DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1B/SAP RSSA
SEMESTER 2
A. Latar belakang
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan suatu pelatihan yang
berisi upaya-upaya dan tindakan resusitasi kardiopulmonal (RKP) yang
dilakukan baik oleh orang awam atau tenaga medis yang terlatih dan terampil
untuk membantu dan memberikan pertolongan yang cepat dan tepat kepada
pasien yang sedang terancam kematian yang akibat henti jantung dan napas
sambil menunggu bantuan atau memindahkan ketempat yang lebih layak dan
memadai.
Resusitasi jantung paru biasanya digunakan sebagai pertolongan pertama
pada pasien yang mengalami henti nafas dan henti jantung. Yang bertujuan
untuk mengembalikan fungsi optimal pernafasan dan sirkulasi untuk
mencegah kematian (kematian biologis). Maka dari itu tindakan resusitasi
jantung paru (RJP) sangat penting di pelajari untuk melakukan tindakan
pertolongan pertama dan untuk bantuan hidup dasar.
Berdasarkan hal diatas maka kami merasa perlu memberikan informasi
melalui penyuluhan masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Nanggalo.
Dengan adanya penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan
dapat memberikan Bantuan Hidup Dasar/Resusitasi Jantung Paru (RJP)
kepada seseorang yang mengalami henti nafas dan jantung.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, audiens di Puskesmas Nanggalo
Padang mengenai pertolongan pertama terhadap seseorang yang
mengalami henti nafas dan jantung, dapat memahami mengenai teknik
Resusitasi Jantung Paru (RJP).
3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Menerapkan pendidikan dan teori sebagai wahana dalam menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa.
b. Bagi Rumah Sakit
Penyuluhan ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan
serta sumbangan pemikiran bagi petugas kesehatan di Instalasi
Pelayanan Jantung Terpadu Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang,
dalam memberikan perawatan dan pendidikan kesehatan pada
masyarakat tentang Bantuan Hidup Dasar / Resusitasi Jantung Paru
(RJP)
c. Bagi Audiens
Penyuluhan ini dapat menjadi informasi untuk menambah pengetahuan
masyarakat tentang Bantuan Hidup Dasar / Resusitasi Jantung Paru
(RJP).
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik
Bantuan Hidup Dasar / Resusitasi Jantung Paru (RJP) kepada seseorang
yang mengalami henti nafas dan henti jantung.
2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Henti Jantung
b. Tanda-Tanda Henti Jantung
c. Pengertian Henti Nafas
d. Pengertian Resusitasi Jantung Paru (RJP)
e. Tujuan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
f. Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar (BHD)
g. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan Resusitasi
Jantung Paru (RJP)
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Demonstrasi
D. Materi (terlampir)
E. Pengorganisasian
1. Moderator : Dian Purwaningsih
2. Presenter : Wino Mistirahayu dan Ismed Prasetyo
3. Fasilitator : Sulik
Zakfar Evendi
F. Uraian Tugas
1. Tugas Moderator
a. Memperkenalkan diri,anggota kelompok, dan pembimbing
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalannya kegiatan
f. Memberi kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas presenter
a. Menyusun rencana kegiatan SAP
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan kepada
audience
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik
3. Tugas Fasilitator
a. Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan
G. Pengaturan Tempat
Media
O M P
K K F K K K
K F K F K F
K K F K K K
Keterangan
M : Moderator
P : Presenter
K : Klien / Peserta
F : Fasilitator
O : Observer
Media : Media / Model
H. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegiatan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab salam
( 5 menit ) Memperkenalkan diri, Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing
Menjelaskan topik Mendengarkan
penyuluhan
Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak
dan bahasa waktu
Menjelaskan tujuan kegiatan Mendengarkan dan
memperhatikan
Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas
pendapat audiens
Menjelaskan materi
penyuluhan tentang
tentang Langkah-langkah
Bantuan Hidup Dasar
(BHD) / Resusitasi
Jantung Paru (RJP)
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu sesuai dengan yang direncana
c. Selama proses berlangsung diharapkan audiens dapat mengikuti
seluruh kegiatan penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Sebanyak 75% peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian
henti jantung dan henti nafas
b. Sebanyak 75% peserta yang hadir mampu menyebutkan konsep
Bantuan Hidup Dasar (BHD) / Resusitasi Jantung Paru (RJP)
c. Sebanyak 75% peserta yang hadir mampu menyebutkan Langkah-
langkah Bantuan Hidup Dasar (BHD) / Resusitasi Jantung Paru (RJP)
LAMPIRAN MATERI
A. Konsep Henti Jantung (Cardiac Arrest) dan Henti Napas (Respiratory
Arrest)
1. Pengertian Henti Jantung (Cardiac Arrest)
Henti jantung adalah berhentinya sirkulasi peredaran darah karena
kegagalan jantung untuk melakukan kontraksi secara efektif, keadaan
tersebut biasa disebabkan oleh penyakit primer dari jantung atau
penyakit sekunder non jantung. Henti jantung adalah bila terjadi henti
jantung primer, oksigen tidak beredar dan oksigen tersisa dalam organ
vital akan habis dalam beberapa detik (Mansjoer & Sudoyo 2010).
