Anda di halaman 1dari 13

ULKUS DIABETIKUM

DISUSUN OLEH:

Ayu Wulandari 1815129

Vinny Shantia K 1815116

Genevieve AZ 1815139

Dheanda MHP 1815139

Ray Parikesit 1815148

PRECEPTOR:

dr. John M. Sangkai Sp.B

BAGIAN ILMU BEDAH

RUMAH SAKIT IMMANUEL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA


BANDUNG

2019
Etiologi

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan hiperglikemia, disebabkan
oleh kekurangan hormon insulin, penurunan efek kerja dari insulin, atau keduanya. Kadar
glukosa dalam plasma yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga
menyebabkan sirkulasi darah dan sensasi saraf menurun. Biasanya terjadi pada ekstremitas
bawah yang menyebabkan pasien diabetes memiliki risiko tinggi terkena ulkus di ekstremitas
bawah. 23 juta orang di US memiliki diabetes dan 15% nya dapat menjadi ulkus diabetikum.

Memahami diabetic trineuropati

Diabetes tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa neuropati yang terjadi secara
bersamaan yang dapat meningkatkan risiko pasien terkena ulkus diabetikum.

Iskemik atau demyelinisasi menyebabkan kematian atau gangguan pada syaraf yang dapat
menyebabkan sensasi terhadap nyeri berkurang.

 Diabetik Neuropati : kelainan saraf yang menyebabkan gangguan atau hilangnya fungsi
saraf pada jaringan yang dipersarafi.
 Tekanan, gesekan, dan sayatan : tekanan dan gaya mekanis dapat menyebabkan
terjadinya ulkus di kaki pada pasien neuropati
 Penyakit vaskular perifer : kelainan yang dapat mengganggu proses penyembuhan dari
ulkus yang telah ada dan juga berkontribusi terhadap terjadinya neuropati.
Semmes – Weinstein Test

Saat melakukan Semmes-Weinstein Test, dokter menggunakan sebuah monofilament khusus


untuk menilai sensasi pada kaki pasien dengan diabetes. Tes ini berfungsi untuk
mengidentifikasi derajat keparahan dari neuropati sensoris.
Langkah-langkah melakukan Semmes-Weinstein Test :
1. Meminta pasien untuk menutup mata.
2. Meminta pasien untuk mengidentifikasi dimana dan kapan ia merasakan sentuhan
monofilament.
3. Menempatkan monofilament 10-g di salah satu dari lokasi-lokasi pengetesan,
kemudian berikan cukup tekanan sampai monofilament membentuk busur.
Karakteristik Ulkus Diabetikum

Ulkus diabetikum biasanya terbentuk di bawah penonjolan / prominensia tulang, seperti


di bawah caput metatarsal digiti I pedis. Gangguan sirkulasi dan neuropati sensoris
menyebabkan ulkus semakin berkembang. Kondisi ini menyebabkan tekanan yang berlebihan
dan berulang pada permukaan plantar kaki menjadi tidak terdeteksi, lalu kemudian berkembang
menjadi ulkus.
Karakteristik daripada kulit di sekitar ulkus diabetikum

Lokasi ulkus Karakteristik


Permukaan plantar Batas luka rata
Jari jempol Dasar luka dalam
Caput metatarsal Kering / terdapat eksudat (sedikit-
sedang)
Tumit Terdapat eksudat (sedikit-sedang)
Ujung atau bagian atas dari jari kaki Jaringan granulasi pucat dengan warna
merah terang / iskemia, jaringan
granulasi rapuh dengan infeksi
Foto ini menunjukkan ulkus diabetikum
pada permukaan caput metatarsal 5 bagian
plantar telapak kaki. Bentuk luka
sirkular/melingkar yang konsisten terjadi
akibat adanya luka yang pada awalnya
muncul karena adanya tekanan dari tonjolan
tulang.

Foto ini menunjukkan ulkus akibat penekanan


yang telah melebar dari tumit karena adanya
gangguan sensasi dan kurangnya mobilitas
Foto ini menunjukkan luka akibat penekanan
pada bagian lateral malleolus dekstra.
Perhatikan perubahan karakteristik jaringan yg
diasosiasikan dengan insufisiensi arterial ;
kulit menjadi tipis, mengkilat , sianosis/pucat,
dan atrofi muscular pada ekstremitas bawah.

Ulserasi yang timbul pada caput metatarsal I dan V


pada kaki tsb terjadi akibat Charcot’s disease.

