Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

“PENDIDIKAN KESEHATAN ORAL HYGINE”


Tugas Ini Disusun Untuk Memmenuhi Tugas Keperawatan Gerontik
Program Profesi Ners XXI

DISUSUN OLEH :
Kelompok C1
Kelompok C2
Kelompok D1

PROGRAM STUDI PROFESI NURSE XXI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

A. Latar Belakang
Kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan. Dengan tubuh
yang bersih meminimalkan risiko terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu
penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.
Salah satunya yakni kebersiha gigi dan mulut (Oral Hygine). Hal-hal yang muncul
bila lansia kurang menjaga kebersihan pada gigi dan mulut akan menyebabkan
karies gigi, gigi berlubang, sakit gigi, dan bau mulut. (Andarmoyo, 2012).
Menurut Cawson dalam Ngatia E. M (2009), beberapa tahun terakhir kebutuhan
perawatan gigi dan mulut pada orangtua atau lanjut usia umumnya telah diabaikan
dan masalah ini memerlukan perhatian khusus, apabila tidak segera ditangani akan
memperburuk kesehatan mulut lansia. Oral hygiene yang buruk dapat menyebabkan
masalah bagi lansia. Setiap jenis luka yang serius atau sakit gigi di dalam mulut
akan menimbulkan infeksi mulut yang menyebabkan masalah pernapasan pada
lansia.
Penurunan fungsi tubuh pada lansia atau ketidakmampuan lansia dalam
memenuhi kebutuhan oral hygine hygiene dapat mempengaruhi dan mengakibatkan
perubahan kecil yang terjadi dalam kemampuan lansia yaitu: perubahan fisik,
perubahan mental dan psikososial, sehingga mempunyai dampak atau sebab untuk
meningkatkan kepercayaan pada lansia.
Studi penelitian yang dilakukan oleh Owotade, Ogunbodede and Lawal (2012)
menunjukkan bahwa 73,9% lansia mengalami periodontitis kronis karena
mengalami penurunan kebersihan mulut. Masalah kebersihan mulut yang biasa
terjadi pada lansia dapat menimbulkan infeksi oral, perubahan rasa dan masukan
nutrisi karena kehilangan gigi dan pemasangan gigi palsu yang buruk. Oleh karena
itu, perawat dapat membantu mencegah penyakit mulut melalui pendidikan
kesehatan tentang perawatan gigi dan mulut.
Pendidikan kesehatan seringkali menemukan kegagalan dalam menyampaikan
pesan kesehatan pada lansia karena lansia kurang mengerti serapan – serapan dari
pesan - pesan kesehatan yang disampaikan. Selain pendidikan kesehatan, yang
diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan lansia adalah kesadaran dan
pengetahuan pada individu atau lansia tentang kesehatan mulutnya, karena
kesehatan saja tidak cukup mengubah praktik hygiene dan motivasi lansia dalam
kebersihan mulutnya.
Berdasarkan hasil observasi di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta
diperoleh jumlah warga lanjut usia sebanyak 75 orang. Berdasarkan survey yang
dilakukan dengan cara observasi banyak lansia yang giginya rusak, adanya karang
gigi, dan bau yang tidak sedap. Selain itu, ditunjang lansia kurang memperhatikan
kesehatan gigi dan mulutnya karena tidak mengetahui cara merawat oral hygiene
yang baik dan benar, tidak memilki perlengkapan oral hygine sehingga kurang
terawat sebagaimana mestinya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta tau tentang kebersihan
gigi dan mulut dan tau cara menggosok gigi yang benar.
2. Tujuan Khusus.
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 60% lansia dapat:
a. Menyebutkan pentingnya kebersihan gigi dan mulut
b. Mengetahui penyebab masalah gigi dan mulut
c. Menyebutkan dan memperagakan cara gosok gigi yang benar
C. Pelaksanaan Kegiatan.
1. Topik. : kebersihan gigi dan mulut dan cara gosok gigi yang benar
2. Sasaran dan Target.
Sasaran : Warga Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta
Target : Lansia yang masih dapat melakukan aktivitas
3. Metode
a. Ceramah.
b. Demonstrasi
c. Praktek
d. Tanya jawab
4. Media dan alat.
a. poster
b. sikat gigi, sikat gigi silicon dan pasta gigi
5. Waktu dan Tempat.
Hari/tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2019
Jam : 08.30 WIB s/d Selesai.
Tempat : Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta
6. Susunan Kepanitiaan

Kartinah, S.Kep, M.P.H


Pembimbing Akademik
Dr. Arif Widodo, SST.M.Kes
Pembimbing Klinik Sri Dayanti
Organizing Committee
Ketua Herlambang Rekso Diputro
Sekretaris Maulida Ummi Syafa
Bendahara Noni Agustiya
a. Sie Acara
1. Yuasti ningsih
2. Wulan agustina s
3. Putri nurfitriani
4. Baiq nurul farida
5. Randa abdi mulyo
6. Intan prasetyowati
7. Sarwedi dwi a
8. Widya meilina p
9. Harun Joko P
10. Hakim Anasulfalah
11. Lusi Runtuwene
b. Sie Dekdok

Seksi-seksi 1. Bintang Fauzia M


2. Dewinta Irmawati
3. Eko Saputra
4. Nansi Runtuwene
5. Wulandari Ristyo Ayuningtyas
c. Sie Konsumsi
1.Novita Tyas Wulandari
2.Anisa Nurul fajri
3.Rovica probowati
4.Erika sitta nurlaela
d. Sie Perkap
1. Luthfan Hidi
2. Aan Efendi
3. Enggar Fitria Nur Susanti
4. Lucia Fadilla Permatasari
e. Sie Dekdok
1. Bintang Fauzia M
2. Dewinta Irmawati
3. Eko Saputra

7. Pengorganisasian

Kelompok 1 Kelompok 2
Pemateri : Yuasti Pemateri : Ariesda
Moderator : Randa Moderator : Hakim
Fasilitator : Fasilitator :
1. Luthfan 1. Sarwedi
2. Aan 2. Harun
3. Lusi 3. Intan
4. Lucia 4. Enggar
5. Noni 5. Eko
6. Novita 6. Annisa
7. Maulida 7. Bintang

Observer : Widya Meiliana Observer : Farida


8. Setting Tempat.

Keterangan :

: Peserta
: Fasilitator : Pemateri

: Moderator : Observer
9. Materi
terlampir
D. Kegiatan Penyuluhan

NO ACARA PELAKSANAAN WAKTU METODA


1 Pembukaan dan Moderator 10 Menit Ceramah
Mengatur jalannya
diskusi

2 Penyuluhan Pemateri 15 Menit Ceramah/demonstri


3 demonstrasi Demonstrasi gosok 15 menit
gigi

4 Redemostrasi Peserta 15 Menit Praktek


Tanya Jawab Pemateri dan Peserta 10 Menit Ceramah
5 Penutup Moderator 5 menit

1. Penanggung Jawab.
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator.
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing Lahan dan Pendidikan.
c. Menjelaskan Tujuan dan Topik.
d. Menjelaskan kontrak waktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan/demonstrasi kepada pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Memimpin jalannya diskusi.
h. Menutup acara.
3. Pemateri
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan dan demonstrasi gosok gigi yang
benar
4. Fasilitator
a. Memotivasi sasaran untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari anak – anak SD
5. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
lampiran

MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. PENGERTIAN
Mulut adalah rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air, mulut
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan (Cahyati, 2012). Di dalam mulut
terdapat gigi, lidah dan ludah. Gigi adalah tulang keras dan kecil bewarna putih
yang tumbuh tersusun berakar dalam gusi (Sariningsih, 2012). Oral Hygiene
(kebersihan mulut) adalah melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah dari
semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang
dibasahi dengan air bersih.
Oral hygiene adalah suatu perawatan mulut dengan atau tanpa
menggunakan antiseptik untuk memenuhi salah satu kebutuhan personal hygiene
klien. Secara sederhana Oral hygiene dapat menggunakan air bersih, hangat dan
matang. Oral hygiene dapat dilakukan bersama pada waktu perawatan
kebersihan tubuh yang lain seperti mandi, mengosok gigi.

B. TUJUAN ORAL HYGIENE


1. Agar mulut tetap bersih / tidak berbau
2. Mencegah infeksi mulut, bibir dan lidah pecah-pecah
3. Membantu merangsang nafsu makan
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
5. Melaksanakan kebersihan perorangan
6. Merupakan suatu usaha pengobatan

C. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENYIKAT GIGI


Menurut Yekti da Erlita (2013)
1. Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan
dan kedua setelah menjelang tidur
2. Paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan
menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal
tersebut
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera
setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan
buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air.

D. AKIBAT TIDAK DILAKUKANNYA ORAL HYGIENE :


1. Masalah umum
a. Karries gigi
Karries gigi merupakan masalah umum pada orang muda, perkembangan
lubang merupakan proses patologi yang mellibatkan kerusakan email gigi
dikarenakan kekurangan kalsium.
b. Penyakit periodontal
Adalah penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membran
periodontal.
c. Plak
Adalah transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar kepala gigi
pada margin gusi.
d. Halitosis
Merupakan bau napas, hal ini merupakan masalah umum rongga mulut
akibat hygiene mulut yang buruk, makanan tertentu atau proses infeksi.
Hygiene mulut yang tepat dapat mengeliminasi bau kecuali penyebabnya
adalah kondisi sistemik seperti penyakit liver atau diabetes.
e. Keilosis
Merupakan gangguan bibir retak, terutama pada sudut mulut. Defisiensi
vitamin, nafas mulut, dan salivasi yang berlebihan dapat menyebabkan
keilosis.
2. Masalah mulut lain
a. Stomatitis
Kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, defisiensi
vitamin, infeksi oleh bakteri, virus atau jamur atau penggunaan obat
kemoterapi.
b. Glosisitis
Peradangan lidah hasil karena infeksi atau cidera, seperti luka bakar atau
gigitan,
c. Gingivitis
Peradangan gusi biasanya akibat hygiene mulut yang buruk, defisiensi
vitamin, atau diabetes mellitus. Perawatan mulut khusus merupakan
keharusan apabila klien memiliki masalah oral ini. Perubahan mukosa mulut
yang berhubungan dengan mudah mengarah kepada malnutrisi

E. PENCEGAHAN TERJADINYA PENYAKIT GIGI DAN MULUT


Menurut Kemenkes RI (2012)
1. Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar.
2. Menggunakan Alat-Alat Bantu Pembersih Gigi
3. Menghindari Makanan yang merusak gigi Hindari atau kurangilah
makanan-makanan yang dapat merusak gigi antara lain: makanan yang
manis-manis, makanan yang terlalu asam, misalnya yang mengandung
cuka, makanan yang terlalu dingin atau panas. Selain itu, janganlah
membiasakan diri makan camilan atau jajan di antara waktu makan

F. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT PADA LANSIA


Kebersihan mulut dan gigi pada lansia harus tetap dijaga dengan menyikat gigi
dan kumur-kumur secara teratur meskipun sudah ompong. Gosok gigi,
membersihkan dengan serat ( flossing), dan irigasi adalah cara pembersihan
yang tepat. Adaoun cara-cara perawatan gigi dan mulut pada lansia adalah
sebagai berikut:
1. Kebersihan gigi dan mulut pada lansia yang masih mempunyai gigi
Bagi lansia yang memiliki gigi agak lengkap dapat menyikat giginya sendiri
dua kali sehari pada pagi dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi.
Bila ada gigi berlobang dan ada endapan warna kuning sampi cokelat
sebaiknya dibawa ke puskesmas (Hardywinoto, 2005)

2. Bagi yang menggunakan gigi palsu


Bagi lansia yang menggunakan gigi palsu, gigi dibersihkan dengan sikat gigi
perlahan-lahan dibawah air yang mengalir bila perlu dapat gunakan pasta
gigi. Pada waktu tidur gigi palsu dilepas dan direndam dalam air besar
(Hardywinoto, 2005 dan Maryam 2008).

3. Bagi lansia yang tidak mempunyai gigi


Untuk lansia yang tidak mempunyai gigi sama sekali setiap habis makan
juga harus menyikat secara lembut bagian gusi dan lidah menggunakan sikat
yang lembut atau menggunakan kain yang lembut unutk membersihkan sisa
makanan yang melekat (Hardywinoto, 2005). Selain menyikat gusi dan lidah
lansia yang tidak memiliki gigi sama sekali setiap habis makan juga harus
berkumue untuk membersihkan sisa makanan
Menurut Kemenkes RI (2012)
a. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor ( salah satu zat yang
dapat menambah kekuatan pada gigi ). Banyaknya pasta kurang lebih sebesar
sebutir kacang tanah (1/2 cm )
b. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi
c. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-pendek atau
memutar selama ± 2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi )
d. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.
e. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang
sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah
f. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan, miringkan sikat gigi
seperti dalam gambar no.5. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang
benar.
g. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan
pendek dan lembut maju mundur berulangulang.
h. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang-ulang.
i. Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi dengan gusi,
karena akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu.
j. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa flour masih ada di gigi.
k. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan.
Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sariningsih, Endang. (2012). Merawat Gigi anak Sejak Usia Dini. Jakarta:
Gramedia.
Kemenkes RI. (2012). Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan
Mulut di Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Cahyati, Widya Hary. (2012). Pengembangan Media Pendidikan Untuk
Meningkatkan Perilaku Pemeliharaan Gigi Sehat.
Kusumawardani, Endah. (2011). Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut.
Yogyakarta: Siklus.
Ngatia E. M, et. all (2009): “Nutritional and Oral Health Status of An Elderly
Population In Nairobi”. East African
Owotade, Ogunbodede and Lawal. “Oral Diseases in the Elderly, A Study in Ile-
Ife, Nigeria”. Journal Soc. Sci.,10(2): 105-110 (2012).
Yekti, Mumpuni dan Erlita Pratiwi. (2013). Masalah dan Solusi Penyakit Gigi
dan Mulut. Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai