Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GAGAL GINJAL KRONIK

Tema : Gagal ginjal


SubTopik : Gagal ginjal kronik
Hari / tanggal : Jumat, 20 September 2019
Waktu Pertemuan : 15 menit
Tempat : Intalasi C4 RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, Sulawesi
Utara
Sasaran : Seluruh pasien di ruangan
Penyuluh : Kelomppk 1

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman juga tak bisa menghindarkan kesibukan masyarakat
baik perkotaan maupun pedesaan. Hal ini mempengaruhi masyarakat tidak
peduli akan kesehatannya, termasuk mengenai penyakit Gagal ginjal kronik.
Penatalaksanaan gagal ginjal kronik yaitu dengan mengurangi minum, operasi
dan cuci darah ( hemoliadisa ).
SAP tentang Gagal Ginjal Kronik, akan membahas tentang pengertian apa itu
Gagal Ginjal Kronik, fungsi ginjal, penyebab penyakit ginjal kronis, tanda dan
gejala penyakit ginjal kronis, cara pencegahan dan petalaksanaannya.

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Gagal Ginjal Kronik (GGK)
selama 15 menit, diharapkan keluarga pasien dapat memahami penyakit ginjal
kronis yang diderita pasien dan keadaan pasien.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai gagal ginjal kronik
selama 15 menit, penduduk mampu memahami dan menjelaskan:
1. Pengertian GGK
2. Penyebab GGK
3. Tanda dan Gejala GGK
4. Pencegahan GGK
5. Penatalaksanaan GGK

B. Kisi-kisi Materi
1. Pengertian GGK
2. Penyebab GGK
3. Tanda dan Gejala GGK
4. Pencegahan GGK
5. Penatalaksanaan GGK
C. Media
 Leaflet

D. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
E. Rencana Pelaksanaan
NO Kegiatan Pendidikan Kesehatan Waktu Kegiatan Klien
1. Member Salam 0,5 menit 1.Klien kembali menyapa
sapa tersebut
2. Memperkenalkan diri 1 menit
2.Klien Memperhatikan
3. Memberikan penjelasan tentang 5 menit
3. Klien menndengarkan
Gagal ginjal kronik
penjelasan yang diberikan
4. 1 menit
Memberikan kesempatan kepada
4. Klien mengajukan
5. keluarga pasien untuk bertanya 1,5 menit
pertanyaan
Memberi jawaban atas pertanyaan
5. Klien mendengarkan
yang diajukan
6. 1 menit jawaban yang diberikan
Menyimpulkan hasil penyuluhan
6. Klien mendengarkan
dan evaluasi
dengan baik

F. Evaluasi
1. Peserta dapat menjelaskan sekilas pengertian Gagal Ginjal Kronik
2. Peserta dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya Gagal
Ginjal Kronik
3. Peserta dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala Gagal Ginjal
Kronik
4. Peserta dapat menyebutkan apa saja pencegahannya
5. Peserta dapat memahami penatalaksanaan dari Gahgal Ginjal Kronik

LAMPIRAN MATERI

GAGAL GINJAL KRONIK


A. DEFINISI
CKD (Chronic Kidney Disease) atau gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai
kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif,
irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam
mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi
uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009). Gagal ginjal kronik merupakan gangguan
fungsi ginjal yang progresif dan irreversible, yang menyebabkan kemampuan tubuh
gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun
elektrolit, sehingga timbul gejala uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah)
B. PENYEBAB
1. Hipertensi tak terkontrol
2. Diabetes militus
3. Adanya sumbatan pada saluran kemih( batu, tumor, penyempitan/struktur)
4. Kelainan ginjal, dimana terjadi pengemanganban banyak kista pada organ
ginjal itu sendiri
5. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan leh infeksi atau
dampak dari penyakit darah tinggi

C. TANDA & GEJALA


Tanda dan gejala pasien gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut :
1. Manifestasi kardiovaskuler
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem
renin-angiotensin-aldosteron), pitting edema (kaki,tangan,sakrum), edema
periorbital, Friction rub perikardial, pembesaran vena leher.
2. Manifestasi dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, pruritus, ekimosis,
kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
3. Manifestasi Pulmoner
Krekels, sputum kental dan liat, napas dangkal, pernapasan Kussmaul
4. Manifestasi Gastrointestinal
Napas berbau amonia, ulserasi dan pendarahan pada mulut, anoreksia,
mual,muntah, konstipasi dan diare, pendarahan saluran gastrointestinal
5. Manifestasi Neurologi
Kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan tungkai,
panas pada telapak kaki, perubahan perilaku. Diseguilibrium syndrome :
Mual, muntah , kelelahan dan sakit kepala
6. Manifestasi Muskuloskeletal
Kram otot, kekuatan otot hilang, fraktur tulang, foot drop
7. Manifestasi Reproduktif
Amenore dan atrofi testikuler
D. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu
1. Konservatif
 Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
 Observasi balance cairan
 Observasi adanya odema
 Batasi cairan yang masuk
2. Dialysis
 peritoneal dialysis biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis )
 Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui
daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
 AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
 Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung)
3. Operasi
 Pengambilan batu
 transplantasi ginjal
E. PENCEGAHAN
1. Minum air putih yang cukup sekitar kurang lebih 15-2 L/hari
2. Hindari obat yang merusak ginjal
3. Kenali faktor resiko penyakit ginjal
4. Kenali gejala dini penyakit ginjal.
5. Segera konsultasi dengan dokter
6. Olahraga
7. Kurangi makanan berlemak
8. Kotrol gula darah dan tekanan darah
9. Berhenti merokok.
F. PRINSIP DIET PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS
1. Diet lunak
2. Cukup energi dan rendah protein
3. Sebagai sumber protein, diutamakan protein hewani, misalnya: susu, sapi,
daging, dan ikan. Banyaknya sesuai dengan kegagalan fungsi ginjal penderita.
4. Sebagai sumber lemak, diutamakan lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan
sekitar 25 persen dari total energi yang diperlukan.
5. Untuk kebutuhan air, dianjurkan sesuai dengan jumlah urine 24 jam; sekitar
500 mililiter melalui minuman dan makanan.
6. Untuk kebutuhan kalium dan natrium dengan keadaan penderita.
7. Untuk kebutuhan kalori, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari.
8. Membatasi asupan garam dapur jika ada hipertensi(darah tinggi) atau edema).
9. Dianjurkan juga mengonsumsi agar-agar karena selain mengandung sumber
energi juga mengandung serat yang larut.
DAFTAR PUSTAKA

E. Marilynn Doenges, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC : Jakarta
Smeltzer. C Suzanne. Bare G Renda. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. EGC : Jakarta
RN.PhD.Jackson Marilynn.”Panduan Praktis Edukasi Pasien”.PT. Erlangga :
Jakarta.2009

Anda mungkin juga menyukai