1. Resusitasi
Resusitasi atau reanimasi mengandung arti harfiah menghidupkan
kembali, dimaksudkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mencegah suatu episode henti jantung berlanjut menjadi kematian
biologis. Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat
akibat kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke
fungsi optimal guna mencegah kematian biologis. Resusitasi jantung
paru (RJP) atau juga dikenal dengan cardio pulmonier resusitation
(CPR) merupakan gabungan antara pijat jantung dan pernafasan
buatan.
Komplikasi dari teknik ini adalah perdarahan hebat. Jika korban
mengalami perdarahan hebat, maka pelaksanaan RJP akan
memperbanyak darah yang keluar sehingga kemungkinan korban
meninggal dunia lebih besar. Namun, jika korban tidak segera diberi
RJP, korban juga akan meninggal dunia. RJP harus segera dilakukan
dalam 4-6 menit setelah ditemukan telah terjadi henti jantung dan henti
napas untuk mencegah kerusakan sel-sel otak dan lain-lain. Jika
penderita ditemukan bernapas namun tidak sadar maka posisikan
dalam keadaan mantap agar jalan napas tetap bebas dan sekret dapat
keluar dengan sendirinya.
Meminta pertolongan
Korban tidak merespon maka penolong harus segera
mengaktifkan SPGDT dengan menelpon Ambulans Gawat
Darurat 118 Dinas Kesehatan DKI Jakarta, atau ambulans
rumah sakit terdekat. Mengaktifkan SPGDT penolong harus
siap dengan jawaban mengenai lokasi kejadian, kejadian yang
sedang terjadi, jumlah korban dan bantuan yang dibutuhkan.
Rangkaian tindakan tersebut dapat dilakukan secara
bersamaan apabila pada lokasi kejadian terdapat lebih dari
satu penolong, misalnya penolong pertama memeriksa respon
korban kemudian melanjutkan tindakan BLS sedangkan
penolong kedua mengaktifkan SPGDT dengan menelpon
ambulans terdekat dan mengambil alat kejut jantung otomatis
(AED).
2. Resusitusi Jantung Paru (RJP)
RJP terdiri dari penekanan dada dan bantuan napas dengan
perbandingan 30:2 berarti 30 kali penekanan dada kemudian
dilanjutkan dengan memberikan 2 kali bantuan napas. Bantuan
napas diberikan jika penolong yakin melakukannya. Penekanan
dada yang dilakukan dengan prinsip tekan kuat, tekan cepat
mengembang sempurna. Memaksimalkan efektivitas penekanan
dada, korban harus berada ditempat yang permukaannya datar.
Penolong meletakan pangkal telapak tangan ditengah dada korban
dan meletakan tangan yang lain diatas tangan yang pertama dengan
jari-jari saling mengunci dan lengan tetap lurus.
DAFTAR PUSTAKA
Boswick, John A.1997. Perawatan Gawat Darurat.Jakarta : EGC.
Darwis, dr. Allan & Sarana, dr. Lita, dkk.2007.Pedoman Pertolongan
Pertama.Jakarta : Palang Merah Indonesia.
Juliansyah, Rahmad Aswin.2009.Napas Buatan (Resusitasi Jantung Paru).
Dalam http://duniakeperawatan.wordpress.com/2009/02/28/143/(Diaksesp
ada tanggal 20 Februari 2021)
Sutawijaya, Risang Bagus.2009.Gawat Darurat Panduan Kesehatan Wajib di
Rumah Anda.Yogyakarta : Aulia Publishing.
Ramzkesrawan.2012.Prosedur Resusitasi Jantung
Paru. Dalam http://oknurse.wordpress.com/2012/03/27/prosedur-
resusitasi-jantung-paru-cpr/(Diaksespada tanggal 20 Februari 2021)
Rayani.2013.Aplikasi Resusitasi Jantung Paru.
Dalam http://rayaniners.blogspot.com/2013/03/cpr-application-aplikasi-
resusitasi.html(Diakses pada tanggal 20 Februari 2021)