Anda di halaman 1dari 33

OSTEOMIELITIS

• Sistem muskuloskeletal  jalinan berbagai


jaringan, baik itu jaringan pengikat, tulang
maupun otot yang saling berhubungan, sangat
khusus, dan kompleks.
LATAR • Fungsi utama sistem ini adalah sebagai penyusun
BELAKANG bentuk tubuh dan alat untuk bergerak.
• Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang
umum terjadi; dapat melibatkan seluruh struktur
dari sistem muskuloskeletal dan dapat
berkembang menjadi penyakit yang berbahaya
bahkan membahayakan jiwa
OSTEOMIELITIS
• Osteomielitis berasal dari kata osteon: tulang dan myelo: sum-sum, yang
dikombinasikan dengan itis:inflamasi.
• Osteomielitis merupakan suatu proses keradangan tulang baik akut maupun
kronik. Osteomielitis biasanya disebabkan oleh bakteri, tapi bisa juga karena
jamur. Osteomielitis dapat memberikan klinis pada tulang mana yang terinfeksi
oleh mikroorganisme.
• Perjalanan infeksi dapat terjadi pada tulang melalui aliran darah atau penyebaran
melalui jaringan tissue yang dekat.
• Osteomielitis dapat terjadi pada semua usia, kebanyak pada anak-anak dan usia
lebih dari 50 tahun. Osteomielitis lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
wanita.
• Tulang yang sering terkena ialah femur bagian distal, tibia bagian proksimal,
humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, serta vertebra. 2
ANATOMI TULANG
• Tulang berasal dari embryonic hyaline cartilage yang mana melalui
proses osteogenesis menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel
yang disebut osteoblast. Proses mengerasnya tulang akibat
penimbunan garam kalsium.

• Sel-sel yang terdapat pada jaringan tulang:


• Osteoblas
• Osteosit
• Osteoklas
ANATOMI
TULANG
PANJANG
FISIOLOGI
• Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh
• Melindungi organ tubuh dan jaringan lunak
• Memberikan pergerakan
• Membentuk sel-sel darah merah di dalam sum-sum tulang belakang
• Menyimpan garam mineral (kalsium dan fosfor).
OSTEOMIELITIS
DEFINISI
• Osteomielitis adalah infeksi tulang
• Definisi menurut beberapa ahli:
• Osteomielitis adalah infeksi bone marrow
pada tulang oleh Staphylococcus aureus dan
kadang-kadang Haemophylus influenza.
• Osteomielitis (osteo + mielitis) adalah radang
tulang yang disebabkan oleh organisme
piogenik, walaupun berbagai organ infeksi
lain juga dapat menyebabkannya. Ini dapat
tetap terlokalisasi atau dapat tersebar melalui
tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan
kanselosa, dan periosteum.
ETIOLOGI
• 90%  stafilokokus aureus hemolitikus (koagulasi positif) dan jarang
oleh streptokokus hemolitikus.
• Pada anak umur dibawah 4 tahun sebanyak 50 % disebabkan oleh
Hemofilus influenza.
• Infeksi dapat terjadi secara:
• Hematogen, dari fokus yang jauh seperti kulit dan tenggorokan
• Kontaminasi dari luar: fraktur terbuka dan tindakan operasi pada tulang
• Perluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya
FAKTOR PREDISPOSISI
• Umur
• Jenis kelamin
• Trauma
• Lokasi
• Nutrisi
PATOFISIOLOGI

• Bagaimana pun berdasarkan


variasinya ditemukan ciri
khas dengan adanya tanda
radang, supurasi, nekrosis,
pembentukan tulang baru
dan terjadi resolusi dan
penyembuhan.
Tanda Radang
• Stadium Peradangan
• Stadium Supurasi
• Stadium Nekrosis
• Stadium Pembentukan
Tulang Baru
• Stadium Resolusi dan
Penyebuhan
KLASIFIKASI
• Osteomielitis Hematogen Akut
• Osteomielitis Hematogen Akut
• Osteomielitis Kronis
Osteomielitis Hematogen Akut
• Osteomielitis hematogen akut merupakan infeksi tulang dan sumsum
tulang akut yang disebabkan oleh bakteri piogen dimana
mikroorganisme berasal dari fokus ditempat lain dan beredar melalui
sirkulasi darah.
• Onset penyakit dalam 7-14 hari
• Sering ditemukan pada anak – anak
• Trauma, hematogen akibat trauma pada daerah metafisis,
merupakan salah satu faktor predisposisi karena daerah ini
merupakan daerah aktif tempat terjadinya pertumbuhan tulang.
Patologi dan Patogenesis
• Penyebaran
• Penyebaran umum
• Penyebaran lokal
• Patologinya tergantung pada umur, daya tahan penderita, lokasi infeksi serta virulensi
kuman.
• Infeksi terjadi melalui aliran darah dari fokus tempat lain dalam tubuh pada fase
bakterimia  septikemia. Embolus infeksi  masuk ke juksta epifisis pada daerah
metafisis tulang panjang  terjadi hiperemi, edema, pembentukan pus.
• Pus  tekanan dalam tulang bertambah  terganggunya sirkulasi dan timbul
trombosis pada pembuluh darah tulang  nekrosis tulang.
• Apabila pus menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus (discharge) dari
involucrum keluar melalui lubang yang disebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan
lunak dan kulit.
• Pada tahap selanjutnya akan berkembang menjadi osteomielitis kronis. Pada daerah
tulang kanselosa, infeksi dapat terlokalisir serta diliputi oleh jaringan fibrosa  abses
Brodie.
Gambaran Klinis
• Dapat ditemukan adanya infeksi bakterial pada kulit dan saluran
napas atas. Gejala lain dapat berupa nyeri yang konstan pada daerah
infeksi, nyeri tekan dan terdapat gangguan fungsi anggota gerak yang
bersangkutan.
• Gejala–gejala umum timbul akibat bakterimia dan septicemia berupa
panas tinggi, malaise serta nafsu makan yang berkurang.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya:
• Nyeri tekan
• Gangguan pergerakan sendi oleh karena pembengkakan sendi dan gangguan
akan bertambah berat bila terjadi spasme lokal
Pemeriksaan Radiologis
• Pemeriksaan foto polos dalam sepuluh hari pertama, tidak ditemukan
kelainan radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan
pembengkakan jaringan lunak.
• Gambaran destruksi tulang dapat terlihat setelah sepuluh hari (2 minggu)
berupa refraksi tulang yang bersifat difus pada daerah metafisis dan
pembentukan tulang baru dibawah periosteum yang terangkat.
USG
Osteomielitis Hematogen Akut
• Gejala lebih ringan oleh karena organisme penyebabnya kurang
purulen dan penderita lebih resisten. Durasi dari osteomielitis
subakut adalah antara 14 hari sampai 3 bulan.
• Patologi
Biasanya terdapat kavitas dengan batas tegas pada tulang
kanselosa dan mengandung cairan seropurulen. Kavitas dilingkari oleh
jaringan granulasi yang terdiri atas sel – sel inflamasi akut dan kronik
dan biasanya terdapat penebalan trabekula.
Gambaran Klinis
• Atrofi otot
• Nyeri lokal
• Sedikit pembengkakan dan dapat pula penderita menjadi pincang.
• Terdapat rasa nyeri pada daerah sekitar sendi selama beberapa
minggu atau mungkin berbulan – bulan.
• Suhu tubuh biasanya normal
Pemeriksaan Radiologis
• Merupakan kombinasi dari gambaran akut dan kronis
Osteomielitis Kronis
• Merupakan lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak terdiagnosis
atau tidak diobati dengan baik.
• Dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah tindakan operasi
pada tulang.
• Perjalanan klinisnya terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini
berhubungan dengan adanya nekrosis tulang pada episentral yang
disebut sekuester yang dibungkus involukrum.
Patologi dan patogenesis
• Infeksi tulang dapat menyebabkan terjadinya sekuestrum yang
menghambat terjadinya resolusi dan penyembuhan spontan yang
normal pada tulang. Sekuestrum ini merupakan benda asing bagi
tulang dan mencegah terjadinya penutupan kloaka (pada tulang) dan
sinus (pada kulit).
• Sekuestrum diselimuti oleh involucrum yang tidak dapat
keluar/dibersihkan dari medula tulang kecuali dengan tindakan
operasi. Proses selanjutnya terjadi destruksi dan sklerosis tulang yang
dapat terlihat pada foto rontgen.
Gambaran Klinis
• Penderita sering mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari
luka/sinus setelah operasi yang bersifat menahun.
• Kadang disertai demam dan nyeri lokal yang hilang timbul didaerah
anggota gerak tertentu.
• Pada pemeriksan fisik ditemukan adanya sinus, fistel atau sikatriks
bekas operasi dengan nyeri tekan.
• Dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar melalui kulit.
Biasanya terdapat riwayat fraktur terbuka atau osteomielitis pada
penderita.
Pemeriksaan Radiologis
• Foto polos • CT Scan dan MRI
OSTEOMIELITIS PADA TULANG LAIN
• Tengkorak
• Biasanya terjadi sebagai akibat perluasan infeksi di kulit kepala atau sinusitis
frontalis. Proses destruksi setempat atau difus.
• Pelvis
• Paling sering terjadi pada bagian sayap
tulang ilium dan dapat meluas ke
sendi sakroiliaka.
• Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi.
• Secara klinis sering disertai abses dan
fistula.
• Osteitis pubis merupakan infeksi
bagian bawah yang sekitar simfisis
pubis yang merupakan komplikasi dari
operasi dari prostat dan kandung
kemih.
• Tulang belakang
• Vertebra adalah tempat yang paling umum pada
orang dewasa terjadi osteomielitis secara
hematogen.
• Sumber bakteremia termasuk dari saluran
kemih, abses gigi, infeksi jaringan lunak, dan
suntikan intravena yang terkontaminasi.
• Banyak pasien memiliki riwayat penyakit sendi
degeneratif yang melibatkan tulang belakang.
Luka tembus dan prosedur bedah yang
melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan
osteomielitis vertebral nonhematogen atau
infeksi lokal pada diskus vertebra.
• Kuman penyebab terbanyak ialah Staphylococcus
aureus dan Eschericia coli.
Diagnosis Banding
• Osteosarkoma
Gambaran radiologik tampak destruksi tulang yang
berawal pada medula dan terlihat sebagai daerah yang
radiolusen dengan batas yang tidak tegas. Pada stadium
dini terlihat reaksi periosteal  Sunray appearance.

• Sarkoma Ewing
Gambaran radiologik tampak lesi destruksi yang bersifat
infiltrat yang berawal di medula, pada foto terlihat
sebagai daerah-daerah radiolusen. Tumor cepat merusak
korteks dan tampak reaksi periosteal, sebagai garis-garis
yang berlapis-lapis menyerupai kulit bawang  onion
peel appearance.
Kesimpulan
• Osteomielitis adalah infeksi tulang atau sumsum tulang.
• Pemeriksaan penunjang atau pencitraan yang dapat dilakukan adalah
foto polos, CT Scan, dan MRI yang memiliki keunggulan masing-
masing.
• Gambaran radiografi foto polos osteomielitis sangat khas dan
diagnosis dapat mudah dibuat disesuaikan dengan riwayat klinis,
sehingga pemeriksaan radiologis tambahan lainnya seperti CT Scan
dan MRI jarang diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
• Kepaniteraan Klinik Radiologi. Makalah Osteomielitis. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia. Jakarta. 2011
• Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 8th edition. Oxford University Press Inc. New York.
2001
• David Sutton. Text book of Radiology and imaging. Volume 2. Seventh edition.
• Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.
Volume 2. EGC. Jakarta. 2006
• RW King. Osteomyelitis. http://emedicine.medscape.com/article/785020-overview
• Keith L. Moore dan Anne M. R. Agur. Anatomi Klinis Dasar. Hipokrates. Jakarta. 2002
• Departemen Kesehatan RI. Penyakit tulang. Depkes-RI. Jakarta. 2007
• Sjahriar Rasad. Radiologi Diagnostik. Edisi kedua. Departemen Radiologi FK-UI RSCM. Jakarta.2005
• Reksoprojo.S: Editor; Pusponegoro.AD; Kartono.D; Hutagalung.EU; Sumardi.R; Luthfia.C; Ramli.M;
Rachmat. KB; Dachlan.M. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Penerbit Bagian Ilmu Bedah FKUI/RSCM;
Jakarta.1995
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai