Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI (DARAH TINGGI)


DI DESA AYULA TIMUR

OLEH

KELOMPOK IV

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan :Definisi Hipertensi, Penyebab, Klasifikasi, Pencegahan,

Pengobatan

Sasaran : Masyarakat Desa Ayula Timur

Hari/Tanggal : Kamis 21 januari 2021

Waktu : 30 Menit

Penyuluh : Mahasiswa KKG Kelompok IV

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi diharapkan

peserta dapat mengetahui apa itu Hipertensi atau darah tinggi

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit tentang Hipertensi :

1. Dapat mengetahui / memahami pengertian Hipertensi

2. Dapat mengetahui / memahami penyebab Hipertensi

3. Dapat Mengetahui / Memahami Klasifikasi Hipertensi

4. Dapat mengetahui / memahami pencegahan Hipertensi

5. Dapat mengetahui / memahami Pengobatan Hipertensi

C. Materi

a. Pengertian Hipertensi

b. Penyebab Hipertensi

c. Klasifikasi Hipertensi

d. Pencegahan Hipertensi

e. Pengobatan Hipertensi
D. Penanggung Jawab

Kelompok IV (Desa Ayula Timur)

1. Nurhan Katili, S.Kep

2. Adriyanto Abdullah, S.Kep

3. Mohamad Rismanto Yunus, S.Kep

4. Risky Inaku, S.Kep

5. Aryanto Lamatowa, S.Kep

6. Ray Reinaldy Kasim, S.Kep

7. Nuzulul Fajri, S.Kep

8. Febriyanti Umar, S.Kep

9. Novie Stin, S.Kep

10. Sri Wulandari Domili, S.Kep

11. Eliza Rahman, S.Kep

12. Norfitri Naser, S.Kep

13. Sri Ayu Azhari Kango, S.Kep

14. Indriyanti R. Lasena, S.Kep

E. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu


Pembukaan: Ceramah Leaflet 5 menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak waktu penyuluhan
Pelaksanaan: Ceramah Leaflet 20 menit
a. Menjelaskan Pengertian LCD
Hipertensi
b. Menjelaskan Penyebab
Hipertensi
c. Menjelaskan Klasifikasi
Hipertensi
d. Menjelaskan Pencegahan
Hipertensi
e. Menjelaskan pengobatan
Hipertensi
Penutup: Ceramah Leaflet 5 menit
a. Evaluasi
b. Menyimpulkan materi
c. Mengucapkan salam

F. Pengaturan Tempat

Keterangan:

M P a. Moderator M

b. Pemateri P
F
c. Fasilitator F
D/O d. Dokumentasi/Observer D/O

e. Peserta

G. Evaluasi Penyuluhan

1. Evaluasi Struktur

a. Kesiapan materi

b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : Leaflet, LCD

d. Audience siap diruangan

e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan pelaksanaan

sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar


d. Suasana penyuluhan tertib

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 3 orang

3. Evaluasi Hasil

Penyuluh melakukan evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan

kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan diantaranya:

a. Audience dapat menjelaskan kembali pengertian Hipertensi

b. Audience dapat menjelaskan kembali penyebab Hipertensi

c. Audience dapat menjelaskan kembali klasifikasi Hipertensi

d. Audience dapat menjelaskan kembali pencegahan Hipertensi

e. Audience dapat menjelaskan kembali pengobatan Hipertensi


HIPERTENSI ( DARAH TINGGI)

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan

peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan

tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri, 2017)

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis penyakit

yang mematikan di dunia dan faktor risiko paling utama terjadinya hipertensi yaitu

faktor usia sehingga tidak heran penyakit hipertensi sering dijumpai pada usia senja/

usia lanjut (Fauzi, 2014),

Sedangkan menurut Setiati (2015), hipertensi merupakan tanda klinis

ketidakseimbangan hemodinamik suatu sistem kardiovaskular, di mana penyebab

terjadinya disebabkan oleh beberapa faktor/ multi faktor sehingga tidak bisa

terdiagnosis dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015).

2. Penyebab Hipertensi

Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi terbagi atas

dua bagian, yaitu :

a. Hipertensi Primer (Esensial)

Jenis hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara 90% - 95%.

Hipertensi primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diidentifikasi, dan

juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor (Smeltzer, 2013; Lewis, Dirksen,

Heitkemper, & Bucher, 2014). Hipertensi primer tidak bisa disembuhkan, akan

tetapi bisa dikontrol dengan terapi yang tepat. Dalam hal ini, faktor genetik

mungkin berperan penting untuk pengembangan hipertensi primer dan bentuk


tekanan darah tinggi yang cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-

tahun (Bell, Twiggs, & Olin, 2015).

b. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder memiliki ciri dengan peningkatan tekanan darah dan disertai

penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis, kehamilan, medikasi

tertentu, dan penyebab lainnya. Hipertensi sekunder juga bisa bersifat menjadi akut,

yang menandakan bahwa adanya perubahan pada curah jantung (Ignatavicius,

Workman, & Rebar, 2017)

3. Klasifikasi Hipertensi

Berikut kategori tekanan darah menurut Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia (2016) :

Kategori Sistolik mmHg diastolic mmHg

Normal 120-129 80-89

Normal Tinggi 130-139 89

Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100

Hipertensi derajat III > 180 > 110

Tabel 3.1Klasifikasi Hipertensi.

(Depkes, 2016)

4. Tanda dan Gejala

Adapun tanda dan gejala yang dapat ditemukan, sebagai berikut :

 Peningkatan tekanan darah > 140 / 90 mmHg.


 Pusing / migrain.

 Penglihatan Kabur.

 Mudah Marah.

 Telingga berdenging / berdengung.

 Rasa berat di tengkuk.

 Mudah lelah

 Sukar tidur.

 Sesak nafas.

 Suhu tubuh rendah.

 Muka pucat.

 Mata berkunang ± kunang ( Murwani, 2009 ).

5. Pencegahan

 Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alcohol.

 Diet rendah garam atau makanan, kegemukan ( kelebihan berat badan harus

segera dikurangi.

 Latihan olahraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat,dan bersepeda

paling sedikit 7 kali dalam seminggu.

 Memperbanyak minum air putih, minum 8 ± 10 gelas / hari.

 Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala terutama bagi seseorang

yang memiliki riwayat penderita hipertensi.


 Melakukan antisipasi fisik secara terutur atau berolahraga secara teratur dapat

mengurangi ketegangan pikiran ( stress ) membantu menurunkan berat badan,

dapat membakar lemak yang berlebihan.

 Menjalani gaya hidup yang wajar mempelajari cara yang tepat untuk

mengendalikan stress. ( Bambang Sadewo, 2014 ).

6. Pengobatan

Setiap program terapi memiliki suatu tujuan yaitu untuk mencegah kematian dan

komplikasi, dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah arteri pada atau

kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes melitus atau

penderita penyakit ginjal kronis) kapan pun jika memungkinkan (Smeltzer, 2013).

a. Pendekatan nofarmakologis mencakup penurunan berat badan; pembatasan alkohol

dan natrium; olahraga teratur dan relaksasi. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop

Hypertension) tinggi buah, sayuran, dan produk susu rendah lemak telah terbukti

menurunkan tekanan darah tinggi (Smeltzer, 2013). http://repository.

b. Pilih kelas obat yang memiliki efektivitas terbesar, efek samping terkecil, dan

peluang terbesar untuk diterima pasien. Dua kelas obat tersedia sebagai terapi lini

pertama : diuretik dan penyekat beta (Smeltzer, 2013).

c. Tingkatkan kepatuhan dengan menghindari jadwal obat yang kompleks (Smeltzer,

2013).

Menurut Irwan (2016), tujuan pengobatan hipertensi adalah mengendalikan

tekanan darah untuk mencegah terjadinya komplikasi, adapun penatalaksanaannya

sebagai berikut :

a. Non Medikamentosa
Pengendalian faktor risiko. Promosi kesehatan dalam rangka pengendalian

faktor risiko, yaitu :

1) Turunkan berat badan pada obesitas.

2) Pembatasan konsumsi garam dapur (kecuali mendapat HCT).

3) Hentikan konsumsi alkohol.

4) Hentikan merokok dan olahraga teratur.

5) Pola makan yang sehat.

6) Istirahat cukup dan hindari stress.

7) Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah) diet hipertensi.

Penderita atau mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi diharapkan lebih

hati-hati terhadap makanan yang dapat memicu timbulnya hipertensi, antara lain :

1) Semua makanan termasuk buah dan sayur yang diolah dengan menggunakan garam

dapur/ soda, biskuit, daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, ikan asin, telur pindang,

sawi asin, asinan, acar, dan lainnya.

2) Otak, ginjal, lidah, keju, margarin, mentega biasa, dan lainnya.

3) Bumbu-bumbu; garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, kecap, terasi, magi,

tomat kecap, petis, taoco, dan lain-lain.

b. Medikamentosa meliputi :

Hipertensi ringan sampai sedang, dicoba dulu diatasi dengan pengobatan non

medikamentosa selama 2-4 minggu. Medikamentosa hipertensi stage 1 mulai salah satu

obat berikut :

1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dosis tunggal pagi hari

2) Propanolol 2 x 20-40 mg sehari.

3) Methyldopa
4) MgSO4

5) Kaptopril 2-3 x 12,5 mg sehari

6) Nifedipin long acting (short acting tidak dianjurkan) 1 x 20-60 mg

7) Tensigard 3 x 1 tablet

8) Amlodipine 1 x 5-10 mg

9) Diltiazem (3 x 30-60 mg sehari) kerja panjang 90 mg sehari.

Sebaiknya dosis dimulai dengan yang terendah, dengan evaluasi berkala

dinaikkan sampai tercapai respons yang diinginkan. Lebih tua usia penderita,

penggunaan obat harus lebih hati-hati. Hipertensi sedang sampai berat dapat diobati

dengan kombinasi HCT + propanolol, atau HCT + kaptopril, bila obat tunggal tidak

efektif. Pada hipertensi berat yang tidak sembuh dengan kombinasi di atas, ditambahkan

metildopa 2 x 125-250 mg. Penderita hipertensi dengan asma bronchial jangan beri beta

blocker. Bila ada penyulit/ hipertensi emergensi segera rujuk ke rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah Dwi, 2013. Klasifikasi, Analisis, Dan Diagnosa Data Keperawatan

Anindya,2013 Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Bambang Sadewo, ( 2014 ). Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Lovindy Putri Lebalado, Tatik Mulyat, 2016. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun

(Cucumis Sativus L.) Terhadap Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Pada

Penderita Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai