Anda di halaman 1dari 25

TEORI

FILOSOFIK
AL
APAKAH TEORI ITU
?????
MENGAPA KITA BUTUH
TEORI
????
FILOSOFI KEPERAWATAN

MENJELASKAN
MEMPREDIKSI
MENGENDALIKAN

TEORI

ANALISIS
PEMBERIAN
FENOMENA ALASAN
ARGUMEN LOGIKA
KEPERAWATAN
PENGERTIAN TEORI

 Teori adalah rangkaian hubungan antar konsep yang


menguraikan dan meramalkan fenomena disiplin, yang
mencakup asumsi, konsep, prinsip dan preposisi

 Teori adalah alat spesifik yang merupakan petunjuk dalam


praktek dan penelitian

 Teori adalah serangkaian hubungan konsep yang didasari


melalui serangkaian pernyataan proposisi
( Fitzpatrick.1997 )
TUJUAN MENGKAJI TEORI

Keterampilan Analisis
Meningkatkan pemikiran yang menantang
Mengklarifikasi nilai dan asumsi
Menetapkan tujuan praktik, pendidikan
dan riset keperawatan
ALASAN MENGGUNAKAN TEORI

1. Menjadi landasan dan pedoman untuk


melakukan riset dan praktik
keperawatan
2. Merepresentasikan sistematika
fenomena melalu desain keterhubungan
antar konsep yang terdapat dalam teori
3. Memverivikasi hasil kajian
4. Memperbaiki kinerja keperawatan
LEVEL THEORY

Clarifies META THEORY Provide


Material for

Guide GRAND THEORY Refine

MIDDLE RANGE THEORY Test in


Direct Practice

PRACTICE THEORY
TEORI FILOSOFIKAL
 Teori yang masih sangat luas
 Belum dapat diaplikasikan
 Sifatnya abstrak, terbuka dan masih dapat
dikembangkan
 Fokus pada pertanyaan – pertanyaan berhubungan
dengan filosofis
 Metodologis untuk pengembangan teori dasar
keperawatan
TEORI FILOSOFIKAL

SEHAT/
LINGKUNGAN KESEHATAN

INDIVIDU KEPERAWATAN

PARADIGMA
TEORIST
• Florence Nightingale (1859)
• Ernestin Wiedenbach (1958)

• Virginia Henderson (1955)


• Faye Gleen Abdellah (1950)

• Linda E. Hall
• Jean Watson (1970)
Florence Nightingale

THE LADY WITH THE


LAMP
Florence Nightingale

Memanipulasi Lingkungan:
VENTILASI
KEHANGATAN
CAHAYA
DIET
KEBERSIHAN
KEBISINGAN
Ernestin Wiedenbach

Helping Art of Clinical Nursing

Berfokus pada kebutuhan klien


I . Pasien (kebutuhan untuk ditolong)
II. Perawat (tujuan, filosofi, praktis)\
- pengetahuan
- keterampilan
- keputusan Validasi
Koordinasi
Pelaporan
Konsultasi
interpretasi Aksi reaksi
Rujukan
prekonsepsi
stimulus
Ernestin Wiedenbach

Perawat perlu mengidentifikasi kebutuhan


menolong dengan cara :
Observasi perilaku kenyamanan
Mengkaji makna perilaku
Menentukan penyebab ketidaknyamanan
 Menetapkan apakah pasien dapat
menyelesaikan masalah atau butuh
pertolongan
Virginia
henderson
14
KEBUTUHAN
DASAR
PASIEN

NURSE-PATIENT
RELATIONSHIP:

SUBSTITUTE
HELPER
PARTNER
Faye Glenn Abdellah

“Agar perawat memperoleh otonomi dan


status profesional maka perlu landasan
pengetahuan yang kuat”

21 masalah keperawatan
Menggunakan metode penyelesaian masalah
Konsep: Keperawatan, masalah keperawatan,
penyelesaian masalah
Lydia E. Hall
“3 interlocking cycles”
CARE
“the body”
Natural and
biological science
Intimate bodily
care

CURE
CORE “the disease”
“the person” Pathological and
Social science therpeutic science
Therapeutic use of Patien n family
self through the medical
care
JEAN WATSON
Philosophy and science of caring
“ 10 faktor karative

Perawat melakukan promosi kesehatan melalui


kegiatan pencegahan:
a.Identifikasi kemampuan koping
b.Mengajari metode penyelesaian masalah
c.Memberikan situasi yang mendukung
JEAN WATSON
Philosophy and science of caring

“ 10 Faktor karative
1. Membangun nilai-nilai humanistik
2. Penanaman keyakinan dan harapan
3. Pengembangan kepekaan diri pada orang lain
4. Membangun hubungan saling percaya dan tolong menolong
5. Peningkatan penerimaan terhadap ekspresi positif dan negatif
6. Menggunakan metode pemecahan masalah secara sistematik
untuk mengambil keputusan
7. Peningkatan proses belajar mengajar interpersonal
8. Tersedianya mental support, protektif, korektif dan lingkungan
fisik sosial dan spritual
9. Membantu memenuhi kebutuhan manusia
10. Memberikan kekuatan eksistensial fenomenologis
Patricia Benner
From Novice to Expert
“NOVICE” seseorang tanpa latar belakang
pengalaman pada situasinya
Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif
harus diberikan untuk memandu
penampilannya dan sulit untuk melihat situasi
yang relevan dan irrelevan
level ini diaplikasikan untuk mahasiswa
keperawatan
“Advance Beginner” seseorang menunjukkan
penampilan mengatasi masalah yang dapat
diterima pada situasi nyata
perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan
dan orientasi pada penyelesaian tugas
kesulitan memegang pasien tertentu pada
situasi yang memerlukan perspektif lebih luas
“Competent” adalah tingkatan yang penting
dalam pembelajaran klinis , karena harus
mengembangkan pola terhadap elemen atau
situasi yang memerlukan perhatian yang dapat
diabaikan
Competent harus mengetahui alasan dalam
pembuatan perencanaan dan prosedur pada
situasi klinis
“Provicient” Perawat pada tahap ini
menunjukkan kemampuan baru untuk melihat
perubahan yang relevan pada situasi , meliputi
pengakuan dan mengimplementasikan respon
keterampilan dari situasi yang dikembangkan
mendemonstrasikan peningkatan percaya diri
pada pengetahuan dan keterampilannya
Pada tingkatan ini banyak terlibat dengan
keluarga dan pasien
“expert” mempunyai pegangan secara intuisi
dari situasi yang terjadi sehingga mampu
mengidentifikasi area dari masalah tanpa
kehilangan pertimbangan waktu untuk
membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai