Anda di halaman 1dari 37

DIABETIC FOOT DIGITI I PEDIS

DEXTRA & SINISTRA GRADE IV

PEMBIMBING :
DR. EKA M, SP.OT., SH., MKES., MHKES
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Ratmah
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 58 tahun
Alamat : Jl. Sukamulya Rt 09/04,
Kelurahan Wanasari, Kecamatan Purwadadi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Sudah menikah
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada
tanggal 30 Januari 2014

Keluhan Utama :
Terdapat luka borok pada jempol kaki kanan dan
kiri

Keluhan Tambahan :
Baal, luka bernanah dan berbau
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
3 bulan SMRS : pasien mengaku kedua
kakinya merasa baal dari telapak kaki
sampai mata kaki.

pasien mencoba menghangatkan kakinya


diatas tungku

tanpa disadari terdapat luka kecil di jempol


kaki kanan sejak 1 minggu SMRS

Dan jempol kaki kiri sejak 3 hari SMRS.


Makin lama luka tidak kunjung
sembuh melainkan semakin
melebar, mengeluarkan nanah dan
menimbulkan bau tidak sedap.

Pasien juga mengaku jika jari


jari kaki lainnya nya tampak
seperti bengkak dan menebal.
Keluhan seperti nyeri, kaki terasa panas, demam
disangkal oleh pasien.
Pasien mengaku tidak pernah mengalami luka
seperti ini dan tidak ada riwayat trauma
kecelakaan sebelumnya.
Kebiasaan merokok dan meminum alkohol pun
disangkal oleh pasien
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
Diabetes Melitus dan Riwayat sakit seperti ini
Hipertensi yang baru dalam keluarga disangkal.
ketahui 3 bulan SMRS. Diabetes dan hipertensi
Selama ini pasien tidak dalam keluarga disangkal
pernah memeriksakan ke
dokter, pasien hanya
meminum obat DM dan
Hipertensi dari mantri.
Pasien tidak ingat nama
obatnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,8o C
TD : 140/90 mmHg
Pernafasan : 24 x/menit
Status gizi
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 155 cm
BMI : 24,97
Kesan : gemuk
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal , ubun-ubun besar tidak cekung
Mata : Conjunctiva anemis-/-, Skleraikterik -/-
Leher : KGB leher tidak teraba membesar
Thoraks : Simetris, statis dan dinamis
Cor : BJ I-II normal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen : Membuncit, Supel, Timpani, BU (+) , hepar dan


lien tidak teraba
Ekstrimitas : Lihat status lokalis
Kulit : Tidak sianosis, tidak ikterik, tekanan turgor
kembali cepat
STATUS LOKALIS

At regio pedis dextra :


Look : luka terbuka pada
digiti I berukuran 3 x 5 cm,
tepi tidak rata,
menggaung,edema (+),
ganggren (+), pus (+), kulit
sekitar tampak kering
Feel : nyeri (-) sensibilitas (-)
pulsasi a. Dorsalis pedis (+)
normal, kaki teraba hangat.
Move : ROM terbatas
karena terdapat luka
At regio pedis sinistra :
Look : luka pada digit I
hingga dorsum pedis
berukuran 9 x 4 cm, tepi
tidak rata, menggaung,
edema (+), ganggren (+) pus
(+), kulit sekitar tampak
kering.
Feel : nyeri (-), sensibilitas (-),
pulsasi a. Dorsalis pedis (+)
melemah, kaki teraba hangat
Move : ROM terbatas karena
terdapat luka
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah
Darah lengkap
Gula darah sewaktu

Fungsi ginjal
Hasil laboratorium darah pada
tanggal 24 Januari 2014
Hemoglobin : 9.0 g/dl MCV : 85,3 m
Hematokrit :28.4 % MCH : 27 g
Leukosit : 21.000 /L MCHC : 31,7 g/dl
Trombosit : 438.000 /L RDW : 12,1 %
Eritrosit : 3.330.000 /L GDS : 139 mg/dl
Diff Count : Ureum : 38 mg/dl
Limfosit : 11,5 % Creatinin : 1.0 mg/dl
Monosit : 5,3 %
Granulosit : 82,6%
DIAGNOSIS KERJA
Diabetic foot at regio digiti I pedis dextra dan
sinitra wagner grade IV
USULAN PEMERIKSAAN
Foto Rontgen pedis
RENCANA PENATALAKSANAAN

Non operatif : Operatif :


Bed rest Debridement Amputasi
Konsultasi pada bagian
penyakit dalam untuk DM
dan Hipertensi
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Inj Cefotaxime 2 x 1 mg
Inj Ketorolac 3 x 30 mg
Gentamisin 3 x 40 mg
Metronidazole 3 x 500 mg
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ad sanactionam : dubia ad malam
Ad cosmeticam : ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Kaki diabetik adalah kelainan pada tungkai bawah


yang merupakan komplikasi kronik diabetes
mellitus.
EPIDEMIOLOGI
DM menduduki peringkat ketiga penyebab
kecacatan permanen, setelah kelainan neurologic
dan penyakit jantung iskemik.5
Di Negara maju kaki diabetes memang masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
besar
Angka kematian dan angka amputasi masih tinggi,
masing-masing sebesar 16% dan 25%
FAKTOR RESIKO
Ada 3 alasan mengapa orang diabetes lebih tinggi
risikonya mengalami masalah kaki.

1 berkurangnya sensasi rasa nyeri setempat


(neuropati)

2 sirkulasi darah dan tungkai yang menurun


dan kerusakan endotel pembuluh darah.

3 berkurangnya daya tahan tubuh terhadap


infeksi.
Faktor risiko demografis: Peristiwa yang dapat
Usia tua mengawali kerusakan
kaki pada penderita
Jenis kelamin : LK > PR
diabetes
Etnik
Luka kecelakaan
Situasi sosial
Trauma sepatu

Stress berulang

Trauma panas

Iatrogenik
- Oklusi vaskular
Kondisi kulit atau kuku
PATHOGENESIS

DIABETES MELLITUS

Penyakit pembuluh Neuropati otonom Neuropati perifer


darah tepi
Aliran Indera Gerak
Keringat darah raba
Sumbatan Aliran
oksigen, nutrisi,
Resorpsi
antibiotik Kehilangan
tulang Atropi
Kult kering, rasa sakit
pecah Kerusakan
sendi Kehilangan
Luka sulit
sembuh Trauma bantalan
Kerusakan lemak
kaki
Tumpuan berat
yang baru
Sindrom jari biru INFEKSI ULKUS
Gangren
Gangren mayor
AMPUTASI
MASALAH KAKI PADA
PENYANDANG KAKI DIABETES
Kalus
Kulit melepuh
Kuku kaki yang tumbuh ke dalam
Pembengkakan ibu jari kaki
Plantar warts
Jari kaki bengkok
Kulit kaki kering dan pecah
Athlete's foot (kaki atlet)
GAMBARAN KLINIS

Gambaran neuropatik Gambaran iskemia


o nyeri saat istirahat
o gangguan sensorik o ulkus yang nyeri disekitar
o perubahan trofik kulit daerah yang tertekan
o ulkus plantar
o riwayat klaudikasio
oatropati degeneratif
intermiten
(sendi Charcot)
o pulsasi sering teraba o pulsasi tidak teraba
osepsis (bakteri/jamur) o sepsis ( bakteri/jamur)
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
Iskemia Neuropati
Gejala Klaudikasio Biasanya tidak nyeri
Nyeri saat istirahat Kadang nyeri neuropati

Inspeksi Tergantung rubor Lengkung tinggi


Perubahan Tropik Kuku-kuku jari kaki
Tak ada perubahan tropic

Palpasi Dingin Hangat


Tak teraba nadi Nadi teraba
Nyeri Tak nyeri

Ulserasi Tumit dan jari kaki Plantar


Pemeriksaan Fisik
Bentuk ulkus perlu digambarkan seperti; tepi, dasar,
ada/tidak pus, eksudat, edema atau kalus.
Uji monofilamen

Pemeriksaan pulsasi

Ankle brachial index (ABI)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

CBC (Complete BloodCount), pemeriksaan gula darah,


fungsi ginjal
transcutaneous oxygen tension (TcP02)

USG color Doppler

digital subtraction angiography (DSA)

magnetic resonance angiography (MRA)

computed tomography angoigraphy (CTA)

Foto Rontgen pedis


PENATALAKSANAAN
Umum :
Istirahat

Pengendalian Diabetes (dengan insulin)


Antibiotik

Khusus :
Strategi
pencegahan
Penanganan Ulkus
PENCEGAHAN
Setiap infeksi meskipun kecil merupakan masalah
penting sehingga menuntut perhatian penuh.
Kaki harus dibersihkan secara teliti dan dikeringkan
dengan handuk kering setiap kali mandi.
Kaki harus diinspeksi setiap hari termasuk
telapaknya, dapat dengan menggunakan cermin.
Kaki harus dilindungi dari kedinginan.
Kaki harus dilindungi dari kepanasan,batu atau pasir
panas dan api.
Sepatu harus cukup lebar dan pas.
Dianjurkan memakai kaus kaki
setiap saat.
Kaus kaki harus cocok dan
dikenakan secara teliti tanpa
lipatan.
Alas kaki tanpa pegangan, pita
atau tali antara jari.
Kuku dipotong secara lurus.
Berhenti merokok.
PENANGANAN ULKUS
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari
usia

lamanya menderita diabetes mellitus


adanya infeksi yang berat

derajat kualitas sirkulasi

keterampilan dari tenaga medis atau paramedis. 2

Anda mungkin juga menyukai