PADA LANSIA
DISUSUN OLEH :
FEBY SLIVILI WILGA KAINAMA
PO.7120720045
Sasaran : TN. S
A. LatarBelakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal.
Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg.
Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda
gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk
beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer
(Kemenkes, 2018), orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika
gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Gejala yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala,
pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan
kesadaran menurun (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).Hipertensi terjadi karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko.Faktor-faktor risiko yang menyebabkan
hipertensi adalah umur, jenis kelamin, obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan
garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit ginjal dan diabetes melitus (Sinubu
R.B., 2015).
Menurut World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2011 menunjukan
satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, 2/3 penderita hipertensi berada di
negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat dan diprediksi tahun
2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi. Hipertensi
telah menyebabkan banyak kematian sekitar8 juta orang setiap tahunnya, dan 1,5 juta
kematian terjadi di Asia Tenggara dengan 1/3 populasinya menderita hipertensi
(Kemenkes, 2017).
Menurut Riskesda tahun 2018 penderita hipertensi di Indonesia mencapai
8,4% berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun, Berdasarkan
hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia adalah sekita 34,1%, sedangkan pada tahun 2013 hasil prevalensi penderita
hipertensi di Indonesia adalah sekitar 25,8%. Hasil prevalensi dari pengukuran
tekanan darah tahun 2013 hingga tahun 2018 dapat dikatakan mengalami
peningkatan yaitu sekitar 8,3%.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan di kampung Naena Muktipura dari Rt
1- 16 di dapatkan 37 orang yang memiliki riwayat hipertensi dengan dominan lansia.
Hipertensi pada lansia merupakan hal yang sering ditemukan dikarena
sebagian besar orang-orang paruh baya atau lansia berisiko terkena
hipertensi.Hipertensi pada lansia disebabkan oleh penurunan elastisitas dinding aorta,
penebalan katub jantung yang membuat kaku katub, menurunnya kemampuan
memompa jantung, kehilangan elastisitas pembuluh darah perifer, dan meningkatnya
resistensi pembuluh darah perifer (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).Penyebab
lansia menderita hipertensi diatas karena kemunduran fungsi kerja tubuh.
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada lansia adalah gaya
hidup, seperti konsumsi junkfood, rokok, alkohol, dan olahraga yang kurang. Pada
makanan junkfood yang tinggi kalori, tinggi lemak, rendah serat, dan tinggi natrium
atau garam (Ridwan & Nurwanti, 2013).
Dari hasil pengkajian selama 2 hari di Kampung Naena Muktipura Sp 6
didapatkan data Hipertensi Di RT 12 Sebanyak 5 Kasus.
Berdasarkan data Tersebuat saya tertarik untuk melakukan penyuluhan dan
demonstrasi pada lansia di RT 12
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi diharapkan klien
mampu memahami tentang penyakit serta penyebab Hipertensi dan dapat
melakukan senam hipertensi dengan benar.
C. PelaksanaanKegiatan
1. Materi (Terlampir)
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi pada lansia
c. Klasifikasi Hipertensi
d. Tadan dan Gejala Hipertensi pada lansia
e. Komplikasi Hipertensi pada lansia
f. Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi
2. Sasaran / Target
Sasaran : TN.S
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
5. Waktu danTempat
Hari / Tanggal : Rabu, 01 Februari 2023
Jam : 09.00 WIT - Selesai
Tempat : Rumah TN.S
6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Feby Slivili Wilga Kainama
Pemateri : Feby Slivili Wilga Kainama
7. SettingTempat
Keterangan :
: Presenter
: Klien
D. KegiatanPenyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Sasaran Lansia dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
c. Sasaran Lansia berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. EvaluasiHasil
a. Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian
Hipertensi
b. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan penyebab
Hipertensi pada lansia
c. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala
Hipertensi pada lansia
d. Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menjelaskan dan mempraktekkan
cara membuat obat herbal dengan mentimun
F. UraianTugas
1. Penanggungjawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing lahan dan pendidikan
3) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b. Kegiatan inti
1) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
2) Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk
menjawab
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Pemateri
a. Memberikan penyuluhan terhadap peserta.
b. Melakukan evaluasi
Lampiran materi
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
darah pada keadaan normal.Hipertensi yang biasa terjadi pada lansia yaitu hipertensi
sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, sedangkan
tekanan darah diastoliknya berada dibawah 90 mmHg Menurut Nurarif A.H. & Kusuma
H. (2016).
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
(Amin & Hardhi 2015)
Hipertensi sistolik terisolasi bisa terjadi karena kondisi medis tertentu seperti :
anemia,kelenjar adrenal dan tiroid yang terlalu aktif,katup aorta yang tidak berfungsi
dengan baik,penyakit ginjal serta gangguan tidur.
B. Penyebab
C. Klasifikasi
Normal 90 - 120 60 – 80
Menurut Dalyoko (2012) gejala penderita Hipertensi yang terjadi pada lansia antara lain :
1. Gelisah
2. Nadi cepat
3. Susah tidur
4. Sesak nafas atau ngos - ngosan
5. Sakit kepala
6. Lemah dan lelah
7. Rasa pegal dibahu
8. Jantung berdebar – debar
9. Pemandangan menjadi kabur
10. Mata berkunang – kunang
E.Komplikasi
Daun salam bisa dijadikan obat tradisional untuk hipertensi karena memiliki
mineral yang dapat memperlancar aliran darah. Cara pembuatannya pun sangat
sederhana, hanya dengan merebus 10 lembar daun salam dengan tiga gelas air dan
biarkan air rebusan tersebut tersisa hingga satu gelas
DAFTAR PUSTAKA
Anwari, Misbakhul. 2018. Pengaruh Senam Anti Hipertensi Lansia Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Lansia di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember. The
Indonesia Journal of Health Science. ISSN 2476-9614.
Astari, dkk. 2012. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi
Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan
Dhianningtyas, Yunita & Hendrati, Lucia Y. 2016, Risiko Obesitas, kebiasaan merokok, dan
konsumsi garam terhadap kejadian hipertensi pada usia lansia. The Indonesian Journal of
Public Health Vol. 2 No. 3
Rahmatika, fitri, aufa. 2021. Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal
Medika Utama. Vol 2, No 2. Hal 707. Widiyanto, aris. 2020. Pendidikan Kesehatan
Pencegahan Hipertensi. Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 1, No 2.
Hal 177-178
Kusyanti, Hasanuddin, dan Djufri. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi Pada
Masyarakat Rundeng Kota Sabulussalam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi.
Vol 1, No 1. Hal 88
Lampiran Dokumentasi