Anda di halaman 1dari 46

Clinical Science Session

OSTEOMIELITIS
Winarti Rimadhani
1840312257

Preseptor: dr. H. Ardian Riza, SpOT, M.kes


BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi, dapat melibatkan


seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit
yang berbahaya bahkan membahayakan jiwa

Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan struktur
disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik maupun non piogenik

Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II; tetapi dapat pula ditemukan pada
bayi dan infant. Anak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan (4:1). Lokasi yang
tersering ialah tulang-tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan
fibula
Sangat penting dengan pencegahan
mendiagnosis osteomielitis penyebaran infeksi yang
ini sedini mungkin, masih terlokalisasi dan
terutama pada anak-anak, untuk mencegah jangan
sehingga pengobatan sampai seluruh tulang
dengan antibiotika dapat mengalami kerusakan
dimulai, dan perawatan yang dapat menimbulkan
pembedahan yang sesuai kelumpuhan
dapat dilakukan.
Tujuan Penulisan
• Tujuan penulisan Clinical Sains Session ini adalah untuk memahami definisi, etiologi, patogenesis,
gejala klinik, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis dari osteomyelitis

Metode Penulisan
• Metode penulisan Clinical Sains Session ini adalah dengan studi kepustakaan dengan merujuk pada
berbagai literature.

Manfaat Penulisan
• Manfaat penulisan Clinical Sains Session ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai osteomielitis
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TULANG
Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan
baik dan mempunyai 5 fungsi utama, yaitu:

Membentuk rangka badan

Sebagai tempat melekat otot

Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-


alat dalam, seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru-paru

Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium, dan garam

Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hematopoetik untuk


memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit
Tulang
Panjang

Tulang
dalam Tulang
garis besar pendek
dibagi atas

Tulang
pipih
Berdasarkan histologisnya maka dikenal :

Tulang Tulang
Imatur Matur
Tulang imatur ini
mengandung jaringan
kolagen dengan substansi
Tulang Kortikal
semen dan mineral yang
lebih sedikit dibandingkan
dengan tulang matur.

Tulang Trabekular
HISTOLOGI TULANG
PERTUMBUHAN TULANG
DEFINISI OSTEOMIELITIS

• Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang baik karena infeksi
piogenik atau non piogenik misalnya mikobacterium tuberculosa. Ini dapat tetap
terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks,
jaringan kanselosa, dan periosteum. Hal ini dapat bersifat akut maupun kronik
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi osteomielitis setelah trauma pada kaki sekitar 16% (30-40% pada pasien
dengan DM). Insiden osteomielitis vertebral adalah sekitar 2,4 kasus per 100.000
penduduk.
• Prevalensi keseluruhan di Amerika adalah 1 kasus per 5000 anak, sedangkan
neonatus adalah sekitar 1 kasus per 1000 kejadian
• Morbiditas dapat signifikan dan dapat termasuk penyebaran infeksi lokal ke jaringan
lunak yang terkait atau sendi; berevolusi menjadi infeksi kronis, dengan rasa nyeri
dan kecacatan; amputasi ekstremitas yang terlibat; infeksi umum; atau sepsis
ETIOLOGI

• Penyebab osteomielitis pada anak-anak adalah kuman Staphylococcus aureus (89-


90%), Streptococcus (4-7%), Haemophilus influenza (2-4%), Salmonella typhii dan
Eschericia coli (1-2%).
• Bayi baru lahir (usia < 4 bulan): S. Aures, Enterobacter, dan
kelompok Streptococcus α dan β
• Anak-anak (usia 4 bulan – 4 tahun): Streptococcus α dan β,
Osteomileitis Haemophilus influenzae, dan Enterobacter7
hematogen akut • Remaja (usia 4 tahun sampai dewasa): S. Aureus (80%),
kelompok Streptococcus α, H. Influenzae, dan Enterobacter
• Dewasa: S. Aureus dan kadang-kadang Enterobacter dan
Streptococcus

Osteomielitis
• S. Aureus, Enterobacter sp. , dan Pseudomona sp.
langsung
FAKTOR RISIKO
• Diabetes mellitus
• Pasien yang mendapat hemodialisis
• Orang yang daya tahan tubuhnya lemah/buruk
• Sickel cell disease
• Penyalahgunaan obat-obatan Intravena
• Umur terutama mengenai bayi dan anak-anak
• Alkoholisme
• Penggunaan steroid jangka panjang
• Penyakit sendi kronik
• Trauma (pembedahan ortopedi atau fraktur terbuka)
• Pemakaian prosthetic ortopedi
KLASIFIKASI
Waldvogel Classification System for Osteomyelitis

Hematogenous osteomyelitis

Osteomyelitis secondary to contiguous focus of infection

No generalized vascular disease

Generalized vascular disease

Chronic osteomyelitis (necrotic bone)

Information from Waldvogel FA, Medoff G, Swartz MN. Osteomyelitis: a review of clinical features, therapeutic considerations and
unusual aspects (first of three parts). N Engl J Med 1970;282:198-206.
Cierny-Mader Staging System for Osteomyelitis
Anatomic type
Stage 1: medullary osteomyelitis
Stage 2: superficial osteomyelitis
Stage 3: localized osteomyelitis
Stage 4: diffuse osteomyelitis

Physiologic class
A host: healthy
B host:
Bs: systemic compromise
Bl: local compromise
Bls: local and systemic compromise
C host: treatment worse than the disease

Factors affecting immune surveillance, metabolism and local vascularity


- Systemic factors (Bs): malnutrition, renal or hepatic failure, diabetes mellitus, chronic hypoxia, immune
disease, extremes of age, immunosuppression or immune deficiency
- Local factors (Bl): chronic lymphedema, venous stasis, major vessel compromise, arteritis, extensive
scarring, radiation fibrosis, small-vessel disease, neuropathy, tobacco abuse

Adapted with permission from Cierny G, Mader JT, Pennick JJ. A clinical staging system for adult
osteomyelitis. Contemp Orthop 1985;10:17-37.
PATOGENESIS

Akut

primer Subakut
osteomielitis
sekunder Kronik
OSTEOMIELITIS PRIMER

• Osteomyelitis primer disebabkan penyebaran secara hematogen dari fokus lain.


Osteomyelitis primer disebabkan oleh implantasi mikroorganisme secara langsung
ke dalam tulang dan biasanya terbatas pada tempat tersebut.
• Fraktur terbuka (compound fracture), luka tembus (terutama disebabkan oleh
senjata api), dan operasi bedah pada tulang merupakan kausa-kausa tersering.
Terapi operatif biasanya perlu dilakukan, terapi dengan obat antimikroba hanya
sebagai pembantu saja
OSTEOMIELITIS HEMATOGEN AKUT
Patologi yang terjadi pada
Infeksi terjadi melalui aliran Proses selanjutnya terjadi
osteomielitis hematogen Embolus infeksi kemudian
darah dari fokus tempat hiperemi dan udem di
akut tergantung pada umur, masuk ke dalam juxta
lain dari tubuh pada fase daerah metafisis disertai
daya tahan penderita, epifisis pada daerah
bakterimia dan dapat pembentukan pus di tulang
lokasi infeksi, serta metafisis tulang panjang
menimbulkan septikemia panjang.
virulensi kuman.

Di samping proses yang


disebutkan di atas, akan menyebabkan
timbul trombosis pada
pembentukan tulang baru tekanan dlam tulang Terbentuknya pus dalam
pembuluh darah tulang
yang ekstendsif terjadi bertambah, peninggian tulang di mana jaringan
yang akhirnya
pada bagian dalam tekanan dalam tulang tulang tidak dapat
menyebabkan nekrosis
periostem sepanjang mengakibatkan berekspansi
tulang
diafisis (terutama pada terganggunya sirkulasi
anak-anak)

Apabila pus menembus


sehingga terbentuk tulang, maka terjadi
lingkungan tulang seperti pengaliran pus atau
peti mayat yang disebut (discharge) dari involukrum
involukrum dengan keluar melalui lubang yang
jaringan sekuestrum di disebut kloaka atau melalui
dalamnya sinus pada jaringan lunak
dan kulit
OSTEOMIELITIS SUBAKUT

• Osteomyelitis subakut adalah bentuk lain dari osteomyelitis, dan abses Brodie adalah
salah satu tipe yang paling umum dari osteomyelitis subakut
• Abses ini biasanya ditemukan dalam spongiosa tulang dekat ujung tulang. Bentuk
abses ini biasanya bulat atau lonjong dengan pinggiran skleroti, kadang-kadang
terlihat sekuester. Abses tetap terlokalisasi dan kavitas dapat secara bertahap terisi
jaringan granulasi. Abses Brodie juga dapat ditemukan pada osteomielitis kronik
• Osteomyelitis subakut mungkin hanya terjadi pada epifisis, yang merupakan
kebalikan dari yang dipercaya bahwa infeksi tulang pertama tidak terjadi di epifisis.
Diafisis kadang-kadang terinfeksi, meskipun lebih sering pada dewasa
dibandingkan pada anak-anak
• Daerah yang paling sering terinfeksi adalah metafisis. Daerah lain yang dilaporkan
sebagai osteomielitis subakut adalah metafisis sesuai lokasi, seperti di pelvis, tulang
belakang, calcaneus, clavicula, dan talus.
OSTEOMIELITIS KRONIK

• Osteomyelitis akut yang tidak diterapi secara adekuat, akan berkembang menjadi
osteomyelitis kronik.
• Organisme yang biasa berperan adalah Staphylococcus aureus (75%), Escherichia
coli, Streptococcus pyogenes, Proteus, dan Pseudomonas. Kebanyakan penyebab dari
osteomielitis polimikroba.
• Destruksi tulang tidak hanya pada fokus infeksi tetapi meluas. Kavitas berisi
potongan tulang mati (sekuestra) yang dikelilingi jaringan vaskular, dan di luar
jaringan vaskular tersebut ada daerah sklerosis, hasil dari reaksi kronis
pembentukan tulang baru.
OSTEOMIELITIS SEKUNDER

• Osteomyelitis sekunder (perkontinuitatum/hematogen akut) yang disebabkan


penyebaran kuman dari sekitarnya, seperti bisul dan luka (melalui aliran darah).
• Kadang-kadang, osteomielitis sekunder dapat disebabkan oleh perluasan infeksi
secara langsung dari jaringan lunak di dekatnya atau dari arthritis septic pada sendi
yang berdekatan.
GAMBARAN KLINIS

• Pada awal penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia, dan malaise menonjol,
sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak
• Nyeri spontan lokal yang mungkin disertai nyeri tekan dan sedikit pembengkakan
serta kesukaran gerak dari ekstremitas yang terkena, merupakan gejala osteomielitis
hematogen akut
• Pada anak – anak  seringkali orang tua baru menyadari setelah anak tampak tidak
mau menggunakan salah satu anggota geraknya atau tidak mau disentuh. Mungkin
saja sebelumnya didapatkan riwayat infeksi seperti kaki yang terluka, nyeri
tenggorokan, atau keluarnya cairan dari telinga

• Pada bayi baru lahir  bayi tampak gelisah, dan irritable. Biasanya lebih sering
terjadi pada bayi dengan ’risiko tinggi’ seperti prematur, berat badan kurang, bayi
riwayat persalinan yang sulit atau pemasangan kateter arteri tali pusat

• Pada orang dewasa  predileksi tempat tersering adalah pada vertebra


thorakolumbal. Dapat saja menyerang penderita dengan riwayat masalah pada
traktus urinarius. Nyeri lokal bukanlah gejala yang menonjol, dan pemeriksaan x-ray
baru akan berarti beberapa minggu kemudian. Tulang pada daerah lain biasanya
terlibat pada penderita Diabetes Mellitus, malnutrisi, ketergantungan obat, dan
imunodefisiensi
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI DAN
MIKROBIOLOGI
• Pemeriksaan histopatologi dan mikrobiologi merupakan gold standard dalam
mendiagnosa osteomielitis.
• Kultur dari sediaan sinus tidak dapat dipercaya sepenuhnya untuk mengidentifikasi
etiologi dari osteomielitis, sehingga biopsi merupakan anjuran untuk menentukan
etiologi dari osteomielitis.
• Namun keakuratan biopsi seringkali terbatas oleh kurangnya pengumpulan
spesimen yang sama dan penggunaan antibiotik sebelumnya
Diagnosis of Acute Osteomyelitis*

-Pus on aspiration
-Positive bacterial culture from bone or blood
-Presence of classic signs and symptoms of acute osteomyelitis
-Radiographic changes typical of osteomyelitis

*--Two of the listed findings must be present for establishment of


the diagnosis.
Information from Peltola H, Vahvanen V. A comparative study of
osteomyelitis and purulent arthritis with special reference to
aetiology and recovery. Infection 1984;12(2):75-9.
DIAGNOSIS BANDING

• Arthritis Suuratif  dibedakan dari osteomielitis hematogen akut berdasarkan


adanya nyeri yang difus , dan semua pergerakan sendi terbatas karena adanya
spasme otot.
• Selulitis  terdapat kemerahan superfisial yang melebar, terjadi limfangitis
• Gambaran Radiologik osteomielitis dapat menyerupai gambaran penyakit-penyakit
lain pada tulang, diantaranya yang terpenting adalah tumor ganas primer tulang.
Destruksi tulang, reaksi periosteal, pembentukan tulang baru, dan pembengkakan
jaringan lunak, dijumpai juga pada osteosarkoma dan Ewing sarkoma
PENATALAKSANAAN

• Osteomielitis Akut
• Begitu diagnosis secara klinis ditegakkan, ekstremitas yang terkena diistirahatkan (bila
perlu menggunakan bidai atau traksi) dan segera berikan antibiotik
• Bila ada cairan yang keluar perlu dibor di beberapa tempat untuk mengurangi tekanan
intraosteal. Cairan tersebut perlu dibiakkan untuk menentukan jenis kuman dan
resistensinya. Drainase dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan cairan
NaCl 0,9% dan dengan antibiotik.
• Indikasi untuk melakukan tindakan pembedahan
ialah : 1
• Adanya abses.
• Rasa sakit yang hebat.
• Adanya sekuester.
• Bila mencurigakan adanya perubahan ke arah
keganasan (karsinoma epidermoid).

• Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan


pembedahan adalah bila involukrum telah cukup
kuat untuk mencegah terjadinya fraktur pasca
pembedahan
Gambar skematis drainase bedah.
Sebuah kateter dimasukkan kedalam
tabung pengisap (suction) yang lebih
besar. Antibiotik dimasukkan melalui
kateter dan diisap melalui suction.1
• Osteomielitis Subakut
• Kebanyakan 1/3 kasus tidak dapat dibedakan dari keganasan primer dari tumor
tulang. Biopsi dan kuretase diperlukan untuk penegakan diagnosis pada kasus-kasus
ini.
• Pada saat diagnosis ditegakkan, pemberian antibiotik yang sesuai dengan kelompok
gram, kultur, dan sensitivitas harus sudah dimulai secara intravena selama 2-7 hari,
diikuti dengan antibiotik oral selama 6 minggu
• Gagal perbaikan selama 6 minggu  mengevaluasi ulang dan mendiagnosis secara
bakteriologis, diikuti penatalaksanaan operasi dan antibiotik yang sesuai diikuti
penatalaksanaan operasi
• Indikasi tindakan bedah :
• Kegagalan gejala untuk memperbaiki setelah lebih dari 6 bulan dilakukan pengobatan
dengan antibiotik atau perburukan kondisi selama pengobatan.
• Lesi yang cepat berkembang (tidak dapat dibedakan dari keganasan tulang).
• Perubahan bentuk sinus atau drainase ke dalam sendi sinovial.
• Tanda-tanda klinis dari pus subperiosteal atau sinovitis.
• Osteomielitis Kronik
• Antibiotik
• Operatif  Tindakan operatif dilakukan bila fase eksaserbasi akut telah reda setelah
pemberian dan pemayungan antibiotik yang adekuat
KOMPLIKASI

• Septikemia
• Infeksi yang bersifat metastatik
• Artritis Supuratif
• Gangguan Pertumbuhan
• Fraktur Patologis
• Ankilosis
PROGNOSIS

• Angka mortalitas pada osteomielitis akut yang diobati adalah kira-kira 1 %, tetapi
morbiditas tetap tinggi. Bila terapi efektif dimulai dalam waktu 48 jam setelah
timbulnya gejala, kesembuhan yang cepat dapat diharapkan pada kira-kira 2/3
kasus. Kronisitas dan kambuhnya infeksi mungkin terjadi bila terapinya terlambat
• Empat faktor penting yang menentukan keefektifan terapi antimikroba dalam terapi
osteomielitis hematogenous akut, sehingga akan mempengaruhi prognosis adalah
• Interval waktu diantara onset penyakit dan permulaan terapi.
• Keefektifan obat antimikroba dalam melawan kuman penyebab
• Dosis dari obat antimikroba
• Durasi terapi antimikroba
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

• Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan
struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme piogenik ataupun non-
piogenik. Penyebab osteomielitis tersering adalah kuman piogenik
• Pendiagnosisan secara dini dan tepat akan mempermudah dalam penatalaksanaan
osteomielitis. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
• Penatalaksanaannya harus secara komprehensif meliputi pemberian antibiotika,
pembedahan, dan konstruksi jaringan lunak, kulit, dan tulang.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai