KELOMPOK 19
1. Zulkham Walhudan 2011040057
2. Ema Rizky Dzulkhornia 2011040180
3. Antias Widia Asih 2011040186
4. Nur Fitriani 2011040187
5. Dianti Sekar Wulan 2011040150
Latar Belakang
✘ I Preeklampsia adalah timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan. Eklampsia adalah
preeklampsia yang disertai kejang
dan atau koma yang timbul akibat
kelainan neurologi (Mansjoer A,
2001).
2
Latar Belakang
✘ Menurut Jitowiyono dan Kristiyanasari (2010), Operasi
sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal
mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun
pada janin. Pasien post sectio caesarea akan mengeluh
nyeri disekitar luka operasi. Adanya nyeri maka
seseorang akan cenderung malas dan takut untuk
beraktivitas (Basuki, 2007). Intervensi untuk
mengurangi ketidaknyamanan atau nyeri post sectio
caesarea dapat dilakukan dengan menggunakan agen
farmakologi dan non farmakologi (William, R, 2010, hal
634)
3
Latar Belakang
✘ International Association for the Study of Pain, (IASP)
mendefenisikan nyeri sebagai “suatu sensori subjektif dan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan
dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau
yang dirasakan dalam kejadian-kejadian di mana terjadi
kerusakan” (IASP, 1979 dikutip dari Potter &perry, 2006).
✘ Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi nyeri salah satunya adalah manajemen nyeri
dengan menggunakan teknik farmakologi yang
berkolaborasi dengan tim medis ataupun intervensi mandiri
teknik nonfarmakologis.
4
JURNAL 1
Metode Penelitian ini menggunakan Metode penelitian Quasi Experiment dengan rancangan
non-equivalent control group. Teknik pengambilan sampel accidental sampling,
diperoleh sampel 24 responden yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kontrol.
Pengumpulan data menggunakan instrument Numerical Rating Scale (NRS). Uji
statistik menggunakan Uji Wilcoxon.
Kelebihan Terdapat dua kelompok pembanding yang jelas, terdapat perbedaan yang signifikan
juga terhadap kelompok kontrol antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yaitu
6.92 dan 5.25 (Numerical Rating Scale).
Kekurangan Tidak dijelaskan secara rinci tentang kriteria eksklusi penelitian ini.
6
Validit
“ y
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
eksperimen semu (quasy experiment design) yang diperluas
dengan rancangan non-equivalent control group. Berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh sampel sebesar 11
orang, dan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini
sejumlah 12 responden untuk masing-masing kelompok.
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan alat ukur tingkat nyeri yang dalam penggunaannya
dengan observasi. Alat ukur yang digunakan peneliti dalam
mengukur intensitas nyeri merujuk pada tingkat nyeri dengan alat
ukur (instrumen) Numerical Rating Scale dengan skala nyeri 0-10
untuk menentukan tingkat akhir nyeri. Pengkajian nyeri dilakukan
sebelum dan setelah diberikan aromatherapi lavender pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Uji statistik
menggunakan Uji Mann-Withney.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu pasien yang bersedia
menjadi responden, pasien yang sedang menjalani rawat inap,h+1
operasi sectio casarea, dan pasien belum diberikan aromatherapi
lavender. 7
Importan
Hasil penelitian menggambarkan rata-rata nilai skala nyeri ibu post operasi
“ ce
sectio caesarea sebelum pada kelompok kontrol yaitu 6.92 dengan standar
deviasi 0.793, sedangkan rata-rata nilai skala nyeri sesudah pada
kelompok kontrol yaitu 5.25 dengan standar deviasi 0.965.
Hasil penelitian pada kelompok intervensi menggambarkan rata-rata nilai
skala sesudah pemberian aromatherapi lavender mengalami penurunan
dari rerata 6.92 menjadi 3.83, dan dengan min-max 3-5. Dapat dilihat
bahwa rata-rata intensitas nyeri pada ibu post operasi section caesarea
dapat dikategorikan nyeri sedang dan nyeri ringan. Nyeri ringan adalah
nyeri tidak mengganggu aktivitas mobilisasi atau secara obyektif pasien
dapat berkomunikasi dengan baik, tindakan manual dirasa sangat
membantu. Hal ini terjadi karena ibu post operasi sectio caesarea dapat
mempraktekkan teknik relaksasi aromatherapi lavender dengan benar
dalam lama waktu latihan kurang lebih 15 menit, dan responden tidak
memfokuskan semua perhatiannya pada nyeri yang dirasakan. Hal ini
karena Aromaterapi yang digunakan melalui cara inhalasi atau dihirup
akan masuk ke sistem limbic dimana nantinya aroma akan diproses
sehingga kita dapat mencium baunya. Pada saat kita menghirup suatu
aroma, komponen kimianya akan masuk ke bulbus olfactory, kemudian ke
limbic sistem pada otak. Hal ini akan merangsang memori dan respon 8
Applicabili
9
JURNAL 2
e k n ik R e l ak s a si Benson
e n ga r u h P em b e rian T
“ P
i P as i e n P o s t S ec tio
e r ha d a p I n te n sit as Nyer u”
T a m m a d i y ah C e p
e sa r e a D i R S P K U Muh
Ca 10
Peneliti Warsono(1), Faradisa Yuanita Fahmi(2) Galuh Iriantono(3)
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas teknik relaksasi
benson terhadap intensitas nyeri pada Ibu hamil post section
caesarea di Ruang Wijaya Kusuma PKU Muhammadiyah Cepu
nyeri pada Ibu hamil post section caesarea di Ruang Wijaya Kusuma
“ y
Jenis Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Quasi-
eksperimen dengan menggunakan bentuk rancangan Pra - Pasca test
dalam satu kelompok (One – grup pre test – post test design).Jenis
penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu atau quasi
eksperimen. Penelitian ini bertujuan membandingkan intensitas nyeri
pasien pasca operasi caesarea sebelum dan sesudah diberikan teknik
rileksasi Benson. Sempel Penelitian sebayak 30 responden dengan
mengunakan teknik accidental sampling, Analisa data dengan
mengunakan uji Wilcoxon. Teknik pengambilan sampel accidental
sampling dengan memperhatikan kriteria tertentu, yaitu:
1. Tingkat kesadaran komposmentis, dan mampu berkomunikasi
verbal
2. Mau menjadi responden dan berada di tempat saat penelitian
dilakukan
3. Pasien yang merasa nyeri post Sectio Caesarea dengan skala nyeri
kurang dari 8 dan masih mengalami nyeri 6 jam setelah operasi
4. Belum pernah punya pengalaman operasi sebelumnya.
12
Importan
“
Caesarea di Ruang Wijaya Kusuma RS PKU Muhammadiyah Cepu
ce
Hasil Penelitian yang di lakukan terhadap 30 responden post Sectio
13
Applicabili
“
Rata – rata penurunan intensitas nyeri pada pasien
post Sectio Caesarea 2,4. Aplikasi teknik relaksasi
benson akan efektif jika di terapkan pada pasien
dengan sekala nyeri maksimal 7 (kategori nyeri
sedang). Hasil analisa bivariet penelitian yaitu P-
ty
a r i T e r h a dap
i G e n g g a mJ
u h R e l a k s as P o s t Se c ti o
“Pengar e ri P a da P a s ie n
e r t o son o”
n u ru n an Ny m a R SU DK
Pe u a n g Del i
i R
aesarea D 15
Peneliti Puji Astutik1, Eka Kurlinawati2
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh relaksasi
genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post
sectio caesarea di ruang Delima RSUD Kertosono
Kelebihan Penelitian ini terkesan mudah dan tekniknya tidak
memerlukan banyak alat dan bahan serta mudah
dilakukan.
Kekurangan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti
belum dijelaskannya secara rinci mengenai harus
dilakukan teknik ini berapa kali serta kriteria inklusi dan
eksklusinya. Selain itu, dalam jurnal ini tidak ada
kelompok pembanding sehingga tidak bisa
membandingkan apakah teknik genggam jari ini benar-
benar menurunkan intensitas nyeri atau hanya membantu
menurunkan nyeri berdampingan dengan terapi-terapi
yang lain.
16
Validit
17
Importan
18
Applicabili
19
Kesimpulan
20
Setelah dilakukan analisis terhadap 3 jurnal di atas, jurnal yang
ke 1 lebih efektif dibandingkan dengan jurnal kedua dan ketiga.
Didukung dengan hasil penelitian pada kelompok intervensi
menggambarkan rata-rata nilai skala sesudah pemberian
aromatherapi lavender mengalami penurunan dari rerata 6.92
menjadi 3.83, dan dengan min-max 3-5.,maka ada pengaruh
aromatherapi lavender terhadap intensitas nyeri dengan
demikian dalam penelitian ini diterima.
21
Disamping itu, Pada penelitian teknik relaksasi benson,
belum ada perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok karena masih banyak kelompok kontrol
setelah diberikan terapi masih mengalami nyeri sedang.
Teknik relaksasi genggam jari juga kurang tepat,karena
tidak ada kelompok pembanding sehingga tidak bisa
membandingkan apakah teknik genggam jari ini benar-
benar menurunkan intensitas nyeri atau hanya membantu
menurunkan nyeri berdampingan dengan terapi-terapi
yang lain.
22
Thanks!
Any questions?
23