Anda di halaman 1dari 49

Gambaran

Radiologi
Osteomyelitis
Adrian Valentinus 112021278

dr Imelda, Sp rad
Pendahuluan
Pendahuluan

Osteomyelitis dari bahasa yunani kuno → Osteon (bone) , muelinos (marrow)

Faktor yang menjadi etiologi inflamasi :

1. trauma/fraktur
2. radiasi
3. bahan kimia
4. infeksi bakteri pyogenik
Bentuk Tulang
Anatomi Tulang

Tulang berasal dari Embrionic hyalin cartilage → Osteogenesis → tulang (garam kalsium)

Proses ini dilakukan oleh sel-sel osteoblast

Jenis-jenis tulang

● Tulang Pipa (Long Bone)


● Tulang Pipih(Flat Bone)
● Tulang Pendek(Short Bone)
● Tulang Tak Berbentuk(Irreguler Bone)
Berdasarkan jaringan
penyusun dan sifat tulang
Bredasarkan jaringan penyusun dan sifat tulang

1. Tulang Rawan (kartilago)


2. Tulang Keras (Osteon)
Tulang Rawan (Kartilago)

Tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali perikondrium

Sifat : Lentur dan kuat ← Zat interseluler (jelly) → kondrotin sulfat <Serabut kolagen dan elastin>

Terdapat lacuna → berisi → kondrosit

Dibagi 3 :

1. Tulang rawan hialin


2. Tulang rawan elastik
3. Tulang rawan Fibrosa
Tulang Rawan Hialin

Tulang yang berwarna putih sedikit kebiruan


mengandung serat kolagen dan kondrosit.
Tulang rawan hialin dapat ditemukan pada :
1. laring, trakea,
2. bronkus,
3. ujung-ujung tulang panjang,
4. tulang rusuk bagian depan,
5. cuping hidung, dan rangka janin.
Tulang Rawan Elastik

Tulang yang mengandung serabut-serabut elastis.


Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada :
1. daun telinga,
2. tuba eustachii dan
3. laring.
Tulang Rawan Fibrosa

Tulang yang mengandung banyak bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan kaku.
Tulang ini dapat ditemukan pada diskus diantara tulang vertebra dan pada simfisis pubis diatara dua tulang pubis.
Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada anak-anak.
Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan pada beberapa tempat saja, yaitu:
1. cuping hidung,
2. cuping telinga,
3. antar tulang rusuk (Costal cartilage) dan tulang dada,
4. sendi-sendi tulang,
5. antar ruas tulang belakang
Tulang Keras (Osteon)

Tulang keras berfungsi untuk menyusun berbagai sistem rangka. Tulang rawan tersusun atas :
● Osteoblas : sel pembentuk jaringan tulang
● Osteosit : sel-sel tulang dewasa
● Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
Bredasarkan matriks tulang

1. Tulang Kompak
2. Tulang Spons
Tulang Kompak

Terdiri dari sistem Havers.

Sistem Havers terdiri dari saluran Havers

Terdapat pembuluh darah dan saraf

Dikelilingi oleh lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis

Pada lamela terdapat rongga-rongga (lakuna) → Osteosit

Lakuna -> kanalikuli (nutrisi) osteosit


Tulang Spons

Tulang berongga yang terletak menjelang tengah pada tulang

Terdapat sumsum tulang merah dan kuning

sel darah dan lemak


Osteomyelitis
Osteomielitis

Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada


tulang dan struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme
pyogenik.
Osteomielitis Akut

● Osteomielitis akut merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut


yang disebabkan oleh bakteri piogenik dimana mikroorganisme
berasal dari fokus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah

Gambaran Klinis
Osteomielitis hematogen akut berkembang secara progresif atau cepat. Pada keadaan
ini mungkin dapat ditemukan adanya infeksi bakterial pada kulit dan saluran saluran
napas atas. Gejala lain dapat berupa nyeri yang konstan pada daerah infeksi, nyeri
tekan dan terdapat gangguan fungsi anggota gerak yang bersangkutan. Gejala –
gejala umum timbul akibat bakterimia dan bakterimia dan septicemia septicemia
berupa panas berupa panas tinggi, malaise tinggi, malaise serta nafsu makan
nafsu makan yang berkurang
Penyebaran dari Osteomielitis akut dibagi menjadi dua cara, yaitu

Penyebaran umum
a. Melalui sirkulasi darah berupa bakterimia dan septicemia
b. Melalui embolus infeksi yang menyebabkan infeksi multifokal pada daerah-daerah
lain

Penyebaran Lokal
a. Subperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui periost
b. Selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai dibawah kulit
c. Penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septi
d. Penyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi dalam
tulang terganggu. Hal ini menyebabkan kematian tulang lokal dengan
terbentuknya tulang mati yang disebut sekuestrum
● Proyeksi AP pada tibia dan fibula
proksimal; terlihat gambaran destruksi
awal kortikal diafisis fibula
● Tampak destruksi tulang pada tibia
dengan pembentukan tulang
subperiosteal
Osteomielitis Subakut
● Gejala osteomielitis hematogen subakut lebih ringan oleh karena
organisme penyebabnya kurang purulen dan penderita lebih resisten.
Durasi dari osteomielitis subakut adalah antara 14 hari sampai 3 bulan

 
Gambaran Klinis
Osteomielitis hematogen subakut biasanya ditemukan pada anak – anak
dan remaja. Gambaran klinis yang dapat ditemukan adalah atrofi otot,
nyeri lokal, sedikit pembengkakan dan dapat pula penderita
menjadi pincang. Terdapat rasa nyeri pada daerah sekitar sendi selama
beberapa minggu atau mungkin berbulan – bulan. Suhu tubuh biasanya
normal
● Radiologik dari abses Brodie yang
dapat ditemukan pada osteomielitis
sub akut/ kronik. (Pada gambar
terlihat kavitas yang dikelilingi oleh
daerah sklerosis)
Osteomielitis Kronis

● Osteomielitis kronis umumnya merupakan lanjutan dari osteomielitis akut


yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dengan baik. Osteomielitis
kronis juga dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah tindakan
operasi pada tulang. osteomielitis kronik merupakan infeksi tulang yang
perjalanan klinisnya terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini berhubungan
dengan berhubungan dengan adanya nekrosis nekrosis tulang pada
episentral episentral yang disebut yang disebut sekuester yang dibungkus
involukrum
Gambaran Klinis

● Penderita sering mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari luka/sinus


setelah operasi yang bersifat menahun. Kelainan kadang – kadang disertai
demam dan nyeri lokal yang hilang timbul didaerah anggota gerak
tertentu. Pada pemeriksan fisik ditemukan adanya sinus, fistel atau sikatriks
bekas operasi dengan nyeri tekan. Mungkin dapat ditemukan sekuestrum
yang menonjol keluar melalui kulit. Biasanya terdapat riwayat fraktur
terbuka atau osteomielitis pada penderita.
CT Scan
● Ct scan dengan potongan koronal dan sagital berguna untuk
menidentifikaksi sekuestra pada osteomielitis kronik. Sekuestra akan
tampak lebih radiodense dibanding involukrum disekelilingnya.
● Gambaran
osteomielitis
pada distal
femur sinistra
MRI

● MRI efektif dalam deteksi dini dan lokalisasi operasi osteomielitis.


Penelitian telah menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan
radiografi polos, CT dan scanning radionuklida dan dianggap sebagai
penciteraan polihan. Sensitivitas berkisar antara 90-100%. Tomografi
emisi positron (PET) scanning memiliki akurasi yang mirip dengan
MRI.
● Foto MRI pada
osteomielitis pada
Femur sinistra
Epidemiologi

Negara Berkembang > Negara Maju

Angka insidensi terus meningkat

laki-laki > wanita

Dipengaruhi oleh Usia


Etiologi

Cara infeksi :

1. Pembuluh darah
2. Lokalis
3. Iatrogenik

Pada anak = secara hematogen

Staphylococcus aureus

Pada bayi : Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae , Echerichia coli

Anak usia 1 tahun : Staphylococcus pyogenes , Haemophilus influenzae


Faktor Resiko

1. Cedera atau Operasi Ortopedi


2. Ganggaun Sirkulasi
3. Masalah yang membutuhkan jalur intravena atau kateter
4. Kondisi mengganggu sistem kekebalan tubuh
5. Obat-obat Terlarang
Radiologi Osteomielitis
Radiologik dari abses Brodie yang dapat ditemukan pada Osteomielitis subakut/kronis. Pada gambar terlihat
kavitas yang dikelilingi oleh daerah sklerosis
Proyeksi tarsal terlihat gambaran lesi osteolitik dan
sklerosis extensive dibagian distal metafisis pada
calcaneus

Osteomielitis lanjut pada tibia kanan. Ditandai dengan adanya gambaran sukuestrum
Gambaran Osteomielitis pada mandibula
Gambaran pelvis yang mengalami destruksi tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan sekuester yang
multipel
Tatalaksana

Antibiotik

Operasi

Terapi Adjuvan
Antibiotik

Berdasarkan hasil kultur

Spektrum luas

Kultur sebelum pemberian antibiotik

Durasi antibiotik parenteral 4 hari dan transisi antibiotik oral 4 minggu

Pada osteomielitis kronis antibiotik parenteral 2-6 minggu dengan transisi 4-8 minggu oral
Operasi

Tindakan pembedahan diperlukan untuk mempertahankan jaringan yang masih viable dan mencegah infeksi sistemik berulang.
indikasi dilakukan operasi :
a. Pengobatan antibiotik gagal
b. Terdapat abses
c. Osteomielitis kronis dengan tulang dan jaringan lunak yang sudah mengalami nekrosis
Prinsip dasar :
d. Exposur daerah infeksi, pengambilan sampel tulang dalam
e. Eksisi semua jaringan yang terinfeksi
f. Manajemen dead space
g. Stabilisasi tulang jika perlu
h. Lanjutkan pemberian antibiotik sesuai dengan hasil kultur
Terapi adjuvan (hyperbaric oxygen therapy- HBO)

Digunakan pada pasien dengan infeksi menular, inflamasi, imunokompromise dan jaringan iskemik. Pasien ditempatkan
di dalam ruang hiperbarik bertekanan tinggi, pengobatan menggunakan oksigen 100% di bawah kondisi hiperbarik. Efek
HBO seperti imunomodulasi, mengurangi mediator pro-inflamasi, reperfusi pada jaringan iskemik, sangat berguna untuk
pengobatan infeksi.
Kesimpulan

Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut ataupun kronis dari tulang dan struktur-struktur disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik.
Infeksi dalam suatu sistem muskuloskeletal dapat berkembang melalui dua cara, baik melalui peredaran darah maupun akibat kontak dengan lingkungan
luar tubuh.

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi suatu etiologi dan menyebabkan inflamasi dari ruang medula seperti trauma/faktur, radiasi, dan beberapa bahan
kimia, tetapi istilah osteomyelitis didalam literatur kedokteran digunakan untuk menggambarkan suatu infeksi tulang sejati yang disebabkan oleh
mikroorganisme pyogenik.

Pada prinsipnya penatalaksanaan osteomyelitis menyangkut eliminasi sumber infeksi, pemberian antibiotik yang adekuat, melakukan sequestrektomi,
debridement, dekortikasi, dan jika lesi ekstensif dilakukan reseksi dan rekonstruksi, serta mengevaluasi dan memperbaiki sistem daya tahan tubuh dengan
meningkatkan asupan gizi ataupun suplemen dan multivitamin.

Anda mungkin juga menyukai