Dengan kadar glukosa darah yang selalu tinggi dan rasa sakit yang hampir tidak
dirasakan, maka luka kecil yang tidak mendapat perhatian akan cepat menjadi borok yang
besar. Tanpa pengobatan cukup dan istirahat total, borok di kaki bisa menjadi gangren
(busuk). Kadangkala kerusakan di kaki yang makin parah akan berakhir pada amputasi.
Masalah yang sering timbul pada kaki, antara lain kapalan, mata ikan, melepuh, cantengan
(kuku masuk ke dalam), kulit kaki retak, dan luka akibat kutu air, kutil pada telapak kaki,
radang ibu jari kaki (jari seperti martil).
Di bawah ini ada beberapa langkah dalam melakukan perawatan kaki, antara lain
sebagai berikut:
Jika luka diabetes di kaki tidak diobati, penderita bisa mengalami infeksi.
Infeksi tersebut dapat menjalar sampai ke otot dan tulang. Kondisi ini disebut
osteomielitis. Apabila infeksi sudah berkembang dan luka tak kunjung diobati, infeksi
bisa berkembang ke tahap gangren. Gangren adalah penyebab umum amputasi pada
penderita diabetes. Infeksi yang tidak terkontrol dapat berkembang menjadi sepsis yang
mengancam jiwa. Kondisi ini disebabkan mikroorganisme atau racun sudah menyebar
ke dalam jaringan atau aliran darah. Adapun cara merawat luka di kaki pada penderita
diabetes antara lain:
a. Penderita diabetes perlu memantau setiap luka, termasuk di kaki, dengan cermat.
Proses penyembuhan luka kemungkinan lebih lama dari kondisi normal.
b. Penderita diabetes perlu waspada apabila muncul luka terbuka selama beberapa
minggu, mengeluarkan cairan, dan terasa sangat nyeri. disarankan untuk segera
periksa ke dokter atau layanan kesehatan
c. Meskipun tidak ada tanda-tanda infeksi, setiap luka diabetes perlu dibersihkan dan
diganti dengan perban atau balutan setiap hari.
d. Penderita diabetes disarankan untuk tetap menggunakan sepatu dan kaos kaki.
Telanjang kaki dapat meningkatkan risiko infeksi.
e. Penderita diabetes juga memerlukan saran dari dokter atau layanan kesehatan jika
memiliki luka di kaki dan tak kunjung sembuh. Dokter dapat merekomendasikan
obat antibiotik untuk mencegah infeksi dan menyarankan pasien dirawat inap jika
lukanya parah.
Hidayat, A. R., & Nurhayati, I. (2014). Perawatan Kaki Pada Penderita Diabetes Militus
di Rumah. Jurnal Permata Indonesia, 5(2).
Prabawati, D., Sari, P., & Neonbeni, Y. (2021). PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
PERAWATAN DAN SENAM KAKI PADA PASIEN DIABETES. SELAPARANG Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(3). https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.4775