PENDAHULUAN
1
pasien pada posisi yang selalu tergantung. Menurut Muhlisin dan Irdawati (2010), teori ini
merupakan suatu landasan bagi perawat dalam memandirikan pasien sesuai tingkat
ketergantungannya bukan menempatkan pasien dalam posisi ketergantungan, karena menurut
Orem, self care itu bukan proses intuisi tetapi merupakan suatu prilaku yang dapat dipelajari.
Selain itu, teori Orem juga tetap berorientasi pada manusia/person, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan yang saling mempengaruhi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
respon khusus. Keterampilan self care sangat penting dan pasien harus memiliki
kemampuan untuk merencanakan, menetapkan tujuan, dan membuat keputusan. Self
care juga berkontribusi pada pengembangan keterampilan, meskipun pasien memiliki
pengalaman bertahun-tahun dengan penyakit tertentu namun tidak selalu pasien
mengembangkan keterampilan self care. Tantangan bagi para profesional perawatan
kesehatan adalah untuk mengidentifikasi apa yang telah pasien pelajari dari
pengalaman, melihat jika apa yang diketahui benar, dan memfasilitasi pengembangan
keterampilan yang diperlukan untuk kinerja perawatan diri.
b. Motivasi
Motivasi sebagai kekuatan pendorong manusia untuk mencapai tujuan.
Terdapat dua jenis motivasi yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik muncul
dari keinginan untuk mengasimilasi dan belajar. Motivasi intrinsik didorong oleh
hasrat untuk melakukan tugas tertentu karena tugas yang memberikan kesenangan
pada diri orang tersebut. Motivasi ekstrinsik mengacu pada perubahan perilaku karena
itu mengarah ke hasil yang telah ditentukan spesifik yang diinginkan untuk beberapa
alasan, misalnya untuk meningkatkan kesehatan, untuk menyenangkan orang lain.
Self care dipicu dan didorong oleh motivasi ekstrinsik. Individu tidak dapat secara
internal termotivasi untuk melakukan suatu perilaku, tetapi persepsi orang lain yang
signifikan mengenai pentingnya melakukan perilaku dapat memotivasi perawatan
diri.
d. Keyakinan
Perawatan diri sangat dipengaruhi oleh sikap dan keyakinan seperti self-
efficacy. Self efficacy merupakan keyakinan seseorang dalam kemampuan untuk
melakukan tindakan tertentu dan untuk bertahan dalam melakukan tindakan. Konsep
4
kepercayaan dikonseptualisasikan sebagai komponen self care. Kepercayaan diri
penting dalam setiap tahap proses perawatan diri.
e. Kebiasaan
Kebiasaan atau rutinitas sehari-hari merupakan faktor penting yang
mempengaruhi perawatan diri. Beberapa pasien terbiasa melakukan perilaku
perawatan diri tertentu dan perawatan diri menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari
mereka. Namun beberapa pasien lain perawatan diri dianggap sebagai tindakan yang
membutuhkan energi yang banyak.
h. Akses ke Perawatan
Perawatan diri penyakit kronis dipengaruhi oleh penyedia setelah mengakses
sistem perawatan kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Beberapa pasien
memiliki kesulitan dalam akses terkait penyakitnya dalam sistem perawatan kesehatan
seperti ekonomi dan lokasi.
5
2.2 KONSEP TEORI MODEL DOROTHY OREM
2.2.1 Teori Self care Dorothea Orem
Menurut Orem (2001) Asuhan Keperawatan dilakukan dengan keyakinan
bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehtan dan kesejahteraan.
Teori ini dikenal dengan teori self care deficit (Perawatan Diri). Orang dewasa
dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit
membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem (2001)
mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
a. Universal Self care requisites (Kebutuhan Perawatan Diri Universal)
Kebutuhan yang dibutuhkan manusia secara umum selama siklus
kehidupannya, baik kebutuhan fisiologis dan psikologis, yaitu:
1) Memelihara kecukupan pengambilan udara
2) Memelihara kecukupan pengambilan makanan
3) Memelihara kecukupan pengambilan air
4) Pembekalan perawatan dengan proses eliminasi dan pembuangan kotoran
5) Memelihara keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6) Memelihara keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
7) Pencegahan bahaya atau resiko pada kehidupan manusia, fungsi, dan
kesejahteraan manusia
8) Promosi fungsi dan perkembangan kehidupan dengan kelompok-
kelompok sosial dalam memenuhi potensi manusia, pengetahuan
keterbatasan-keterbatasan manusia, dan hasrat kemanusiaan yang normal.
Biasanya digunakan sebagai suatu pemikiran dari pentingnya manusia yang
dihubungkan dengan genetik, dasar karakteristik, dan bakat dari masing-
masing individu (Orem, 2001; Alligood & Tomey, 2010).
6
3) Pencegahan atau penanggulangan dampak dari kondisi manusia dan
situasi kehidupan yang dapat merugikan perkembangan manusia (Orem,
1980; Alligood & Tomey,2010).
Umur
Jenis kelamin
Status perkembangan
Status kesehatan
Kondisi tempat tinggal
7
Faktor sistem kesehatan
Faktor sistem keluarga
Faktor sosial dan budaya
Ketersediaan sumber daya
Faktor lingkungan luar
8
Skema 1 Struktur Konseptual Teori Self Care Deficit
Self-
care
Self- Self-care
care demand
Conditioning agency Conditioning
factor factor
Deficit
Nursing
agency
9
2.2.3 Nursing System
Pada konsep teori Orem (2001) dikenal dengan nursing system, teori ini
membahas kebutuhan self care defist dari pasien dapat dipenuhi oleh perawat,
pasien itu sendiri atau kedua belah pihak baik pasien maupun perawatnya.
Klasifikasi Nursing System yaitu sebagai berikut:
1) The Whole Compensatory System
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk pasien yang tidak mampu
mengontrol atau memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangasangan.
2) The Partly Compensatory System
Bantuan sebagian, dibuthkan bagi pasien yang mengalami keterbatasan gerak
karena sakit atau kecelakaaan
3) The supportive Compensatory System
Dukungan bila menemui pasien dengan tingkat ktergantungan yang rendah
dan pendidikan untuk mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Skema 2 Self care defiicit nursing theory
Wholly
Compensatory
system
Theory of self-care deficit
Supportive/
educative
Theory of nursing system
system
Partially
compensatory
10
2.2.4 Model Self Care Orem
Konsep teori model perawatan diri Dorothea E Orem merupakan model
teori keperawatan professional yang merefleksikan dan menentukan kebutuhan
indidu dengan konsekwensinya. Menurut NANDA, perawatan diri dapat
didefinisikan kemampuan dan tindakan individu dalam menentukan perencanaan,
pengorganisasian, dan melaksanakan segala sesuatu yang di pandang perlu untuk
perawatan dirinya. Tujuan teori model Orem’s yaitu:
1. Fokus perawat – Seseorang memerlukan tindakan dan pengorganisasian
dalam menentukan kebutuhan perawatan diri sebagai dasar dalam
melanjutkan kehidupan yang sehat, bebas dari sakit dan trauma, dan
terlindungi dari akibatnya,
2. Tujuan Perawat – Mengatasi keterbatasan sesorang.
11
therapeuthic demand (maka defisit perawatan diri terjadi dan perawat akan
membantu pasien untuk melakukan tugas perawatan dirinya/self care).
Self care adalah tindakan yang matang dan mematangkan orang lain
yang mempunya potensi untuk berkembang, atau mengembangkan
kemampuan yang dimiliki agar dapat digunakan secara tepat, nyata dan valid
untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil dalam
perubahan lingkunganl. Self care digunakan untuk mengontrol faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas seseorang untuk menjalankan
fungsinya dan berproses untuk mencapai kesejahteraannya.
Self care agency adalah kekuatan individi yang berhubungan dengan
perkiraan dan esensial operasi-operasi produksi untuk keperawatan mandiri.
Ada 3 aspek yakni: a) Agen (orang yang mengambil tindakan). b) Self care
agent (penyedia perawatan mandiri). c) Dependent care agent
(penyelenggara perawatan yang tidak mandiri).
3. Hasil dari keperawatan adalah sistem keperawatan (Theory of Nursing
System)
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendesain dan
menyediakan perawatan yang mengatur kemampuan individu dan mencapai
pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Sistem pelayanan yang memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan self care individu dan memberikannya secara
terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan kemampuan:
a) Wholly compensatory nursing system diberikan pada pasien dengan
ketergantungan tinggi, jika :
tidak mampu melakukan aktivitas, contohnya pada pasien yang
mengalami penurunan kesadaran.
tahu melakukan gerakan tapi tidak boleh ada gerakan, contoh pada
pasien dengan fraktur tulang belakang.
tidak mampu memberi alasan tindakan self care tapi bisa dengan
bimbingan. contoh pada pasien dengan retardasi mental.
b) Partly comensatory nursing system diberikan pada pasien dengan tingkat
ketergantungan sebagian/parsial. Biasanya perawat mengambil alih
beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh pasien,
misalnya pada lansia.
12
c) Supportive educative nursing system diberikan dengan
pemulihan/ketergantungan ringan. Memberikan pendidikan kesehatan
atau penjelasan untuk memotivasi pasien untuk melakukan self care.
1. Manusia
Manusia merupakan makhluk yang berbeda dari makhluk hidup
lainnya, hal ini disebabkan oleh kapasitasnya dalam: 1) Mencerminkan
keadaan diri dan lingkungannya, 2) Menandakan pengalaman mereka, 3)
Memakai simbol yang mereka ciptakan (ide dan kata-kata) dalam berfikir,
komunikasi dan dalam memperjuangkan sesuatu yang menguntungkan
diri mereka dan orang lain. Gabungan dari fisiologi tubuh manusia
termasuk aspek fisik, mental, hubungan antarmanusia dan aspek social.
Orem mempercayai bahwa individu memiliki kecenderungan untuk
belajar dan berkembang. Faktor yang mempengaruhi kecenderungan
belajar termasuk umur, kapasitas mental, budaya, social dan status
emosional dari individu. Jika seseorang tidak dapat mempelajari langkah
perawatan diri, yang lainnya harus dapat merawat dan membuktikannya.
2. Kesehatan
Orem mendefinisikan tentang kesehatan sebagai status fisik,
mental dan kehidupan sosial, tidak hanya mengenai kelemahan fisik atau
penyakit. Orem juga mempersembahkan dasar kesehatan pada konsep
perawatan diri preventif. Perawatan kesehatan termasuk peningkatan dan
pemeliharaan dari kesehatan (primary prevention), perawatan dari
penyakit/luka (secondary prevention), dan komplikasi dari pencegahan
(tertiary prevention).
3. Lingkungan
Kondisi lingkungan dibagi dua, yaitu lingkungan eksternal fisik
dan lingkungan psikososial. Pengembangan lingkungan dilakukan dengan
meningkatkan pengembangan individu melalui motivasi untuk
13
membangun tujuan yang tepat dan mengatur perilaku untuk meraih tujuan
tersebut. Lingkungan dapat berpengaruh positif maupun negative terhadap
kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
4. Keperawatan
Menurut Orem, keperawatan adalah jenis pelayanan kesehatan
spesifik yang berdasarkan pada nilai. Orem menyebutkan bahwa ada
beberapa faktor yang berhubungan dengan konsep keperawatan antara
lain, seni dan kebijaksanaan keperawatan, keperawatan sebagai layanan,
fungsi teori keperawatan dan teknologi keperawatan.
a. Pengkajian
Pengkajian diarahkan pada:
1) Factor personal,
2) Universal self care,
3) Developmental self care,
4) Health deviation self care,
5) Self-Care deficit
14
b. Diagnosa Keperawatan.
Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh pasien.
c. Perencanaan
Tujuan dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care
demand dan meningkatkan kemampuan self care.
Membuat nursing system yang terdiri dari wholly compensatory, partly
compensatory, atau supportive, tergantung dari kondisi pasien.
d. Pelaksanaan
Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan
self care, dan menurunkan self care deficitnya.
e. Evaluasi
Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam meningkatkan kemampuan self
care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
Dari focus telaahan dan lingkup garapan keperawatan medikal bedah yang
sudah diuraikan sebelumya, basis intervensi keperawatan medikal bedah adalah
ketidakmampuan klien (dewasa) untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri (self
care defisit). Ketidakmampuan ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara
tuntutan kebutuhan (self care demand) dan kapasitas klien untuk memenuhinya (self
care ability) sebagai akibat perubahan fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh.
Kondisi ini unik pada setiap individu karena kebutuhan akan self care dapat berbeda-
15
beda, sehingga dibutuhkan integrasi keterampilan-keterampilan berfikir logis-kritis,
teknis dan telaah legal etis untuk menentukan bentuk intervensi keperawatan mana
yang sesuai, apakah bantuan total, partial atau suportif edukatif yang dibutuhkan klien.
16
Supportive educative
17
BAB IV
KESIMPULAN
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya
sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi klien
untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan
dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk dapat menerapkan
teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam
terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang
terapeutik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Akinsola H.(2001). Fostering hope in people living with AIDS in Africa: The role of primary
health-care workers, Aust. J. Rural Health, 9, 158-165.
Aligood, M. R., & Tomey, M. A. (2010). Nursing Theory and Their Work. (7th ed). USA:
Mosby Elsevier.
Bernier, F. 2002. Applying orem self care deficit theory of nursing to continence care: part 2.
Urologic nursing, 22 (6).
Bulecheck, G.M, Butcher, H.K., & Dochterman, J.M. (2008). Nursing Interventions
Classifications (NIC): Fifth Edition. USA: Mosby Elsevier
Bower, et al. (2009). What influences people to self care? National Primary Care Research and
Development.https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDoQFjAD&url=http%3A%2F%2Fwww.population-
health.manchester.ac.uk%2Fprimarycare%2Fnpcrdc-
archive%2FPublications%2FWHAT_INFLUENCES_PEOPLE_TO_SELF_CARE_
MARCH_2009.pdf&ei=HKg7VZiRIYXpmAXVsoCACw&usg=AFQjCNGVsYSCyx
fWJrxbGSE-KbxB7rc_mg&sig2=b0F4Hm-odoqjEh2g2yISXg
Fawcett, I. (2006). Contemporary nursing knowledge: Analysis and evaluation nursing models
and theories. (2nd ed). Philadelphia: F.A. Davis Company.
George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice). (4th ed.). USA:
Appleton & Lange.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). NANDA international nursing diagnoses: Definition
and classification 2015-2017. Oxford: Wiley Balckwell.
Jaarsma T., Riegel B., Stromberg A. (2012). Middle range theory of self care of chronic
illness.Advances in Nursing Science, 35:194-204.
19
http://www.nursingcenter.com/lnc/Static-Pages/A-Middle-Range-Theory-of-Self-
Care-of-Chronic-Illn
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E. (2008). Nursing Outcomes
Classification (NOC): Fourth Edition. USA: Mosby Elsevier
Muhlisin, A & Irdawati (2010). Teori self care dari orem dan pendekatan dalam praktek
keperawatan. Berita ilmu keperawatan.
Nursing Theorist. (2013). Application of Orem’s Self-Care Deficit Theory. Diambil dari
http://currentnursing.com/nursing_theory/application_self_care_deficit_theory.html
pada tanggal 25 April 2015
Orem, D. E. (2001). Nursing Concept of Practice. St Louis: The C.V. Mosby Company.
Parker, M. E. (2005). Nursing theories and nursing practice. (2nd ed). Philadelphia: F.A. Davis
Company.
Taylor, C., Lillis, C., & LeMone, P. (2011). Fundamentals of Nursing: The Art and Science of
Nursing Care: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
The University of Tennessee at Chattanooga Scholl of Nursing Faculty & Student. (2014).
Theory Based Nursing Practice (TBNP) A working document.
20