Disusun Oleh :
Nia Kurnia Al-Asyiah
An’nisaa Heriyanti
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan SAP berjudul “ ISPA ( Infeksi Saluran Napas Akut ) pada
Anak”.
Laporan SAP ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Aplikasi Keperawatan anak dalam konteks klinik dan komunitas
di Puskesmas Cimahi Tengah.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan dan
pembahasan laporan SAP ini. Kami merasa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan yang ditemukan disini oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
kritik dan saran, usulan dan pendapat yang bersifat membangun sangat kami
harapkan, guna melengkapi kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan laporan
SAP ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat bagi
semua.
Penulis
ii
SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN )
ISPA
A. Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan selama 30 menit diharapkan pengunjung Puskesmas
Cimahi Tengah memahami dan mengerti serta mau melakukannya di rumah
tentang cara Perawatan dan pencegahan serta penatalaksanaan ISPA pada
keluarga.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang cara perawatan dan pencegahan serta
penatalaksanaan ISPA pada keluarga, diharapkan pengunjung puskesmas
Cimahi Tengah mampu:
1. Menjelaskan Pengertian ISPA.
2. Menjelaskan Tanda dan Gejala ISPA.
3. Menyebutkan Macam – Macam ISPA.
4. Menyebutkan bahaya Pneumonia
5. Menjelaskan perawatan dan pencegahan ISPA, pneumonia dan Non
Pneumonia.
6. Menjelaskan penatalaksanaan ISPA pada keluarga.
C. Pokok Bahasan
1. Menjelaskan Pengertian ISPA.
2. Menjelaskan Tanda dan Gejala ISPA.
3. Menyebutkan Macam – Macam ISPA.
1
4. Menyebutkan bahaya Pneumonia
5. Menjelaskan perawatan dan pencegahan ISPA, pneumonia dan Non
Pneumonia.
6. Menjelaskan penatalaksanaan ISPA pada keluarga.
D. Metode
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab.
E. Media
Leaflet, Infocus dan PPT
F. Proses Pembelajaran
2
5. Menjelaskan 3. Melakukan
perawatan dan redemonstra
pencegahan ISPA, si yang
pneumonia dan Non diajarkan.
Pneumonia.
6. Menjelaskan
penatalaksanaan
ISPA pada keluarga.
3. Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi. 1. Sasaran
2. Menyampaikan dapat
kesimpulan materi. menjawab
3. Memberikan saran tentang
kepada keluarga. pertanyaan
4. Mengakhiri yang
pertemuan dan diajukan
menyampaikan salam. 2. Mendengar
3. Memperhatik
an.
4. Menjawab
salam.
G. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
3
3. Peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
4
Materi penyuluhan
A. Definisi ISPA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak
diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan
sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat.
ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan,
hidung, sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan
yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang dapat
berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa
tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena
penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai
kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus
masuk ke paru dan merusak organ disana dan susah untuk di sembuhkan.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak.
Fakta yang ditemukan tentang penyakit ISPA pada anak adalah:
1. Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira
1 dari 4 kematian yang terjadi.
2. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
3. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30 %.
4. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi
berumur kurang dari 2 bulan.
5
B. KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
ISPA secara kelompok besar dapat di klasifikasikan menjadi :
1. Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan
sesak napas berat.
2. Pneumonia ringan ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.
3. Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa
disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat.
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Tanda-tanda dan gejala pneumonia adalah batuk yang di sertai
kesukaran bernafas seperti sesak nafas cepat dan atau tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam.
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan
napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi
dai sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman streptococcus jarang
ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik
penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik.
6
yaitu; usia dari bayi/ neonatus, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap
penyakit serta keadaan cuaca.
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari
terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang
merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus,
staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma
dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka
kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari
air susu ibu. Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut
berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang
semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara
keseluruhan dari jalan nafas. Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh
dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan.
Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan
yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi saluran pernafasan biasanya
terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada
musim dingin.
7
tanda dan gejala yang muncul ialah:
1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam
muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun.
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu
tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.
2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada
meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas,
gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk,
terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan
menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama
bayi tersebut mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran
pernafasan akibat infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya
lymphadenitis mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan
lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan,
mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan.
9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak
terdapatnya suara pernafasan.
Tanda – tanda ISPA dapat di lihat dari tanda klinis dan tanda laboratoris
Tanda klinis ISPA :
1. Pada sistem respiratorik : takipneu, napas tidak teratur (apnea), retraksi
dinding torax, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, dan wheezing.
2. Pada sistem cardial : takikardi, bradikardi, hipertensi, dan hipotensi.
3. Pada sistem cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
dan kejang.
4. Pada hal umum : letih dan berkeringat banyak.
8
Tanda laboratoris ISPA
1. Hypoxemia
2. Hypercapnia
Tanda pada anak umur 2 bulan – 5 tahun :
1. Tidak bisa minum
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
4. Stridor
5. Gizi buruk
Tanda bayi umur kurang dari 2 bulan :
1. Kejang
2. Kesadaran menurun
3. Stridor
4. Wheezing
5. Demam dan dingin
Bila mendapati penderita ISPA, sebaiknya segera di tangani tenaga medis
seperti puskesmas dan dokter. Namun bila belum dapat menghubungi
tenaga medis, ada baiknya dirawat sendiri terlebih dahulu.
9
Akibatnya, penderita akan mengalami kesulitan untuk bernafas sehingga benda
asing tertarik dan bakteri juga tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan
tersebut, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi saluran peranfasan.
10
Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa di buat sendiri,
yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampurkan dengan madu atau kecap ½
sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari.
3. Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit – sedikit tapi di
ulangi lebih sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap di
berikan.
4. Minuman
Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk
mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.
5. Gaya hidup
Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal.
Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan
mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang
mungkin muncul.
Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah
adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang tua
merokok di sekitar anak.
11
REFERENSI
Nasution K, Sjahrullah MAR, Brohet KE, Wibisana KA, Yassien MR, Ishak LM,
dkk. Infeksi saluran nafas akut pada balita di daerah urban jakarta. Sari
Pediatri. 2009;11(4):223-8
https://www.nutriclub.co.id/kategori/balita/kesehatan/kenali-lebih-lengkap-
seputar-infeksi-saluran-pernafasan-atas-ispa-pada-balita/
Diakses tanggal 02 Juli 2019.
12