Disusun Oleh :
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
2
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
Metode : Ceramah, penampilan video, tanya jawab, dan game
Media : Poster, LCD Dan Proyektor
Langkah-Langkah Kegiatan
3
No Fase KegiatanPenyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1 Persiapan Menyiapkan ruangan dan Menjawab salam,
alat-alat yang akan di memperhatikan dan 5 menit
pergunakan. Menyiapkan mendengarkan
Peserta
LAMPIRAN MATERI
I. PENGERTIAN
Menurut WHO (1999), tekanan darah yang berada di atas 160/95
mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. (Rahardjo,2001)
The Sixth Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (1997)
mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau
lebih atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam
pengobatan antihipertensi. (Susalit, 2001)
5
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg.(Smeltzer,2001)
II. KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : hipertensi dimana
tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan/atau tekanan
diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg dan hipertensi sistolik
terisolasi lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah
dari 90 mmHg.(Darmojo, 1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan
rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee,
Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC VI)
sebagai berikut : (Rahardjo, 2000)
III. PENYEBAB
Prevalensi hipertensi bertambah degan bertambahnya usia.
(Darmojo, 1999). Penyebab hipertensi diantaranya karena faktor
keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan hidup seseorang.
Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orangtuanya adalah penderita hipertensi. Sedangkan ciri
perseorangan yang berupa umur, jenis kelamin dan ras juga mempengaruhi
timbulnya hipertensi. Umur yang bertambah menyebabkan terjadinya
kenaikan tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi
dibandingkan wanita. Ras kulit hitam hampir dua kali lebih banyak
6
dibanding dengan orang kulit putih. Kebiasaan hidup seseorang dengan
konsumsi garam tinggi, kegemukan atau makan berlebihan, stres atau
ketegangan jiwa, kebiasaan merokok, minum alkohol dan obat-obatan
akan memicu terjadinya hipertensi. (lany, 2001). Dapat dikatakan
kebiasaan yang buruk akan memperberat resiko terjadinya hipertensi.
Pada Usia lanjut, penyebab perubahan tekanan darah adalah karena
adanya ateroslerosis, hilangnya elastisitas pembuluh darah, menurunnya
distensi dan daya regang pembuluh darah.
V. PENCEGAHAN
Cukup banyak orang yang mengalami hipertensi tetapi tidak
menyadarinya. Diperlukan tindakan yang mencakup seluruh populasi
untuk mengurangi akibat tekanan darah tinggi dan meminimalkan
kebutuhan terapi dengan obat antihipertensi. Dianjurkan perubahan gaya
hidup untuk menurunkan tekanan darah, sebelum memulai terapi obat.
Pedoman British Hypertension Society 2004 mengajukan perubahan gaya
hidup yang konsisten dengan pedoman dari US National High BP
Education Program tahun 2002 untuk pencegahan utama bagi hipertensi
sebagai berikut:
7
1. Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–
25 kg/m2).
2. Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai
<100 mmol/ hari (<6 g natrium klorida atau <2,4 g natrium per hari).
Banyak yang tidak menyadari bahwa makanan ringan dan juga mie
instan banyak mengandung garam, demikian juga vetsin yang
sebenarnya adalah monosodium glutamate, karenasodium sebenarnya
adalah nama lain dari natrium.
3. Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat
(≥30 menit per hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu).
4. Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan
tidak lebih dari 2 unit/hari pada perempuan.
5. Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya,
sedikitnya lima porsi per hari).
6. Lakukan pengecekan tekanan darah secara rutin.
VI. PENGOBATAN
8
Semua pasien, sebaiknya dipertimbangkan untuk terapi tanpa obat
dengan merubah gaya hidup, yaitu:
a. Mengurangi stress
b. Perubahan pola makan dengan mengurangi asupan daging merah
dan lemak jenuh serta menambah lebih banyak serat dan buah-
buahan serta sayuran segar.
c. Mengurangi asupan garam
d. Berolah raga secara teratur.
e. Mengendalikan bobot badan,
f. Mengurangi minum alkohol dan tidak merokok.
9
I.pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sendok garam
dapur(2g).dihindari bahan makan tinggi kadar natrium.
10
untuk mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan
sumber Mg(sayur dan buah-buahan).
DAFTAR PUSTAKA
11