Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI IMPLEMENTASI TINDAKAN

KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.T

Dosen Pembimbing:
Ns. Suwarningsih S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:

Safitri Hanjani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. T

Topik Kegiatan : Manajemen pengontrolan tekanan darah


Tanggal : 02 November 2020
Kunjungan : TUK 3

I. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu hipertensi essensial atau hipertensi
primer yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder
penyebabnya dapat ditentukan antara lain kelainan pembuluh darah ginjal,
gangguan kelenjar tiroid, penyakit kelenjar adrenal (Kemenkes, RI 2017).

Penderita hipertensi dengan tekanan darah yang tinggi akan menjalani


hidup dengan bergantung pada obat-obatan farmakologi dan kunjungan
teratur ke dokter untuk mendapatkan resep ulang dan check-up.

Penggunaan obat-obatan hipertensi juga sering menimbulkan efek


samping yang tidak diinginkan yang merupakan hal yang harus
dihindari oleh penderita hipertensi. Salah satu contoh efek samping yang
umum terjadi adalah meningkatnya kadar gula dan kolesterol, kelelahan
serta kehilangan energi. Tidak sedikit penderita yang harus
mengkonsumsi obat lain untuk menghilangkan efek samping dari
pengobatan hipertensinya. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk
menghindari efek samping tersebut adalah dengan menghentikan terapi
pengobatan farmakologis. Hal inilah yang membuat pasien tidak patuh
terhadap terapi pengobatan dan beralih mencari terapi yang lain. Salah
satu terapi yang baik dan aman bagi penderita hipertensi adalah melalui
terapi non-farmakologis berupa terapi nutrisi yang dilakukan dengan
manajemen diet hipertensi, seperti dengan pembatasan konsumsi garam,
mempertahankan asupan kalium, kalsium, dan magnesium serta
membatasi asupan kalori jika berat badan meningkat. DASH (Dietary
Approaches to Stop Hypertension) merekomendasikan pasien hipertensi
banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, meningkatkan
konsumsi serat, dan minum banyak air (Triyanto, 2014).

Terapi diet merupakan terapi pilihan yang baik untuk penderita


hipertensi yaitu dengan cara mengkonsumsi buah-buahan yang dapat
mempengaruhi tekanan darah, seperti belimbing manis (Averrhoa
carambola Linn). Buah belimbing manis merupakan buah yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan mudah ditemukan dengan
harganya relatif terjangkau. Buah belimbing manis bermanfaat dalam
membantu menurunkan tekanan darah karena kandungan serat, kalium,
fosfor, dan vitamin C (Berawi & Pasya, 2016)

Berdasarkan hasil penelitian (Khusuma, A., Suhartiningsih & Anasis


2020), yang berjudul “Efektifitas Belimbing Manis (Averrhoa Carambola
Linn) sebagai Anti Hipertensi pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Metro
Pusat, Kota Metro” menunjukkan bahwa ada pengaruh sebelum dan
sesudah dilakukan edukasi kesehatan hipertensi dan ada pengaruh sebelum
dan sesudah dilakukan meminum jus belimbing manis terhadap tekanan
darah pada hipertensi.

Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Gaya hidup Bersih dan
Sehat dapat terwujud salah satunya dengan membiasakan Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS).
A. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn. P (46 tahun) tergolong Main Family yang terdiri dari suami, istri,
dan anak yang tinggal bersama dalam satu rumah yang sangat sederhana
dikawasan Jl. Jagal Rt 001/05 Cisalak, Depok. Selama pernikahan Tn. P dan Ny.
T memiliki 3 orang anak. Anak pertama berusia 17 tahun, anak kedua berusia 12
tahun, dan anak ketiga berusia 8 tahun. Keluarga ini termasuk kedalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. Tahap perkembangan keluarga
sudah terpenuhi.

Ny. T umur 41 tahun riwayat penyakit hipertensi saat mempunyai anak ke 2. Ny.
T mengatakan mengetahui tentang penyakit hipertensi dan Ny. T mengatakan
jika sudah merasa pusing ny. T memeriksa langsung ke puskesmas terdekat. Pada
saat pusing Ny. T mengkonsumsi obat neuralgin 500mg. Ny. T mengatakan
bahwa dirinya sering tidur diatas jam 24.00 WIB karena keinginan untuk makan.
Ny. T mengatakan bahwa setiap satu minggu sekali selalu melakukan aktifitas
fisik seperti olahraga. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 150/100
mmHg, nadi: 89x/menit, RR: 20x/menit, suhu: 36,5ºC. Ny. T saat ini mengalami
keluhan sakit kepala. Terlihat sudah memiliki pengetahuan tentang hipertensi.
Ny. T menunjukkan keinginan mematuhi kesehatan tidur kembali untuk ingin
sembuh dan ingin kembali memiliki tekanan darah normal.

B. Masalah Keperawatan Keluarga


Berdasarkan data hasil pengkajian masalah keperawatan Ny. T yaitu:
Ketidakpatuhan diet: pengontrolan tekanan darah dalam tubuh menggunakan
teknik nonfarmakologi dengan cara meminum jus belimbing manis.

II. Rencaana Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa 1 : Promosi Kesehatan
Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
Diagnosa Keperawatan : Ketidakpatuhan diet
b. Tujuan Umum
Setelah 1 x 30 menit pertemuan, diharapkan keluarga Ny. T
mengetahui cara menurunkan tekanan darah dengan terapi
nonfarmakologi mengkonsumsi jus belimbing manis.
Level 1 : Domain 4. Ketidakpatuhan Diet
Level 2 : Kelas V. Pengetahuan Kesehatan
Level 3 : Manajemen diri: Hipertensi 3107

Indicator :
1. Mengikuti diit yang direkomendasikan (310713)
2. Membatasi asupan garam (310714)
3. Membatasi minuman berkalori tinggi (310715)
4. Membatasi kudapan berkalori tinggi (310716)
5. Membatasi konsumsi kafein (310718)

c. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
pertemuan, diharapkan keluarga Ny. T mampu :
TUK 3 : Keluarga mampu memahami dan melakukan tindakan
mengkonsumsi jus belimbing manis sebagai terapi nonfarmakologi.
Prosedur NIC : Pengajaran : peresapan diet (5614)
Aktifitas :
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai diit yang disarankan
2. Ajarkan pasien nama-nama makanan yang disarankan untuk
diet
3. Jelaskan pada pasien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet
yang disarankan
III. Rencana Kegiatan
1. Topik : Pendidikan Kesehatan mengkonsumsi jus
belimbing manis
2. Metode : Demonstrasi.
3. Media dan alat : PPT, leaflet, laptop, stetoskop,
sphygmomanometer, blender, pisau, timbangan, air, dan belimbing.
4. Waktu dan Tempat Kegiatan:
Hari/tanggal : Senin, 02 November 2020
Waktu : 13.00 – 13.30 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. P dan Ny. T
5. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1. Mahasiswa telah membuat LP dan dikonsulkan dengan
Pembimbing.
2. Kontrak waktu dengan keluarga Ny. T
3. Mahasiswa telah menyediakan media dan alat untuk
pendidikan kesehatan
4. Keluarga bersedia dengan rencana kegiatan
b. Kriteria Proses
1. Keluarga berperan Aktif dalam diskusi
2. Keluarga dapat menyebutkan manfaat dari mengkonsumsi jus
belimbing.
3. Keluarga mampu mendemonstrasikan langkah-langkah
membuat jus belimbing.
4. Mahasiswa memberikan reinforcement positif atas partisipasi
dan keberhasilan keluarga.
5. Mahasiswa memberikan kesempatan bertanya pada keluarga
jika ada yang belum dipahami.
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga mampu menerapkan mengkonsumsi jus belimbing
manis
2. Keluarga mampu mengingatkan Ny. T untuk mengkonsumsi
jus belimbing.
Sumber :

Anasis, M. A., Suhartiningsih., & Khusuma, A. (2020). Efektifitas Belimbing


Manis (Averrhoa Carambola Linn) sebagai Anti Hipertensi pada Pasien
Hipertensi di Puskesmas Metro Pusat, Kota Metro. Jurnal Ilmiah Multi
Sciences. Vol. 12, No 2.

Berawi, K. N., Pasya, A. V. (2016). Pengaruh Pemberian Jus Belimbing Manis


(Averrhoacarambola L) untuk Menurunkan Tekanan Darah. Majority.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:


Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf.

Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan bagi penderita Hipertensi Secara


Terpadu. Jurnal Kesehatan Medika Santika.

Anda mungkin juga menyukai