0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan4 halaman
Bab ini membahas tentang self management pada gagal jantung. Self management didefinisikan sebagai partisipasi aktif pasien dalam mengelola penyakitnya sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Program self management bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatannya sehari-hari dengan memberikan edukasi tentang manajemen perawatan, gaya hidup, dan emosi. Faktor-faktor seperti pengetahuan, dukungan sos
Bab ini membahas tentang self management pada gagal jantung. Self management didefinisikan sebagai partisipasi aktif pasien dalam mengelola penyakitnya sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Program self management bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatannya sehari-hari dengan memberikan edukasi tentang manajemen perawatan, gaya hidup, dan emosi. Faktor-faktor seperti pengetahuan, dukungan sos
Bab ini membahas tentang self management pada gagal jantung. Self management didefinisikan sebagai partisipasi aktif pasien dalam mengelola penyakitnya sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Program self management bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatannya sehari-hari dengan memberikan edukasi tentang manajemen perawatan, gaya hidup, dan emosi. Faktor-faktor seperti pengetahuan, dukungan sos
Self management atau manajemen diri secara konsep didefinisikan sebagai
partisipasi aktif pasien terhadap perawatan dirinya sendiri untuk mendapatkan outcome yang lebih baik. (Skaperdas, 2013). Pasien diharapkan dapat memanage penyakitnya sendiri seperti patuh terhadap regimen pengobatan, restriksi diet dan mengkaji perubahan gejala misalnya peningkatan berat badan dan sesak nafas. (Skaperdas, 2013). Manajemen diri berarti pasien mengarahkan sendiri pembentukan tingkah lakunya dengan strategi terapeutik atau beberapa kombinasi strategi. Manajemen diri sebagai kontrol dari respon tertentu melalui stimulus yg dihasilkan dari respon lain pada individu sama yaitu melalui stimulus yg dibangkitkan oleh diri sendiri.
B. ASPEK DAN PRINSIP SELF MANAGEMENT
Aspek yang ada pada manajemen diri antara lain: 1. Pengelolaan waktu. 2. Hubungan antar manusia 3. Perspektif diri dimana individu dapat menilai dirinya sendiri seperti orang lain menilai dirinya, jujur terhadap dirinya. Prinsip- prinsip pada manajemen diri antar lain: 1. Self- regulation, waspada jika konsekuensi perilakunya tidak diharapkan. 2. Self- control, komitmen terhadap apa yg terjadi 3. Self- attribution, individu percaya bahwa dirinya bertanggung jawab atas terjadinya sesuatu dan sukses karena dirinya
C. PROGRAM SELF MANAGEMENT
Program self management (manajemen diri) adalah upaya sekaligus dukungan yang dilakukan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kemampuan tertentu pasien sehingga dapat mengelola kesehatan dirinya termasuk program pengkajian kesehatan diri, mengetahui masalah kesehatan diri, menentukan tujuan dan pemecahan masalah (Lorig dan Holman,2003) Dukungan manajemen diri merupakan bagian terpenting dalam pelayanan keperawatan yang berfokus pada pasien. Program manajemen diri merupakan dukungan yang diberikan kepada pasien terutama dengan kondisi kronis yang bertujuan untuk meningkatkan self efficacy sehingga memungkinkan mereka mengelola kesehatannya dalam kehidupan sehari-hari. Manajemen diri juga bagaimana meningkatkan kontribusi dari lingkungan sekitar untuk berperan aktif dalam perawatan kesehatan pasien. Program manajemen diri memiliki beberapa unsur antara lain : 1. Empati, patient centered care. Semua professional pemberi asuhan harus memberi perhatian dan kontribusinya untuk memenuhi kebutuhan pasien. 2. Melibatkan seluruh tim kesehatan dalam perencanaan, pengelolaan pasien dan monitoring. 3. Merencanakan kunjungan ke pasien dengan berfokus pada pencegahan dan manajemen pengelolaan daripada pelayanan akut. 4. Melibatkan pasien dalam penentuan tujuan 5. Memberikan pendidikan dan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dengan menggunakan media yang sesuai dengan budaya pasien 6. Membuat rujukan ke komunitas, seperti program untuk mengikuti latihan tertentu di puskesmas 7. Tindak lanjut rutin dengan monitoring, bisa melalui sarana telekomunikasi untuk mendukung dalam upaya menjaga perilaku sehat. Program manajemen diri yang baik seyogyanya melibatkan berbagai sumber daya yang ada di sekitar pasien, antara lain: 1. Interaksi perawat-pasien 2. Perawat dengan tenaga kesehatan yang lain Program manajemen diri mengajarkan kepada pasien tiga hal : 1. Manajemen perawatan Pasien dilibatkan dalam pengelolaan penyakitnya, termasuk di dalamnya minum obat, mengikuti diet tertentu, dan juga menggunakan alat tertentu seperti injeksi insulin. Pasien diajarkan untuk ketrampilan pemecahan masalah, implementasi sousi dan evaluasi hasil. 2. Manajemen gaya hidup pasien diajarkan untuk melakukan perubahan dan penciptaan perilaku hidup baru yang bermakna. Pasien dengan kondisi kronis harus membuat keputusan untuk merubah gaya hidup nya sehari-hari. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang cukup tepat. Pasien juga diajarkan untuk menemukan dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan mamanfaatkan penyedia layanan kesehatan. Pasien berperan aktif dengan penyedia layanan yang ada di masyarakat dengan rutin memeriksakan kondisi dan melaporkan apabila terjadi perubahan kondisi. 3. Manajemen emosional Pasien akan menghadapi permasalahan emosional karena memiliki kondisi kronis yang akan mengubah pandangan seseorang tentang masa depan. Emosi seperti marah, takut, frustrasi, dna depresi biasanya dialami oleh seseorang dengan penyakit kronis. Pasien diajarkan untuk mengelola psikologis yang lebih adaptif. Program manajemen diri berdampak pada beberapa hal antara lain: 1. Meningkatkan pengetahuan pasien. 2. Meningkatkan kemampuan koping pasien. 3. Meningkatkan perilaku pasien 4. Meningkatkan kepuasan pasien 5. Mengontrol penyakit yang diderita pasien 6. Meningkatkan konsep diri.
D. SELF MANAGEMENT PADA GAGAL JANTUNG
Keadaan patologis gagal jantung seperti kerusakan struktur dan fungsi jantung akan menyebabkan keterbatasan fungsional sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien. Keterbatasan fungsional ini merujuk pada kondisi keterbatasan fisik, sosial, fungsi mental dan fungsi peran sebagai dampak dari penyakit gagal jantung. Tingkat pengetahuan pasien berhubungan dengan kemampuan untuk mengenal dan mencari bantuan ketika muncul tanda dan gejala abnormal, kepatuhan dalam pengobatan, perawatan diri yang adekuat, peningkatan fungsi fisik dan emosional serta mampu dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan preventif. (Azhar, 2015) Manajemen diri yang baik pada pasien gagal jantung kronis (CHF) dapat didefinisikan sebagai “aktivitas sehari-hari yang menjaga stabilitas klinis”. Pasien wajib mematuhi pengobatan, diet dan rejimen olah raga dan mengelola gejala dengan mengenali perubahan dan merespons dengan menyesuaikan perilaku atau dengan mencari bantuan yang sesuai. Manajemen diri pasien dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dan lebih sedikit masuk rumah sakit. Manajemen diri pada CHF biasanya melibatkan adaptasi perilaku. Pasien perlu menghindari atau berhenti merokok, beradaptasi (misalnya membatasi asupan natrium, kolesterol dan cairan) dan mempertahankan (misalnya berolahraga secara teratur). Dari perspektif pasien, hal ini meningkatkan kompleksitas manajemen diri dan meningkatkan tuntutan kognitif, perilaku dan motivasi (Toukhsati et al., 2015). Manajemen diri pada pasien gagal jantung dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor psikis (persepsi, depresi dan kecemasan), faktor tingkat pendidikan dan pengetahuan serta faktor petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu juga ditemukan faktor pendukung seperti usia, jenis kelamin, penyebab gagal jantung, dukungan keluarga dan tingkat aktifitas fisik. Untuk meningkatkan kemampuan manajemen diri dapat dilakukan dengan edukasi yang berkelanjutan, tidak hanya pada saat pasien dirawat inap, namun bisa terus berlanjut saat pasien rawat jalan, dengan pemantauan yang ketat dari petugas kesehatan serta peningkatan peran advokasi petugas kesehatan terhadap pelaksanaan manajemen diri.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu