Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama
kematian premature didunia. Hipertensi menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena
potensinya yang mampu mengakibatkan kondisi komplikasi seperti stroke, penyakit jantung
koroner, dan gagal ginjal. Penegakkan diagnosa dapat dilakukan melalui pengukuran tekanan
darah oleh tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang telah dilatih dan dinyatakan layak oleh
tenaga kesehatan untuk melakukan pengukuran. Hipertensi ditandai dengan hasil pengukuran
tekanan darah yang menunjukkan tekanan sistolik sebesar > 140 mmhg atau dan tekanan
diastolik sebesar > 90 mmhg.
Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini
prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari sejumlah
penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap
tekanan darah yang dimiliki.Wilayah Afrika memiliki prevalensi hipertensi tertinggi sebesar
27%. Asia Tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar 25% terhadap
total penduduk. WHO juga memperkirakan 1 di antara 5 orang perempuan di seluruh dunia
memiliki hipertensi. Jumlah ini lebih besar diantara kelompok laki-laki, yaitu 1 di antara 4.
Prevalensi kejadian hipertensi berdasarkan hasil riskesdas 2018 adalah 34,1% (Kemenkes,
2019).
Prevalensi kejadian hipertensi berdasarkan hasil riskesdas 2018 adalah 34,1%. Provinsi
Papua menjadi provinsi dengan penderita Hipertensi paling rendah di Indonesia yaitu
sebanyak 4.4 %. Di Jawa Tengah penyakit hipertensi masih menjadi proporsi yang terbesar
yaitu sebanyak 57,10%. Dari hasil pengkajian Survey Mawas Diri (SMD) terdapat lansia
dengan riwayat hipertensi 27 jiwa (30%).
Karena adanya situasi Covid-19 maka penyuluhan akan dilaksanakan secara online.
Dengan teknis pelaksanaan kepala Kader lansia berjumlah 8 orang yang dimasukkan ke dalam
GRUP Whatsap khusus untuk membahas mengenai hipertensi. Selain itu penyampaian materi
dan video juga dipaparkan kepada kader.
Tekhnis penyuluhan ini akan disampaikan kepada lansia jika pos lansia sudah aktif
kembali mengingat situasi di Desa Purbadana selalu bertambah kasus baru dari covid-19.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Defisit Kesehatan Komunitas
2. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan ini ibu kader dapat mengetahui tentang penyakit hipertensi dan
hal- hal apa saja yang dapat mengakibatkan serta memperburuk keadaan penyakit
hipertensi
3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan kader kesehatan dapat:
a. Mengetahui tentang penyakit hipertensi dan memberikan edukasi terhadap lansia yang
mengikuti program lansia (PROLANIS).
b. Mngetahui diet yang tepat pada penderita hipertensi dan memberikan edukasi
mengenai diet yang tepat terhadap lansia.
C. Pokok Bahasan
1. Topik
Pokok Bahasan : Hipertensi pada lansia
Sub Pokok Bahasan :
- Pengertian Hipertensi
- Tanda dan Gejala Hipertensi
- Penyebab Hipertensi
- Komplikasi Hipertensi
- Pencegahan Hipertensi
- Pengobatan pada penderita hipertensi
- Makanan yang dianjurkan dan Makanan yang dihindari oleh penderita hipertensi
2. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi (Tanya Jawab)
3. Media dan Alat
a. Laptop
b. Poster
c. Power point
d. Alat tulis
4. Waktu dan Tempat
a. Hari/Tanggal : Jum'at, 04 November 2020
b. Waktu : 10.00 WIB - Selesai
c. Tempat : Rumah ibu Yuli (mawar 5)
5. Pengorganisasian
a. Susunan Organisasi
Penyaji : Tri amanah
Moderator : Syahrir Arif herbowo
Notulen :
Konsumsi : Esa aprilian dan Enova
Fasilitator : Ade ayu BN dan Sifa Eka wardani
D. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kelompok penyuluh dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pre planning telah disetujui
d. Media pengajaran telah tersedia
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peserta dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
c. Peserta berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Hasil evaluasi diganti dengan pertanyaan yang masuk dari kader dan mahasiswa
menjawabnya.

Anda mungkin juga menyukai