Pembimbing:
dr. M. Ali Syahputra, Sp.BTKV
Oleh:
Harris Kristanto Raphaeli
Gilbert
Siti Hasnita Oktavia
Tan Mei Kun
Nur Shamira Idayu
Kevin Barezi Girsang
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
• Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun
yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif
maupun absolut
• Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada
pria, serta pruritus vulva pada wanita.
Pemeriksaan Ekstremitas
untuk mencari luka dan deformitas, karena pasien terkadang tidak menyadari.
Ulkus dapat ditemukan di:
• seperti tumit, area plantar metatarsal, jari kaki ke-1 atau ke-2, dan
ujung hammer toes.,area di antara jari-jari.
• Area yang menanggung tekanan.
• dapat menemukan kalus hipertrofik, kuku-kuku rapuh, hammer toes, fisura,
atau kaki Charcot.
Pemeriksaan Luka
• Ulkus diperiksa untuk drainase.
• Ulkus dapat diklasifikasikan menggunakan sistem Wagner :
Tidak ada lesi pada kaki berrisiko tinggi; bisa ada deformitas
0
atau selulitis
• PENCEGAHAN SKUNDER
– Mechanical control-pressure control
– Wound control
– Microbiological control-Infection control
– Vascular control
– Metabolic control
– Educational control
KOMPLIKASI
• Penderita diabetes harus berhati-hati untuk menghindari
trauma kaki dan merawat kaki mereka dengan baik untuk
meminimalkan kemungkinan infeksi. Selain itu, mereka harus
mengerti bahwa osteomyelitis kronis tidak dapat disembuhkan
dengan antibiotik sendirian dan debridemen bedah yang
memadai diperlukan. Pasien yang tidak mau menjalani operasi
prosedur harus memahami komplikasi jangka panjang
osteomielitis kronis. Mereka harus diberitahu bahwa jika Infeksi
tidak cukup diobati dengan pembedahan yang cukup
debridemen dan / atau amputasi maka komplikasi
sistemik,termasuk bakteremia dan / atau infeksi sistemik,
amyloidosis, dan karsinoma sel skuamosa pada situs yang
terkena dapat terjadi dari waktu ke waktu.
PROGNOSIS
Mortalitas pada penderita diabetes dan borok kaki
sering merupakan akibat dari penyakit arteriosklerotik
arteri besar yang melibatkan arteri koroner atau ginjal.
Kehilangan anggota gerak merupakan risiko signifikan
pada pasien dengan ulkus kaki diabetik, terutama jika
pengobatan telah tertunda.13 Diabetes adalah etiologi
dominan untuk amputasi ekstremitas bawah
nontraumatik di Amerika Serikat. Separuh dari semua
amputasi nontraumatic adalah hasil dari komplikasi
kaki diabetik, dan risiko 5 tahun membutuhkan
amputasi kontralateral adalah 50%.
BAB 3
Status Orang Sakit
• Identitas Pasien
Nama : Ny. B
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Agama : Hindu
Alamat : Jl. Setia Budi Grambutan II
• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Keluhan Utama : Luka borok di kaki kanan
• Telaah : Hal ini telah dialami pasien selama ± 3 minggu
SMRS. 2 minggu yang lalu muncul luka di mata kaki
kemudian menyebar ke atas arah jari kaki. Banyak minum
dan banyak mengeluarkan urine disangkal pasien. Banyak
makan juga disangkal. Pasien merupakan pasien rujukan
RS Luar. Pasien memiliki riwayat DM sudah 17 tahun dan
rutin mengonsumsi obat DM. Gula darah tertinggi pasien
400 mg/dl setahun yang lalu. Pasien rutin mengonsumsi
Glibenklamid. Saat ini demam tidak dijumpai. Penurunan
nafsu makan juga dikeluhkan. Penurunan Berat Badan
dialami oleh pasien dalam ± 2 bulan ini sebanyak ±5 kg.
Mual dan sakit kepala, batuk, dan sesak napas tidak
dijumpai. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien memiliki
riwayat penyakit gula dan darah tinggi yang telah
dialaminya selama >10 tahun namun selama ini diakui
oleh pasien terkontrol dengan baik. Riwayat Trauma pada
kaki disangkal. Riwayat perdarahan dari kaki disangkal.
Pasien tidak memiliki kebiasaan minum alkohol. Riwayat
merokok tidak dijumpai. Riwayat keluhan yang sama pada
o.s sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga yang
menderita sakit gula yaitu ayah, ibu, dan kakek.
• Riwayat Penyakit : DM tipe 2, hipertensi
• Riwayat Pemakaian Obat: OAD (glibenklamid)
• Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :Sedang
Kesadaran : Kompos Mentis
• Tanda Vital
Nadi : 88 x/menit, Reguler, t/v: Cukup
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Nafas : 20 x/menit, Reguler
Temperatur : 36,8 °C
VAS : 3
• STATUS GENERALISATA
• Kepala
Mata : Reflek cahaya (+/+), pupil isokor,
konj. palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Discharge (-), liang telinga normal
Hidung : Discharge (-) , Septum deviasi (-)
Tenggorokan : Pembesaran tonsil (-), tonsil
hiperemis (-)
Mulut : Bibir kering (-) , Sianosis (-)
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),
pembesaran tiroid (-), TVJ : R + 2 cmH20
• Toraks
• Pulmo
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara pernafasan : Vesikuler
Suara Tambahan : - / -
• Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Atas : ICS III LMCS;
Kanan : ICS IV LPSD;
Kiri : ICS IV 1cm medial LMCS
Auskultasi : Bunyi jantung S1, S2 (+) N, murmur (-)
• Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
• Genitalia : Perempuan
• Ekstremitas
Pulse : 88 x/menit, Reguler, t/v : Cukup ,
CRT < 3 ''
Superior : akral hangat, sianosis (-) ,
edema (-/-)
Inferior : akral hangat, sianosis (-), edema
(-/-), ulkus pedis dextra
• Rencana
Cek Darah Lengkap
Foto Pedis Dextra
KGD puasa dan KGD 2 PP
• Hasil Laboratorium
• Tanggal 5 Maret 2019
Hb : 10,6
Eritrosit : 4,18
Leukosit : 23.830
Hematokrit : 32%
Trombosit : 657.000
KGDs : 165 mg/dl
Ureum/Creatinine : 158/1,85
Na/K/Cl : 131/4,2/106
R//
Darah Rutin
KGDN, KGD 2 PP
Rontgen AP/ lateral pedis dextra dan Rontgen thorax
Konsul bedah vascular
Perawatan luka
FOLLOW-UP TANGGAL 6/3/2019
A -. Ulkus diabetikum
- DM tipe 2
P Tirah baring
GV
• Diet DM 1700 kkal
• IVFD Asering 20gtt/i
• Drip Metronidazole 500mg/ 8 jam iv
• Inj Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam iv
• Inj Ranitidine 50 mg/12 jam iv
• Insulin Apidra 8.8.8 SC
R//
- Cek DR ulang
- Susul foto thorax
- Susul foto pedis
FOLLOW-UP TANGGAL 11-12/3/2019
S Nyeri pada kaki kanan (+)
O Sens: CM, TD : 110/70 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, reguler, t/v: cukup RR:
18 x/mnt, Temp: 36,6°C
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher: TVJ R-2 cmH2O
Thorax : I= Simetris Fusiformis
P= SF ka=ki
P= Sonor
A= SP : Vesikular, ST : -
Abdomen: Simetris soepel, peristaltik (+), H/L/R tidak teraba
Ekstremitas: edem (-/-) Ulkus diabetikum pedis dextra
A -. Ulkus diabetikum
- DM tipe 2
P Tirah baring
GV
Diet DM 1700 kkal
IVFD Asering 20gtt/i
Drip Metronidazole 500mg/ 8 jam iv
Inj Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam iv
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam iv
Insulin Apidra 8.8.8 SC
R//
Cek KGD 2 PP
BAB 5
Diskusi
TEORI PASIEN
Definisi
Nama : Ny. B
Ulkus kaki diabetes (UKD) merupakan
salah satu komplikasi kronik diabetes Umur : 43 tahun
melitus yang sering dijumpai dan ditakuti Jenis Kelamin : Perempuan
oleh karena pengelolaannya sering
Pasien memiliki riwayat penyakit
mengecewakan dan berakhir dengan
gula dan darah tinggi yang telah
amputasi, bahkan kematian
dialaminya selama >10 tahun namun
Faktor Resiko selama ini diakui oleh pasien namun
1. Jenis kelamin laki-laki terkontrol dengan baik.
2. Penyakit DM yang lama
3. Neuropati
4. Peripheral Artery Disease
5. Perawatan kaki
TEORI PASIEN
Diagnosa dan Manifestasi Klinis - Keluhan utama : Luka Borok di kaki
1. Anamnesa kanan
- Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, - Telaah:
polifagia dan penurunan berat badan yang Pasien B, perempuan, berusia 43
tidak dapat dijelaskan sebabnya. tahun datang ke rumah sakit haji adam
- Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, malik dengan keluhan luka pada mata
gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada kaki yang telah dialami selama ± 3
pria, serta pruritus vulva pada wanita. minggu sebelum masuk rumah sakit. 2
- Gejala-gejala neuropati perifer termasuk minggu yang lalu muncul luka di mata
hipestesi, hiperestesi, parestesi, disestesi, kaki kemudian menyebar ke atas arah
nyeri radikular dan anhidrosis. jari kaki..
- Keluhan terkait neuropati perifer
adalah:sering kesemutan, nyeri kaki saat
istirahat, sensari sentuhan pada kulit
berkurang, rasa panas pada kulit, kaki
pucat, ujung jari terasa dingin, luka yang
terasa nyeri
TEORI KASUS
- Komplikasi lain diabetes juga sebaiknya Hasil pemeriksaan fisik :
ditanyakan seperti fungsi renal (dialisa, - Sensorium :Compos Mentis
transplan, pengecekan rutin), fungsi - Tekanan darah : 160/80 mmHg
retina (gangguan pengelihatan), dan
fungsi kardiovaskular (stroke, gejala gagal - Nadi : 98 x/menit
jantung kronis, gejala penyakit arteri - Pernafasan : 22 x/menit
coroner, dan lainnya) - Temperatur : 36,2 ºc
TEORI KASUS