Ulkus diabetikum pada kaki biasanya terjadi pada


bagian yang banyak terkena tekanan, seperti di foto
ini ulkus pada tumit.
Sistem Klasifikasi Diabetic Foot Menurut University of Texas

Stage Grade 0 Grade 1 Grade II Grade III


A Kaki preulseratif atau Ulkus superfisial tanpa Ulkus penetrasi ke Ulkus penetrasi sampai
postulseratif dgn risiko keterlibatan tendon, tendon atau kapsul ke tulang
ulserasi lebih jauh kapsul, & otot sendi
B Adanya infeksi Adanya infeksi Adanya infeksi Adanya infeksi

C Adanya iskemia Adanya iskemia Adanya iskemia Adanya iskemia


D Adanya infeksi dan iskemia Adanya infeksi dan Adanya infeksi dan Adanya infeksi dan
iskemia iskemia iskemia

Grade Ulkus Berdasarkan Klasifikasi Wagner

Grade Karakteristik
Lesi Preulserasi
0
Ulkus yang sembuh

Adanya bony deformity

Ulkus superfisial tanpa keterlibatan jaringan subkutan


1
Penetrasi melewati jaringan subkutan; tulang, tendon, ligament atau kapsul sendi
2 dapat terekspos
Osteitis, abses, osteomyelitis
3
Gangren pada 1 jari kaki
4
Gangren yang memerlukan amputasi kaki.
5
Terapi
Penyembuhan ulkus secara sempurna tergantung pada perawatan luka yang tepat. Rencana
perawatan ulkus dapat mencakup debridemen, antimikroba, bioterapi dan pembedahan.

Algoritma Terapi pada Ulkus Diabetikum


Algoritma Perawatan Luka untuk Ulkus Diabetikum

Balutan untuk Ulkus Diabetikum Kaki

Penatalaksanaan
Pasien dengan neuropati diabetik tidak lagi merasakan rasa sakit yang orang normal
rasakan ketika terjadi kerusakan jaringan. Karena itu, menghilangkan tekanan dari jaringan
plantar yang dikenal dengan “off-loading” ini adalah kunci pengobatan dan pencegahan ulkus.
Off-loading dapat dicapai dengan intervensi bedah dan non bedah.

A. Intervensi Non bedah


1. Sepatu terapeutik
Sepatu ini memiliki tempat untuk jari kaki yang
ekstra dalam dan lebar untuk mengakomodasi
deformitas tulang, seperti claw toes dan hallux
vagus (pembengkokan ibu jari kaki ke arah jari-jari
lain). Sepatu ini juga dapat dirancang untuk bagian
belakang kaki yang melebar. Bahan yang lembut serta dasar yang tebal memberikan
kenyamanan dan keamanan.
2. Orthotik khusus
3. Walking cast
4. Walkers
5. Splint

Ankle-foot orthotic digunakan untuk mengurangi tekanan dari


tumit

Perlu diingat penggunaan alat-alat off-loading dapat meningkatkan risiko pasien


jatuh. Oleh karena itu pasien perlu diedukasi mengenai pencegahan jatuh.
Pencegahan
Pencegahan ulkus diabetikum diawali dari edukasi bagaimana cara mengontrol
diabetes dan merawat kaki.
Topik Edukasi
Mengontrol  Menekankan pentingnya mengontrol diabetes. Diskusikan
diabetes konsekuensi kegagalan mengontrol diabetes (seperti
neuropati perifer dan kerusakan vaskuler)
 Jelaskan bahwa kontrol gula darah (dengan monitor kadar
Hb A1C secara berkala) dan menurunkan frekuensi dan
keparahan dari neuropati pada orang dengan DM tipe 1
atau 2
Higiene kaki  Periksa kaki setiap hari untuk luka atau daerah yang
tertekan (gunakan cermin)
 Cuci kaki dengan sabun yang ringan, keringkan sampai
sela-sela jari
 Sebelum mandi, pastikan air untuk mandi tidak terlalu
panas. (gunakan siku, termometer atau bantuan keluarga)
 Gunakan krim pelembab pada kaki untuk mencegah kulit
kering, pecah-pecah dan menyeimbangkan pH kulit.
Jangan gunakan pada sela-sela jari kaki.
 Gunting kuku kaki secara tepat. Konsul podiatri apabila
terdapat deformitas dan penebalan kuku jari kaki.
 Hindari tidak memakai alas kaki karena berisiko luka.
Memilih kaus  Gunakan kaus kaki silver ion-lined untuk mencegah
kaki jamur, bila perlu
 Gunakan kaus kaki putih atau warna cerah agar lebih
mudah mendeteksi darah dari luka
 Gunakan kaus kaki dengan serat alami
 Pilih kaus kaki yang dapat menghindari keringat untuk
mencegah maserasi
 Gunakan kaus kaki yang empuk untuk mencegah gesekan
Memilih  Gunakan sepatu ukuran yang pas, jangan terlalu kecil atau
sepatu lebar.
 Gunakan sepatu dengan ventilasi baik untuk mengurangi
maserasi dan cegah infeksi jamur.
 Gunakan sepatu dengan jangka pendek (kurang dari 1
jam) setiap hari pada tahap awal, kemudian secara
bertahap tingkatkan waktu sebagaimana kaki
menyesuaikan.
 Jika mempunyai deformitas kaki atau riwayat ulserasi,
gunakan sepatu yang cocok.
 Jika memungkinkan, cuci sepatu untuk membunuh
mikroorganisme.
 Periksa sepatu sebelum memakainya untuk memastikan
sepatu tidak terdapat barang yang dapat menyebabkan
luka.

Catatan: Perawatan kaki yang komprehensif dapat mengurangi amputasi akibat


ulkus sampai 50%.

Anda mungkin juga menyukai