(SAP)
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
Dosen Pembimbing:
Indah Fitri Andini, SST, M.Keb
Topik : Hipertensi
Sasaran : Ibu-ibu hamil
Tempat : Puskesmas
Waktu : 30 menit
A. Prinsip Pembuatan
Upaya kesehatan yang komprehensif, yang bersifat promotif
(peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya prefentif (pencegahan),kuratif
(pengobatan) dan rehabilitative (pemulihan).
B. Model
Transteoritical Model (Model Berharap)
Model tranteortical adalah suatu model yang diterapkan untuk menilai kesiapan
seorang individu untuk bertidak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan
strategi atau proses perubahan untuk memandu setiap individu melalui tahapan
perubahan untuk bertindak dalam pemeliharaan kesehatan
C. Latar Belakang
G. Metode Penyuluhan
1. Metode : Ceramah Dan Tanya Jawab
2. Media : leaflet
3. Langkah – langkah
H. Garis besar mater I (terlampir)
1. Mengetahui pengertian hipertensi dalam kehamilan
2. Mengetahui klasifikasi hipertensi dalam kehamilan
3. Mengetahui cara penatalaksaan hipertensi dalam kehamilan
4. Mengetahui cara mencegah hipertensi dalam kehamilan
I. Kegiatan Penyuluhan
Setting Tempat
Keterangan :
: Fasilitator
: Moderator
: Peserta penyuluhan
: LCD
Media Penyuluhan
http://bidanku.com/index.php?/hipertensi-pada-kehamilan
MATERI PENYULUHAN
hipertensi atau tekanan darah tinggi yang menimpa ibu hamil akan
sangat membahayakan baik kehamilan itu sendiri maupun bagi ibu.
hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika darah yang dipompakan
oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal ini dapat
membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas
140/90 mmHG (berarti 140 mmHg tekanan sistolik dan 90 mmHg tekanan
diastolik). Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu hamil di
bawah 20 tahun atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau
terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan pertama.
2. Klasifikasi
a) Primigravida, primipaternitas
b) Hiperplasentosis, misalanya molahidatidosa, kehamilan multipel,
DM, hidrops fetalis, bayi besar
c) Umur yang ekstrim
d) Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eclampsia
e) Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil
f) Obesitas
4. Patofisiologi
5. Manifestasi klinis
6. Klasifikasi preeklampsia
a) Preeklampsia ringan
1. Definisi
2. Diagnosis
jam.
2) Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasar kriteria preeklampsia berat sebagimana
tercantum di bawah ini:
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan ynag diperlukan untuk penegakan diagnosa adalah:
8. Penatalaksanaan
a. penderita preeklampsia berat harus segera masuk Rumah sakit
untuk rawat inap dan dianjurkan tirah baring k=miring ke satu sisi
(kiri).
b. Perawatan yang penting pada preeklampsia dan eklampsia berat
ialah pengelolaan cairan karena penderita preeklampsia dan
eklampsia mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya edema paru
dan oliguria.
c. Oleh karenaitu, monitoring input cairan (melalui oral ataupun
infus) dan output cairan (melalui urin) menjadi sangat penting.
Artinya harus dilakukan pengukuran secara tepat berapa jumlah
cairan yang dimasukkan dan dikeluarkan melalui urin.
d. Cairan yang diberikan berupa
1. 5% Ringer-dekstrose atau cairan daram faali, jumlah tetesan: <
125 cc/jam
2. Infus dektrose 5% yng tiap 1 liternya diselingi dengna infus
Ringer Laktat (60-125cc/jam) 500cc
e. Dipasang foley catheter untuk mengukur pengeluaran urin.
Oliguria terjadi bila produksi urin < 30 cc/jam dalam 2-3 jam atau
< 500 cc/24 jam.
f. Diberikan antasida untuk menetralisir asalam lambung sehingga
bila mendadak kejang, dapat menghindari resiko aspirasi asam
lambung yan sangat asam.
g. Diet yang cuukup protein, rendah karbohidrat, lemak, dan garam.
h. Pemberian obat anti kejang
1. MgSO4
2. Diazepam
3. Fenitoin
Cara pemberian:
Diberikan infus dalam larutan Ringer/6 jam atau diberikan 4 atau 5 gram
i.m. selanjutnya meintenance dose diberikan 4 gram i.m. tiap 4-6 jam.
Pemberian antihipertensi
9. Pencegahan
Pola hidup sehat akan meningkatkan potensi ibu untuk terhindar dari
hipertensi pada kehamilan. Jauhi minuman yang beralkohol, jangan biasakan
anda merokok, hindari stress, pola makan yang sehat (konsumsi protein tinggi,
hindari konnsumsi berlebih makanan yang mengandung hidrat arang dan
garam berlebih) dan berolahragalah. Selain itu ibu bisa mengkonsumsi
beberapa makanan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah seperti
coklat, ikan buah jeruk, buah pisang dan ikan. Lakukan kontrol rutin terhadap
kehamilan ibu dan ikuti petunjuk yang disarankan oleh dokter.