K DENGAN
STROKE DAN HIPERTENSI DI RT02/RW04 DESA CIRARAB
KEC.LEGOK KAB.TANGERANG
TAHUN 2019
OLEH :
YATI WIDIASTUTI
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn.k
Usia : 75 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma
Pekerjaan : pensiunan
Alamat : Kp.Circu
Masalah Kesehatan : stroke dan Hipertensi
Keterangan
: laki-laki
: menikah : klien
: garis keturunan
3. Tipe Keluarga
Keluarga bentukkan kembali ( dyadic family) keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan
pasanagnnya
5. Nilai-nilai Spiritual
Keluarga Tn. K beragama islam. Semua anggota keluarga taat dalam menjalankan sholat 5 waktu karena Tn. K selalu
mengingatkan anggota keluarganya untuk menjalankan sholat jika sudah waktunya sholat
7. Aktivitas Rekreasi / Waktu Luang : Tuan K mengatakan sejak terkena sakit stroke tidak pernah lagi pergi kemana - mana.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah ?
Rumah yang saat ini ditempati oleh keluarga Tn.K merupakan rumah milik sendiri dengan bangunan permanen dan memiliki luas
+ 100 meter2. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 WC jongkok. Rumah
secara umum tampak bersih,. Lantai rumah menggunakan keramik dan atap rumah menggunakan genteng. Pencahayaan di dalam
rumah tidak terlalu terang karena jendela jarang dibuka.Penerangan di dalam rumah juga sudah menggunakan listrik. Sirkulasi
udara di dalam rumah cukup baik karena terdapat ventilasi dan pintu rumah yang sering dibuka. Air yang digunakan untuk
keperluan aktivitas mandi dan mencuci yaitu menggunakan air sumur gali dengan menggunakan pompa listrik, sedangkan untuk
keperluan makan dan minum keluarga Tn. K membeli air mineral. Air yang dimiliki oleh keluarga Tn. K merupakan air yang sehat
karena tidak berasa, berbau ataupun berwarna. Jarak antara sumber air dengan septic tank yaitu > 10 meter. Pembuangan air limbah
terbuka dan lancar. Rumah Tn. K dekat dengan rumah anak - anaknya.
2. (Denah rumah)
15 M
Kamar Mandi + Wc
Dapur
Ruang Keluarga
Kamar Tidur
Ruang TV
Tn.I & Ny.S
20 M
Ruang Tamu Kamar Tidur
Anak
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga :
Istri Tn. K mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Komunikasi berlangsung
dengan baik dan keluarga menyelesaikan masalah dengan membicarakan terlebih dahulu dengan angota keluarga dan
pengambilan keputusan oleh kepala keluarga yang sudah dimusyawarahkan sebelumnya.
3. Struktur Peran :
Tn. K mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah kena Tn. K sekarang sudah pensiun dan terkena penyakit
stroke, Tn. K dan istri harapannya hanya uang pensiun dari Tn. K..
4. Nilai/Norma Keluarga :
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam, tidak ada nilai-nilai dari budaya yang mempengaruhi kesehatan
yang diterapkan di keluarga ini. Antara suami dan istri cukup saling menyayangi dan menghormati satu sama lain . Tn. K juga
membebaskan istri dalam menyampaikan pendapatnya.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka saling membutuhkan satu sama lain, serta saling memberikan
dukungan satu sama lain. Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan dalam rumah tangganya dan setiap malam selalu
menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi :
Istri Tn. K mengatakan bahwa hubungan semua anggota keluarga baik, norma budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku di keluarga dan yang berlaku di masyarakat.
F. Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan Jangka Panjang :
Stressor Jangka Pendek
Istri Tn. K mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menghadapi masalah yang berkepanjangan, sehingga membuat
keluarganya menjadi khawatir, bingung dan cemas. Bila ada masalah keluarga, mereka selalu menyelesaikan secara
kekeluargaan.
Stressor Jangka Panjang
Saat ini istri Tn. K sedang memikirkan kesehatannya suaminya yang sedang terkena stroke.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn. K Ny. M
Kepala Rambut dan kulit Rambut dan kulit kepala
kepala bersih, warna bersih, warna hitam dan lurus.
hitam dan lurus. Distribusi rambut merata.
Distribusi menyebar Tidak ada nyeri tekan dan
merat. Tidak ada nyeri tidak ada lesi. Ny. M
tekan dan tidak ada mengatakan bahwa dirinya
lesi.Tn. k mengatakan terkadang merasa sakit kepala.
kadang dirinya sering
sakit kepala dan susah
tidur
Abdomen Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan dan
dan tidak ada keluhan tidak ada keluhan
Kuku Tidak ada kuku yang Tidak ada kuku yang panjang
panjang dan tamak dan tamak bersih, crt < 3 detik.
bersih, crt < 3 detik.
Berat Badan 60 Kg 60 Kg
Mandir
No Aktivitas Tergantung
i
1 Mandi
Mandiri:
Tergantung:
Tergantung:
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri: √
Tergantung:
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri: √
Bergantung:
Tergantung:
Bergantung :
Kesimpulan : Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB), berpindah, kekamar kecil, mandi dan berpakaian.
C. Pengkajian Status Kognitif
1. SPMSQ (Short Portable Mental Status Questionaire) adalah penilaian fungsi intelektual lansia.
2. MMSE (Mini Mental State Exam): menguji aspek kognitif dari fungsi mental, orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat
kembali dan bahasa.
1 ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang? √
2. Musim apa sekarang ? √
3. Tanggal berapa sekarang ? √
4. Hari apa sekarang ? √
5. Bulan apa sekarang ? √
6. Dinegara mana anda tinggal ? √
7. Di Provinsi mana anda tinggal ? √
8. Di kabupaten mana anda tinggal ? √
9. Di kecamatan mana anda tinggal ? √
10. Di desa mana anda tinggal ? √
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. kertas √
12. pulpen √
13. pensil √
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
14. B √
15. U √
16. L √
17. A √
18. N √
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek
19. Kertas √
20. Pulpen √
21. Pensil √
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
22. Jam tangan √
23. Pensil √
b. Pengulangan
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “ √
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas ! √
26. Lipat dua ! √
27. Taruh dilantai ! √
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata √
29. Tulis satu kalimat √
30. Salin gambar √
JUMLAH 18
No DATA MASALAH
1 NDS : Gangguan perfusi jaringan cerebral
Tn. K mengatakan kepalanya pusing atau b.d penurunan suplai darah keotak
nyeri dan sulit tidur
Nadi ; 88 x/menit
Suhu ; 36.5 c
P; Nyeri dirasakan berdenyut
Q; Nyeri bila sulit tidur
R; Nyeri pada tengkuk
S; Skala 4
T; Kadang-kadang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Keluarga mampu
mempertimbangkan siapa
yang mempunyai
kewenangan untuk
mengambil keputusan.
2. Keluarga mampu
memutuskan tindakan
yang harus dilakukan bila
- terjadi serangan.
TUK 2 :
3. Keluarga dapat meminta 1. Menganjurkan
Setelah dilakukan intervensi
bantuan kepada orang lain keluarga untuk
keperawatan selama 1 x 45 menit,
jika keluarga mempunyai mengambil
keluarga mampu mengambil
keterbatasan. keputusan untuk
keputusan yang tepat yaitu dengan
cara: membawa Ny. M
Keluarga dapat mempertimbangkan ke tempat
siapa diantara keluarga yang pelayanan
mempunyai kemampuan kesehatan.
memutuskan untuk mengambil 2. keluarga memilih
keputusan fasilitas kesehatan
Tindakan kesehatan yang dilakukan Respon 1. Keluarga dapat merawat yang sesuai
keluarga diharapkan dapat verbal Tn. K dalam melakukan dengan kondisi.
dikurangi bahkan teratasi semua aktivitasnya ketika 3. Menganjurkan
sakit (mandi 2x sehari, keluarga untuk
Keluarga dapat meminta bantuan membantu Tn. K ke toilet, meminta bantuan
kepada orang lain jika keluarga makan, minum, kepada orang lain jika
mempunyai keterbatasan mengenakan pakaian, mempunyai
menyisir rambut) keterbatasan
2. Keluarga mampu
TUK 3 : mempelajari senam ROM
3. Keluarga dapat
Setelah dilakukan intervensi
mendemonstrasikan kembali
keperawatan selama 1 x 45 menit
senam ROM yang sudah
diharapkan keluarga mampu
diajarkan dengan benar oleh 1. Gali pengetahuan
merawat Tn. Kdengan cara:
petugas keluarga dalam
Keluarga mampu memenuhi
mengatasi masalah
kebutuhan dasar ketika sakit komplikasi
pada Tn. K 2. Diskusikan tentang
Keluarga dapat mempelajari obat perawatan yang
herbal sudah dilakukan
Mendemonstrasikan kembali obat 3. Ajarkan keluarga
herbal yang sudah diajarkan tentang minuman
dengan benar oleh petugas herbal seperti
( daun sirsak dan
mentimun )
dilakukan dirumah
dengan benar
4. Beri kesempatan
keluarga
mendemonstrasika
n ulang beberapa
tahap yang sudah
diajarkan
5. Beri reinforcement
positif atas
demonstrasi yang
sudah dilakukan
6. Beri kesempatan
pada keluarga
untuk bertanya
tentang hal yang
belum dimengerti
1. Keluarga dapat
Manfaat fasilitas kesehatan:
menyebutkan
1. Memberi informasi syarat rumah
kesehatan sehat:
2. Memiliki
2. Memberi pengobatan
ventilasi yang
TUK 3 :
Respons
kognitif
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Tanggal 23 Maret-2019
Gangguan
TUK 1 (Mengenal masalah) S:
perfusi jaringan
cerebral b.d 1. Menjelaskan pada keluarga tentang Keluarga mampu
penurunan pengertian Hiperetnsi menjelaskan kembali cara
suplai darah 2. Membimbing keluarga untuk mengontrol hipertensi
keotak menjelaskan kembali tentang Keluarga dapat
pengertian Hipertensi menyebutkan kembali
3. Menganjurkan keluarga untuk cara mengontrol
menyebutkan kembali penyebab dari hipertensi
Hiperetnsi
4. Menjelaskan pada keluarga tentang O:
pencegahan Hipertensi
Keluarga tampak
5. Berikan penjelasan tanda dan gejala
memperhatikan dengan
Hiperetnsi
seksama saat diskusi
6. Memotivasi keluarga untuk
berlangsung
mengungkapkan kembali tanda dan
Terjadi kontak mata saat
gejala Hipertensi
berinteraksi dengan
7. Berikan penjelasan komplikasi
perawat
penyakit Hipertensi
Keluarga tersenyum saat
8. Berikan reinforcement positif bila
diberikan pujian oleh
keluarga sudah mengerti
perawat
9. Melakukan kontrak untuk pertemuan
berikutnya
A:
STIKES BANTEN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
STROKE
2. Jenis Stroke
3. Penyebab Stroke
5. Akibat Stroke
6. Pencegahan Stroke
Waktu : 30 menit
Latar Belakang
Penyakit yang berhubungan dengan saraf sangat banyak terjadi di jaman sekarang ini, seperti
stroke. Stroke sudah di kenal sejak lama, penyakit ini terjadi bisa diakibatkan karena
hipertensi sehingga menyebabkan tubuh menjadi lumpuh baik sebagian maupun semuanya.
Namun sekarang stroke tidak hanya menyerang anggota badan namun sudah menyerang
otak yaitu stroke hemoragik. Stroke hemoragik menyerang otak sehingga menyebabkan
terjadinya perdarahan di otak.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama ±30 menit, diharapkan keluarga mampu
memahami tentang penyakit stroke.
Tujuan Khusus
Pengertian Stroke
Jenis Stroke
Penyebab Stroke
Komplikasi Stroke
Pencegahan Stroke
Metode
Media
Leaflet
Proses pelaksaaan
media
1 Pendahuluan
No Kegiatan Respon peserta waktu Metode &
media
2 Penyajian
Salam penutup
Setting Tempat
Duduk berhadapan
Evaluasi
Evaluasi struktur
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
Referensi
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Kedua. Jakarta:Media Aesculapius
FKUI
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika
Smeltzer, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol
2. alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta: EGC.
Lampiran Materi
MENGENAL STROKE
Definisi
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara
cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang
disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja
dan kapan saja (Muttaqin, 2008).
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24
jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak (Corwin,
2009). Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun.
Jenis Stroke
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin, 2008)
Stroke Hemoragi
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid.
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga
terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun.
Stroke Non Hemoragi
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya
dapat timbul edema sekunder. Kesadaran umumnya baik.
Etilogi
Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin (2008):
Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan
kongesti di sekitarnya. Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang
tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis
dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. Tanda
dan gejala neurologis memburuk pada 48 jam setelah trombosis. Beberapa
keadaan di bawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak:
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan
pengerasan arteri besar dan menengah seperti koronaria, basilar, aorta dan
arteri iliaka (Ruhyanudin, 2007). Aterosklerosis adalah mengerasnya
pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding
pembuluh darah.
Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak dan udara.
Faktor risiko
Usia
Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun
Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena stroke dibanding
perempuan
Ras/suku bangsa
Genetik
Hipertensi
Diabetes melitus
Kolesterol tinggi
Obesitas
Minuman alkohol
Manifestasi Klinik
Stroke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana
yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah
kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik
sepenuhnya.
Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang
timbul mendadak.
Gangguan persepsi
Komplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi, komplikasi ini
dapat dikelompokan berdasarkan:
Hidrocephalus
Pencegahan Stroke
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu
dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak
dalam darah
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam salah satu tips
dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak
yang sehat dalam darah