Anda di halaman 1dari 14

SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN )

ISPA PADA ANAK

DI PUSKESMAS CIMAHI TENGAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Aplikasi


Keperawatan Anak Dalam Konteks Klinik Dan Komunitas

Dosen Koordinator : Ibu Fauziah Rudhiati, M.Kep.,Ns.Sp. Kep.An

Disusun Oleh :
Nia Kurnia Al-Asyiah
An’nisaa Heriyanti

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN ( S-2 )


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL A. YANI
CIMAHI
2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan SAP berjudul “ ISPA ( Infeksi Saluran Napas Akut ) pada
Anak”.
Laporan SAP ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Aplikasi Keperawatan anak dalam konteks klinik dan komunitas
di Puskesmas Cimahi Tengah.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan dan
pembahasan laporan SAP ini. Kami merasa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan yang ditemukan disini oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
kritik dan saran, usulan dan pendapat yang bersifat membangun sangat kami
harapkan, guna melengkapi kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan laporan
SAP ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat bagi
semua.

Cimahi, Juli 2019

Penulis

ii
SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN )

ISPA

Pokok Bahasan : ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )

Sub Pokok ahasan : ISPA pada Anak

Sasaran : Seluruh Pengunjung Puskesmas Cimahi Tengan

Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Cimahi Tengah

Waktu : 7.30 s/d 8.00 WIB

A. Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan selama 30 menit diharapkan pengunjung Puskesmas
Cimahi Tengah memahami dan mengerti serta mau melakukannya di rumah
tentang cara Perawatan dan pencegahan serta penatalaksanaan ISPA pada
keluarga.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang cara perawatan dan pencegahan serta
penatalaksanaan ISPA pada keluarga, diharapkan pengunjung puskesmas
Cimahi Tengah mampu:
1. Menjelaskan Pengertian ISPA.
2. Menjelaskan Tanda dan Gejala ISPA.
3. Menyebutkan Macam – Macam ISPA.
4. Menyebutkan bahaya Pneumonia
5. Menjelaskan perawatan dan pencegahan ISPA, pneumonia dan Non
Pneumonia.
6. Menjelaskan penatalaksanaan ISPA pada keluarga.
C. Pokok Bahasan
1. Menjelaskan Pengertian ISPA.
2. Menjelaskan Tanda dan Gejala ISPA.
3. Menyebutkan Macam – Macam ISPA.

1
4. Menyebutkan bahaya Pneumonia
5. Menjelaskan perawatan dan pencegahan ISPA, pneumonia dan Non
Pneumonia.
6. Menjelaskan penatalaksanaan ISPA pada keluarga.
D. Metode
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab.
E. Media
Leaflet, Infocus dan PPT
F. Proses Pembelajaran

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menyampaikan 2. Mendengark
tentang tujuan pokok an dan
materi menyimak
4. Meyampakaikan 3. Bertanya
pokok pembahasan mengenai
5. Menyampaikan perkenalan
kontrak waktu. dan tujuan
jika ada yang
kurang jelas.
2. Pelaksanaan 20 menit Penyampaian Materi 1. Mendengark
1. Menjelaskan an dan
Pengertian ISPA. menyimak
2. Menjelaskan Tanda 2. Bertanya
dan Gejala ISPA. mengenai
3. Menyebutkan Macam hal-hal yang
– Macam ISPA. belum jelas
4. Menyebutkan bahaya dan
Pneumonia dimengerti

2
5. Menjelaskan 3. Melakukan
perawatan dan redemonstra
pencegahan ISPA, si yang
pneumonia dan Non diajarkan.
Pneumonia.
6. Menjelaskan
penatalaksanaan
ISPA pada keluarga.
3. Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi. 1. Sasaran
2. Menyampaikan dapat
kesimpulan materi. menjawab
3. Memberikan saran tentang
kepada keluarga. pertanyaan
4. Mengakhiri yang
pertemuan dan diajukan
menyampaikan salam. 2. Mendengar
3. Memperhatik
an.
4. Menjawab
salam.

G. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.

2. Peserta mengikuti penyuluhan.

3. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.

b. Evaluasi Proses

1. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

2. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

3
3. Peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

c. Evaluasi Hasil

Peserta mampu :

1. Menjelaskan Pengertian ISPA.


2. Menjelaskan Tanda dan Gejala ISPA.
3. Menyebutkan Macam – Macam ISPA.
4. Menyebutkan bahaya Pneumonia
5. Menjelaskan perawatan dan pencegahan ISPA, pneumonia dan Non
Pneumonia.
6. Menjelaskan penatalaksanaan ISPA pada keluarga.

4
Materi penyuluhan

ISPA PADA ANAK

A. Definisi ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak
diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan
sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat.

ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan,
hidung, sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan
yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang dapat
berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa
tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena
penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai
kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus
masuk ke paru dan merusak organ disana dan susah untuk di sembuhkan.

Kesehatan respiratorika ini akan menuntun mereka pada perkembangan yang


optimal bersama-sama dengan system imun bayi dan anak-anak. Rentannya
anak adalah karena kekebalan tubuhnya belum begitu sempurna layaknya
orang dewasa, terlebih lagi pada anak yang memiliki riwayat ISPA pada
keluarganya.

ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak.
Fakta yang ditemukan tentang penyakit ISPA pada anak adalah:

1. Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira
1 dari 4 kematian yang terjadi.
2. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
3. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30 %.
4. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi
berumur kurang dari 2 bulan.

5
B. KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
ISPA secara kelompok besar dapat di klasifikasikan menjadi :
1. Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan
sesak napas berat.
2. Pneumonia ringan ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.
3. Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa
disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat.
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Tanda-tanda dan gejala pneumonia adalah batuk yang di sertai
kesukaran bernafas seperti sesak nafas cepat dan atau tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam.

Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan
napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi
dai sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman streptococcus jarang
ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik
penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik.

C. PENYEBAB TIMBULNYA ISPA PADA ANAK


Sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan
pada umumnya tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Penyebab ISPA paling
berat disebabkan infeksi Streptococus pneumonia atau Haemophillus
influenzae. Banyak kematian yang diakibatkan oleh pneumonia terjadi di
rumah, diantaranya setelah mengalami sakit selama beberapa hari. Program
pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan
tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya
pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA.

Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka


kejadian yang cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/
kuman. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi

6
yaitu; usia dari bayi/ neonatus, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap
penyakit serta keadaan cuaca.

Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari
terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang
merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus,
staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma
dan pneumokokus.

Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka
kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari
air susu ibu. Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut
berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang
semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara
keseluruhan dari jalan nafas. Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh
dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan.
Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan
yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi saluran pernafasan biasanya
terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada
musim dingin.

D. TANDA –TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ISPA


Biasanya tanda-tanda infeksi pernapasan atas di mulai dengan adanya keluhan
dan gejala ringan, tapi dapat berangsur – angsur menjadi semakin parah dan
bisa menyebabkan kegagalan pernafasan dan bahkan meninggal dunia.
Sebaiknya penderita yang masih mengalami gejala ringan segera di tangani
karena bila terlambat bisa menyebabkan kematian akibat sulitnya penanganan.

Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya


obstruksi hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran
pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau
minum.

7
tanda dan gejala yang muncul ialah:
1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam
muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun.
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu
tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.
2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada
meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas,
gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk,
terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan
menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama
bayi tersebut mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran
pernafasan akibat infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya
lymphadenitis mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan
lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan,
mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan.
9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak
terdapatnya suara pernafasan.
Tanda – tanda ISPA dapat di lihat dari tanda klinis dan tanda laboratoris
Tanda klinis ISPA :
1. Pada sistem respiratorik : takipneu, napas tidak teratur (apnea), retraksi
dinding torax, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, dan wheezing.
2. Pada sistem cardial : takikardi, bradikardi, hipertensi, dan hipotensi.
3. Pada sistem cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
dan kejang.
4. Pada hal umum : letih dan berkeringat banyak.

8
Tanda laboratoris ISPA
1. Hypoxemia
2. Hypercapnia
Tanda pada anak umur 2 bulan – 5 tahun :
1. Tidak bisa minum
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
4. Stridor
5. Gizi buruk
Tanda bayi umur kurang dari 2 bulan :
1. Kejang
2. Kesadaran menurun
3. Stridor
4. Wheezing
5. Demam dan dingin
Bila mendapati penderita ISPA, sebaiknya segera di tangani tenaga medis
seperti puskesmas dan dokter. Namun bila belum dapat menghubungi
tenaga medis, ada baiknya dirawat sendiri terlebih dahulu.

E. CARA PENULARAN ISPA


Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah,
darah, bersin, udara pernafasan. Karena itu penderita penyakit infeksi saluran
pernafasan atas diharuskan untuk memakai masker untuk menghindari
penularan lebih lanjut kepada orang lain.

F. FAKTOR PENYEBAB ISPA


Secara umum, pencemaran udara memiliki peranan penting dalam
menimbulkan infeksi saluran peranfasan dan dapat menyebabkan pergerakan
silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak
dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar.
Prosuksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran
pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.

9
Akibatnya, penderita akan mengalami kesulitan untuk bernafas sehingga benda
asing tertarik dan bakteri juga tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan
tersebut, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi saluran peranfasan.

G. CARA PENCEGAHAN ISPA


Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
1. Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI
eksklusif pada bayi anda.
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah
raga teratur.
3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand
sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada
anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi
lainnya.
4. Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah
ISPA diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib,
dan imunisasi PCV.
5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
6. Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu.
Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak
dengan penderita ISPA.
7. Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.
8. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

H. TIPS PERAWATAN PENYAKIT ISPA


Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu di rumah untuk mengatasi
penyakit bayi dan anaknya yang menggalami ISPA.
1. Mengatasi panas atau demam
Untuk anak – anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat di tangani
dengan memberikan obat penurun demam atau kompres.
2. Mengatasi batuk

10
Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa di buat sendiri,
yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampurkan dengan madu atau kecap ½
sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari.
3. Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit – sedikit tapi di
ulangi lebih sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap di
berikan.
4. Minuman
Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk
mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.
5. Gaya hidup
Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal.
 Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan
mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang
mungkin muncul.
 Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah
adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang tua
merokok di sekitar anak.

11
REFERENSI

Nasution K, Sjahrullah MAR, Brohet KE, Wibisana KA, Yassien MR, Ishak LM,
dkk. Infeksi saluran nafas akut pada balita di daerah urban jakarta. Sari
Pediatri. 2009;11(4):223-8
https://www.nutriclub.co.id/kategori/balita/kesehatan/kenali-lebih-lengkap-
seputar-infeksi-saluran-pernafasan-atas-ispa-pada-balita/
Diakses tanggal 02 Juli 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai