Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :
FEBY SLIVILI WILGA KAINAMA
PO.7120720045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
KABUPATEN MIMIKA
2022/2023
SATUANACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi Pada Lansia

Hari/Tanggal : Rabu, 01 Februari 2023

Pukul : 09.00 WIT - Selesai

Sasaran : TN. S

Tempat : Rumah TN.S

A. LatarBelakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal.
Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg.
Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda
gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk
beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer
(Kemenkes, 2018), orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika
gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Gejala yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala,
pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan
kesadaran menurun (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).Hipertensi terjadi karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko.Faktor-faktor risiko yang menyebabkan
hipertensi adalah umur, jenis kelamin, obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan
garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit ginjal dan diabetes melitus (Sinubu
R.B., 2015).
Menurut World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2011 menunjukan
satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, 2/3 penderita hipertensi berada di
negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat dan diprediksi tahun
2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi. Hipertensi
telah menyebabkan banyak kematian sekitar8 juta orang setiap tahunnya, dan 1,5 juta
kematian terjadi di Asia Tenggara dengan 1/3 populasinya menderita hipertensi
(Kemenkes, 2017).
Menurut Riskesda tahun 2018 penderita hipertensi di Indonesia mencapai
8,4% berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun, Berdasarkan
hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia adalah sekita 34,1%, sedangkan pada tahun 2013 hasil prevalensi penderita
hipertensi di Indonesia adalah sekitar 25,8%. Hasil prevalensi dari pengukuran
tekanan darah tahun 2013 hingga tahun 2018 dapat dikatakan mengalami
peningkatan yaitu sekitar 8,3%.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan di kampung Naena Muktipura dari Rt
1- 16 di dapatkan 37 orang yang memiliki riwayat hipertensi dengan dominan lansia.
Hipertensi pada lansia merupakan hal yang sering ditemukan dikarena
sebagian besar orang-orang paruh baya atau lansia berisiko terkena
hipertensi.Hipertensi pada lansia disebabkan oleh penurunan elastisitas dinding aorta,
penebalan katub jantung yang membuat kaku katub, menurunnya kemampuan
memompa jantung, kehilangan elastisitas pembuluh darah perifer, dan meningkatnya
resistensi pembuluh darah perifer (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).Penyebab
lansia menderita hipertensi diatas karena kemunduran fungsi kerja tubuh.
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada lansia adalah gaya
hidup, seperti konsumsi junkfood, rokok, alkohol, dan olahraga yang kurang. Pada
makanan junkfood yang tinggi kalori, tinggi lemak, rendah serat, dan tinggi natrium
atau garam (Ridwan & Nurwanti, 2013).
Dari hasil pengkajian selama 2 hari di Kampung Naena Muktipura Sp 6
didapatkan data Hipertensi Di RT 12 Sebanyak 5 Kasus.
Berdasarkan data Tersebuat saya tertarik untuk melakukan penyuluhan dan
demonstrasi pada lansia di RT 12

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi diharapkan klien
mampu memahami tentang penyakit serta penyebab Hipertensi dan dapat
melakukan senam hipertensi dengan benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan tentang penyakit hipertensi diharapkan Klien
dapat :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Klasifikasi Hipertensi
d. Tanda dan gejala hipertensi
e. Komplikasi Hipertensi
f. Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi

C. PelaksanaanKegiatan
1. Materi (Terlampir)
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi pada lansia
c. Klasifikasi Hipertensi
d. Tadan dan Gejala Hipertensi pada lansia
e. Komplikasi Hipertensi pada lansia
f. Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi

2. Sasaran / Target
Sasaran : TN.S

3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi

4. Media dan Alat


a. Leaflet

5. Waktu danTempat
Hari / Tanggal : Rabu, 01 Februari 2023
Jam : 09.00 WIT - Selesai
Tempat : Rumah TN.S
6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Feby Slivili Wilga Kainama
Pemateri : Feby Slivili Wilga Kainama

7. SettingTempat

Keterangan :

: Presenter

: Klien
D. KegiatanPenyuluhan

NO. KegiatanPenyuluhan Kegiatan Waktu


1 Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan tentang - Mengemukakan pendapat 10-15 Menit
pengertian Hipertensi
- Menjelaskan tentang pengertian - Mendengar dan Memperhatikan
Hipertensi
- Menjelaskan tentang Penyebab - Mendengar dan Memperhatikan
Hipertensi pada lansia
- Menggali pengetahuan peserta - Mengemukakan pendapat
Tanda dan gejala Hipertensi
pada lansia
- Menjelaskan tentang gejala - Mendengar dan Memperhatikan
Hipertensi
- Menjelaskan dan mengajarkan - Mendengar dan Memperhatiakan
cara membuat obat herbal
dengan mentimun
3 Penutup
- Presenter menyimpulkan materi - Klien bersama Presenter 10 Menit
menyimpulkan materi

- Presenter mengadakan evaluasi - Menjawab pertanyaan

tentang pengertian, tanda dan


gejala Hipertensi pada lansia
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
b. 60 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
d. Pre Planning telah disetujui
e. Leaflet telah tersedia
f. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Sasaran Lansia dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
c. Sasaran Lansia berperan aktif selama kegiatan berjalan

3. EvaluasiHasil
a. Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian
Hipertensi
b. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan penyebab
Hipertensi pada lansia
c. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala
Hipertensi pada lansia
d. Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menjelaskan dan mempraktekkan
cara membuat obat herbal dengan mentimun

F. UraianTugas
1. Penanggungjawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing lahan dan pendidikan
3) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b. Kegiatan inti
1) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
2) Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk
menjawab
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Pemateri
a. Memberikan penyuluhan terhadap peserta.
b. Melakukan evaluasi
Lampiran materi
HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
darah pada keadaan normal.Hipertensi yang biasa terjadi pada lansia yaitu hipertensi
sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, sedangkan
tekanan darah diastoliknya berada dibawah 90 mmHg Menurut Nurarif A.H. & Kusuma
H. (2016).
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
(Amin & Hardhi 2015)
Hipertensi sistolik terisolasi bisa terjadi karena kondisi medis tertentu seperti :
anemia,kelenjar adrenal dan tiroid yang terlalu aktif,katup aorta yang tidak berfungsi
dengan baik,penyakit ginjal serta gangguan tidur.

B. Penyebab

Menurut Defri Mulyana, Juhrodin (2019) Faktor penyebab hipertensi dikateorikan


menjadi 2 yaitu :
1. Faktor yang tidak dapat diubah yaitu umur, jenis kelamin dan keturunan
2. Faktor yang dapat diubah yaitu pola hidup, pola makan, berat badan berlebihan
(Obesitas), kurang olahraga, konsumsi garam yang berlebih (>30gr), merokok,
stress,dan lain-lain.

C. Klasifikasi

Menurut Tambayong dalam Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016).

Tekanan Darah Sistolik ( angka pertama) Diastolik ( angka Kedua)

Rendah ( Hipotensi ) Dibawah 90 Dibawah 60

Normal 90 - 120 60 – 80

Pre-Hipertensi 121 - 140 81 – 90

Hipertensi Stadium 1 141 - 150 91 – 100

Hipertensi Stadium 2 Diatas 160 Diatas 100


D. Gejala

Menurut Dalyoko (2012) gejala penderita Hipertensi yang terjadi pada lansia antara lain :
1. Gelisah
2. Nadi cepat
3. Susah tidur
4. Sesak nafas atau ngos - ngosan
5. Sakit kepala
6. Lemah dan lelah
7. Rasa pegal dibahu
8. Jantung berdebar – debar
9. Pemandangan menjadi kabur
10. Mata berkunang – kunang

E.Komplikasi

Menurut Manurung (2018) komplikasi hipertensi :


1. Stroke dibagi menjadi dua yanti stroke hemorogik dan stroke non hemorogik. Stroke
adalah pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan tekanan tinggi di
otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajang
tekanan tinggi.
2. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glumerolus.
3. Gagal jantung atau ketidak mampuan jantung dalam memompa darah yang
kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul di paru,
kaki dan jaringan lain atau yang sering disebut edema.

F.Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi

Menurut Kusyanti, Hasanuddin, dan Djufri. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan Obat


Hipertensi yang mudah ditemukan di rumah untuk membantu mengontrol hipertensi :
1. Mentimun

Mentimun banyak mengandung mineral pottasium yang bermanfaat untuk


menurunkan tekanan darah, dimana cara pembuatannya pun sangat mudah dimana
kita hanya perlu mengkonsumsi timun tiap hari dan bisa juga dijadikan sebuah jus.
2. daun Salam

Daun salam bisa dijadikan obat tradisional untuk hipertensi karena memiliki
mineral yang dapat memperlancar aliran darah. Cara pembuatannya pun sangat
sederhana, hanya dengan merebus 10 lembar daun salam dengan tiga gelas air dan
biarkan air rebusan tersebut tersisa hingga satu gelas
DAFTAR PUSTAKA

Anwari, Misbakhul. 2018. Pengaruh Senam Anti Hipertensi Lansia Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Lansia di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember. The
Indonesia Journal of Health Science. ISSN 2476-9614.

Astari, dkk. 2012. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi
Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan

Bin Mohd Arifin, Muhammad., I. W. weta dan N. L. K. A. R. (2016) ‘Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia Di Wilayah Kerja
Upt Puskesmas Petang I Kabupaten Badung Tahun 2016’, E-Jurnal Medika Udayana,
5(7).

Dhianningtyas, Yunita & Hendrati, Lucia Y. 2016, Risiko Obesitas, kebiasaan merokok, dan
konsumsi garam terhadap kejadian hipertensi pada usia lansia. The Indonesian Journal of
Public Health Vol. 2 No. 3

Rahmatika, fitri, aufa. 2021. Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal
Medika Utama. Vol 2, No 2. Hal 707. Widiyanto, aris. 2020. Pendidikan Kesehatan
Pencegahan Hipertensi. Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 1, No 2.
Hal 177-178

Kusyanti, Hasanuddin, dan Djufri. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi Pada
Masyarakat Rundeng Kota Sabulussalam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi.
Vol 1, No 1. Hal 88
Lampiran Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai