Dosen Pengampu :
Ns. Febi Ratnasari, S.Kep.,M.Kep.
(Ruang Bersalin)
TAHUN 2022/2023
Jl. Arya Santika No. 40A Bugel Margasari Karawaci Kota Tangerang
“PREEKLAMSIA BERAT”
Pertemuan ke : 3
A. Latar Belakang
Preeklampsi merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias hipertensi, proteinuri, dan edema,
yang kadang-kadang di sertai konvulsi sampai koma. Preeklampsi merupakan
salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia,
sampai sekarang penyakit preeklampsi masih merupakan masalah kebidanan yang
belum dapat terpecahkan secara tuntas.Preeklampsi merupakan penyakit yang
angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Sampai saat ini terjadinya
preeklampsi belum di ketahui penyebabnya, tetapi preeklampsi berat dapat terjadi
pada kelompok tertentu yaitu mereka yang mempunyai predisposing usia muda,
kehamilan pertama, keturunan dan riwayat preeklampsi (Wiknjosastro, 2017).
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2017 Angka
Kematian ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Beberapa negara memiliki AKI
cukup tinggi seperti Afrika Sub Saharan 179.000 jiwa, Asia Selatan 69.000 jiwa,
dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia
Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per
100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per
100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2017).Penyebab kematian ibu di Indonesia masih di dominasi oleh perdarahan
(32%) dan hipertensi dalam kehamilan (25%) diikuti oleh infeksi (5%) partus
lama (5%) dan abortus (1%). Selain penyebab obstetrik, kematian ibu juga
disebabkan oleh penyebab lain-lain (non obstetrik) sebesar (32%) (Kemenkes RI,
2017).
B. Tujuan Instruksional :
1. Umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 5 menit, diharapkan pasien mampu
memahami dan mengenali tanda dan bahaya preeklamsia berat saat sedang
hamil.
2. Khusus :
C. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini ditujukan pada pasien di Ruang Bersalin RSUD
Kabupaten Tangerang.
D. Materi Terlampir
1. Pengertian preklamsi
2. Penyebabtanda dan gejala terjadinya preklamsi
3. Jenis-jenis preklamsi
4. Proptap preklamsi
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. SUSUNAN PANITIA
MODERATOR :
1. Muhammad Naufal
PENYAMPAIAN MATERI :
1. Eva Purnamasari
2. Nurani Rismawati
3. Muhammad Faozi
SEKSI SEKETARIS :
1. Eprilia Nurwahyuni
SEKSI HUMAS :
1. Eva Purnamasari
2. Nurani Rismawati
3. Muhammad Naufal
SEKSI KONSUMSI :
1. Evi Amalia
2. Indah Yayu
DOKUMENTASI :
1. Dicky Aditama
H. Kegiatan Penyuluhan
Metode Media dan alat
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audience
pengajaran pengajaran
Membagikan leaflet
Penyajian Mendengarkan dan Demonstrasi Leaflet
Mengetahui dan
memperhatikan
(10 menit) memahami
pengertian dari
preeklamsi
Mengetahui dan
memahami tanda dan
gejala preeklamsi
pada ibu hamil
Mengetahui jenis-
jenis preeklamsi
Mengetahui dan
memahami protap
preeklamsi
Evaluasi 1. Penyaji mengucapkan Bertanya dan Tanya
terima kasih mempraktekan jawab
(5 menit)
2. Mendoakan klien agar kembali tindakan
cepat sembuh yang telah diajarkan
oleh penyaji.
I. Evaluasi
1. Setelah yang kita lakukan tadi, apa yang ibu ketahui tentang preklamsi berat?
2. Coba tanya kembali apa yang sudah kita jelaskan tadi?
Referensi
1. Nyeri epigastrik
Gejala preeklamsia paling umum ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu
hamil yang biasanya memiliki tekanan darah normal. Selain itu, tanda preeklamsia
umum lainnya yakni protein urine ibu hamil tinggi. Ciri-ciri preeklamsia lainnya
yakni bagian tubuh membengkak, berat badan naik tiba-tiba, sakit kepala, dan
gangguan penglihatan.
a. Preeklamsia Ringan
Hasil sampel tes urine dalam sampel 24 jam menunjukkan terdapat 0,3 gram
protein, atau hasil pengukuran protein 1+ persisten pada dipstick urine.
Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik di atas 90
mmHg.
Usia kehamilan di atas 20 minggu Preeklamsia ringan memengaruhi sekitar
6%kehamilan.
b. Preeklamsia Berat
Muncul gangguan pada sistem saraf pusat seperti sakit kepala, pandangan
kabur, gangguan suasana hati
Janin tidak tumbuh secara optimal
Muncul tanda penyakit hati seperti mual, muntah, dan sakit perut
Terjadi gangguan pernapasan seperti pembengkakan paru-paru dan kulit
kebiruan Stroke
Jumlah trombosit rendah Tekanan darah sangat tingggi, sistolik di atas 160
mmHg dan diastolik di atas 110 mmHg
Urine sangat sedikit, kurang dari 500 mililiter dalam 24 jam
2.4 PenatalaksanaanPreeklamsia
Prinsip penatalaksanaan preeklampsia adalah kontrol tekanan darah yang
adekuat serta pencegahan kejang atau eklampsia. Persalinan atau terminasi
kehamilan adalah satu-satuny penatalaksanaan definitif preeklampsia. Namun,
tata laksana juga sangat ditentukan oleh kondisi klinis ibu dan janin, khususnya
usia kehamilan, progresivitas penyakit, serta kesejahteraan janin. Dalam tata
laksana, dokter hendaknya selalu mempertimbangkan manfaat dan risiko baik
pada ibu maupun janin.
4. Profilaksis Kejang
Prinsip utama pencegahan kejang (eklampsia) adalah terminasi
kehamilan. Magnesium sulfat merupakan obat pilihan utama sebagai
profilaksis kejang pada pasien dengan preeklampsia berat. Terdapat
banyak studi yang menunjukkan bahwa magnesium sulfat secara
signifikan menurunkan angka kejadian eklampsia pada pasien
preeklampsia dengan gejala berat.
DAFTAR PUSTAKA
Novrianti et al., S. (2018). FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN PREEKLAMPSI BERAT (PEB) Silpia Novrianti, Rachmawati,
Yuniarti Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan
Kebidanan silpianovrianti@yahoo.co.id Ab. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu, 11, 2.