Anda di halaman 1dari 37

MANAJEMEN LUKA KAKI DIABETES

Hans Frewin
406182003
dr. Eddy Mulyono, Sp.PD, FINASIM

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAA SOEWONDO PATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Pendahuluan

Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronis DM


yang paling ditakuti. Komplikasi kaki diabetik merupakan
penyebab umum dari amputasi ekstremitas bawah yang
berasal dari penyebab non-traumatik pada negara industri
di dunia. Pada kelompok Diabetes Melitus (DM)
mempunyai risiko 15 sampai 46 kali lipat lebih tinggi untuk
mengalami amputasi ekstremitas bawah jika dibandingkan
dengan kelompok orang yang tidak DM.
DEFINISI
DIABETES MELLITUS
Merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-
duanya

ULKUS DIABETIK
Didefinisikan sebagai infeksi, ulserasi atau rusaknya
jaringan terdalam kaki yang dihubungkan dengan
neuropati dan atau penyakit pembuluh darah tepi
pada bagian bawah ekstremitas dari individu dengan
diabetes melitus
Epidemiologi

Di RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo, masalah kaki


diabetes masih merupakan masalah besar. Sebagian
besar perawatan penyandang DM selalu menyangkut kaki
diabetes. Angka kematian dan angka amputasi masih
tinggi, masing-masing sebesar 16% dan 25% (data
RSUPNCM tahun 2015).
Tanda dan Gejala

• Kulit kaki yang kering, bersisik, dan retak-retak serta kaku


• Kelainan bentuk dan warna kuku (kuku yang menebal,
rapuh, ingrowing nail)
• Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang-
tulang kaki yang menonjol
• Penebalan (kalus) pada kulit, rambut, permukaan telapak
kaki, dan kuku.
• Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari, sela jari banyak
luka
Tanda dan Gejala

• Tanda-tanda neuropatik: gangguan sensorik seperti rasa


kesemutan, baal, perubahan trofik kulit, ulkus plantar,
atropati degeneratif (sendi Charcot)
• Tanda-tanda iskemia: nyeri saat istirahat, ulkus yang nyeri
di daerah yang tertekan, riwayat klaudikasio intermiten,
pulsasi tidak teraba
Diagnosis

• Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan


penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
• Keluhan lain dapat berupa: badan lemas, kesemutan, gatal,
pandangan kabur.
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:
DIABETES MELLITUS

Penyakit pembuluh Neuropati otonom Neuropati perifer


darah tepi
 Aliran Indera Gerak
 Keringat darah raba
Sumbatan  Aliran
oksigen, nutrisi,
 Resorpsi
antibiotik Kehilangan
tulang Atropi
Kult kering, rasa sakit
pecah Kerusakan
sendi Kehilangan
Luka sulit
sembuh Trauma bantalan
Kerusakan lemak
kaki
Tumpuan berat
yang baru
Sindrom jari biru INFEKSI ULKUS
Gangren
Gangren mayor
AMPUTASI
Patofisiologi
Klasifikasi Kaki Diabetes

• Kaki Normal • High risk foot

Kulit kaki kering,


bersisik, perubahan
warna dan bentuk kuku
• Ulcerated foot • Infected foot

Terdapat ulkus
• Necrotic foot • Unsalveable foot
KLASIFIKASI
Klasifikasi diabetes mellitus (ADA 2016)
Diabetes mellitus Tipe 1
(dekstruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
Diabetes mellitus tipe 2
(bervariasi mulai yang pedominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi
insulin)
Diabetes mellitus tipe lain
Defek genenitk fungsi sel beta
Defek genetik kerja insulin
Penyakit eksokrin pankreas
Endokrinopati
Karena obat/ zal kimia
Infeksi
Imunologi
Sindroma genetik lain
Diabetes dalam kehamilan
Klasifikasi kaki diabetes menurut
Wagner
kalsifikasi Perjalanan luka

Grade 0 Tidak ada luka

Grade 1 Ulkus dengan infeksi superfisial

Grade 2 Ulkus yang lebih dalam sampai ke tendon dan tulang tetapi terdapat
infeksi yang minimal
Grade 3 Ulkus yang lebih dalam sampai ke tendon, tulang dan terdapat abses
dan osteomyelitis
Grade 4 Ulkus dan menimbulkan gangren local pada jari jari kaki atau kaki
bagian depan
Grade 5 Lesi/ ulkus dengan gangren di seluruh kaki
Klasifikasi menurut Texas

0 I II III

A Tidak ada luka, Luka Luka sampai Luka sampai


atau pasca superficial, tendon,atau tulang/ sendi
tukak, kulit tidak sampai kapsul sendi
intak/ utuh tendon atau
tulang kapsul sendi
B Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi

C Iskemi Iskemi Iskemi Iskemi

D Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan


iskemi iskemi iskemi iskemi
Klasifikasi menurut edmonds 2004-
2005
Klasifikasi Perjalanan Pengelolaan

Stage 1 normal foot Pencegahan primer

Stage 2 high risk foot Idem

Stage 3 ulcerated foot Perawatan di tingkat


pelayanan kesehatan yang
lebih memadai (pelayanan
spesialistik)
Stage 4 infected foot Idem

Stage 5 necrotic foot Rawat inap, dokter ahli


bedah dan rekonstruksi
Stage 6 unsalvable foot Idem
Klasifikasi PEDIS ,international Consensus on the Diabetic Foot 2015

lmpaired 1 = None
Perfusion 2= PAD + but not critical
3= Critical limb ischemia
Size/Extent in 1= Superficial fullthickness, not deepdr than dermis
mm2 2= Deep ulcer, below dermis, involving subcutaneous
Tissue structures, fascia, muscle or tendon
Loss/Depth 3= All subsequent layers of the foot involved including bone
and or joint
Infection 1= No symptoms or signs of infection
2= lnfection of skin and subcutaneous tissue only
3= Erythema > 2 cm or infection involving subcutaneous
structure(s) No systemic sign(s) of inflammatory response
4 = lnfection with systemic
manifestation:
Fever, leucocytosis, shift to the left Metabolic instability,
Hypotension,azotemia
lmpaired 1 = Absent
Sensation 2 = Present
Faktor risiko

• Beberapa pencetus yang dapat mengawali kerusakan kaki pada


penderita diabetes sehingga meningkatkan risiko kerusakan jaringan
antara lain :
Penatalaksanaan

• Pengelolaan kaki diabetes dapat dibagi menjadi 2


kelompok besar:
Pencegahan Sekunder

• Metabolic control
Pencegahan Sekunder

• Vascular control
Pengelolaan untuk kelainan pembuluh darah perifer dari
sudut vaskular, yaitu berupa:
1. Modifikasi faktor risiko
• Stop merokok
• Memperbaiki berbagai faktor risiko terkait aterosklerosis:
hiperglikemia, hipertensi, dislipidemia.
• Walking program (latihan kaki) merupakan domain usaha yang
dapat diisi oleh jajaran rehabilitasi medik.
2. Terapi farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan
dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).Terapi farmakologis terdiri
dari obat oral dan bentuk suntikan.
• a. Obat hipoglikemik oral
• Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid
• Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion
• Penghambat glukoneogenesis (metformin)
• Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
(acarbose)
• DPP-IV inhibitor 
Pencegahan Sekunder

• Wound Control
Pencegahan Sekunder

• Microbiological control
Pencegahan Sekunder

• Pressure control
Berbagai cara untuk mencapai keaadaan non weight-bearing dapat
dilakukan antara lain dengan:
Berbagai cara surgikal dapat dipakai untuk mengurangi
tekanan pada luka seperti :
• Education control
Kesimpulan

• Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia


pada penyandang DM yang menyebabkan kelainan
neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati,
baik sensorik maupun motorik dan autonomik akan
mengakibatkan berbagai perubahan distribusi tekanan
pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah
terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi
menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi
yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih
lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes.

Anda mungkin juga menyukai