan normal, keadaan
umum baik. Prognosa baik.
Tujuan : Tumbuh kembang bayi sesuai dengan umurnya.
Kriteria :
- bayi sehat.
- Tumbuh kembang bayi sesuai dengan usianya.
Intervensi :
27

1. Lakukan pendekatan pada orangtua dan bayi.


R/ Orangta dan bayi kooperatif.
2. Jelaskan tujuan dari pengkajian tumbuh kembang bayi.
R/ Orangtua dapat mengetahui dan mengerti manfaat dari pemeriksaan yang
dilakukan.
3. Jelaskan tujuan dari pemeriksaan DDST dan DDTK bahwa ini bukan
merupakan tes IQ
R/ Orangtua merasa tenang dan tidak khawatir jika bayi mengalami kegagalan
saat di tes, tetapi sebaiknya diberi stimulasi.
4. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan tumbuh
kembang bayi normal.
R/ Orangtua mengetahui perkembangan bayinya.
5. Beri pujian kepada orangtua karena telah mengasuh bayi dengan baik.
R/ Orangtua termotivasi unuk terus mengasuh bayinya dengan baik.
6. Anjurkan orangtua tetap memberikan stimulasi pada bayi.
R/ Anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
7. Kolaborasi dengan bidan setempat untuk pemeriksaan DDTK 1 bulan lagi yaitu
pada usia 6 bulan.
R/ Memantau tumbuh kembang bayi.
2.4 Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 3 Juli 2018 pukul 09.15 WIB
Implementasi :
1. Melakukan pendekatan pada orangtua dan bayi.
2. Menjelaskan tujuan dari pengkajian tumbuh kembang.
3. Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan DDST dan DDTK bahwa ini bukan
merupakan tes IQ akan tetapi ini merupakan test untuk melihat pertumbuhan
dan perkembangan bayi yang sesuai dengan usianya, dan apabila nanti ada
beberapa item yang gagal ibu tidak perlu khawatir karena masih ada waktu
untuk memberikan stimulasi kepada bayi, supaya tumbuh kembangnya sesuai
dengan usianya.
28

4. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa tumbuh kembang By. A


normal.
5. Memberi pujian kepada ibu karena telah mengasuh bayinya dengan baik.
6. Menganjurkan ibu untuk meneruskan pola asuh bayi sesuai dengan tahap
perkembangannya.
7. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan tumbuh kembang bayi di bidan yang
telah berkolaborasi dengan petugas yang berwenang dalam pemeriksaan
DDTK.
2.5 Evaluasi
Tanggal pengkajian : Selasa, 3 Juli 2018 pukul 09.30 WIB
Tempat pengkajian : PMB Ny. Santi Purwitaningsih, Amd.Keb. Selotinatah
S : - Ibu akan selalu mengikuti dan memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan bayinya.
- Ibu bersedia memberikan pola asuh bayi sesuai dengan tahap
perkembangan bayi.
- Ibu bersedia untuk memeriksakan tumbuh kembang anaknya 1 bulan
lagi.
O : Ibu dapat menjelaskan kembali pola asuh yang diterapkan kepada
bayinya.
A : By. A 5 bulan (4 bulan 18 hari), perempuan, dalam keadaan sehat,
status gizi baik, pertumbuhan normal, perkembangan normal dan
pengetahuan ibu bertambah.
P : Berkolaborasi dengan bidan setempat untuk pemeriksaann DDTK 1
bulan lagi.

Mahasiswa

Sepfian Ady Utami Putri


29

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, A. Aziz. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan


Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI

Kepmenkes RI No. 938/Menkes/SK/VIII/2007. Standar Asuhan Kebidanan.


Jakarta: Kepmenkes RI.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.

Nur, Wafi, dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Perry & Potter. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta:EGC.
Soetjiningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai