Hans Frewin
406182003
dr. Eddy Mulyono, Sp.PD, FINASIM
ULKUS DIABETIK
Didefinisikan sebagai infeksi, ulserasi atau rusaknya
jaringan terdalam kaki yang dihubungkan dengan
neuropati dan atau penyakit pembuluh darah tepi
pada bagian bawah ekstremitas dari individu dengan
diabetes melitus
Epidemiologi
Terdapat ulkus
• Necrotic foot • Unsalveable foot
KLASIFIKASI
Klasifikasi diabetes mellitus (ADA 2016)
Diabetes mellitus Tipe 1
(dekstruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
Diabetes mellitus tipe 2
(bervariasi mulai yang pedominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi
insulin)
Diabetes mellitus tipe lain
Defek genenitk fungsi sel beta
Defek genetik kerja insulin
Penyakit eksokrin pankreas
Endokrinopati
Karena obat/ zal kimia
Infeksi
Imunologi
Sindroma genetik lain
Diabetes dalam kehamilan
Klasifikasi kaki diabetes menurut
Wagner
kalsifikasi Perjalanan luka
Grade 2 Ulkus yang lebih dalam sampai ke tendon dan tulang tetapi terdapat
infeksi yang minimal
Grade 3 Ulkus yang lebih dalam sampai ke tendon, tulang dan terdapat abses
dan osteomyelitis
Grade 4 Ulkus dan menimbulkan gangren local pada jari jari kaki atau kaki
bagian depan
Grade 5 Lesi/ ulkus dengan gangren di seluruh kaki
Klasifikasi menurut Texas
0 I II III
lmpaired 1 = None
Perfusion 2= PAD + but not critical
3= Critical limb ischemia
Size/Extent in 1= Superficial fullthickness, not deepdr than dermis
mm2 2= Deep ulcer, below dermis, involving subcutaneous
Tissue structures, fascia, muscle or tendon
Loss/Depth 3= All subsequent layers of the foot involved including bone
and or joint
Infection 1= No symptoms or signs of infection
2= lnfection of skin and subcutaneous tissue only
3= Erythema > 2 cm or infection involving subcutaneous
structure(s) No systemic sign(s) of inflammatory response
4 = lnfection with systemic
manifestation:
Fever, leucocytosis, shift to the left Metabolic instability,
Hypotension,azotemia
lmpaired 1 = Absent
Sensation 2 = Present
Faktor risiko
• Metabolic control
Pencegahan Sekunder
• Vascular control
Pengelolaan untuk kelainan pembuluh darah perifer dari
sudut vaskular, yaitu berupa:
1. Modifikasi faktor risiko
• Stop merokok
• Memperbaiki berbagai faktor risiko terkait aterosklerosis:
hiperglikemia, hipertensi, dislipidemia.
• Walking program (latihan kaki) merupakan domain usaha yang
dapat diisi oleh jajaran rehabilitasi medik.
2. Terapi farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan
dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).Terapi farmakologis terdiri
dari obat oral dan bentuk suntikan.
• a. Obat hipoglikemik oral
• Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid
• Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion
• Penghambat glukoneogenesis (metformin)
• Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
(acarbose)
• DPP-IV inhibitor
Pencegahan Sekunder
• Wound Control
Pencegahan Sekunder
• Microbiological control
Pencegahan Sekunder
• Pressure control
Berbagai cara untuk mencapai keaadaan non weight-bearing dapat
dilakukan antara lain dengan:
Berbagai cara surgikal dapat dipakai untuk mengurangi
tekanan pada luka seperti :
• Education control
Kesimpulan