Tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas Profesi Keperawatan Komunitas Agregat
Anak
DISUSUN OLEH
KELOMPOK B’20
AGREGAT ANAK
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan investasi untuk keberhasilan
pembangunan bangsa.Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan
secara menyeluruh dan berkesinambungan.Tujuan Sistem Kesehatan
Nasional adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis,
berhasil-guna dan berdayaguna, sehingga tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya (Departemen Kesehatan RI, 2015).
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu
masalah kematian pada anak di Negara berkembang. ISPA merupakan salah
satu penyakit infeksi yang menyerang salah satu atau lebih dari saluran
pernapasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah)
termasuk jaringan adneksinya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura
(Kemenkes, 2010). Menurut World Health Organzation(WHO) tahun 2016
jumlah penderita ISPA adalah 59.417 anak dan memperkirakan di Negara
berkembang berkisar 40-80 kali lebih tinggi dari Negara maju. Dari jumlah
itu 70 persen korban berasal dari Negara berkembang(Safarina, 2015).
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih merupakan
masalah kesehatan yang utama karena merupakan penyebab kematian dan
kesakitan yang terbanyak di dunia. Infeksi saluran pernapasan atas
merupakan penyebab kematian dan kesakitan balita dan anak di Indonesia.
Angka kejadian penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) pada balita dan
anak di Indonesia masih tinggi (Safarina, 2015). Berdasarkan hasil utama
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, di Indonesia prevalensi
ISPA berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan terdapat sebanyak 4,4 %.
Periode prevalence Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk adalah 25,0
persen. Lima provinsi dengan ISPA tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur,
Papua, Papua Barat, dan Jawa Timur. Insiden dan prevalensi Indonesia tahun
2013 adalah 1,8 persen dan 4,5 persen. Lima provinsi yang mempunyai
insiden dan prevalensi ISPA tertinggi untuk semua umur adalah Nusa
Tenggara Timur, Papua, Bengkulu, Banten (Riskesdas, 2018)
ISPA di sebabkan oleh virus, bakteri dan reketsia
(Widoyono,2011:204), dan infeksi ini paling sering terjadi pada anak karena
beberapa faktor seperti terpapar asap rokok, pencemaran lingkungan,
makanan yang kurang bersih dan lain-lain, anak akan mengalami masalah
pernafasan berupa sesak nafas, kesulitan bernafas, batuk dan bentuk-bentuk
masalah lainnya sebagai akibat infeksi saluran pernafasan. ISPA dapat
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor individu anak, faktor perilaku dan
factor lingkungan. Faktor individu anak meliputi: umur anak, berat badan
lahir, status gizi, vitamin A dan status imunisasi. Faktor perilaku meliputi
perilaku pencegahan dan penanggulangan ISPA pada anak atau peran aktif
keluarga/masyarakat dalam menangani penyakit ISPA. Faktor lingkungan
meliputi: pencemaran udara dalam rumah (asap rokok dan asap hasil
pembakaran bahan bakar untuk memasak dengan konsentrasi yang tinggi),
ventilasi rumah dan kepadatan hunian (Prabu, 2009).
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan
dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan
dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat
iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga
menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh
bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan
kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat
dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya
infeksi saluran pernafasan (saputri,2013). Penderita akan mengalami demam,
batuk, dan pilek berulang serta anoreksia, di bagian tonsilitis dan otitis media
akan memperlihatkan adanya inflamasi pada tonsil atau telinga tengah dengan
jelas. Infeksi akut pada anak jika tidak mendapatkan pengobatan serta
perawatan yang baik akan mengakibatkan timbulkan pneumonia yang
berlanjut pada kematian karena sepsis yang meluas bahkan berhentinya
pernapasan sementara atau apnea (WHO,2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dapat memahami masalah ISPA pada
anak dan mengetahui cara perawatan ISPA pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan, klien dapat :
a. Memahami pengertian ISPA
b. Mengetahui klasifikasi ISPA
c. Mengetahui penyebab ISPA
d. Mengetahui tanda dan gejala pada ISPA
e. Mengetahui komplikasi ISPA
f. Mengetahui cara mengatasi ISPA pada anak
g. Mengetahui cara pencegahan ISPA secara medis dan herbal
(komplementer)
C. Sasaran dan Target
Orangtua Anak komunitas virtual B’20
D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
2. Isi/materi penyuluhan
Terlampir
3. Waktu dan tempat
a. Tanggal : Sabtu, 09 Januari 2021
b. Waktu : 10.00 WIB- Selesai
c. Tempat : Zoom Meeting
4. Setting Tempat
Tempat disesuaikan dengan kondisi lingkungan rumah keluarga anak
komunitas virtual B’20
5. Media
Video dan Booklet
6. Susunan acara
No Waktu Kegiatan Penyampai
1. 10.00-10.10 - Pembukaan ulfa
- Perkenalan
- Penyampaian maksud
dan tujuan
2. 10.00-10.40 - Menayangkan Video ii
Tentang Ispa
2. 10.40-11.10 - Review materi yang ella
dijelaskan dalam video
3. 11.10-11.40 Diskusi & Tanya Jawab Ulfa, ii, ella
4. 11.40-12.00 Penutup Ulfa, ii, ella
- Salam
7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1) Satuan Acara Pembelajaran sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
2) Materi telah disiapkan
3) Media telah disiapkan
4) Tempat telah disiapkan
5) Kontrak waktu telah disepakati
6) Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi proses
1) Mahasiswa melakukan kegiatan penyuluhan kemudian dilakukan
evaluasi
2) Klien mengikuti proses dari awal sampai selesai
c. Evaluasi hasil
1) Klien mampu mengikuti dan menyimak dengan baik.
2) Klien dapat mengulang kembali materi yang sudah disampaikan.
8. Pengorganisasian
Penyaji: Ulfa, Ella, II
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
penyuluhan.
9. Setting Tempat
Keterangan:
: Penyaji
10. Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
Satuan Acara Pembelajaran sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai,
materi telah disiapkan, media telah disiapkan yaitu berupa Booklet dan
video, tempat merupakan pertemuan dalam zoom meeting yaitu sesuai
kontak waktu, pada Hari Sabtu, 09 Desember 2021. Penyaji hadir
dalam zoom meeting sepuluh menit sebelum acara dimulai.
b. Evaluasi proses
Penyaji melakukan kegiatan penyuluhan mengenai ISPA kemudian
mereview dan merecall kembali kepada klien apakah ada yang
ditanyakan ataupun sudah memahami dan klien telah mengikuti proses
dari awal sampai selesai
c. Evaluasi hasil
Klien mampu mengikuti dan menyimak dengan baik dan klien dapat
mengulang kembali materi yang sudah disampaikan.
Lampiran Materi.
ISPA pada Anak
A. Pengertian ISPA
ISPA adalah masuknya miroorganisme (bakteri, virus dan riketsia) ke
dalam saluran pernafasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat
berlangsung sampai 14 hari (Wijayaningsih, 2013). ISPA merupakan salah
satu penyakit menular yang dapat ditularkan melalui udara. Infeksi saluran
pernafasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini diawali
dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala berupa tenggorokan sakit
atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau batuk berdahak (Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, 2013).ISPA adalah penyakit infeksi yang
sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau
ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy.
2002:153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa
Inggris Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai
berikut:
1) Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2) Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta
organ secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14
hari.
B. Klasifikasi ISPA
Penyakit ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian
atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk paru-paru) dan organ
aksesoris saluran pernafasan. Berdasarkan batasan tersebut jaringan paru
termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract). Program
pemberantasan penyakit (P2) ISPA dalam 2 golongan yaitu (Cahyaningrum,
2012):
a. ISPA Non-Pneumonia
Merupakan penyakit yang banyak dikenal masyarakat dengan istilah
batuk dan pilek (common cold).
b. ISPA Pneumonia
Pengertian pneumonia sendiri merupakan proses infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan oleh invasi
kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinik batuk, disertai adanya
nafas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah.
Berdasarkan kelompok umur program-programpemberantasan ISPA (P2
ISPA) mengklasifikasikan ISPA(Cahyaningrum, 2012) sebagai berikut:
C. Penyebab ISPA
Penyebab ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus,
Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab
ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus,
Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain. (Suriadi,Yuliani R,2001).
Bakteri tersebut di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran
pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri tersebut
menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah misalnya saat perubahan
musim panas ke musim hujan.
Pada bayi dan anak-anak, virus-virus influenza merupakan penyebab
terjadinya lebih banyak penyakit saluran nafas bagian atas daripada saluran nafas
bagian bawah (DepKes RI, 2007).
E. Komplikasi ISPA
1. Penemonia;
2. Bronchitis;
3. Sinusitis;
4. Laryngitis;
5. Kejang deman (Soegijanto, S, 2009).
Whaley and Wong.(1991). Nursing Care Infants and Children, Fourth Edition.
Toronto Canada : Mosby Year Book