Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NAMA: NAVILA ATHIFAH


TK: 1A
NIM: 214210403
MK: PROMOSI KESEHATAN
DOSEN: Hj. DARMAYANTI Y,SKM,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PADANG


Jl. Raya Siteba, Surau Gadang, Kec. Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat 25146
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Tanda-Tanda Kehamilan,Tanda Bahaya Kehamilan,Ketidaknyamanan Ibu Hamil


Hari/Tanggal : Selasa, 16 Agustus 2022
Pukul : 08.00-08.30 WIB
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Puskesmas Tarok

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dimana
dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial. Setiap kehamilan
membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan
berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilanya serta mengancam
jiwanya (Hani, 2010).
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak terdeteksi
dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil dan janinnya. Maka dari itu tanda bahaya harus
diketahui oleh ibu hamil karena apabila tidak diketahui secara dini dapat mengancam
keselamatan ibu dan janin yang dikandungnya. Untuk menurunkan angka kematian ibu secara
bermakna kegiatan deteksi dini ini perlu ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun
masyarakat (Salmah, 2016).
Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya. Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun suatu ketika
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologis atau bermasalah. Salah satu hal bisa
dilakukan ibu hamil adalah melakukan pendeteksian sejak dini, adanya komplikasi atau
penyakit yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan cara memeriksakan kehamilannya
secara rutin (Alam, 2012).
Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada ibu bagaimana
mengenal tanda-tanda bahaya dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia
mengalami tanda-tanda bahaya tersebut (Kuswanti, 2014).
Macam-macam tanda bahaya kehamilan ialah perdarahan pervaginam, mual muntah
berlebihan, bengkak pada wajah, tangan dan kaki, kejang, demam tinggi, ketuban pecah dini,
gerakan janin berkurang, sakit kepala yang menetap, anemia, dan nyeri perut yang hebat
(Mandang, Tombokan, & Tando, 2016).
Akibat dari tanda bahaya kehamilan tersebut juga mempengaruhi banyak sedikitnya
AKI di suatu daerah. Adapun resiko tanda bahaya kehamilan pada janin antara lain dapat
menyebabkan kekurangan nutrisi pada janin, janin gerakannya menurun dan bahkan dapat
menyebabkan abortus pada janin itu sendiri . (Mandang, Tombokan, & Tando, 2016).
Untuk mencegah risiko yang lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya, maka
pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan perlu ditingkatkan. Pengetahuan
adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Penginderaan itu terjadi melalui panca indera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar penginderaan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2012)
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan merupakan hal yang penting untuk
diketahui oleh masyarakat, khususnya ibu hamil. Pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan penting karena apabila tanda-tanda bahaya tersebut diketahui sejak dini, maka
penanganannya akan lebih cepat. Mendeteksi secara dini tentang tanda bahaya tersebut
dengan cara mengatasi apa saja tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut (Desi, 2014).
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator AKI.
AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang
disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengolalaanya tetapi bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan,terjatuh, dan lain-lain disetiap 100.000 kelahiran hidup.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390
menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukan peningkatan AKI yang
signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali
menunjukan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan
hasil Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (KEMENKES RI, 2015).
Kematian ibu menunjukan lingkup yang luas, tidak hanya terkait dengan kematian
yang terjadi saat proses persalinan, tetapi mencakup kematian ibu yang sedang dalam masa
hamil dan nifas. Dua kategori kematian ibu pertama adalah kematian yang disebabkan oleh
penyebab langsung obsteri (direk) yaitu kematian yang diakibatkan langsung oleh kehamilan
dan persalinanya, kedua adalah kematian yang disebabkan oleh penyebab tidak langung
(indirek) yaitu kematian yang terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh penyakit dan
bukan oleh kehamilan atau persalinannya (Triana, 2015).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami
tanda-tanda kehamilan,tanda bahaya kehamilan,dan ketidaknyamanan pada
kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai tanda-tanda kehamilan,bahaya-bahaya
kehamilan,dan ketidaknyamanan kehamilan diharapkan ibu mampu:
a. Menyebutkan tentang apa saja tanda-tanda pada kehamilan
b. Menyebutkan tentang apa saja tanda bahaya selama kehamilan
c. Untuk paham dan mengerti dengan tindakan apa yang akan dilakukan jika
terjadinya tanda-tanda bahaya kehamilan
d. Menyebutkan tentang bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan selama
kehamilan
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang “Tanda-Tanda Kehamilan,Tanda Bahaya
Kehamilan,Ketidaknyamanan Ibu Hamil”
2. Sasaran
- Ibu Hamil
3. Metode
- Ceramah
- Diskusi
4. Media dan Alat
- Laptop
- Infocus
5. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 16 Agustus 2022
Waktu : 08.00 WIB s.d 08.30 WIB
Tempat : Puskesmas Tarok
6. Pengorganisasian
1. Moderator : Ranisa Hidayah
2. Presenter : Navila Athifah
3. Observer : Tisya Darmawanti
4. Fasilitator : Melati Febriana
7. Tugas Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
3. Presenter
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
4. Fasilitator
- Memotivasi pasien untuk berperan aktiv dalam jalannya penyuluhan
- Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari audiens
5. Observer
- Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
8. Setting Tempat
Keterangan:

: Moderator

: Presenter

: Peserta

: Fasilitator dan Observer

: Pembimbing

D. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens Waktu


1 Pembukaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan 5 menit

 Menjelaskan topik  Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Mengemukakakan
penyuluhan pendapat

2
Pelaksanaan
 Memberi reinforcement  Mengemukakakan

positif pendapat

 Menjelaskan tentang tanda-  Mendengarkan 20 menit


tanda kehamilan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang tanda memperhatikan
bahaya kehamilan  Mengemukakakan
 Menjelaskan tentang pendapat
tindakan apa yang akan  Mendengarkan
dilakukan jika terjadinya  Mendengarkan dan
tanda-tanda bahaya memperhatikan
kehamilan  Mengemukakakan
 Menjelaskan tentang pendapat
bagaimana cara mengatasi
ketidaknyamanan selama
kehamilan

Penutup

3  Mengevaluasi materi yang


diberikan
 Moderator menyimpulkan
hasil  Mendengarkan dan 5 menit
 Moderator menyampaikan memperhatikan
pesan untuk klien  Mendengarkan dan
 Moderator mengucapkan memperhatikan
salam  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Menjawab
pertanyaan
 Bersama moderator
menyimpulkan
materi
 Mendengar dan
memperhatikan
 Menjawab salam
E. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan
b. Tempat, media serta alat-alat sesuai dengan perencanaan
c. Preplanning telah disetujui
d. Audiens mengahadiri penyuluhan
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d. Audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
c. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan tanda-tanda kehamilan.
b. Peserta mampu menyebutkan tanda bahaya kehamilan.
c. Peserta mampu menyebutkan manfaat dari pentingnya memahami tanda
bahaya selama kehamilan
d. Peserta mampu menyebutkan tindakan tindakan apa yang akan dilakukan
jika terjadinya tanda-tanda bahaya kehamilan
e. Peserta mampu menyebutkan tentang bagaimana cara mengatasi
ketidaknyamanan selama kehamilan
LAMPIRAN MATERI

TANDA-TANDA KEHAMILAN,TANDA BAHAYA


KEHAMILAN,KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN

1. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Terlambat Menstruasi

Menstruasi yang tidak teratur bisa disebabkan oleh stres, pola makan tidak teratur atau
terlalu lelah. Meski begitu, terlambat menstruasi merupakan ciri-ciri hamil yang paling jelas
dan umum. Bahkan, telat haid menjadi tanda hamil yang biasanya paling pertama disadari.
Melansir Medicine Net, siklus normal menstruasi berlangsung antara 24 hingga 38 hari.
Ketika menstruasi sudah terlambat tujuh hari dari batas maksimal siklus tersebut, besar
kemungkinan Mama hamil. Maka, tidak ada salahnya juga melakukan tes kehamilan jika
Mama terlambat menstruasi sejak berhubungan seks terakhir kali.

b. Morning Sickness

Morning sickness adalah perasaan mual dan ingin muntah yang muncul di pagi hari.
Selain telat haid, mual dan muntah di pagi hari juga menjadi tanda-tanda hamil yang paling
awal muncul. Gejala ini dialami oleh sebagian besar Mama yang sedang hamil muda.Namun
meski ciri hamil muda ini dinamakan morning sickness, pada kenyataannya mual dan muntah
dapat terjadi pada siang dan malam hari.Penyebab morning sickness adalah perubahan
hormon dalam darah yang mengakibatkan rasa sakit pada lapisan perut dan menimbulkan
rasa mual. Rasa mual biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan akan
menghilang seiring usia kehamilan Mama bertambah.
c. Sering Buang Air Kecil

Saat hamil, terjadi perubahan hormon dalam darah yang menyebabkan sirkulasi darah
dalam tubuh meningkat. Hal ini menyebabkan ginjal bekerja lebih keras sehingga
memproduksi air seni lebih banyak.Semakin besar kandungan, semakin besar pula ukuran
janin sehingga menekan organ-organ di dalam tubuh Mama, termasuk kandung kemih.
Akibatnya, kapasitas kandung kemih menjadi lebih sempit sehingga lebih cepat penuh dan
membuat Mama lebih sering ingin buang air kecil.Akan tetapi, sering buang air kecil
bukanlah sesuatu yang membahayakan. Jadi, Mama tidak perlu khawatir. Jangan mengurangi
konsumsi air agar tidak dehidrasi.

d. Mudah Lelah

Tanda-tanda hamil yang berikutnya adalah mudah lelah. Mudah merasa lelah saat
hamil diakibatkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron dalam tubuh.Hormon
progesteron adalah depresan alami bagi sistem saraf pusat yang menyebabkan Mama mudah
merasa mengantuk.Selama trimester pertama juga tubuh akan bekerja jauh lebih keras
memompa hormon dan memproduksi lebih banyak darah agar nutrisi janin terpenuhi. Rasa
khawatir dan cemas pun turut berperan menyerap energi Mama saat hamil. Itu kenapa Mama
jadi lebih mudah capek di awal kehamilan. Perbanyak waktu istirahat dan konsumsi makanan
bergizi. Menambah pengetahuan seputar kehamilan dapat membantu mengurangi
kekhawatiran, Mama dapat konsultasi langsung ke tim Careline Nutriclub untuk informasi
lengkap tentang kehamilan.

e. Rasa Aneh di Mulut

Perubahan hormon saat hamil juga mempengaruhi indera perasa dan penciuman.
Salah satu gejala hamil muda adalah muncul rasa aneh seperti rasa logam dalam mulut.
Perubahan ini membuat Mama tidak menyukai makanan tertentu.Sesuaikan perubahan selera
makan ini dengan mengonsumsi makanan dalam porsi yang kecil namun lebih sering. Ini
penting agar Mama dan janin dalam kandungan tetap mendapatkan nutrisi yang cukup agar
dapat tumbuh sehat.

f. Payudara nyeri dan bengkak

Payudara nyeri, terasa bengkak, dan tampak membesar juga menjadi ciri-ciri hamil
muda yang sering tidak disadari.Selain itu, areola atau daerah kecokelatan di sekitar puting
payudara, akan makin menghitam dan melebar.Perubahan ini akibat meningkatnya produksi
hormon esterogen dan progesteron, juga sebagai persiapan untuk memproduksi ASI bagi si
Kecil nanti.

g. Kram Perut

Tanda hamil yang kerap muncul selanjutnya adalah kram perut.Kram perut sering
disalahpahami sebagai gejala PMS. Bedanya, kram perut tanda hamil umumnya terjadi 6-12
hari setelah pembuahan terjadi, atau di minggu pertama kehamilan.

h. Perubahan Mood 

Selama masa hamil, hormon estrogen dan progesteron akan meningkat. Perubahan


hormon ini menyebabkan perubahan suasana hati. Umumnya, Mama hamil akan lebih sensitif
daripada biasanya. Dengan kata lain, perubahan mood bisa menjadi ciri-ciri hamil yang
sering tidak disadari.

i. Rambut Rontok

Menurut American Pregnancy Association, salah satu tanda kehamilan awal adalah
rambut rontok. Umumnya, 40-50% Mama hamil mengalami hal ini. Penyebabnya karena
Mama hamil cenderung mengalami perubahan hormon dan perubahan gizi. Oleh karena itu,
Mama hamil cenderung banyak yang memotong rambutnya.

j. Suhu Tubuh Meningkat

Peningkatan suhu tubuh bisa menjadi tanda-tanda hamil yang juga sering terjadi. Suhu
tubuh saat bangun pagi pada Mama hamil biasanya meningkat. Namun, peningkatan tersebut
terjadi pada suhu tubuh basal (STB). Jadi, peningkatan suhu tubuh yang dimaksud bukanlah
demam.

k. Keluar flek atau bercak darah

Tanda hamil yang kerap muncul selanjutnya adalah flek atau bercak darah disertai
dengan kram perut.bercak merah tanda hamil disebabkan oleh proses penanaman sel telur
yang telah dibuahi di dinding rahim. Proses penanaman sel telur ini disebut dengan
perdarahan implantasi. Tanda hamil yang satu ini juga sering disalahpahami sebagai gejala
PMS. Bedanya, flek darah tanda hamil berwarna lebih muda dan lebih sedikit daripada darah
menstruasi. Jika dicermati lebih lanjut, flek tanda hamil muncul lebih awal dari jadwal
menstruasi Mama dan durasi terjadinya juga lebih singkat.Secara umum, kram perut tanda
hamil umumnya terjadi 6-12 hari setelah pembuahan terjadi, atau di minggu pertama
kehamilan. Bercak atau flek umumnya muncul di minggu ke-3 dan ke-4 kehamilan.Jika
volume darah yang keluar cukup banyak, Mama wajib konsultasi ke dokter.

l. Perut Begah

Salah satu ciri-ciri awal kehamilan selanjutnya adalah Mama merasa perut tak
nyaman. Di trisemester pertama kehamilan, banyak Mama yang merasakan begah di perut.
Namun, hal ini biasanya akan reda dengan sendirinya dalam beberapa jam.

m. Perubahan Nafsu Makan

Saat hamil, Mama akan merasakan adanya perubahan nafsu makan. Mama akan lebih
mudah merasa lapar dari biasanya. Hal ini disebabkan perubahan hormon yang menjadi salah
satu tanda kehamilan awal.

n. Sembelit

Sembelit atau susah buang air besar menjadi salah satu ciri-ciri hamil trimester
pertama. Untuk mencegahnya, Mama bisa mengonsumsi buah atau sayur tinggi serat.
Beberapa buah dan sayur tinggi serat untuk Mama hamil, di antaranya adalah apel, bayam,
dan buah pisang.

o. Mimisan

Mimisan menjadi ciri-ciri hamil yang kurang umum. Biasanya, Mama hamil yang
mengalami ini dikarenakan riwayat memiliki tekanan darah yang tinggi. Jika darah yang
keluar cukup banyak, sebaiknya Mama segera berkonsultasi kepada dokter.

p. Sakit Kepala

Sakit kepala adalah ciri-ciri hamil yang juga kerap dialami sebagian besar perempuan.
Tanda kehamilan awal ini terjadi karena tubuh akan menampung sekitar 50 persen darah
tambahan saat hamil. Umumnya, di awal kehamilan Mama akan mengalami anemia.
q. Sakit Pinggang Belakang

Salah satu tanda awal kehamilan adalah sakit pinggang belakang. Rasa nyeri pinggang
yang tak biasa ini bisa Mama atasi dengan mengompres bagian yang sakit dengan air hangat
atau mandi dengan air hangat. Dengan demikian, sakit pinggang belakang tanda hamil dapat
diatasi di rumah.

2. Tanda Bahaya Kehamilan

a. Mual dan muntah berlebihan (Hiperemesis Gravidarum)

Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil pada
trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntah tersebut terjadi terus-menerus dan
berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat
menyebabkan kekurangan gizi, dehidrasi, dan penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika
hal ini terjadi agar mendapatkan penanganan dengan cepat.

b. Mengalami Demam Tinggi

Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini dikarenakan bisa saja jika
demam dipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu tinggi, ibu hamil harus segera
diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

c. Pergerakan Janin di Kandungan Kurang

Pergerakan janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti merupakan tanda bahaya
selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan
gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah sepuluh kali, segera periksakan kondisi
tersebut ke dokter.

d. Beberapa Bagian Tubuh Membengkak(oedema)

Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami perubahan bentuk tubuh seperti
bertambahnya berat badan. Ibu hamil akan mengalami beberapa pembengkakan seperti pada
tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut. Namun, jika pembengkakan pada kaki, tangan
dan wajah disertai dengan pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera
bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda terjadinya pre-eklampsia.

e. Terjadi Pendarahan
Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi tanda
bahaya yang dapat mengancam pada baik pada janin maupun pada ibu. Jika mengalami
pendarahan hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami keguguran.
Namun, jika mengalami pendarahan pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta
menutupi jalan lahir.

f. Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum waktunya segera periksakan diri ke
dokter, karena kondisi tersebut dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Hal ini dapat
mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan.

3. Tindakan apa yang akan dilakukan jika terjadinya tanda-tanda bahaya kehamilan?

Tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh ibu yaitu dengan segera memerika
kehamilannya ke rumah sakit atau prantik mandiri bidan.

4. Menjelaskan tentang bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan selama


kehamilan

 Berikut ini adalah beberapa kondisi yang sering membuat ibu hamil tidak nyaman
selama trimester ketiga dan tips menghadapinya:

1. Rasa lelah
Pertambahan berat badan dan membesarnya ukuran janin bisa membuat ibu hamil
lebih mudah kelelahan. Untuk mengatasi hal tersebut, Bumil bisa melakukan hal-hal berikut
ini:

 Memperbanyak waktu istirahat. Ketika memasuki trimester ketiga, Bumil dianjurkan


untuk memperbanyak istirahat dan tidur lebih awal. Bila Bumil masih bekerja,
ambillah waktu sebentar pada jam istirahat untuk memejamkan mata atau merebahkan
diri.
 Mengonsumsi makanan sehat setiap hari, untuk menambah tenaga dan mencukupi
kebutuhan nutrisi harian Bumil. Makanan yang baik untuk Bumil konsumsi antara
lain roti gandum, kacang walnut, sayuran, dan buah-buahan.
 Rutin melakukan olahraga, seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga untuk ibu hamil.
Olahraga rutin bisa mengurangi rasa lelah yang Bumil alami selama trimester akhir
ini. Luangkan waktu untuk berolahraga setidaknya 20 hingga 30 menit setiap hari.
 Minum air putih yang cukup. Selama hamil, Bumil perlu mencukupi kebutuhan cairan
tubuh, untuk mencegah dehidrasi.
 Membatasi kegiatan yang tidak penting. Jika Bumil membutuhkan bantuan untuk
melakukan sesuatu, jangan ragu meminta bantuan suami atau keluarga.

2. Nyeri punggung

Nyeri punggung saat kehamilan trimester tiga umumnya terjadi karena punggung
Bumil harus menopang bobot tubuh yang lebih berat. Rasa nyeri ini juga dapat disebabkan
hormon relaksin yang mengendurkan sendi di antara tulang-tulang di daerah panggul.
Kendurnya sendi-sendi ini bisa memengaruhi postur tubuh dan memicu nyeri punggung. Pada
beberapa kondisi, bobot bayi yang begitu berat juga bisa menyebabkan nyeri vagina.

Untuk mengatasi hal tersebut, Bumil bisa melakukan tips berikut ini:

 Melakukan olahraga dan latihan panggul. Saat hamil, olahraga dan latihan panggul,
seperti senam hamil, senam Kegel, dan melakukan peregangan kaki secara rutin,
dinilai efektif untuk mengurangi nyeri punggung Bumil.
 Meletakkan bantal di punggung saat tidur untuk mendukung punggung dan perut
Bumil. Jika Bumil tidur dengan posisi miring, letakkan bantal di antara tungkai.
 Duduk dengan tegak dan gunakan kursi yang menopang punggung dengan baik.
 Menggunakan sepatu yang nyaman. Bumil bisa memilih sepatu dengan hak rendah,
karena sepatu model ini lebih baik untuk menopang punggung.
 Mengompres punggung dengan handuk hangat.

3. Bolak-balik ke toilet
Semakin mendekati persalinan, janin akan bergerak turun ke area panggul dan
membuat Bumil merasakan adanya tekanan pada kandung kemih. Kondisi tersebut mungkin
bisa membuat frekuensi buang air kecil meningkat dan membuat urine mudah keluar saat
Bumil bersin atau tertawa.

Pastinya melelahkan jika harus bolak-balik ke toilet. Nah, untuk mengatasi hal tersebut,
Bumil bisa melakukan tips berikut:
 Hindari minum minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau minuman bersoda, karena
bisa membuat Bumil lebih sering buang air kecil.
 Pastikan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari. Namun, jangan minum sebelum
tidur.
 Jangan menahan rasa ingin buang air kecil, karena hal ini mungkin bisa meningkatkan
frekuensi ke toilet.

4. Sesak napas

Otot yang berada di bawah paru-paru dapat tergencet oleh rahim yang terus
membesar. Hal ini membuat paru-paru sulit untuk mengembang dengan sempurna, sehingga
kadang bisa membuat ibu hamil sulit untuk bernapas.

Jika Bumil mengalami hal demikian, cobalah lakukan hal-hal berikut:

 Topang kepala dan bahu dengan bantal ketika tidur, untuk mengatasi sesak napas
pada ibu hamil saat tidur.
 Lakukan olahraga ringan secara rutin untuk memperbaiki posisi tubuh, sehingga paru-
paru bisa mengembang dengan baik.

5. Dada terasa panas/terbakar

Rasa terbakar di dada sering dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester ketiga.
Kondisi ini disebabkan oleh asam lambung naik akibat perubahan hormon yang
menyebabkan otot lambung menjadi rileks dan tertekannya lambung oleh rahim yang makin
membesar.Hal tersebut memicu isi dan asam lambung terdorong naik ke kerongkongan, yang
menimbulkan keluhan berupa rasa panas atau terbakar di dada.

Untuk menghindarinya, ada beberapa langkah yang bisa Bumil lakukan, yaitu:

 Teliti dalam memilih makanan. Jauhi makanan yang asam, pedas, berminyak, atau
berlemak, dan jauhi minuman yang mengandung kafein.
 Makanlah dengan frekuensi lebih sering namun dengan porsi yang sedikit. Jangan
makan sambil berbaring atau mendekati waktu tidur.

Bumil bisa mencoba beragam tips di atas untuk mengatasi ketidaknyamanan yang muncul
selama kehamilan trimester ketiga. Jika keluhan bertambah parah hingga  mengganggu
aktivitas dan istirahat Bumil, berkonsultasilah dengan dokter kandungan agar diberikan
penanganan yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Bustos, M., Venkataramanan, R., & Caritis, S. (2017). Nausea and Vomiting of Pregnancy-
What's New? Autonomic Neuroscience, 202, pp 62–72.

https://promkes.kemkes.go.id/tanda-bahaya-kehamilan-yang-harus-diketahui-oleh-ibu-hamil

Wiknjosastro H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifudin, Abdul Bari. 2008. Buku Asuhan kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Miller, K. The Bump (2017). The Deal With Frequent Urination in Pregnancy.

Anda mungkin juga menyukai