Anda di halaman 1dari 6

3.

Pembahasan Foot Care


Cara Perawatan Kaki pada Penderita Diabetus Melitus
Seorang penderita Diabetes Mellitus (DM) harus selalu memperhatikan dan menjaga
kebersihan kaki, melatihnya secara baik walaupun belum terjadi komplikasi. Jika tidak
dirawat, dikhawatirkan suatu saat kaki penderita akan mengalami gangguan peredaran darah
dan kerusakan syaraf yang menyebabkan berkurangnya sensitivitas terhadap rasa sakit,
sehingga penderita mudah mengalami cedera tanpa ia sadari.

Dengan kadar glukosa darah yang selalu tinggi dan rasa sakit yang hampir tidak
dirasakan, maka luka kecil yang tidak mendapat perhatian akan cepat menjadi borok yang
besar. Tanpa pengobatan cukup dan istirahat total, borok di kaki bisa menjadi gangren
(busuk). Kadangkala kerusakan di kaki yang makin parah akan berakhir pada amputasi.
Masalah yang sering timbul pada kaki, antara lain kapalan, mata ikan, melepuh, cantengan
(kuku masuk ke dalam), kulit kaki retak, dan luka akibat kutu air, kutil pada telapak kaki,
radang ibu jari kaki (jari seperti martil).

Di bawah ini ada beberapa langkah dalam melakukan perawatan kaki, antara lain
sebagai berikut:

1. Area pemeriksaan kaki


a. Kuku jari: periksa adanya kuku tumbuh di bawah kulit (ingrown nail), robekan atau
retakan pada kuku.
b. Kulit : periksa di sela-sela jari (dari ujung hingga pangkal jari), apakah ada kulit
retak , melepuh, luka atau perdarahan.
c. Telapak kaki : Periksa kemungkinan adanya luka pada telapak kaki, apakah terdapat
kalus (kapalan), palantar warts, atau kulit telapak kaki yang retak (fisura).
d. Kelembapan kulit : periksa kelembapan kulit dan cek kemungkinan adanya kulit
berkerak dan kekeringan kulit akibat luka.
e. Bau : periksa kemungkinan adanya bau dari beberapa sumber pada daerah kaki.
2. Perawatan (mencuci dan membersihkan) kaki
a. Menyiapkan air hangat: uji air hangat dengan siku untuk mencegah cedera.
b. Cuci kaki dengan sabun yang lembut (sabun bayi atau sabun cair) untuk
menghindari cedera ketika menyabun.
c. Keringkan kaki dengan handuk bersih, lembut. Keringkan sela-sela jari kaki,
terutama sela jari kaki ke-3-4 dan ke-4-5.
d. Oleskan lotion pada semua permukaan kulit kaki untuk menghindari kulit kering
dan pecah pecah.
e. Jangan gunakan lotion di selasela jari kaki. Karena akan meningkatkan kelembapan
dan akan menjadi media yang baik untuk berkembangnya mikroorganisme (fungi).
3. Perawatan kuku kaki
a. Potong dan rawat kuku secara teratur. Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi
dan berikan cream pelembab kuku.
b. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek
atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Jika ragu,
Anda bisa meminta bantuan keluarga atau dokter untuk memotong kuku Anda.
c. Hindarkan terjadinya luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras, sulit
dipotong, rendam kaki dengan air hangat selama ± 5 menit.
4. Senam kaki diabetes
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
militus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredarah darah
bagian kaki. (S, Sumosardjuno, 2006;8). Senam kaki diabetes merupakan salah satu
terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes karena mudah
dilakukan, murah karena tidak membutuhkan banyak peralatan dan dapat dilakukan
dimanapun; selain itu senam ini berguna mencegah perburukan neuropati atau
memperlambat degenerasi pembuluh darah dan syaraf. Senam kaki dapat membantu
peningkatan produksi endoprin yang diproduksi di hipofisis dan hipotalamus di vertebra
selama senam kaki, endoprin mencegah sel-sel syaraf melepaskan sinyal rasa sakit ke
otak (Setyoadi,2011).
Senam kaki dapat membantu memperbaiki peredaran darah yang terganggu dan
memperkuat otot-otot kecil kaki pada pasien diabetes dengan neuropati. Selain itu dapat
memperkuat otot betis dan otot paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi dan mencegah
terjadinya deformitas. Keterbatasan jumlah insulin pada penderita DM mengakibatkan
kadar gula dalam darah meningkat hal ini menyebabkan rusaknya pembuluh darah,
saraf dan struktur internal lainnya sehingga pasokan darah ke kaki semakin terhambat,
akibatnya pasien DM akan mengalami gangguan sirkulasi darah pada kakinya.
Indikasi dari senam ini dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes militus
tipe 1 maupun tipe 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita
diabetes militus sebagai tindakan pencegahan dini. Senam kaki ini juga dikontraindikasi
pada klien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnea atau nyeri dada.
Orang yang depresi, khawatir atau cemas. Keadaan keadaan seperti ini perlu
diperhatikan sebelum dilakukan tindakan senam kaki.
5. Cara lain dalam melakukan perawatan kaki, antara lain sebagai berikut :
a. Jangan berjalan tanpa alas kaki, baik di dalam maupun di luar rumah.
b. Usahakan kaki selalu dalam keadaan hangat dan kering. Untuk itu gunakan kaos
kaki atau stocking dari bahan katun dan sepatu dengan bahan kulit. Jangan lupa
untuk mengganti kaos kaki atau stocking setiap hari.
c. Jangan memakai sepatu atau kaos kaki yang kekecilan (terlalu sempit) dan periksa
sepatu setiap hari sebelum dipakai, pastikan tidak ada kerikil atau benda kecil lain di
dalam sepatu yang dapat melukai kaki.
d. Saat kaki terasa dingin, gunakan kaos kaki. Jangan merendam atau mengompres
kaki dengan panas, dan jangan gunakan botol panas atau peralatan listrik karena
respon kaki terhadap rasa panas sudah berkurang sehingga tidak terasa bila kaki
sampai melepuh.
e. Jangan menggunakan pisau atau silet untuk mengurangi kapalan.
f. Jangan menggunakan obat-obat tanpa anjuran dokter untuk menghilangkan mata
ikan.
g. Jangan membiarkan luka sekecil apapun pada kaki, segera obati dan periksakan
kedokter.
6. Perawatan kaki yang disertai luka pada penderita diabetes
Luka pada kaki penderita diabetes atau yang sering disebut ulcus diabeticum
adalah luka terbuka mirip borok yang muncul di bagian bawah kaki penderita diabetes.
Apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat, luka diabetes di kaki bisa mengalami
infeksi dan mengalami komplikasi sampai dengan diamputasi. Penyebab luka diabetes
di kaki karena kombinasi beberapa faktor seperti peredaran darah tak lancar, iritasi,
sampai trauma. Penderita diabetes menahun dapat mengalami neuropati, atau kondisi
penurunan kemampuan merasakan nyeri di kaki karena kerusakan saraf. Kerusakan
saraf tersebut dipengaruhi kadar gula darah yang stabil tinggi dalam waktu lama.
Kerusakan saraf kerap muncul tanpa rasa sakit. Terkadang, penderita juga tidak
menyadari gejala penyakitnya. Selain itu, penyakit pembuluh darah juga dapat
memperburuk kondisi luka kaki penderita diabetes. Hal ini karena, gangguan pembuluh
darah dapat menghambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Peningkatan gula darah juga bisa mengurangi daya tahan tubuh saat melawan infeksi.
Dengan demikian, proses penyembuhan luka jadi lebih lambat.
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko infeksi pada luka diabetes di kaki
yakni keringat berlebih, kulit kering dan pecah-pecah, serta infeksi dari kuku kaki.
Banyak penderita yang mengalami luka diabetes di kaki dan tidak merasakan sakit.
Sehingga, nyeri bukanlah gejala utama penyakit ini. Beberapa ciri-ciri luka diabetes di
kaki yang tampak adalah:
a. Terdapat cairan atau darah dari luka atau borok yang merembes di kaus kaki
b. Luka tampak kemerahan dan bengkak
c. Apabila luka sudah parah, muncul bau tak sedap

Jika luka diabetes di kaki tidak diobati, penderita bisa mengalami infeksi.
Infeksi tersebut dapat menjalar sampai ke otot dan tulang. Kondisi ini disebut
osteomielitis. Apabila infeksi sudah berkembang dan luka tak kunjung diobati, infeksi
bisa berkembang ke tahap gangren. Gangren adalah penyebab umum amputasi pada
penderita diabetes. Infeksi yang tidak terkontrol dapat berkembang menjadi sepsis yang
mengancam jiwa. Kondisi ini disebabkan mikroorganisme atau racun sudah menyebar
ke dalam jaringan atau aliran darah. Adapun cara merawat luka di kaki pada penderita
diabetes antara lain:
a. Penderita diabetes perlu memantau setiap luka, termasuk di kaki, dengan cermat.
Proses penyembuhan luka kemungkinan lebih lama dari kondisi normal.
b. Penderita diabetes perlu waspada apabila muncul luka terbuka selama beberapa
minggu, mengeluarkan cairan, dan terasa sangat nyeri. disarankan untuk segera
periksa ke dokter atau layanan kesehatan
c. Meskipun tidak ada tanda-tanda infeksi, setiap luka diabetes perlu dibersihkan dan
diganti dengan perban atau balutan setiap hari.
d. Penderita diabetes disarankan untuk tetap menggunakan sepatu dan kaos kaki.
Telanjang kaki dapat meningkatkan risiko infeksi.
e. Penderita diabetes juga memerlukan saran dari dokter atau layanan kesehatan jika
memiliki luka di kaki dan tak kunjung sembuh. Dokter dapat merekomendasikan
obat antibiotik untuk mencegah infeksi dan menyarankan pasien dirawat inap jika
lukanya parah.

Hal yang Mendukung Keberhasilan Perawatan Kaki Diabetes


1. Diet yang baik dan terukur agar berat badan tidak berlebihan. Usahakan untuk dapat
mencapai dan mempertahankan berat badan normal atau bahkan berat badan ideal.
Jangan makan makanan dalam porsi yang berlebihan, dan kurangi makan gula atau
makanan yang manis serta berlemak tinggi.
2. Olahraga secara teratur dan terukur, agar kelebihan gula dan lemak di dalam tubuh
dapat berkurang (diubah menjadi energi gerak). Olahraga yang mendukung perawatan
kaki diabetes misalnya adalah senam kaki diabetes.
3. Monitor kadar gula darah Penderita diabetes perlu melakukan monitor kadar gula darah
secara rutin.
4. Monitor tekanan darah secara rutin Sekitar 73 % orang dewasa dengan diabetes ternyata
juga menderita tekanan darah tinggi. Sekitar 73 % orang dewasa dengan diabetes
ternyata juga menderita tekanan darah tinggi.
Daftar Pustaka

Hidayat, A. R., & Nurhayati, I. (2014). Perawatan Kaki Pada Penderita Diabetes Militus
di Rumah. Jurnal Permata Indonesia, 5(2).

Prabawati, D., Sari, P., & Neonbeni, Y. (2021). PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
PERAWATAN DAN SENAM KAKI PADA PASIEN DIABETES. SELAPARANG Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(3). https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.4775

Embuai, S, dkk. (2017). PENGARUH EDUKASI PERAWATAN KAKI DAN SENAM


KAKI TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN RISIKO FOOT ULCER PADA KLIEN
DIABETES MELITUS. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 21(2).

Primadani, A. F. and Safitri, D. N. P. (2021) ‘Proses Penyembuhan Luka Kaki Diabetik


Dengan Perawatan Luka Metode Moist Wound Healing’, Ners Muda, 2(1), p. 9. doi:
10.26714/nm.v2i1.6255.

Anda mungkin juga menyukai