Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENDIDIKAN KESEHATAN PREEKLAMSIA BERAT”

Dosen Pengampu :
Ns. Febi Ratnasari, S.Kep.,M.Kep.

(Ruang Bersalin)

1. Nurani Rismawati : 22030182


2. Eva Purnamasari : 22030160
3. Muhammad Naufal : 22030161
4. Muhammad Faozi : 22030162
5. Eprilia Nurwahyuni : 22030163
6. Nurul Hasanah : 22030164
7. Evi Amalia : 22030165
8. Indah Yayu Qoriasih : 22030167
9. Dicky Aditama : 22030168

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS YATSI MADANI

TAHUN 2022/2023

Jl. Arya Santika No. 40A Bugel Margasari Karawaci Kota Tangerang

Telp. (021) 5921132 – Fax (021) 592


SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PREEKLAMSIA BERAT”

Judul : Preeklamsia Berat

Waktu pertemuan : Rabu, 04 Desember 2022

Pertemuan ke : 3

Tempat : Ruang Bersalin RSUD kabupaten Tangerang

Penyaji : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Yatsi Madani

Audiens : Pasien di Ruang Bersalin

A. Latar Belakang

Preeklampsi merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias hipertensi, proteinuri, dan edema,
yang kadang-kadang di sertai konvulsi sampai koma. Preeklampsi merupakan
salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia,
sampai sekarang penyakit preeklampsi masih merupakan masalah kebidanan yang
belum dapat terpecahkan secara tuntas.Preeklampsi merupakan penyakit yang
angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Sampai saat ini terjadinya
preeklampsi belum di ketahui penyebabnya, tetapi preeklampsi berat dapat terjadi
pada kelompok tertentu yaitu mereka yang mempunyai predisposing usia muda,
kehamilan pertama, keturunan dan riwayat preeklampsi (Wiknjosastro, 2017).
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2017 Angka
Kematian ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Beberapa negara memiliki AKI
cukup tinggi seperti Afrika Sub Saharan 179.000 jiwa, Asia Selatan 69.000 jiwa,
dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia
Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per
100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per
100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2017).Penyebab kematian ibu di Indonesia masih di dominasi oleh perdarahan
(32%) dan hipertensi dalam kehamilan (25%) diikuti oleh infeksi (5%) partus
lama (5%) dan abortus (1%). Selain penyebab obstetrik, kematian ibu juga
disebabkan oleh penyebab lain-lain (non obstetrik) sebesar (32%) (Kemenkes RI,
2017).

B. Tujuan Instruksional :

1. Umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 5 menit, diharapkan pasien mampu
memahami dan mengenali tanda dan bahaya preeklamsia berat saat sedang
hamil.

2. Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu :

a. Mengetahui dan memahami pengertian dari preklamsi


b. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala terjadinya preklamsi pada
ibu hamil
c. Mengetahui jenis-jenis preeklamsi
d. Mengetahui dan memahami protap preklamsi

C. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini ditujukan pada pasien di Ruang Bersalin RSUD
Kabupaten Tangerang.

D. Materi Terlampir
1. Pengertian preklamsi
2. Penyebabtanda dan gejala terjadinya preklamsi
3. Jenis-jenis preklamsi
4. Proptap preklamsi

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflet
G. SUSUNAN PANITIA

MODERATOR :

1. Muhammad Naufal

PENYAMPAIAN MATERI :

1. Eva Purnamasari
2. Nurani Rismawati
3. Muhammad Faozi

SEKSI SEKETARIS :

1. Eprilia Nurwahyuni

2. Indah Yayu Qoriasih

SEKSI HUMAS :

1. Eva Purnamasari
2. Nurani Rismawati
3. Muhammad Naufal

SEKSI KONSUMSI :

1. Evi Amalia
2. Indah Yayu

DOKUMENTASI :

1. Dicky Aditama

H. Kegiatan Penyuluhan
Media dan
Metode
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audience alat
pengajaran
pengajaran

Pembukaa  Salam pembukaan 1. Menjawab Ceramah Pengeras


n (5  Memperkenalkan salam suara
menit) anggota kelompok 2. Mendengarka
 Menjelaskan n keterangan
maksud dan tujuan penyaji

 Membagikan
leaflet
Penyajian Mendengarkan dan Demonstrasi Leaflet
 Mengetahui dan
(5 menit) memperhatikan
memahami
pengertian dari
preeklamsi
 Mengetahui dan
memahami tanda
dan gejala
preeklamsi pada
ibu hamil
 Mengetahui jenis-
jenis preeklamsi
 Mengetahui dan
memahami protap
preeklamsi
Evaluasi 1. Penyaji mengucapkan Bertanya dan Tanya
terima kasih mempraktekan jawab
2. Mendoakan klien kembali tindakan
agar cepat sembuh yang telah
diajarkan oleh
penyaji.

Penutup  Mengucapkan Menjawab salam Ceramah Pengeras


salam penutup suara

I. Evaluasi

1. Setelah yang kita lakukan tadi, apa yang ibu ketahui tentang preklamsi berat?
2. Coba tanya kembali apa yang sudah kita jelaskan tadi?

Referensi

Novrianti et al., S. (2018). FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN PREEKLAMPSI BERAT (PEB) Silpia Novrianti, Rachmawati, Yuniarti
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan Kebidanan
silpianovrianti@yahoo.co.id Ab. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu, 11, 2.
Badriyah, M. (2017). Preeklamsia Berat. July, 1–7.
TINJAUAN TEORI
PREEKLAMSIA BERAT

2.1 Definisi Preeklamsia Berat


Preeklampsia berat merupakan kondisi yang hanya terjadi selama kehamilan,
yang dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria.
Kondisi ini dapat disertai kejang (eklampsia) dan kegagalan multi organ pada
ibu, sedangkan komplikasi pada janin meliputi hambatan pertumbuhan
intrauterus. Bila kondisi ini tidak segera tertangani maka akan menyebabkan
peningkatan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu dan janin Pada awal
kehamilan atau trimester pertama dan trimester kedua kehamilan, preeklampsia
memang sering bersifat asimptomatik.
Namun, pada keadaan itu 2 sudah terjadi plasentasi yang buruk.Selanjutnya,
adanya gangguan perdarahan pada plasenta dapat menyebabkan janin
kekurangan oksigen dan nutrisi hingga terjadi gangguan pertumbuhan janin.
Jadi, meskipun tanda dan gejala dari preeklampsia baru muncul pada usia
kehamilan diatas 20 minggu, sebenarnya perjalanan penyakitnya sudah dimulai
jauh lebih awal. Oleh karena itu tindakan pencegahan memang semestinya
dilakukan dari awal kehamilan.
Beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang
terjadinya preeklamsia berat dan eklamsia. Faktor-faktor tersebut antara lain;
gizi buruk, kegemukan, dan gangguan aliran darah kerahim. Faktor resiko
terjadinya preeklamsia berat pada umumnya terjadi pada kehamilan yang
pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas usia 40
tahun. Faktor resiko yang lain adalah riwayat tekanan darah tinggi yang kronis
sebelum kehamilan, riwayat mengalami preeklamsia sebelumnya, riwayat
preeklamsia pada ibu atau saudara perempuan, kegemukan, mengandung lebih
dari satu orang bayi, riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid
artritis.

2.2 Tanda dan Gejala Preeklamsia Berat

1. Nyeri epigastrik

2. Sakit kepala/gangguan penglihatan

3. IUGR(Intrauterin Growth Rate)

4. Peningkatan kadar enzim hati dan ikterus

5. Trombosit ≤ 100.000/mm3 (Ai Yeyeh, 2010) 6. Oligouria ≤ 400ml/24 jam

Gejala preeklamsia paling umum ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu
hamil yang biasanya memiliki tekanan darah normal. Selain itu, tanda preeklamsia
umum lainnya yakni protein urine ibu hamil tinggi. Ciri-ciri preeklamsia lainnya
yakni bagian tubuh membengkak, berat badan naik tiba-tiba, sakit kepala, dan
gangguan penglihatan.

2.3 Jenis-jenis Preeklamsia

a. Preeklamsia Ringan
 Hasil sampel tes urine dalam sampel 24 jam menunjukkan terdapat 0,3 gram
protein, atau hasil pengukuran protein 1+ persisten pada dipstick urine.
 Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik di atas 90
mmHg.
 Usia kehamilan di atas 20 minggu Preeklamsia ringan memengaruhi sekitar
6%kehamilan.
b. PreeklamsiaBerat
 Muncul gangguan pada sistem saraf pusat seperti sakit kepala, pandangan
kabur, gangguan suasana hati
 Janin tidak tumbuh secara optimal
 Muncul tanda penyakit hati seperti mual, muntah, dan sakit perut
 Terjadi gangguan pernapasan seperti pembengkakan paru-paru dan kulit
kebiruan Stroke
 Jumlah trombosit rendah Tekanan darah sangat tingggi, sistolik di atas 160
mmHg dan diastolik di atas 110 mmHg
 Urine sangat sedikit, kurang dari 500 mililiter dalam 24 jam

Penatalaksanaan Penyuluhan Materi Tentang Preeklamsia Berat


No. KEGIATAN/TINDAKAN
PERSIAPAN ALAT
1. Leaflet
2. Poster
3. Handscon
4. Kursi
PELAKSANAAN
1. menyiapkan media penyuluhan (leaflet dab poster)
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan pasien
4. Memberikan posisi dan lingkungan yang nyaman untuk pasien
5. Memberikan salam dan sapa
6. Membagikan leaflet
7. Menjelaskan tujuan pelaksanaan
8. Menjelaskan materi penyuluhan
9. Sesi tanya jawab
10. Melakukan evaluasi
11. penutup
12. Mengucapkan hamdallah
DAFTAR PUSTAKA

Novrianti et al., S. (2018). FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN PREEKLAMPSI BERAT (PEB) Silpia Novrianti, Rachmawati,
Yuniarti Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan
Kebidanan silpianovrianti@yahoo.co.id Ab. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu, 11, 2.

Badriyah, M. (2017). Preeklamsia Berat. July, 1–7.

Anda mungkin juga menyukai