Anda di halaman 1dari 17

RESPONSI ILMU BEDAH

APPENDICITIS AKUT

PEMBIMBING :
dr. Billy Daniel Messakh, Sp B

Penyusun:
Maria Sarce Tio (2016.04.2.0109)
Masjensen Argadjendra (2016.04.2.0110)
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 46 tahun
Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Status Pernikahan : Menikah
No. RM : 528737
MRS : Selasa, 1 Agustus 2017
Tanggal Pemeriksaan : Rabu, 2 Agustus 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri perut
Keluhan Tambahan : Lemah, menggigil, mual, muntah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUD dr. Mohamad Soewandhie dengan keluhan utama nyeri perut. Nyeri perut sudah
dialami selama 1 hari (1/8/2017), terasa nyeri di semua bagian perut dan paling nyeri di lokasi kanan bawah.
Nyeri dialami terus menerus seperti tertekan, membaik bila pasien diam dan memburuk bila pasien bergerak.
Rasa nyeri tidak menjalar ke tubuh bagian lain. Pasien juga merasa mual, muntah, dan badannya sangat
lemah. Diare disangkal. Sehari sebelum pasien MRS (31/7/2017), pasien tidak merasakan keluhan sakit perut
dan hanya merasakan demam, menggigil, mual, dan badannya terasa sangat lemah.

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah MRS, tidak pernah mengalami sakit yang serupa.
Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal
Riwayat Penggunaan obat :
Riwayat alergi obat : (-)
Riwayat obat yang digunakan : obat anti nyeri
PEMERIKSAAN UMUM & PEMERIKSAAN
Keadaan Umum : Tampak sakit berat FISIK
Kesadaran : Compos Mentis

TTV : T 38 C, HR 97, RR 20, BP 113/69


Kepala
A/I/C/D : -/-/-/-
Leher
Deviasi trachea (-), pembesaran KGB (-), pembesaran Thyroid (-)
Thorax
Cor
I : Iktus cordis tidak tampak
P : Iktus cordis tidak teraba
P : Redup, Batas jantung normal kanan di ICS V SL (D), kiri di ICS V MCL (S)
A : S1 S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Pulmo
I : Normochest
P : Gerak napas simetris, fremitus raba normal
P : Sonor di semua lapangan paru
A : Suara napas (ves/ves), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen
I : Flat, simetris, tidak tampak bekas luka bedah
A : Bising usus (-)
P : nyeri tekan : + / + ascites (-)
++/+
pembesaran H/L/R = - / - / -
P : Tympanic di semua kuadran
Defans muscular (-), Iliopsoas sign (+), Obturator internus sign (+), Rebound tenderness
(-)
Rectal Toucher : TSA (+), ampula recti tidak terasa, terasa nyeri di seluruh arah
Ekstremitas
Akral Hangat +/+ Edema : +/+
+/+ -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG (2
AGUSTUS 2017)
Elektrolit
Na : 132
K : 3.6
Cl : 105
GDA : 110
Hematologi
Darah Lengkap
HGB : 13,8 g/dl (N : 13,2 17,3 g/dl)
Eritrosit : 4,79 x 106/L (N : 4,40 5,90 g/dl)
HCT : 41,4 % (N : 40,0 52,0 %)
Leukosit : 17,480 x 10/L (N : 3,80 10,60 x 10/L)
Thrombosit : 213,000

Koagulasi
PT : 11,3 detik (N : 97 13,1 detik)
INR : 1,01
APTT : 50,8 detik (N : 31,0 47,0 detik)

Kimia Darah
SGPT : 18 U/L H (N : 12 78 U/L)
GDA : 110 mg/dL
Kreatinin : 0,8 mg/dL (N : 0,6 1,3 mg/dL)

Serologi
HBsAg : (-)
Urinalisa
Urin Lengkap
Makroskopis
Berat Jenis : 1.025
pH : 6.0
Leukosit :Negative
Nitrit : Negative
Protein : 1+
Glukosa : Negative
Keton : 2+
Urobilinogen : Normal
Bilirubin : Negative
Eritrosit : 1+
Sedimen
Eritrosit : 2-4
Lekosit : 0-2
Sel Epitel : 3-5
Silinder : Negative
Kristal : Negatif
HCG Urine Pregnancy Test : Negatif
RESUME

Keluhan Utama : Nyeri perut difus


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUD dr. Mohamad Soewandhie dengan keluhan utama
nyeri perut difus. Nyeri perut sudah dialami selama 1 hari (1/8/2017), terasa
nyeri di semua bagian perut dan paling nyeri di lokasi kanan bawah. Nyeri
dialami terus menerus seperti tertekan, membaik bila pasien diam dan
memburuk bila pasien bergerak. Rasa nyeri tidak menjalar ke tubuh bagian
lain. Pasien juga merasa mual, muntah, dan badannya sangat lemah. Diare
disangkal. Sehari sebelum pasien MRS (31/7/2017), pasien tidak merasakan
keluhan sakit perut dan hanya merasakan demam, menggigil, mual, dan
badannya terasa sangat lemah.
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos Mentis

Status Generalis :
Abdomen
I : Flat, simetris
A : Bising usus (-)
P : Nyeri tekan +/+
++/+
pembesaran H/L/R = - / - / -
P : Tympani
Defans muscular (-), Iliopsoas sign (+), Obturator internus sign (+), Rovsing sign
(+)
DIAGNOSA KERJA

Appendicitis Akut
Planning Diagnosa
PLANNING
DL, UE,
USG Abdomen
Planning Terapi
Cito Laparotomi Appendectomy
Inf RL 1500 cc/2 jam
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
Inj. Metronidazole 3x 500 mg
Inj. Ketorolac
Puasa
Konsul cardio + anestesi
Planning Edukasi
Tentang penyakit pasien
Tentang pentingnya tindakan operasi dan kemungkinan bila menolak operasi
Prosedur operasi secara umum dari persiapan sampai tuntas
Komplikasi operasi
Planning monitoring
Tanda vital
Keluhan pasien (rasa nyeri, mual, demam)
Persiapan operasi pasien (darah lengkap, serum elektrolit, konsul anestesi, puasa dll)
TEMUAN OPERASI
TEMUAN OPERASI
DIAGNOSA?
Tuba Ovarian Abses
LAPORAN OPERASI
Persiapan : Informed consent
: Antibiotik profilaksis ceftriaxone 2gram
Posisi pasien : supine

Desinfeksi : Povidone Iodine 10%


Insisi : Vertical midline
Tindakan operasi : Appendectomy
: Salpingoophorectomy S (tuba S berisi pus, membesar) + Adhesiolisis
(jaringan di PA)
: Pasang drain di regio kiri bawah
: jahit luka
Komplikasi :-
Diputuskan dilakukan :
Catatan post operasi : RL 1000cc/24jam
: Ketorolac 2x30g
: Metronidazole 3 x 500 mg
: Ceftriazone 2x1g

Anda mungkin juga menyukai