Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENCAHAYAAN/PENERANGAN

Dosen Pengampuh : Windy Gloria, SKM

Di Susun Oleh:

YACOB.YNIGO.ORTIS.DE RETES.EFRAIM.SORONTOUW

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

PRODI D-III SANITASI MIMIKA

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan keselamatan kerja merupakan faktor
penting yang harus menjadi perhatian utama semua pihak. Keberhasilan kita dalam melaksanakan
pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak hal yang dijadikan sebagai
parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Pekerjaan dinilai berhasil apabila
keamanandan keselamatan semua sumber daya yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau
bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan,
memberikan kepuasan kepada semua pihak (pimpinan, karyawan dan pemberi kerja). Penerangan sangat
mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat obyek secara jelas, cepat tanpa menimbulkan
kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan yang baik, akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan
suatu pekerjaan yang memerlukan ketelitian karena penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram
mengakibatkan mata pekerja makin cepat lelah karena mata akan berusaha untuk melihat, dimana
lelahnya mata mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi keadaan tersebut bisa menimbulkan
rusaknya mata, karena bisa menyilaukan. Penerangan merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu
kantor karena dapat memperlancar pekerjaan di kantor. Apalagi seorang karyawan yang pekerjaannya
berkaitan dengan ketatabukuan maka tulisan harus terlihat jelas tanpa terlindung oleh bayangan.
Penerangan yang cukup akan menambah semangat kerja karyawan, karena mereka dapat lebih cepat
menyelesaikan tugas-tugasnya, matanya tidak mudah lelah karena cahaya yang terang, dan
kesalahankesalahan dapat dihindari. Permasalahan penerangan meliputi kemampuan manusia untuk
melihat sesuatu, sifat-sifat dari indera penglihatan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melihat obyek lebih
baik dan pengaruh penerangan terhadap lingkungan, alat yang digunakan untuk mengetahui intensitas
penerangan adalah Luxmeter. Penerangan dikatakan buruk apabila memiliki intensitas penerangan yang
rendah untuk jenis pekerjaan yang sesuai, distribusi yang tidak merata, mengakibatkan kesilauan, dan
kurangnya kekontrasan.

B. Rumusan Masalah

a. Menjelaskan definisi Penerangan ?

b. Menjelaskan sumber-sumber pencahayaan ?

c. Bagaimana cara pengendalian terhadap penerangan ?

d. Bagaimana cara pencegahan terhadap kesilauan ?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui definisi penerangan.

b. Untuk mengetahui sumber-sumber pencahayaan.

c. Untuk mengetahui cara pengendalian terhadap penerangan.

d. Untuk mengetahui cara pencegahan terhadap kesilauan.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002, penerangan adalah jumlah penyinaran pada
suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Oleh sebab itu salah satu
masalah lingkungan ditempat kerja harus diperhatikan yaitu pencahayaan. Nilai Pencahayaan yang
dipersyaratkan oleh Kep-Menkes RI No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 yaitu minimal 100 lux. Penerangan
atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang penting dalam fasilitas fisik kantor. Lebih-lebih
dalam gedung yang luas dan kurang jendalanya, cahaya alam itu tidak dapat menembus sepenuhnya,
karena itu sering dipergunakan cahaya lampu untuk mengatur penerangan dalam kantor. Pencahayaan
yang tidak memadai akan menyebabkan kelelahan pada otot dan saraf mata yang berlanjut pada kelelahan
local mata dan akhirnya kelelahan keseluruhan fisiologis pada seorang pekerja. Kelelahan yang timbul
kemudian akan mengakibatkan turunnya konsentrasi kerja, meningkatkan tingkat kesalahan dalam
bekerja yang berujung pada tingginya cacat produksi. Hal-hal ini yang kemudian menyumbang peran
untuk menurunkan produktivitas pekerja secara individual maupun perusahaan secara keseluruhan.
Penerangan di tempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda ditempat kerja.
Penerangan dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan, banyak obyek kerja beserta benda atau
alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal ini penting untuk menghindari
kecelakaan yang mungkin terjadi, selain itu penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan
yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan. Pencahayaan yang kurang memadai
merupakan beban tambahan bagi pekerja, sehingga dapat menimbulkan gangguan performance
(penampilan) kerja yang akhirnya dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Hal ini sangat erat kaitannya dan mutlak harus ada karena berhubungan denganfungsi indera penglihatan,
yang dapat mempengaruhi produktifitas bagi tenagakerja. Berdasarkan baku mutu lingkungan kerja,
standar pencahayaan untuk ruangan yang dipakai untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan ketelitian
adalah 500 – 1000.

Tujuan pencahayaan :

a. Memberi kenyamanan dan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Memberi lingkungan kerja yang aman.

2.2 Sumber-Sumber Pencahayaan

a. Pencahayaan alami adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari atau kubah langit. Cahaya matahari
yang mengandung radiasi panas itu apabila masuk ke dalam ruangan akan menyebabkan kenaikan suhu
ruangan. Sumber pencahayaan alam (cahaya matahari). Sedangkan menurut Satwiko (2005: 88), cahaya
alami adalah cahaya yang bersumber dari alam, misalnya matahari, lahar panas, fosfor di pohon-pohon,
kilat, kunangkunang, dan bulan yang merupakan sumber cahaya alami skunder, karena sebenarnya bulan
hanya memantulkan cahaya matahari. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kelemahan dari
penggunaan cahaya alami :
Keuntungan pencahayaan alam :

1. Bersifat alami, tersedia melimpah dan terbaharui,

2. Tidak memerlukan biaya dalam penggunaannya,

3. Cahaya alam sangat baik dilihat dari sudut kesehatan karena memiliki daya panas dan kimiawi yang
diperlukan bagi makluk hidup di bumi,

4. Cahaya alam dapat memberikan kesan lingkungan yang berbeda, bahkan kadang-kadang sangat
memuaskan.

Kelemahan pencahayaan alam :

1. Cahaya alam sulit dikendalikan, kondisinya selalu berubah karena dipengaruhi oleh waktu dan cuaca,

2. Cahaya alam pada malam hari tidak tersedia,

3. Sinar ultra violet dari cahaya alam mudah merusak benda-benda di dalam ruang.

4. Perlengkapan untuk melindungi dari panas dan silau membutuhkan biaya tambahan yang cukup tinggi.

b. Pencahayaan buatan (artificial light) adalah segala bentuk cahaya yang bersumber dari alat yang
diciptakan oleh manusia, seperti: lampu pijar, lilin, lampu minyak tanah. Pecahayaan buatan adalah
pencahayaan yang dihasilkan dari usaha manusia seperti lampu pijar. (Lasa, 2005: 170). Dasar pemikiran
untuk konsep perancangan sistem penerangan pencahayaan adalah pemenuhan tingkat intensitas terang
yang memenuhi syarat untuk tiap-tiap ruang.

Sumber pencahayaan buatan yang terbagi atas :

 General lighting adalah penerangan umum yaitu penerangan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu
tempat atau ruangan tersebut.

 Localized general lighting

 Local lighting atau penerangan lokal, yaitu, penerangan pada tempat kerja dimana untuk menerangi
obyek pekerjaan.

Keuntungan menggunakan pencahayaan buatan:

1. Cahaya buatan dapat dikendalikan, dalam arti bahwa kekuatan pencahayaan yang dihasilkan dari lampu
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan,

2. Cahaya buatan tidak dipengaruhi oleh kondisi alam,

3. Arah jatuhnya cahaya dapat diatur, sehingga tidak menimbulkan silau bagi pekerja.
Kelemahan penggunaan pencahayaan buatan:

1. Cahaya buatan memerlukan biaya yang relatif besar karena dipengaruhi oleh sumber tenaga listrik,

2. Cahaya buatan kurang baik bagi kesehatan manusia jika digunakan terus menerus di ruang tertutup
tanpa dukungan cahaya alami.

Penerangan yang buruk di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal

sebagai berikut :

a. Kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang akan mengakibatkan kurangnya daya efesiensi kerja.

b. Kelelahan mental yang akan berpengaruh pada kelelahan fisik.

c. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.

d. Kerusakan alat penglihatan (mata).

e. Meningkatnya kecelakaan kerja.

Keuntungan pencahayaan yang baik :

a. Meningkatkan semangat kerja.

b. Produktivitas.

c. Mengurangi kesalahan.

d. Meningkatkan housekeeping.

e. Kenyamanan lingkungan kerja.

f. Mengurangi kecelakaan kerja.

2.3 Cara Pengendalian Terhadap Penerangan

Pengendalian terhadap penerangan buruk dapat dilakukan dengan cara :

a. Pengendalian secara teknis

 Memperbesar ukuran obyek (sudut penglihatan) dengan menggunakan kaca pembesar dan kaca
pembesar dan layer monitor.

 Memperbesar intensitas penerangan.

 Menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek.

 Bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan agar jalan masuknya sinar tidak terhalang.
b. Pengendalian secara administrative

Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian tinggi, memperkerjakan tenaga kerja yang
berusia relatif masih muda dan tidak menggunakan kacamata adalah lebih baik. Menjaga kebersihan
dinding, langit-langit, lampu dan perangkatnya penting untuk diperhatikan. Perawatan tersebut sebaiknya
dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun, karena kotoran atau debu yang ada ternyata dapat mengurangi
intensitas penerangan.

2.4 Cara Pencegahan Terhadap Kesilauan

Di samping akibat-akibat pencahayaan yang kurang kadang-kadang juga menimbulkan masalah, apabila
pengaturannya kurang baik, yakni silau. Silau juga menjadi beban tambahan pekerja maka harus
dilakukan pengaturan atau dicegah.

Mencegah kesilauan (luminansi), dengan :

 Pemilihan jenis lampu yang tepat, misalnya neon. Lampu neon kurang menyebabkan silau
dibandingkan lampu biasa.

 Menempatkan sumber-sumber cahaya atau penerangan sedemikian rupa sehingga tidak langsung
mengenai bidang yang mengkilap.

 Tidak menempatkan benda-benda yang berbidang mengkilap di muka jendela yang langsung
memasukkan sinar matahari.

 Penggunaan alat-alat pelapis bidang yang tidak mengkilap.

 Mengusahakan agar tempat-tempat kerja tidang terhalang oleh bayangan suatu benda. Dalam ruangan
kerja sebaiknya tidak terjadi bayanganbayangan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas maka dalam mendirikan bangunan tempat kerja, sebaiknya
mepertimbangkan ketentuan-ketentuan

antara lain :

a. Jarak antara gedung atau bangunan-bangunan lain tidak menganggu masuknya cahaya matahari ke
tempat kerja.

b. Jendela-jendela dan lobang angin untuk masuknya cahaya matahari harus cukup, seluruhnya sekurang-
kurangnya 1/6 daripada luas bangunan.

c. Apabila cahaya matahari tidak mencukupi ruangan tempat kerja, harus diganti dengan penerangan
lampu yang cukup.

d. Penerangan tempat kerja tidak menimbulkan suhu ruangan panas (tidak melebihi 32°C).
e. Sumber penerangan tidak boleh menimbulkan silau dan bayang-bayang yang menganggu kerja.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang

diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Nilai Pencahayaan

yang dipersyaratkan oleh Kep-Menkes RI No. 1405/Menkes/SK/XI/2002

yaitu minimal 100 lux.

Penerangan yang buruk di lingkungan kerja akan menyebabkan halhal sebagai berikut :

a. Kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang akan mengakibatkan kurangnya daya efesiensi kerja.

b. Kelelahan mental yang akan berpengaruh pada kelelahan fisik.

c. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.

d. Kerusakan alat penglihatan (mata).

e. Meningkatnya kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai