DISUSUN OLEH :
Kelompok C1
Kelompok C2
Kelompok D1
A. Latar Belakang
Kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan. Dengan tubuh
yang bersih meminimalkan risiko terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu
penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.
Salah satunya yakni kebersiha gigi dan mulut (Oral Hygine). Hal-hal yang muncul
bila lansia kurang menjaga kebersihan pada gigi dan mulut akan menyebabkan
karies gigi, gigi berlubang, sakit gigi, dan bau mulut. (Andarmoyo, 2012).
Menurut Cawson dalam Ngatia E. M (2009), beberapa tahun terakhir kebutuhan
perawatan gigi dan mulut pada orangtua atau lanjut usia umumnya telah diabaikan
dan masalah ini memerlukan perhatian khusus, apabila tidak segera ditangani akan
memperburuk kesehatan mulut lansia. Oral hygiene yang buruk dapat menyebabkan
masalah bagi lansia. Setiap jenis luka yang serius atau sakit gigi di dalam mulut
akan menimbulkan infeksi mulut yang menyebabkan masalah pernapasan pada
lansia.
Penurunan fungsi tubuh pada lansia atau ketidakmampuan lansia dalam
memenuhi kebutuhan oral hygine hygiene dapat mempengaruhi dan mengakibatkan
perubahan kecil yang terjadi dalam kemampuan lansia yaitu: perubahan fisik,
perubahan mental dan psikososial, sehingga mempunyai dampak atau sebab untuk
meningkatkan kepercayaan pada lansia.
Studi penelitian yang dilakukan oleh Owotade, Ogunbodede and Lawal (2012)
menunjukkan bahwa 73,9% lansia mengalami periodontitis kronis karena
mengalami penurunan kebersihan mulut. Masalah kebersihan mulut yang biasa
terjadi pada lansia dapat menimbulkan infeksi oral, perubahan rasa dan masukan
nutrisi karena kehilangan gigi dan pemasangan gigi palsu yang buruk. Oleh karena
itu, perawat dapat membantu mencegah penyakit mulut melalui pendidikan
kesehatan tentang perawatan gigi dan mulut.
Pendidikan kesehatan seringkali menemukan kegagalan dalam menyampaikan
pesan kesehatan pada lansia karena lansia kurang mengerti serapan – serapan dari
pesan - pesan kesehatan yang disampaikan. Selain pendidikan kesehatan, yang
diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan lansia adalah kesadaran dan
pengetahuan pada individu atau lansia tentang kesehatan mulutnya, karena
kesehatan saja tidak cukup mengubah praktik hygiene dan motivasi lansia dalam
kebersihan mulutnya.
Berdasarkan hasil observasi di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta
diperoleh jumlah warga lanjut usia sebanyak 75 orang. Berdasarkan survey yang
dilakukan dengan cara observasi banyak lansia yang giginya rusak, adanya karang
gigi, dan bau yang tidak sedap. Selain itu, ditunjang lansia kurang memperhatikan
kesehatan gigi dan mulutnya karena tidak mengetahui cara merawat oral hygiene
yang baik dan benar, tidak memilki perlengkapan oral hygine sehingga kurang
terawat sebagaimana mestinya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta tau tentang kebersihan
gigi dan mulut dan tau cara menggosok gigi yang benar.
2. Tujuan Khusus.
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 60% lansia dapat:
a. Menyebutkan pentingnya kebersihan gigi dan mulut
b. Mengetahui penyebab masalah gigi dan mulut
c. Menyebutkan dan memperagakan cara gosok gigi yang benar
C. Pelaksanaan Kegiatan.
1. Topik. : kebersihan gigi dan mulut dan cara gosok gigi yang benar
2. Sasaran dan Target.
Sasaran : Warga Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta
Target : Lansia yang masih dapat melakukan aktivitas
3. Metode
a. Ceramah.
b. Demonstrasi
c. Praktek
d. Tanya jawab
4. Media dan alat.
a. poster
b. sikat gigi, sikat gigi silicon dan pasta gigi
5. Waktu dan Tempat.
Hari/tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2019
Jam : 08.30 WIB s/d Selesai.
Tempat : Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta
6. Susunan Kepanitiaan
7. Pengorganisasian
Kelompok 1 Kelompok 2
Pemateri : Yuasti Pemateri : Ariesda
Moderator : Randa Moderator : Hakim
Fasilitator : Fasilitator :
1. Luthfan 1. Sarwedi
2. Aan 2. Harun
3. Lusi 3. Intan
4. Lucia 4. Enggar
5. Noni 5. Eko
6. Novita 6. Annisa
7. Maulida 7. Bintang
Keterangan :
: Peserta
: Fasilitator : Pemateri
: Moderator : Observer
9. Materi
terlampir
D. Kegiatan Penyuluhan
1. Penanggung Jawab.
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator.
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing Lahan dan Pendidikan.
c. Menjelaskan Tujuan dan Topik.
d. Menjelaskan kontrak waktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan/demonstrasi kepada pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Memimpin jalannya diskusi.
h. Menutup acara.
3. Pemateri
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan dan demonstrasi gosok gigi yang
benar
4. Fasilitator
a. Memotivasi sasaran untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari anak – anak SD
5. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
lampiran
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A. PENGERTIAN
Mulut adalah rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air, mulut
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan (Cahyati, 2012). Di dalam mulut
terdapat gigi, lidah dan ludah. Gigi adalah tulang keras dan kecil bewarna putih
yang tumbuh tersusun berakar dalam gusi (Sariningsih, 2012). Oral Hygiene
(kebersihan mulut) adalah melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah dari
semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang
dibasahi dengan air bersih.
Oral hygiene adalah suatu perawatan mulut dengan atau tanpa
menggunakan antiseptik untuk memenuhi salah satu kebutuhan personal hygiene
klien. Secara sederhana Oral hygiene dapat menggunakan air bersih, hangat dan
matang. Oral hygiene dapat dilakukan bersama pada waktu perawatan
kebersihan tubuh yang lain seperti mandi, mengosok gigi.