FILOSOFIK
AL
APAKAH TEORI ITU
?????
MENGAPA KITA BUTUH
TEORI
????
FILOSOFI KEPERAWATAN
MENJELASKAN
MEMPREDIKSI
MENGENDALIKAN
TEORI
ANALISIS
PEMBERIAN
FENOMENA ALASAN
ARGUMEN LOGIKA
KEPERAWATAN
PENGERTIAN TEORI
Keterampilan Analisis
Meningkatkan pemikiran yang menantang
Mengklarifikasi nilai dan asumsi
Menetapkan tujuan praktik, pendidikan
dan riset keperawatan
ALASAN MENGGUNAKAN TEORI
PRACTICE THEORY
TEORI FILOSOFIKAL
Teori yang masih sangat luas
Belum dapat diaplikasikan
Sifatnya abstrak, terbuka dan masih dapat
dikembangkan
Fokus pada pertanyaan – pertanyaan berhubungan
dengan filosofis
Metodologis untuk pengembangan teori dasar
keperawatan
TEORI FILOSOFIKAL
SEHAT/
LINGKUNGAN KESEHATAN
INDIVIDU KEPERAWATAN
PARADIGMA
TEORIST
• Florence Nightingale (1859)
• Ernestin Wiedenbach (1958)
• Linda E. Hall
• Jean Watson (1970)
Florence Nightingale
Memanipulasi Lingkungan:
VENTILASI
KEHANGATAN
CAHAYA
DIET
KEBERSIHAN
KEBISINGAN
Ernestin Wiedenbach
NURSE-PATIENT
RELATIONSHIP:
SUBSTITUTE
HELPER
PARTNER
Faye Glenn Abdellah
21 masalah keperawatan
Menggunakan metode penyelesaian masalah
Konsep: Keperawatan, masalah keperawatan,
penyelesaian masalah
Lydia E. Hall
“3 interlocking cycles”
CARE
“the body”
Natural and
biological science
Intimate bodily
care
CURE
CORE “the disease”
“the person” Pathological and
Social science therpeutic science
Therapeutic use of Patien n family
self through the medical
care
JEAN WATSON
Philosophy and science of caring
“ 10 faktor karative
“ 10 Faktor karative
1. Membangun nilai-nilai humanistik
2. Penanaman keyakinan dan harapan
3. Pengembangan kepekaan diri pada orang lain
4. Membangun hubungan saling percaya dan tolong menolong
5. Peningkatan penerimaan terhadap ekspresi positif dan negatif
6. Menggunakan metode pemecahan masalah secara sistematik
untuk mengambil keputusan
7. Peningkatan proses belajar mengajar interpersonal
8. Tersedianya mental support, protektif, korektif dan lingkungan
fisik sosial dan spritual
9. Membantu memenuhi kebutuhan manusia
10. Memberikan kekuatan eksistensial fenomenologis
Patricia Benner
From Novice to Expert
“NOVICE” seseorang tanpa latar belakang
pengalaman pada situasinya
Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif
harus diberikan untuk memandu
penampilannya dan sulit untuk melihat situasi
yang relevan dan irrelevan
level ini diaplikasikan untuk mahasiswa
keperawatan
“Advance Beginner” seseorang menunjukkan
penampilan mengatasi masalah yang dapat
diterima pada situasi nyata
perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan
dan orientasi pada penyelesaian tugas
kesulitan memegang pasien tertentu pada
situasi yang memerlukan perspektif lebih luas
“Competent” adalah tingkatan yang penting
dalam pembelajaran klinis , karena harus
mengembangkan pola terhadap elemen atau
situasi yang memerlukan perhatian yang dapat
diabaikan
Competent harus mengetahui alasan dalam
pembuatan perencanaan dan prosedur pada
situasi klinis
“Provicient” Perawat pada tahap ini
menunjukkan kemampuan baru untuk melihat
perubahan yang relevan pada situasi , meliputi
pengakuan dan mengimplementasikan respon
keterampilan dari situasi yang dikembangkan
mendemonstrasikan peningkatan percaya diri
pada pengetahuan dan keterampilannya
Pada tingkatan ini banyak terlibat dengan
keluarga dan pasien
“expert” mempunyai pegangan secara intuisi
dari situasi yang terjadi sehingga mampu
mengidentifikasi area dari masalah tanpa
kehilangan pertimbangan waktu untuk
membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian