Dosen Pembimbing:
Ns. Suwarningsih S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh:
Safitri Hanjani
I. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu hipertensi essensial atau hipertensi
primer yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder
penyebabnya dapat ditentukan antara lain kelainan pembuluh darah ginjal,
gangguan kelenjar tiroid, penyakit kelenjar adrenal (Kemenkes, RI 2017).
Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Gaya hidup Bersih dan
Sehat dapat terwujud salah satunya dengan membiasakan Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS).
A. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn. P (46 tahun) tergolong Main Family yang terdiri dari suami, istri,
dan anak yang tinggal bersama dalam satu rumah yang sangat sederhana
dikawasan Jl. Jagal Rt 001/05 Cisalak, Depok. Selama pernikahan Tn. P dan Ny.
T memiliki 3 orang anak. Anak pertama berusia 17 tahun, anak kedua berusia 12
tahun, dan anak ketiga berusia 8 tahun. Keluarga ini termasuk kedalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. Tahap perkembangan keluarga
sudah terpenuhi.
Ny. T umur 41 tahun riwayat penyakit hipertensi saat mempunyai anak ke 2. Ny.
T mengatakan mengetahui tentang penyakit hipertensi dan Ny. T mengatakan
jika sudah merasa pusing ny. T memeriksa langsung ke puskesmas terdekat. Pada
saat pusing Ny. T mengkonsumsi obat neuralgin 500mg. Ny. T mengatakan
bahwa dirinya sering tidur diatas jam 24.00 WIB karena keinginan untuk makan.
Ny. T mengatakan bahwa setiap satu minggu sekali selalu melakukan aktifitas
fisik seperti olahraga. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 150/100
mmHg, nadi: 89x/menit, RR: 20x/menit, suhu: 36,5ºC. Ny. T saat ini mengalami
keluhan sakit kepala. Terlihat sudah memiliki pengetahuan tentang hipertensi.
Ny. T menunjukkan keinginan mematuhi kesehatan tidur kembali untuk ingin
sembuh dan ingin kembali memiliki tekanan darah normal.
Indicator :
1. Mengikuti diit yang direkomendasikan (310713)
2. Membatasi asupan garam (310714)
3. Membatasi minuman berkalori tinggi (310715)
4. Membatasi kudapan berkalori tinggi (310716)
5. Membatasi konsumsi kafein (310718)
c. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
pertemuan, diharapkan keluarga Ny. T mampu :
TUK 3 : Keluarga mampu memahami dan melakukan tindakan
mengkonsumsi jus belimbing manis sebagai terapi nonfarmakologi.
Prosedur NIC : Pengajaran : peresapan diet (5614)
Aktifitas :
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai diit yang disarankan
2. Ajarkan pasien nama-nama makanan yang disarankan untuk
diet
3. Jelaskan pada pasien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet
yang disarankan
III. Rencana Kegiatan
1. Topik : Pendidikan Kesehatan mengkonsumsi jus
belimbing manis
2. Metode : Demonstrasi.
3. Media dan alat : PPT, leaflet, laptop, stetoskop,
sphygmomanometer, blender, pisau, timbangan, air, dan belimbing.
4. Waktu dan Tempat Kegiatan:
Hari/tanggal : Senin, 02 November 2020
Waktu : 13.00 – 13.30 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. P dan Ny. T
5. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1. Mahasiswa telah membuat LP dan dikonsulkan dengan
Pembimbing.
2. Kontrak waktu dengan keluarga Ny. T
3. Mahasiswa telah menyediakan media dan alat untuk
pendidikan kesehatan
4. Keluarga bersedia dengan rencana kegiatan
b. Kriteria Proses
1. Keluarga berperan Aktif dalam diskusi
2. Keluarga dapat menyebutkan manfaat dari mengkonsumsi jus
belimbing.
3. Keluarga mampu mendemonstrasikan langkah-langkah
membuat jus belimbing.
4. Mahasiswa memberikan reinforcement positif atas partisipasi
dan keberhasilan keluarga.
5. Mahasiswa memberikan kesempatan bertanya pada keluarga
jika ada yang belum dipahami.
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga mampu menerapkan mengkonsumsi jus belimbing
manis
2. Keluarga mampu mengingatkan Ny. T untuk mengkonsumsi
jus belimbing.
Sumber :