Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(PENATALAKSANAAN PADA PRE EKLAMSI BERAT)

Disusun oleh :

Kelompok 4 Kelas 3C

Felida Rahmi (173110245)

Gita July Anika (173110246)

Harsa Ridhani (173110247)

Pelia Peltresia (173110260)

Putri Prihandini (173110261)

Rahmatul Husni (173110262)

Raisatul Mahmudah (173110263)

Reza Al – Habib (173110264)

Dosen Pembimbing Akademik: Pembimbing Klinik

( ) ( )

D-III KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Penatalaksanaan pada Pre Eklamsi Berat


Waktu pertemuan : 30 menit
Tempat : Ruang Rawat Gabung Kebidanan Lantai II RSUP DR M.Djamil Padang
Hari/Tanggal : Rabu 6 November 2019
Sasaran : Ibu Hamil yang Mengalami Pre Eklamsi Berat dan Eklamsi
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Penyaji :

A. LATAR BELAKANG
Pre eklamsi merupakan timbulnya hipertensi yang disertai protein urine dan edema
akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau terjadi segera setelah persalinan,
gangguan multisistem pada kehamilan yang dikarakteristikkan disfungsi endotelial,
peningkatan tekanan darah karena vasokonstriksi, proteinuria akibat kegagalan glomerolus,
dan udema akibat peningkatan permeabilitas vaskuler (Fauziyah, 2012).
Pre eklamsia atau toksemia preeklantik (pre eclamtic toxaemia, PET) adalah
penyebab utama mortalitas dan morbiditas ibu dan janin. Pre eklamsia dapat timbul pada
masa antenatal, intrapartum, dan postnatal. Pre eklamsia dapat terjadi dengan tanda-tanda
hipertensi dan proteinuria yang baru muncul di trimester kedua kehamilan yang selalu pulih
di periode postnatal (Robson, 2012).
Eklamsia adalah suatu penyakit yang pada umumnya terjadi pada wanita hamil atau
nifas dengan tanda-tanda pre-eklamsia yang disertai kejang-kejang, kelainan akut pada ibu
hamil yang tidak dapat disebabkan oleh hal lain.
Kematian ini umumnya dapat dicegah bila komplikasi kehamilan dan resiko tinggi
lainnya dapat dideteksi sejak dini, kemudian mendapatkan penanganan yang tepat dan
adekuat pada saat yang paling kritis yaitu pada masa sekitar persalinan. Preeklampsia dan
eklampsia menempati urutan kedua penyebab kematian ibu sedangkan yang pertama adalah
pendarahan. Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat
pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak (Maryunani dan Yulianingsih, 2009)
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan ibu-ibu hamil dapat mengetahui
penatalaksanaan PEB (Pre Eklamsi Berat)
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya mengetahui PEB serta mampu:
a. Menjelaskan Definisi Pre Eklamsi Berat
b. Menjelaskan Tanda dan Gejala Pre Eklamsi Berat
c. Menyebutkan Penyebab Pre Eklamsi Berat
d. Menjelaskan Penatalaksanaan Pre Eklamsi Berat

C. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab

D. MEDIA/ ALAT BANTU


1. Power Point
2. Leaflet
3. Infocus

E. STRUKTUR ORGANISASI.
1. Moderator : Raisatul Mahmudah
2. Penyaji : Felida Rahmi
3. Observator : Pelia Peltresia
4. Fasilitator : Harsa Ridhani
Putri Prihandini
Rahmatul Husni
Reza Al- Habib
5. Dokumentasi : Gita July Anika

F. STRUKTUR KEGIATAN
1. Waktu : 10.00 WIB
2. Tempat : Ruang
3. Sasaran : Ibu Hamil dengan Pre Eklamsi Berat dan Eklamsi
4. Target : Ibu Hamil dengan Pre Eklamsi Berat dan Eklamsi

G. SUSUNAN KEGIATAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan
- Perkenalan mahasiswa. - Memperhatikan

- Perkenalan dengan Dosen / CI - Memperhatikan

- Menjelaskan tujuan. - Memperhatikan

- Menjelaskan kontrak waktu. - Memperhatikan

2. 30 menit Pelaksanaan

- Menanyakan - Memberi
kepada peserta tentang kan tanggapan
pengertian Pre Eklamsi Berat)
- Memberikan
reinforcement positif atas
jawaban peserta - Mendeng
arkan

- Menjelaskan - Memperhatik
tentang pengertian pengertian an
Pre Eklamsi Berat.
- Menanyakan
- Memberikan
kepada peserta tentang cara
tanggapan
penanganan Pre Eklamsi
Berat
- Memberikan
reinforcement positif terhadap
- Mendengarka
jawaban peserta
n
- Menjelaskan
Penatalaksanaan Pre Eklamsi
Berat
- Menanyakan hal
- Memperhatikan
yang mendorong terjadinya
Pre Eklami Berat
- Memberikan - Memberikan tanggapan
reinforcement positif terhadap
tanggapan peserta
- Menjelaskan hal
yang mendorong terjadinya - Mendengarkan
Pre Eklamsi Berat
H. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Pembimbing : Peserta

: Pemateri : Fasilitator

: Moderator : Observer

I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 65 % peserta menghadiri penyuluhan.
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.

2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
c. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan Penatalaksanaan Pre Eklamsi Berat
d. 85 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan 10 dari 15 orang, pengertian Pre Eklamsi Berat
b. Peserta mampu menyebutkan 7 dari 15 orang tanda dan gejala Pre Eklamsi Berat
c. Peserta mampu menyebutkan 8 dari 15 orang Penatalaksanaan dari Pre Eklamsi
Berat

MATERI PENYULUHAN PENATALAKSANAAN PRE EKLAMSI BERAT

A. DEFINISI
Pre eklamsi merupakan timbulnya hipertensi yang disertai protein urine dan
edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau terjadi segera setelah
persalinan,gangguan multisistem pada kehamilan yang dikarakteristikkan disfungsi
endotelial, peningkatan tekanan darah karena vasokonstriksi, proteinuria akibat
kegagalan glomerolus, dan udema akibat peningkatan permeabilitas vaskuler (Fauziyah,
2012).
Preeklampsia berat adalah penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan
biasanya timbul sesudah minggu ke-20 dengan gejala utama hipertensi yang akut pada
wanita hamil dan wanita dalam nifas sedangkan gejala lainnya antara lain edema dan
proteinuria. Kadang-kadang hanya hipertensi dengan proteinuria atau hipertensi dengan
edema (Djannah,2010)

B. TANDA DAN GEJALA


1. Hipertensi Gejala yang timbul pertama kali adalah hipertensi yang terjadi tiba-tiba.
Wanita hamil dikatakan hipertensi apabila tekanan sistolik ≥140 mmHg atau
kenaikan 30 mmHg diatas tekanan biasanya. Tekanan diastolik ≥90 mmHg atau
kenaikan 15 mmHg di atas tekanan biasanya.
2. Edema Gejala edema timbul dengan didahului penambahan berat badan yang
berlebihan. Penambahan berat ½ kg seminggu pada ibu hamil dianggap normal,
tetapi jika mencapai 1 kg seminggu atau 3 kg dalam sebulan, kemungkinan
timbulnya preeklampsia perlu diwaspadai. Penambahan berat badan secara tiba-tiba
ini disebabkan oleh retensi air dalam jaringan dan kemudian terjadilah edema.
Edema ini tidak hilang dengan istirahat.
3. Proteinuria Sering ditemukan pada preeklampsia yang dikarenakan adanya
vasospasme pembuluh-pembuluh darah ginjal.
4. Gejala-gejala subjektif yang umum ditemukan pada preeklampsia, yaitu sakit kepala
yang hebat karena vasospasme atau edema otak, sakit ulu hati dan gangguan
penglihatan seperti penglihatan menjadi kabur bahkan bisa menjadi buta
(Martaadisoebrata, dkk, 2004).

C. PENYEBAB
Timbulnya preeklampsia pada ibu hamil belum diketahui secara pasti, tetapi pada
umumnya disebabkan oleh vasospasme arteriola. Faktor risiko yang berkaitan dengan
perkembangan preeklampsia : riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia
atau eklampsia, penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil dan obesit
(Djannah ,2010).
Preeklampsia dan eklampsia lebih banyak terjadi pada primigravida, hamil ganda dan
mola hidatidosa. Kejadiannya semakin meningkat dengan semakin tuanya umur
kehamilan dan gejala-gejala penyakit berkurang bila terjadi kematian janin (Manuaba,
1998)

D. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Mgso4
Pengelolaan preeklampsia berat mencakup pencegahan kejang, pengobatan
hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan supportif terhadap penyulit organ yang
terlibat dan saat yang tepat untuk persalinan. Penderita preeklampsia berat harus
segera masuk rumah sakit untuk rawat inap dan dianjurkan tidur miring ke kiri.
Pengelolaan cairan pada preeklampsia bertujuan untuk mencegah terjadinya edema
paru dan oliguria. Diuretikum diberikan jika terjadi edema paru dan payah jantung
(Agsar,2010).
Diuretikum yang dipakai adalah furosemid. Pemberian diuretikum secara rutin
dapat memperberat hipovolemi, memperburuk perfusi utero-plasenta, menimbulkan
dehidrasi pada janin, dan menurunkan berat janin. Antasida digunakan untuk
menetralisir asam lambung sehingga bila mendadak kejang dapat menghindari risiko
aspirasi asam lambung (Djannah,2010).
Pemberian obat antikejang pada preeklampsia bertujuan untuk mencegah
terjadinya kejang (eklampsia). Obat yang digunakan sebagai antikejang antara lain
diazepam, fenitoin, MgSO4.antikejang yang digunakan adalah MgSO4 yaitu dengan
pemberian dosis awal 8 gram IM (4 gram bokong kanan dan 4 gram bokong kiri)
dengan dosis lanjutan setiap 6 jam diberikan 4 gram (Angsar,2010).
Saat ini magnesium sulfat tetap menjadi pilihan pertama untuk antikejang pada
preeklampsia atau eklampsia. Pemberian magnesium sulfat dapat menurunkan risiko
kematian ibu dan didapatkan 50% dari pemberiannya menimbulkan efek flusher (rasa
panas). Syarat pemberian MgSO4 yaitu reflek 11 patella normal, frekuensi
pernapasan >16 kali per menit, harus tersedia antidotum yaitu Kalsium Glukonat 10%
(1 gram dalam 10 cc) diberikan intravena 3 menit. Pemberian MgSO4 harus
dihentikan jika Terjadi intoksikasi maka diberikan injeksi Kalsium Glukonat 10% (1
gram dalam 10 cc) dan setelah 24 jam pasca persalinan (Angsar,2010). Bila terjadi
refrakter terhadap pemberian MgSO4 maka bisa diberikan tiopental sodium, sodium
amobarbital, diazepam atau fenitoin (Prawirohardjo, 2008).

2. Terapi Diet Pre Eklamsi Berat


a. Tujuan Diet
1) Mencapai dan mempertahankan status gizi normal
2) Mencapai dan mempertahankan tekanandarah normal
3) Mencegahataumengurangitekanandarahtinggi
4) Mencapaikeseimbangan Nitrogen
5) Menjaga agar penambahanberatbadantidakmelebihi normal
6) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru
pada saat kehamilan atau setelah melahirkan.

b. Syarat Diet
1) Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan
secara berangsur-angsur sesuai dengan kemampuan pasien menerima
makanan.
2) Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan diet sebelum
hamil.
3) Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringan nyaretensi garam atau
air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg / bulan atau dibawah
1 kg / minggu.
4) Protein tinggi (1 setengah g/kg berat badan)
5) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan tidak
jenuh ganda.
6) Vitamin cukup ; vit.Cdan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
7) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
8) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
9) Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria cairan di batasi dan
disesuaikan dengan cara yang keluar melalui urin, muntah, keringat dan
pernafasan.

c. Macam-macam diet dan Indikasi pemberian

1) Diet preeklampsia I

Diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet ini diberikan sebagai


makanan perpindahan dari preeclampsia I atau kepada pasien yang tidak
begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet
rendah garam I. makanan ini cukup energy dan zat gizi lainnya.

2) Diet preeklamsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeclampsia I makanan ini
juga tidak begitu berat dan makanannya berbentuk lunak dan diberikan
sebagai diet rendah garam.

3) Diet preeclampsia III


Diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklamsia II atau kepada
pasien preeklamsiaringan. Makanan ini mengandung protein tinggi, dan
garam rendah, dibearikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini
cukup semua zat gizi. Karena jumlah energinya sesuai dengan kenaikan berat
badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.

d. Nilai Gizi
1) Diet preeklampsi I
2) Energi 1032, 1604, 2128 (kkal)
3) Protein 20, 56, 80 (gram)
4) Lemak 19, 44, 63 (gram)
5) Karbohidrat 211, 261, 305 (gram)
6) Kalsium 500, 600, 800 (mg)
7) Besi6.9 , 17.3 , 24.2 (mg)
8) Vitamin A 750, 2796, 3035 (RE)
9) Tiamin0.5 , 0.8 , 1.0 (mg)
10) Vitamin C 246, 212, 213 (mg)
11) Natrium 228, 248 (mg)

e. Bahan makanan dan waktu pemberian makanan preeklamsi I

Bahan makanan Jumlah berat (g)

Beras 3 gelas / tim 4 gelas 150 / 200 gram

Telur 1 butir 50 gram

Tempe 2 potong / 4 potong sedang 50 / 100 gram

Sayuran 2 gelas 200 gram

Daging 2 potong sedang 100 gram

Sari buah atau buah 5/4 potong 1000 / 400 gram

Gula pasir 8 sdm / 3 sdm 80 / 30 gram

Minyak nabati 1/2 stengah sdm 15 / 25 gram

*Susu bubuk 5/10 sdm 15/50/75 gram


*)susu khusus ibu hamil

Waktu Pemberian bahan makanan

Waktu / Jam Makanan Jumlah

06.00 Air Teh 1 gelas

08.00 Sari Tomat 1 gelas

10.00 Sari jeruk 1 gelas

13.00 Sari alpokat dan susu 1 gelas

16.00 Sari tomat dan susu 1 gelas

18.00 Sari papaya dan Jeruk 1 gelas

20.00 Air Teh dan susu 1 gelas

f. Pembagian waktu dan jumlah bahan makanan Sehari preeklamsia II dan III

Waktu Bahan Makanan Jumlah / berat

Pagi Beras /tim 1 gls 50 gram

Telur 1 butir 50 gram

Sayuran 5 ½ sdm 55 gram

Minyak 5,5 sdm 5 ½ sdm

Susu bubuk 5 sdm 25 gram


Gula pasir 1 sdm 10 gram

Pukul 10.00 Buah 1 ptg / pepaya 100 gram

Gula pasir 1 sdm 10 gram

Siang Beras /nasi 1 gls 50-75 gram

Daging 1 ptg sdg 50 gram

Tahu ½ atau 1 buah 50-100 gram

Sayuran ¾ gls atau 1 buah 75-100 gram

Buah papaya 1 ptg 100 gram

Pukul 16.00 Buah 1 ptg sdg 100 gram

Gula pasir 1 sdm 10 gram

Susu bubuk 5 sdm 25 gram

Malam Beras / nasi 1 ½ gls 50-75 gram

Ikan 1 ptgsdg 50 gram

Tempe 1-2 ptgsdg 25-50 gram

Sayuran ¼ - ¾ gls 75 gram

Buah papaya 1 ptg sdg 100 gram

Minyak ½ - 1 sdm 5-10 gram

g. Contoh Menu makanan sehari


Waktu JenisMakanan

Pagi Nasitim, telur ceplok, tumis kacang,


gondong tahu, susu.

Siang Nasitim, air , daging, pisang

Malam Nasitim, bumbu teri ikan, toge tahu


bacam, jeruk

pukul 10.00 Selada

Pukul 16.00 Buah jeruk

Pukul 20.00 Air Teh


DAFTAR PUSTAKA

Angsar, M.D. 2010. Hipertensi dalam Kehamilan Ilmu dalam Kebidanan Sarwono Prawirohardjo
Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Djannah, S. N, et al,. 2010.Gambaran epidemiologi kejadian preeklampsia/ eklampsia di rsu pku


muhammadiyah yogyakarta tahun 2007–2009. Buletin penelirian sistem kesehatan.

Fauziyah. Buku,2012 Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai