Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN MASALAH HIPERTENSI


DI WILAYAH RT 007/05 KELURAHAN PAMULANG BARAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Ival Sidqi Al-Anfal
NIM. 221030230459

Pembimbing :
Lukman Handoyo, Ns., M.Kep., Sp.Kep.K

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2023
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah hipertensi diambil dari bahasa Inggris hypertension yang berasal dari bahasa
Latin “hyper” dan “tension. “Hyper” berarti super atau luar biasa dan “tension”
berarti tekanan atau tegangan. Hypertension akhirnya menjadi istilah kedokteran yang
populer untuk menyebut penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah tenaga
yang dipakai oleh darah yang dipompakan dari jantung untuk melawan tahanan
pembuluh darah, jika tekanan darah seseorang meningkat dengan tajam dan kemudian
menetap tinggi, orang tersebut dapat dikatakan mempunyai tekanan darah tinggi atau
hipertensi (Gunawan, 2001). Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg.

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten, di mana tekanan


sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg. Menurut WHO 1996, batasan tekanan darah normal orang dewasa adalah
maksimum 140/90 mmHg. Apabila tekanan darah seseorang di atas angka tersebut
pada beberapa kali pengukuran di waktu yang berbeda, orang tersebut bisa dikatakan
menderita hipertensi. Penderita hipertensi memiliki resiko lebih besar untuk
mendapatkan serangan jantung dan stroke (Suwarsa, 2006).

Kasus hipertensi menurut Data WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di
dunia menderita hipertensi, yang berarti setiap 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis
menderita hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang minum obat. Jumlah penderita
hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan pada 2025 akan ada
1,5 miliar orang yang terkena hipertensi serta setiap tahun ada 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.

Prevalensi penderita Hipertensi di Indonesia menurut Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan (BalitBanKes) melalui data hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2018 saat ini sebanyak 34,1% dimana mengalami kenaikan dari angka
sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebanyak 25,8%. Berdasarkan laporan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia kasus tertinggi hipertensi adalah provinsi Sulawesi
Utara dengan presentasi sebanyak 13,2 %. Provinsi Papua menjadi provinsi dengan
penderita Hipertensi paling rendah di Indonesia yaitu sebanyak 4.4 %. Provinsi
Lampung berada di urutan ke 21 dalam pravelensi hipertensi berdasarkan diagnosis
dokter.

Penyebab hipertensi pada lanjut usia dikarenakan terjadinya perubahan- perubahan


pada; elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku,
kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun, sehingga kontraksi dan volumenya pun ikut menurun, kehilangan elastisitas
pembuluh darah karena kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigen,
meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (Brunner & Suddarth, 2000).
Meskipun hipertensi primer belum diketahui pasti penyebabnya, namun beberapa data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan hipertensi,
yaitu:

1. Faktor Keturunan: Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang


memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan
darah tinggi lebih besar. Faktor genetik tampaknya bersifat mulifaktorial
akibat defek pada beberapa gen yang berperan pada pengaturan tekanan
darah.
2. Ciri Perseorangan: Usia; penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Jenis kelamin; laki
- laki lebih mudah terkena hipertensi dari pada perempuan.
3. Kebiasaan Hidup: Konsumsi garam tinggi (lebih dari 30 gram); garam dapat
meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya
bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua,
Makan berlebihan (kegemukan); orang yang memiliki berat badan di atas 30
persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita
tekanan darah tinggi. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah.
B. JUSTIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
Berdasarkan data yang didapatkan secara subjektif yaitu klien mengatakan kepalanya
pusing, klien mengatakan mempunyai riwayat darah tinggi, dan klien mengatakan
terkadang minum obat darah tingginya. Data objektif diperoleh klien belum
mengetahui cara mencegah hipertensi serta berdasarkan hasil pemeriksaan, hasil
Tanda-Tanda Vital menunjukkan Tekanan darah : 170/90 mmhg, Nadi : 82 x/menit,
RR : 20 x/menit, maka saya mengangkat satu diganosa keperawatan yang mengacu pada
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) yaitu Defisit Pengetahuan berhubungan
dengan Kurang terpapar Informasi (D.0111)

C. TUJUAN KEGIATAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan penyakit hipertensi Pada Klien agar dapat tercapainya
kemampuan diri mengatasi hipertensi serta menerapkan perawatan yang tepat
pada diri sendiri.

2. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan edukasi tentang penyakit diharapkan klien :

a. Mampu menjelaskan pengertian hipertensi


b. Mampu menyebutkan penyebab hipertensi
c. Mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Mampu menyebutkan upaya pencegahan hipertensi
e. Mampu menjelaskan mengapa hipertensi harus dicegah

D. SETTING, WAKTU, TEMPAT DAN PESERTA


1. Waktu : April 2023
2. Tempat : Rumah Ny M
3. Peserta : Ny M dan Keluarga

E. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. Lembar Balik / Leaflet
2. Ceramah
F. SUSUNAN PERAN MAHASISWA
Mahasiswa Ival Sidqi Memberikan Edukasi Tentang Penyakit Hipertensi yang di
derita oleh Keluarga Ny. M

G. RINCIAN IMPLEMENTASI KEGIATAN DAN RINCIAN WAKTU


NO Waktu Kegiatan Metode

1 5 menit Memberi salam Ceramah


Mengklarifikasi kondisi klien

2 20 Menit Pelaksanaan Implementasi Edukasi Hipertensi


Ceramah
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala
hipertensi
4. Menyebutkan upaya pencegahan
hipertensi
5. Menjelaskan mengapa hipertensi harus
dicegah

3 5 menit Evaluasi Tanya Jawab

1. Lihat Respon Klien


2. Klien Mampu memahami apa yang
disampaikan oleh Perawat menjelaskan
pengertian hipertensi
3. Memberkan Kesempatan kepada Klien
Untuk bertanya apabaila ada yang masih
belum di mengerti.
4. Catat dan Dokumentasikan

4 5 menit Terminasi

1. Mengucapkan salam dan terimakasih


H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Ny. M dan keluarga hadir di tempat
b. Edukasi Kesehatan di lakukan di Rumah Ny. M

2. Evaluasi Proses

a. Klien Menyimak dan Mendengarkan Materi yang di Jelaskan


b. Klien Menanyakan Materi yang belum dimengerti dan dipahami

3. Evaluasi Hasil

a. Klien Mampu menjelaskan pengertian hipertensi


b. Klien Mampu menyebutkan penyebab hipertensi
c. Klien Mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Klien Mampu menyebutkan upaya pencegahan hipertensi
e. Klien Mampu menjelaskan mengapa hipertensi harus dicegah
DAFTAR PUSTAKA

Janu Purwono, Rita Sari, Ati Ratnasari, Apri Budianto, POLA KONSUMSI GARAM
DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA. Jurnal Wacana Kesehatan
Volume 5, Nomor 1, Juli 2020

Johannes H. Saing, Hipertensi pada remaja. Sari Pediatri, Vol. 6, No. 4, Maret 2005:
159-165

Ibrahim, Nursing Care with Hypertension in The Elderly. Idea Nursing Jurnal Vol. II
No. 1 ISSN : 2087-2879

Anda mungkin juga menyukai